J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

Dewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL DAN MINAT BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN LKS BERBASIS EKSPERIMEN DAN LKS BERBASIS DEMONSTRASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

Unnes Physics Education Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar


III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan untuk meningkatan kompetensi siswa, yaitu

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Transkripsi:

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 216: 11-12 ISSN 197-1744 (Cetak) PENERAPAN PENILAIAN NON TES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI MAN 2 MATARAM TAHUN AJARAN 214/215 Lia Savitri Romdani, Nur Lestari, I Wayan Merta Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Mataram, Mataram, Indonesia Email: liasavitriromdani@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap dan keterampilan peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menerapkan penilaian nontes pada kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April - Mei 215. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA MAN 2 Mataram tahun ajaran 214/215 sejumlah 122 peserta didik. Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1 dan kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2. Pengumpulan data menggunakan angket dan penilaian unjuk kerja. Angket digunakan untuk menilai sikap, sedangkan penilaian unjuk kerja digunakan untuk menilai keterampilan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari rerata N-Gain pada kelas eksperimen sebesar,97 lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu,74 untuk hasil belajar ranah afektif (sikap). Peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik sebesar,63 lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu,53. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda signifikan. Maka dapat disimpulkan penilaian non tes dapat meningkatkan sikap dan keterampilan peserta didik. Kata Kunci: Penilaian non tes, hasil belajar (afektif dan psikomotorik) Abstract: This study aims to determine the increase in students' attitudes and skills are given learning by applying non-test assessment. In this study, the student is in grade XI MAN 2 Mataram Academic Year 214/215. This study was conducted in April-May 215. The research is a quasi experiment. The population in this study are all students in grade XI MAN 2 Mataram academic year 214/215 (122 students). The research design was non equivalent control group design. Sampling was done by simple random sampling with a control class (XI IPA 1) and the experimental class (XI IPA 2). Questionnaire and performance assessment are used for data collection. Improved learning outcomes can be seen from the N-Gain in the experimental class,97. This value is higher than the control class of.74 for the affective learning outcomes (attitudes). Increased yield of.63 psychomotor domains of learning. This value is higher than the control class is.53. Learning outcomes between control and experimental classes differ significantly. It can be concluded non-test assessment can improve attitudes and skills of learners. Keywords: Non-test Assessment, learning outcomes (affective and psychomotor) PENDAHULUAN Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Arifin [1] menyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru adalah evaluasi pembelajaran. Setiap aspek yang ada dalam proses pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat dan sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan keadaan di lapangan. Aspek kognitif yang selama ini menjadi fokus proses pembelajaran di Indonesia cenderung lebih tepat menggunakan tes sebagai alat ukur keberhasilan atau alat evaluasi, namun untuk aspek lain seperti sikap atau afektif kurang tepat jika diukur dengan tes. Oleh karena itu dibutuhkan instrumen jenis lain untuk mengukur aspek dalam proses pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif dan domain psikomotorik. Penilaian yang dilakukan terhadap domain afektif dan psikomotorik adalah penilaian nontes. Penggunaan nontes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan alat melalui tes dalam menilai hasil dan proses belajar. Hasil observasi pada Januari 215 dengan guru biologi di MAN 2 Mataram didapatkan bahwa pembelajaran biologi di MAN 2 Mataram tidak menerapkan penilaian nontes untuk mengukur sikap dan keterampilan peserta didik. Penilaian sikap dan keterampilannya didasarkan atas pengamatan guru mata pelajaran biologi terhadap keseharian peserta didik dan disesuaikan dengan nilai kognitif peserta didik. Asumsinya bahwa peserta didik yang memiliki nilai kognitif yang bagus secara otomatis akan mendapatkan nilai afektif dan psikomotorik yang bagus pula. Teknik nontes ini pada umumnya memegang peranan penting dalam mengevaluasi hasil belajar dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psikomotorik domain) sedangkan teknik tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitive domain) [2-5]. 11

