BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI BENTUK ALJABAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut pandang media dan teknologi, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan variasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis dan tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai. Produk yang dikembangkan peneliti adalah media pembelajaran matematika berbasis pendekatan problem based learning berupa lembar kerja siswa (LKS) berbantuan alat peraga bingkai garis dan sudut pada materi garis dan sudut untuk siswa kelas VII SMP. B. Desain Penelitian Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Plomp (1997:5) yang terdiri dari fase investigasi awal (preliminary investigation), fase desain (design), fase realisasi atau konstruksi (realization or construction), fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision), dan fase implementasi (implementation). Penjabaran dari prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 30

1. Fase investigasi awal (preliminary investigation) Pada fase investigasi awal (preliminary investigation) dilakukan di awal penelitian, peneliti melakukan analisis dan mencari informasi mencari informasi terkait dengan aktivitas di sekolah untuk mengidentifikasi masalah yang nantinya akan dicari solusi unruk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil analisis dari fase ini dimaksudkan untuk menganalisis kesenjangan antara kompetensi yang diinginkan dengan kompetensi yang dimiliki sekarang. Dari analisis tersebut, diperoleh informasi tentang apa yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai dasar dalam pengembangan media pembelajaran yang dibuat. Dari hasil analisis yang telah dijelaskan pada BAB I, dirancang media pembelajaran berupa LKS dan alat peraga dengan pendekatan problem based learning pada materi garis dan sudut kelas VII SMPN 1 Mlati. 2. Fase Desain (Design) Pada fase desain (design), peneliti menentukan pemecahan masalah atau menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang telah dikemukakan pada fase investigasi awal (preliminary investigation). Pemecahan masalah yang dipilih peneliti yaitu membuat media pembelajaran matematika berupa LKS dan alat peraga bingkai garis dan sudut yang dapat mendukung proses pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti merancang dan mendesain terlebih dahulu LKS dan alat peraga yang akan disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran ini sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah dirancang oleh peneliti dan dijelaskan di BAB II dalam tabel 1. Penjabaran Kompetensi Dasar. Dengan demikian, diharapkan media pembelajaran yang dibuat 31

dapat menjadi solusi dari permasalahan yang muncul saat fase investigasi awal (preliminary investigation) dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 3. Fase realisasi atau konstruksi (realization or construction) Pada fase realisasi atau konstruksi (realization or construction), peneliti membuat media pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Membuat alat peraga dari bahan dan alat yang telah dirancang, membuat lembar kerja siswa (LKS) dengan desain yang telah dirancang sebelumnya, dimulai dari cover LKS, layout, dan isi LKS. Selain itu, peneliti juga membuat instrumen evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen evauasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar penilaian media, tes hasil belajar, lembar penilaian guru, dan lembar observasi. Bagian-bagian LKS, struktur alat peraga, dan instrumen evaluasi dijelaskan pada bagian selanjutnya dalam Instrumen Penelitian. 4. Fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision) Pada fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision), peneliti melakukan theoretical testing atau validasi produk untuk mengetahui kualitas media pembelajaran dari aspek kevalidan. Validasi produk dilakukan setelah LKS dan alat peraga yang disusun, telah didiskusikan bersama dengan dosen pembimbing. Kemudian, validasi produk ini dilakukan dengan memintakan penilaian, saran, atau pendapat dari dosen ahli dan guru kelas terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Validasi produk dilakukan oleh validator yaitu Bapak Musthofa, M.Sc. dan Ibu Fitriana Yuli. S, M.Si. selaku dosen ahli, dan Ibu 32

