Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA 2014

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM PENCEGAHAN SEKS PRANIKAH DI SMA N I PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP DAMPAK SEKS BEBAS SISWA KELAS X USIA TAHUN DI SEKOLAH MAN GANDEKAN BANTUL 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: YASINTA NOVITA SARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA SISWA DI SMK PUTRA SAMODERA YOGYAKARTA 2013

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SEWON KABUPATEN BANTUL DIY

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MUJIASIH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

: THERESYA GATRA STERI

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP NEGERI 28 SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH PENYULUHAN PENCEGAHAN HIV/AIDS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DI SMA MA ARIF KOTA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: KISIK SETYORANI

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: YULIANA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 3 SEMARANG

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Alon Wijayanti

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA REMAJA PUTRI DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Fitatul Islamiyah

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa.

Disusun Oleh PUTRI AROM

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11, No 1. Februari 2015

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

HUBUNGAN PEMBERIAN PENDIDIKAN SEKS OLEH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

: Pengetahuan, Sikap, Kehamilan Remaja Diluar Nikah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEHAMILAN DINI PADA REMAJA KELAS VIII DI SMP N 1 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP MENGENAI SEKS PRANIKAH PADA SISWA-SISWI KELAS X JURUSAN KIMIA INDUSTRI SMK N 1 PANJATAN KULON PROGO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

BAB I. PENDAHULUAAN. pada masa ini terjadi peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Batubara,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENDIDIKAN KESEHATAN MEDIA AUDIO VISUAL LEBIH EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah remaja sebesar 43,5 juta jiwa (usia 10-

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TANGEN KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari 201310104163 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

THE INFLUENCE OF REPRODUCTIVE HEALTH EDUCATION ON THE ATTITUDE OF ADOLESCENT PREMARITAL SEX CLASS X in SMA NEGERI 1 TANGEN KABUPATEN SRAGEN 1 Henni Nunung Vitasari 2, Sarwinanti 3 ABSTRACT Background: The survey in 33 provinces in 2008 by the National Family Planning Coordinating Board reported 63 percent of adolescents in Indonesia at the age between middle and high school already having sexual relations outside marriage. The objective: The objective was to determine the effecton the reproductive health education on adolescent premarital sexual attitudes of class X in SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen. Methods: This study uses Quasi-Experiments (quasi-experimental) design Non-Equivalent Control Group. The population in this study class X in SMA Negeri 1 Tangen, amounting to 142 students. Sampling Cluster Sampling by taking a sample of 106 students. Data collection tool used was a questionnaire. Analysis ofthe data using the Wilcoxon signed ranks test. Results: The attitude of remarital sex in adolescents given counseling before, most of which are included in the fair category 30 students (56.6%). After given counseling on reproductive health, mostly included in both categories is 32 students (60.4%). The results of paired Wilcoxon signed ranks test in the experimental group obtained an increase in the average value of 19.50 and asignificance level (p) =0.000. Conclusion: There is an effect on the reproductive health education on adolescent premarital sexual attitudes of class X in SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen. Suggestion: For the student is expected to keep increasing knowledge about reproductive health, other than through education of health professionals such as through mass media and electronic media. Keywords : reproductive, health education, premarital sex attitudes PENDAHULUAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap seks pranikah pada remaja kelas X di SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan yaitu dengan uji WilcoxonSigned Ranks Test didapatkan hasil bahwa nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol, dengan nilai p sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan

ada pengaruh penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap seks pranikah pada remaja kelas X di SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen. Menurut United Nations Fund For Populations Activities (UNFPA) hampir 1 dari 6 penduduk dunia adalah remaja, dan 85% hidup di Negara berkembang. Banyak sekali remaja yang sudah aktif seksual, bahkan separuhnya sudah menikah.setiap tahun kurang lebih 15 juta remaja (15-19 tahun) melahirkan, dan 4 juta remaja melakukan aborsi (Rachmawati, 2008). Sedangkan menurut WHO hampir 1 dari 5 penduduk di dunia adalah remaja dan secara umum 1,2 milyar penduduk berusia antar 10-19 tahun. Dari hasil survei terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63 persen remaja di Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudahmelakukan hubungan seksual di luar nikah ironisnya 21 persen di antaranyadilaporkan melakukan aborsi. Persentase remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar,angka itu sempat berada pada kisaran 47,54 persen. Namun, hasil survei terakhir2008 meningkat menjadi 63 persen (BKKBN, 2008). Perilaku seks pranikah dapat mengakibatkan risiko yaitu terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), putus sekolah (drop out), jika remaja tersebut masih sekolah, pengguguran kandungan (aborsi), terkena penyakit menular seksual (PMS/HIV/AIDS), dan tekananpsikososial yang timbul karena perasaan bersalah telah melanggar aturan agama dan takut diketahui oleh orangtua dan masyarakat (Handayani dkk, 2009). METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu), yaitu percobaaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang ditimbulkan (sikap seks pranikah pada remaja), sebagai akibat adanya intervensi atau perlakuan tertentu (penyuluhan tentang kesehatan reproduksi). Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment karena tidak memerlukan randomisasi dan pertimbangan dari segi etika (Notoatmodjo, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Tangen yang berjumlah 142 siswa, yaitu 58 siswa laki-laki dan 84 siswa perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster samplingyaitu 53 siswa sebagai responden kelompok eksperimen dan 53 siswa sebagai responden kelompok kontrol.alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis datanya menggunakan wilcoxon signed ranks test. HASIL PENELITIAN Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini, kelompok Eksperimen dengan jumlah 53 siswa yaitu kelompok yang diberi penyuluhan dan kelompok Kontrol dengan jumlah 53 siswa yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan.