Zuhelmi [6] menambahkan bahwa evaluasi yang dilakukan secara benar dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik sebaliknya evaluasi yang dilakukan tidak benar dapat mematahkan semangat belajar peserta didik. Penilaian nontes sebagai salah satu alat evaluasi penting diterapkan atau digunakan, agar peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penerapan penilaian nontes sebagai upaya meningkatkan sikap dan keterampilan peserta didik pada materi pelajaran biologi kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan non equivalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tanggal 22 April 21 Mei 215 di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215 dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 122 peserta didik, sampel ditentukan dengan teknik sample random sampling dan diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen (menerapkan penilaian nontes) dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol (menerapkan penilaian tes). Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah sistem regulasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik penilaian nontes dan variabel terikatnya adalah sikap dan keterampilan peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu untuk penilaian afektif dilakukan dengan angket dalam bentuk skala sikap, penilaian psikomotorik dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja, penilaian kognitif diperoleh dengan pemberian tes pilihan ganda sebanyak 3 soal. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan instrument penilaian nontes untuk penilaian afektif dan psikomotorik yaitu digunakan rumus Koefisien Alfa Cronbach dan reliabilitas instrument tes yaitu instrumen penilaian kognitif berupa soal pilihan ganda digunakan rumus Kuder dan Richardson 21 (K R. 21). Uji hipotesis menggunakan perhitungan skor Gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Skor gain dicari dari masing masing subjek, yakni skor posttest dikurangi skor pretest. Uji hipotesis menggunakan uji-t atau t-test pada taraf signifikansi (α) 5% dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar apabila data terdistribusi normal, sedangkan U test ini digunakan untuk menguji hipotesis adanya perbedaan hasil belajar apabila data tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini dapat dilakukan dengan aplikasi dari program SPSS for Windows release 16. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar Ranah Afektif Hasil penelitian yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa hasil belajar pre test dan post test ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil data rerata pretest yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1 Rekapitulasi hasil belajar pre test dan post test ranah afektif Kelas N Skor Ideal minimum maksimum 1 38 72 56 42 Posttest 1 59 94 78 1 25 72 54 4 Posttest 1 41 9 71 9 78 8 71 7 6 56 54 5 4 3 Posttest 2 1 Gambar 1 Diagram batang hasil belajar pre test dan post test ranah afektif 111

Berdasarkan diagram di atas nilai rata rata pre test ranah afektif siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 54, sedangkan nilai rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 71. rata rata pre test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 56. rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 78. Hasil N-Gain pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabe; 2. Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 2 di atas dapat dilihat nilai minimum pada kelas eksperimen adalah,32 sedangkan pada kelas kontrol adalah,4. maksimum pada kelas eksperimen adalah,78 sedangkan pada kelas kontrol adalah.7. rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah,97 sedangkan pada kelas kontrol adalah,74. Perbandingan hasil data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat di Gambar 2. Data hasil N- Gain persiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukkan oleh gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 dapat kita lihat bahwa nilai N-Gain persiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil N-Gain NO Kelas N Skor ideal minimum maksimum 1 42 1,32,78,97 2 4 1,4,7,74 1.9.8.7.6.5.4.3.2.1.97.74 Gambar 2 Diagram batang rerata N-Gain.9.8.7.6.5 eksperimen.4.3.2.1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 Gambar 3 Diagram batang nilai N-Gain masing-masing peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan diagram diatas dapat kita lihat bahwa nilai N-Gain persiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Data hasil belajar pretest, posttest dan N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji lanjutan. Perhitungan normalitas pada tabel 3 diatas menjelaskan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5), nilai signifikan pre test untuk kelas kontrol,2 > 112