Suratmi, S.Pd. selaku guru kelas. Berdasarkan hasil validasi produk yang telah dilakukan, media pembelajaran yang disusun layak diujicobakan di lapangan dengan beberapa perbaikan sehingga media pembelajaran tersebut dapat dikatakan valid (aspek kevalidan terpenuhi). Untuk lebih lengkapnya, hasil validasi produk ini dapat dilihat pada lampiran D.1. Hasil validasi kemudian dievaluasi dan direvisi sesuai dengan penilaian, saran, atau pendapat dari dosen ahli dan guru kelas sebelum diujicobakan di lapangan. Media yang sudah direvisi berdasarkan hasil validasi ini disajjikan pada lampiran F.2. Selain itu, evaluasi juga dilakukan setelah media pembelajaran diimplementasikan di lapangan pada fase implementasi (implementation). 5. Fase Implementasi (Implementation) Pada fase implementasi dilakukan dengan melakukan uji coba media pembelajaran yang melibatkan 32 siswa kelas VII B, SMPN 1 Mlati. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Setelah pembelajaran dilakukan, dilakukan empirical testing untuk mengetahui kualitas media dari aspek keefektifan dan kepraktisan. Maka dari itu, diberikan tes hasil belajar di akhir penelitian untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan pembelajaran yang dikembangkan (mengetahui kualitas media pembelajaran dari aspek keefektifan). Selain itu, guru juga memberikan penilaian terhadap penggunaan media pembelajaran dengan mengisi lembar penilaian guru untuk mengetahui kualitas media pembelajaran dari aspek kepraktisan. Kepraktisan media pembelajaran ini juga didukung dengan hasil wawancara guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. 33

C. Subyek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII di SMPN 1 Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. D. Jenis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis data yang diperoleh yaitu: 1. Data kevalidan produk. Data ini ditinjau dari segi kelayakan isi dan kesesuaian dengan pendekatan problem based learning yang didapatkan dari lembar penilaian yang diisi oleh dosen ahli dan guru kelas. 2. Data keefektifan produk. Data ini diperoleh dengan menganalisis hasil belajar siswa yang didapatkan dari hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir penelitian. Produk dinilai efektif jika persentase ketuntasan siswa memenuhi minimal 70%. 3. Data kepraktisan produk. Data ini diperoleh dari lembar penilaian guru dan didukung dengan hasil wawancara siswa dan guru mengenai produk berupa media pembelajaran yang telah digunakan. Produk dinilai praktis jika produk tersebut dapat membantu serta memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. E. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah dosen ahli, guru mata pelajaran matematika, dan 32 siswa kelas VII B, SMPN 1 Mlati yang mengikuti implementasi media pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning pada materi garis dan sudut. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Alat Peraga 34

a. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS yang disusun untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran dan sebagai petunjuk untuk menggunakan alat peraga dalam mempelajari materi garis dan sudut pada KD. 3.13 dan KD 4.13 tentang hubungan sudut-sudut yang terbentuk oleh dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. LKS disusun untuk 3 pertemuan sesuai dengan peta kebutuhan media pembelajaran yang disajikan pada lampiran A.2: Tabel 2. Rancangan LKS Pertemuan ke- Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 LKS LKS 1-Menganalisis hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal. LKS 2-Menganalisis hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. LKS 3-Menganalisis hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang tidak sejajar (sebarang dan tidak berhimpit). b. Alat Peraga Alat peraga yang digunakan adalah bingkai garis dan sudut. Bingkai garis dan sudut digunakan untuk memodelkan dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. Bingkai garis dan sudut dibuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah dicari dalam sehari-hari. Keunggulan dari alat peraga ini adalah ke-empat garisnya dapat digerakkan secara bebas dan dapat diubah sesuai keinginan siswa sehingga siswa dapat melakukan lebih dari satu kali percobaan dengan model yang berbedabeda. Berikut tampilan bingkai garis dan sudut yang telah dibuat: 35

Gambar 2. Tampilan Bingkai Garis dan Sudut 2. Lembar Penilaian Media Pembelajaran Sebelum produk diujicobakan di sekolah, terlebih dahulu dilakukan penilaian menggunakan lembar penilaian yang kemudian diisi oleh dosen ahli dan guru matematika di sekolah untuk dimintakan pendapat dan saran terhadap produk yang dikembangkan. Lembar penilaian ini disusun berdasarkan validitas isi dan dan validitas konstruk. Hasil dari lembar penilaian tersebut kemudian digunakan untuk revisi dan perbaikan produk sebelum diujicobakan di sekolah. Lembar penilaian media oleh dosen ahli dan guru disajikan pada lampiran B.2. Berikut adalah deskripsi lembar penilaian produk: Tabel 3. Deskripsi Instrumen Butir Penilaian Produk Aspek Kevalidan berdasarkan Validitas Isi Nomor Kriteria Butir Penilaian 1 Kesesuaian indikator dengan KD Deskripsi Indikator yang digunakan diturunkan sesuai dengan KD 3.13 Menganalisis Hubungan antar Sudut sebagai Akibat dari Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh Garis Transversal dan KD 4.13 Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan 36