Tabel 1 Deskripsi Umur Responden No Umur Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Jumlah % Jumlah % 1 15 Tahun 35 66.0 35 66.0 2 16 Tahun 17 32.1 14 26.4 3 17 Tahun 1 1.9 4 7.5 Total 53 100 53 100 Sumber : Data primer 2014 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan pada kelompok kontrol mayoritas responden berumur 15 tahun sejumlah 35 siswa (66,0%), sedangkan minoritas responden berumur 17 tahun sejumlah 1siswa (1,9%). Sedangkan pada kelompok eksperimen mayoritas responden berumur 15 tahun sejumlah 35 siswa (66,0%), sedangkan minoritas responden berumur 17 tahun sejumlah 4siswa (7,5%). Tabel 2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Kelamin Jumlah % Jumlah % 1 Laki-laki 23 43.4 26 49.1 2 Perempuan 30 56.6 27 50.9 Total 53 100 53 100 Sumber : Data primer 2014 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan pada kelompok kontrol responden lakilaki sejumlah 23 siswa (43,4%), sedangkan responden perempuan sejumlah 30siswi (56,6%). Sedangkan pada kelompok eksperimen responden laki-laki sejumlah 26 siswa (49,1%), sedangkan responden perempuan sejumlah 27 siswi (50,9%). Tabel 3 Deskripsi Tempat Tinggal Responden No Tempat Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Tinggal Jumlah % Jumlah % 1 Dengan Orangtua 50 94.3 48 90.6 2 Selain Orangtua 3 5.7 5 9.4 Total 53 100 53 100 Sumber : Data primer 2014 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan pada kelompok kontrol responden yang tempat tinggalnya dengan orangtua sejumlah 50 siswa (94,3%), sedangkan responden yang tempat tinggalnya selain dengan orangtua sejumlah 3siswa(5,7%).

Sedangkan pada kelompok eksperimen responden yang tempat tinggalnya dengan orangtua sejumlah 48 siswa (90,6%), sedangkan responden yang tempat tinggalnya selain dengan orangtua sejumlah 5 siswa (9,4%). Tabel 4 Deskripsi Sikap Seks Pranikah Remaja Kelas X di SMA Negeri 1 Tangen Sebelum Diberi Penyuluhan No Sikap Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah % Jumlah % 1 Kurang 20 37.7 15 28.3 2 Cukup 30 56.6 28 52.8 3 Baik 3 5.7 10 18.9 Total 53 100 53 100 Sumber : Data primer 2014 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan sikap seks pranikah remaja sebelum dilakukan penyuluhan (pre test) diperoleh pada kelompok eksperimen mayoritas mempunyai sikap cukup sejumlah 30 siswa (56,6%) dan responden yang paling sedikit mempunyai sikap baik sejumlah 3siswa (5,7%). Sedangkan sebagai pembanding pada kelompok kontrol diperoleh mayoritas mempunyai sikap cukup sejumlah 28 siswa (52,8%) dan responden yang paling sedikitmempunyai sikap baik sejumlah 10 responden (18,9%). Tabel 5 Deskripsi Sikap Seks Pranikah Remaja Kelas X di SMA Negeri 1 Tangen Setelah Diberi Penyuluhan No Sikap Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah % Jumlah % 1 Kurang 8 15.1 11 20.8 2 Cukup 13 24.5 35 66.0 3 Baik 32 60.4 7 13.2 Total 53 100 53 100 Sumber : Data primer 2014 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan sikap seks pranikah remaja setelah dilakukan penyuluhan (post test) diperoleh pada kelompok eksperimen mayoritas mempunyai sikap baik sejumlah 32 siswa (60,4%) dan responden yang paling sedikitmempunyai sikap kurang sejumlah 8siswa (15,1%). Sedangkan sebagai pembanding pada kelompok kontrol diperoleh mayoritas mempunyai sikap cukup sejumlah 35 siswa (66,0%) dan responden yang paling sedikit mempunyai sikap baik sejumlah 7siswa (13,2%). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari kelompok eksperimen sejumlah 53 siswa, sebanyak 30 siswa (56,6%) dalam