,5 dan nilai signifikan kelas eksperimen,51 >,5 diperoleh keputusan utnuk masing masing kelas yaitu ata berdistribusi normal. signifikan post test untuk kelas kontrol,2 >,5 maka data berdistribusi normal dan nilai signifikan kelas Tabel 3 Rekapitulasi uji normalitas hasil belajar ranah afektif eksperimen,6 <,5 maka data tidak berdistribusi normal. nilai signifikan N-Gain kelas kontrol,52 >,5 dan nilai signifikan kelas eksperimen,19 >,5 diperoleh keputusan utnuk masing masing kelas yaitu ata berdistribusi normal. kelas Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Alpha Keterangan Pre test eksperimen.11 42.2 *.5 Normal.139 4.51.5 Normal Post test eksperimen.165 42.6.5 Tidak normal.113 4.2 *.5 Normal N_Gain eksperimen.123 42.19.5 Normal.138 4.52.5 Normal Tabel 4 Rekapitulasi uji homogenitas hasil belajar ranah afektif Levene Statistic df1 df2 Sig. α Keterangan.39 1 8.843.5 Homogen Posttest 1.42 1 8.24 5 Homogen N_Gain 7.424 1 8.8 5 Heterogen Tabel 5 Rekapitulasi uji beda hasil belajar pretest ranah afektif Pre test Equal variances assumed T Df Sig. (2- tailed) Α Keterangan 1.324 8.189.5 Tidak berbeda signifikan Tabel 6 Rekapitulasi uji beda hasil belajar post test ranah afektif Postest Mann-Whitney U 519.5 Wilcoxon W 1.34E3 Z -2.98 Asymp. Sig. (2-tailed).3 Keterangan Berbeda signifikan Tabel 7 Rekapitulasi uji beda data N-Gain ranah afektif N_Gain Equal variances not assumed T Df Sig. (2- tailed) Α Keterangan 3.692 65.1.1.5 Berbeda 95 signifikan Perhitungan homogenitas pada Tabel 4 di atas menjelaskan data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5), didapatkan perhitungan homogenitas hasil belajar ranah afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan skor pre test memiliki nilai signifikan,843 >,5 maka data pretest baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen berasal dari varian yang homogen. Perhitungan homogenitas hasil belajar ranah afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada post test menghasilkan nilai signifikan,24 >,5 maka dapat dikatakan bahwa varians kedua sampel homogen. Sedangkan perhitungan homogenitas data N-Gain diperoleh,8 <,5 maka dapat dikatakan data N- Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari varian yang homogen. Setelah data pre test, post test dan N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui, maka dapat diambil keputusan untuk melakukan uji lanjutan. Uji lanjutan yang digunakan yaitu uji-t untuk mengetahui apakah data berbeda signifikan atau tidak. Analisis data uji-t ini yang dilihat adalah nilai Asymp Sig. (2-tailed) yang dibandingkan dengan taraf signifikan,5. 113

Berdasarkan analisis uji perbedaan hasil belajar ranah afektif dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5) diperoleh nilai signifikan,189 >,5. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih besar daripada nilai α=,5, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar ranah afektif antara peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. Data pada Tabel 6 menunjukkan hasil analisis uji perbedaan sikap diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu,3 <,5 yang artinya berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5 daripada daripada, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar afektif antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan penilaian nontes dengan peserta didik yang diberikan pembelajaran tanpa disertai penilaian nontes. Data pada Tabel 7 menjelaskan adalah hasil analisis uji perbedaan data N-Gain ranah afektif diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu,1 <,5 yang artinya berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar afektif antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan penilaian nontes dengan peserta didik yang diberikan pembelajaran tanpa disertai penilaian nontes. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Hasil penelitian yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk hasil belajar pre test dan post test ranah psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 8. Selanjutnya, hasil data rerata pretest dan posttest yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 8 Rekapitulasi hasil belajar pre test dan post test ranah psikomotorik Kelas N Skor Ideal minimum maksimum 1 36 53 44.71 42 Posttest 1 69 9 79.71 1 33 49 43.15 4 Posttest 1 61 84 73.42 9 8 7 6 5 4 3 2 1 79.71 44.71 43.15 73.42 Posttest Gambar 4 Diagram batang rata-rata nilai pre test dan post test hasil belajar ranah psikomotorik Tabel 9 Rekapitulasi hasil N- Gain NO Kelas N Skor ideal minimum maksimum 1 42 1.47.79.63 2 4 1.35.69.53 Berdasarkan Gambar 4 nilai rata rata pre test ranah psikomotorik siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 43,15 dan nilai rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 73,42. Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 9 dapat dilihat nilai minimum pada kelas eksperimen rata rata pre test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 44,71 dan nilai rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 79,71. adalah,47 sedangkan pada kelas kontrol adalah,35. maksimum pada kelas eksperimen adalah,79 114