2 Ketercakupan materi 3 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4 Keruntutan materi dengan tingkat pengetahuan siswa 5 Kebenaran konsep Hubungan antar Sudut sebagai akibat dari Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh Garis Transversal. Materi yang disampaikan mendukung tercapainya Kompetensi Dasar (KD) serta mendukung materi pada buku pokok yang diberikan oleh pemerintah. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi yang disampaikan menyesuaikan tingkat pengetahuan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Konsep yang disampaikan sesuai dengan kaidah matematika serta tidak menimbulkan banyak tafsir oleh siswa. Aspek Kevalidan berdasarkan Validitas Konstruk Nomor Butir Penilaian Butir 6 Orientasi pada pendekatan problem based learning 7 Kesesuaian konteks pembelajaran dengan kebutuhan dan keadaan siswa 8 Ketepatan media sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan berkelompok 9 Kesesuaian dengan strategi pembelajaran problem based learning Deskripsi Pembelajaran mampu membuat siswa belajar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis dan sudut. Media yang digunakan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan siswa dan keadaan siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaran yang dilakukan berhubungan memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa. Kemampuan media untuk mendorong siswa dalam belajar baik secara individu maupun belajar secara bersama. Media yang digunakan mampu membuat siswa melakukan aktivitas orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan kelompok, menyajikan hasil diskusi, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 37

Media pembelajaran yang telah dikembangkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Bingkai Garis dan Sudut kemudian divalidasi agar layak untuk digunakan. Validasi dilakukan dua dosen ahli yaitu Bapak Musthofa, M.Sc., dan Ibu Fitriana Yuli. S, M.Si. Validasi juga dilakukan oleh guru kelas yaitu Ibu Suratmi, S.Pd. Validator melakukan validasi dengan memberikan pernyataan valid atau tidak pada setiap aspek penilaian dan memberikan komentar pada lembar penilaian media yang telah dibuat. Hasil dari penilaian baik dari dosen ahli maupun guru kelas disajikan pada lampian D.1. Berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli dan guru kelas, media pembelajaran matematika berupa LKS dan alat peraga layak digunakan dengan beberapa revisi. Hal ini berarti bahwa Media Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Problem Based Learning pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa Kelas VII SMP dinyatakan valid dan dapat digunakan dengan beberapa perbaikan dan perubahan yang disarankan. Untuk hasil revisi atau beberapa perbaikan dan perubahan yang dilakukan, disajikan pada lampiran F.2. 3. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran disusun sebagai penunjang pada saat implementasi di sekolah, yaitu di SMP Negeri 1 Mlati. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar menggunakan produk yang dikembangkan. Hasil dari lembar observasi selanjutnya digunakan untuk evaluasi dan perbaikan produk pada tahap evaluasi. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran disajikan pada lampiran B.8. 38

4. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar dilakukan di akhir penelitian setelah siswa belajar menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran matematika berbasis pendekatan problem based learning pada materi garis dan sudut dalam proses pembelajaran. Tes hasil belajar yang disusun terdiri dari 5 soal uraian dengan waktu pengerjaan 60 menit. Tes hasil belajar disajikan pada lampiran B.4. Berikut kisikisi dari tes hasil belajar tersebut: Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Materi Garis dan Sudut Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir 3.13.Menganalisis 3.13.1. Menentukan pasangan sudut 1 hubungan antar sehadap, sudut dalam berseberangan, sudut sebagai akibat sudut luar berseberangan, sudut dalam dari dua garis sepihak, dan sudut luar sepihak. sejajar yang dipotong oleh garis transversal. 4.13.Menyelesaikan 4.13.1. Menentukan besar sudut yang 2b, 3, 4, masalah yang lain jika salah satu sudut diketahui. 5b berkaitan dengan 4.13.2. Menentukan nilai suatu variabel 2a, 5a hubungan antar jika salah satu sudut diketahui. sudut sebagai akibat 4.13.3. Menyelesaikan masalah yang 2a, 2b. 3, dari dua garis berkaitan dengan hubungan antar sudut 4, 5a, 5b sejajar yang sebagai akibat dari dua garis sejajar dipotong oleh garis transversal. yang dipotong oleh garis transversal dengan mengekspresikan masalah ke dalam bentuk atau model matematika. 4.13.4. Menyelesaikan masalah seharihari 4 yang berkaitan dengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. 39