kategori cukup dalam sikap seks pranikah pada remaja. Jumlah responden kelompok eksperimen yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 20 siswa (37,7%), sebagian besar responden mempunyai nilai yang kurang pada item kuesioner nomer 1, 8, 15, 22, 23. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan reproduksi dan dilakukan post-test, hasil post-test diketahui sebanyak 32 siswa (60,4%) dalam kategori baik tentang sikap seks pranikah pada remaja. Jumlah responden kelompok eksperimen yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 8 siswa (15,1%), sebagian besar responden mempunyai nilai yang kurang pada item kuesioner nomer 1 dan 15.Pengetahuan responden yang diperoleh dari penyuluhan kesehatan reproduksi mempunyai pengaruh yang besar besar dalam menentukan sikap seks pranikah pada remaja. Kelompok kontrol yang tidak diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi pada hasil pre-test yang dilakukan dapat diketahui bahwa sejumlah 53 siswa, sebanyak 28 siswa (52,8%) dalam kategori cukup dalam sikap seks pranikah pada remaja. Jumlah responden kelompok kontrol yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 15 siswa (28,3%), sebagian besar responden mempunyai nilai yang kurang pada item kuesioner nomer 1, 10, 15, 22, 25. Pada pengukuran posttest, hasil post-test diketahui sebanyak 35 siswa (66,0%) termasuk dalam kategori cukup dalam sikap seks pranikah pada remaja. Jumlah responden kelompok kontrol yang termasuk dalam kategori kurang berjumlah 11 siswa (20,8%), sebagian besar responden mempunyai nilai yang kurang pada item kuesioner nomer 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 21, 22, 23, 25. Hasil yang belum baik pada responden dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang dikemukakan oleh Azwar (2011) bahwa sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, emosional. Ditinjau dari lingkungan dapat mempengaruhi sikap responden tentang seks pranikah, hal ini karena sikap dipengaruhi oleh orang-orang yang berada disekitar yaitu orangorang yang dianggap penting bagi individu seperti: orang tua, guru, teman sebaya, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan sikap yang baik pada responden kelompok eksperimen dan sikap kurang masih ditunjukkan oleh responden kelompok kontrol. Jika dilihat dari jawaban item kuesioner pada responden kelompok eksperimen masih terdapat jawaban yang kurang pada item nomer 1 dan 15 setelah diberi leaflet dan penyuluhan, sedangkan pada responden kelompok kontrol lebih banyak jawaban kurang yaitu pada item nomer 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 21, 22, 23, 25. Dari hasil tersebut juga dapat disimpulkan bahwa informasi yang diterima responden dari orang-orang yang dianggap penting sangat mempengaruhi sikap seks pranikah baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Lembaga juga turut membentuk sikap responden tentang seks pranikah. Hal ini karena agama sebagai salah satu sistem yang meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, sehingga terbentuk kepercayaan yang kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu. Dari hasil penelitian secara statistik terbukti bahwa sikap yang baik didasari dari pengetahuan yang baik yang berasal dari penyuluhan tentang

kesehatan reproduksi sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan penyuluhan pengetahuan siswa tetap sehingga sikap seks pranikah pada remaja juga tetap. Sikap yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dibandingkan sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan yang berasal dari luar indvidu seperti dari orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap terhadap sesuatu (Azwar, 2011). Berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Isra ayat 32 dapat disimpulkan bahwa sebagai umat manusia harus menjauhi segala bentuk macam zina, misalnya berpegangan tangan, berpelukan, ciuman, meraba dan diraba serta melakukan hubungan seksual. Akan tetapi hasil penelitian pada kelompok kontrol yang hanya mendapat informasi dari leaflet menunjukkan bahwa masih banyak jawaban dari beberapa item kuesioner yang kurang, responden dari kelompok kontrol masih banyak yang setuju dengan seks pranikah yang seharusnya dihindari. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara klinis sikap responden tidak menunjukkan arah yang positif walaupun secara statistik hasilnya baik. Dari hasil analisis dengan Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), nilai Z hitung sebesar -5.962. Dari hasil tersebut diketahui bahwa (p < 0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh yang positif penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap sikap seks pranikah pada remaja kelas X di SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen. Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002). Selain itu ditunjukkan pula dalam penelitian ini tidak didapatkan siswa yang mempunyai sikap yang kurang setelah dilakukan penyuluhan kesehatan reproduksi. Dengan kata lain, 100% responden memiliki sikap yang cukup dan baik tentang seks pranikah pada remaja. Hasil tersebut mengidentiflkasikan bahwa ada pengaruh yang positif pada penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap sikap seks pranikah pada remaja. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Azwar (2011) yang menyatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya adalah pengaruh orang lain yaitu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang dan pengaruh lembaga pendidikan dan agama yang mempunyai pengaruh dalam pembentukkan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah aturan sesuatu yang boleh atau tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagaman serta ajaran-ajarannya. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayah, Arifiati (2013) dengan judul Pengaruh Pendidikan Seks terhadap Sikap Seks Pranikah pada Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Pajangan Bantul Yogyakarta Tahun 2013. Jenis penelitian ini Pra Eksperimen, dengan rancangan one group pre-test post-test design dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner dan analisis data menggunakan Wilcoxon Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar

sikap seks pranikah sebelum diberikan pendidikan seks paling banyak dalam kategori sangat tidak setuju sebanyak 31 responden (86,1%). Sikap seksual pranikah sesudah diberikan pendidikan seks paling banyak dalam kategori sangat tidak setuju sebanyak 33 responden (91,7%). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan seks terhadap sikap seks pranikah di SMP N 1 Pajangan Bantul Yogyakarta Tahun 2013. Hal ini ditunjukkan dengan Z hitung = -2,928, p value = 0,003 < 0,05, maka Ho ditolak.hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dhati, Novisa Arum (2013) dengan judul Pengaruh Pendidikan Seks terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Pencegahan Seks Pranikah di SMA N Pundong Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan seks dan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000 (nilai signifikansi < 0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap seks pranikah sebelum dan sesudah diberikan pendidikan seks di SMA N 1 Pundong Bantul. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sikap seks pranikah sebelum diberi penyuluhan pada remajakelas X di SMA Negeri 1 Tangen sebagian besar termasuk dalam kategori cukup sejumlah 30 siswa (56,6%).Sikap seks pranikah sesudah diberi penyuluhan pada remaja kelas X di SMA Negeri 1 Tangen sebagian besar termasuk dalam kategori baik sejumlah 32 siswa (60,4%).Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap sikap seks pranikah sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada remaja kelas X di SMA Negeri 1 Tangen ditunjukkan dari analisis Wilcoxon Signed Ranks Test nilai Z = -5,962 dengan p < 0,05. Saran Diharapkan siswa tetap meningkatkan pengatahuan tentang kesehatan reproduksi, selain melalui penyuluhan dari tenaga kesehatan seperti melalui media massa dan media elektronik. Bagi tenaga kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Tangen diharapkan memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, khususnya materi tentang pengertian seks pranikah, faktor yang mempengaruhi seks pranikah, tahap-tahap perilaku seksual remaja dan dampaknya kepada siswa SMA yang berada di wilayah kerjanya.memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan pengetahuan melalui media lain, yang pada akhirnya membentuk sikap yang baik berkaitan dengan seks pranikah. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pustaka untuk penelitian yang sejenis dan dapat menganalisis faktor lain yang mempengaruhi pembentukan sikap tentang seks pranikah pada remaja.

DAFTAR RUJUKAN BKKBN.2008.Remaja dan SPN (Seks pranikah).www.bkkbn.go.id. Diakses pada tanggal 7 Februari 2014 Dewi, I. N. C. T. 2009. Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di SMA Negeri Baturraden dan SMA Negeri 1 Purwokerto. eprints.undip.ac.id/24193/1/ika_nur_chaerani_tunggal_dewi.pdf. [Diakses pada tanggal 16 Juli 2014]. Kusmiran. E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Romauli, S. dan Vindari, A. 2011. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika. Santrock, J. W. 2002. Remaja. Jakarta : Erlangga. Sarwono W. S. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. Sumiati. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling. Jakarta : Trans Info Media. Widyastuti, E. S. A. 2009. Personal dan Sosial yang Mempengaruhi Sikap Remaja terhadap Hubungan Seks Pranikah.ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/download/2295/2012. [Diakses pada tanggal 16 Juli 2014]. Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. Wulandari, V. F., Nirwana, H., Nurfarhanah. 2012. Pemahaman Siswa Mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Layanan Informasi. ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/download/704/595. [Diakses pada tanggal 2 Juni 2014].