5. Lembar Penilaian Guru Lembar penilaian guru diberikan kepada guru untuk mengetahui penilaian guru terhadap media pembelajaran yang telah digunakan dalam proses pembelajaran. Dari lembar penilaian guru yang telah diisi oleh guru matematika di sekolah, dapat diketahui mengenai kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan. Lembar penilaian guru disajikan pada lampiran B.5. Berikut adalah kisi-kisi lembar penilaian guru yang disusun. Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Butir Lembar Penilaian Guru No. Aspek Kepraktisan Deskripsi 1. Keterbantuan LKS dan alat peraga yang disusun membantu guru dalam mengajarkan materi garis dan sudut mengenai hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. 2. Kemudahan LKS dan alat peraga yang disusun memudahkan guru untuk memfasilitasi siswa belajar materi garis dan sudut mengenai hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal, serta siswa juga mudah dalam menggunakannya. 3. Kemenarikan LKS dan alat peraga yang disusun membuat siswa semakin tertarik dalam mempelajari materi garis dan sudut mengenai hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. 4. Pendekatan Dalam menggunakan LKS dan alat Problem Based peraga yang menerapkan pendekatan Learning problem based learning dapat memudahkan guru dalam mengajarkan materi garis dan sudut mengenai hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. Nomor Butir 4, 8 3, 5, 7, 9 4 1, 2, 10 40

Jumlah 10 G. Teknik Pengumpulan Data 1. Lembar Penilaian Media Pengumpulan data menggunakan lembar penilaian media digunakan untuk memperoleh data kevalidan media pembelajaran. Untuk memperoleh data kevalidan, lembar penilaian diisi oleh dosen ahli dan guru untuk dimintakan pendapat dan sarannya terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. 2. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. 3. Tes hasil belajar Tes hasil belajar yang dilakukan untuk memperoleh mengetahui keeefeftifan media pembelajaran. Tes hasil belajar diberikan di akhir penelitian setelah media pembelajaran yang dikembangkan digunakan dalam proses pembelajaran. 4. Lembar Penilaian Guru Lembar penilaian guru yang disusun digunakan untuk mengetahui penilaian guru terhadap penggunaan media dalam pembelajaran. Dari penilaian guru ini dapat diketahui kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan. 5. Wawancara 41

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara digunakan di akhir penelitian untuk mengetahui penilaian guru dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media yang dikembangkan. Dari hasil wawancara ini dapat digunakan untuk menguatkan hasil angket respon guru mengenai kepraktisan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. H. Teknik Analisis Data 1. Data Kevalidan Produk Data kevalidan produk diperoleh dari lembar penilaian yang diisi oleh dosen ahli dan guru kelas. Data tersebut merupakan data dekriptif yang kemudian dicermati, disusun dan ditabulasi. Setelah itu dianalisis dan disimpulkan apakah media tersebut valid untuk digunakan berdasarkan pendapat dari dosen ahli dan guru kelas. Media pembelajaran dikatakan valid, jika pendapat dari dosen dan guru menyimpulkan bahwa media pembelajaran dapat digunakan dengan baik. 2. Data Keefektifan Produk Data keefektifan produk yang diperoleh dari tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa dianalisis secara kuantitatif. Perhitungan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Menganalisis jawaban dari tes tertulis menjadi data kuantitatif yang merupakan nilai dari masing-masing siswa sesuai dengan pedoman penilaian yang telah ditentukan. b. Mengkategorikan nilai siswa berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. 42

c. Menghitung banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar, kemudian menghitung persentasenya dengan rumus: P = banyak siswa yang tuntas banyak siswa yang mengikuti tes x100% d. Media pembelajaran dikatakan efektif jika terdapat minimal 70% siswa yang tuntas pada tes hasil belajar. 3. Data Kepraktisan Produk Data kepraktisan produk diperoleh dari lembar penilaian guru yang didukung dengan hasil wawancara guru dan siswa untuk mengetahui penilaian guru dan tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Media pembelajaran dinilai praktis jika media pembelajaran tersebut dapat membantu dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. 43