sedangkan pada kelas kontrol adalah.69. rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah,63 sedangkan pada kelas kontrol adalah,53. Perbandingan hasil data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada 1 Gambar 5. Data hasil N-Gain persiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol juga ditunjukkan oleh gambar 6..8.6.4.63.53.2 Gambar 5 Diagram batang rerata N-Gain.9.8.7.6.5.4.3.2.1 eksperimen 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 Gambar 6 Diagram batang N-Gain masing masing peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar 6 dapat kita lihat bahwa nilai N-Gain masing masing peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Data hasil belajar pretest, posttest dan N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji lanjutan. Tabel 1 Rekapitulasi uji normalitas hasil belajar ranah psikomotorik Kelas Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Α Keterangan Pre test.272 42..5 Tidak Normal.266 4..5 Tidak Normal Posttest.79 42.2 *.5 Normal.143 4.4.5 Tidak Normal N-Gain.111 42.2 *.5.Normal.131 4.82.5.Normal Tabel 11 Rekapitulasi uji homogenitas hasil belajar ranah psikomotorik Levene Statistic df1 df2 Sig. α Keterangan Pre test.3 1 8.585.5.Homogen Post test.3 1 8.955.5 Homogen N_Gain 2.447 1 8.122.5 Homogen 115

Tabel 12 Rekapitulasi uji beda hasil belajar pretest ranah psikomotorik Mann-Whitney U 692.5 Wilcoxon W 1.512E3 Z -1.397 Asymp. Sig. (2-tailed).162 Keterangan Tidak Berbeda Signifikan Tabel 13 Rekapitulasi uji beda hasil belajar post test ranah psikomotorik Posttest Mann-Whitney U 348.5 Wilcoxon W 1.168E3 Z -4.57 Asymp. Sig. (2-tailed). Keterangan Berbeda signifikan Tabel 14 Rekapitulasi uji beda data N-Gain ranah psikomotorik N_Gain Equal variances assumed T Df Sig. (2- Α Keterangan tailed) 5.19 8..5 Berbeda signifikan Data pada Tabel 1 menunjukkan perhitungan normalitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5), nilai signifikan pre test untuk kelas kontrol, <,5 dan nilai signifikan kelas eksperimen, <,5 diperoleh keputusan utnuk masing masing kelas yaitu ata berdistribusi tidak normal. Data pada Tabel 11 menunjukkan perhitungan homogenitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5), didapatkan perhitungan homogenitas hasil belajar ranah psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan skor pre test memiliki nilai signifikan,585 >,5 maka data pretest baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen berasal dari varian yang homogen. Perhitungan homogenitas hasil Data pada Tabel 12 menunjukkan analisis uji perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5) diperoleh nilai signifikan,162 >,5. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih besar daripada nilai Data pada Tabel 13 menunjukkan analisis uji perbedaan keterampilan diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu, <,5 yang artinya berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat Berdasarkan analisis uji perbedaan data N- Gain ranah psikomotorik diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu, <,5 yang artinya signifikan post test untuk kelas kontrol,2 >,5 maka data berdistribusi normal dan nilai signifikan kelas eksperimen,4 <,5 maka data tidak berdistribusi normal. nilai signifikan N-Gain kelas kontrol,52 >,5 dan nilai signifikan kelas eksperimen,19 >,5 diperoleh keputusan utnuk masing masing kelas yaitu atau berdistribusi normal. belajar ranah psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada post test menghasilkan nilai signifikan,955 >,5 maka dapat dikatakan bahwa varians kedua sampel homogen. Sedangkan perhitungan homogenitas data N-Gain diperoleh,122 >,5 maka dapat dikatakan data N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari varian yang homogen. α=,5, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar ranah afektif antara peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar afektif antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan penilaian nontes dengan peserta didik yang diberikan pembelajaran tanpa disertai penilaian nontes. berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat 116

dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar afektif antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan penilaian nontes dengan peserta didik yang diberikan pembelajaran tanpa disertai penilaian nontes. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil penelitian yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk hasil belajar pre test dan post test ranah kognitif data dilihat pada Tabel 15. Rata rata nilai hasil belajar pre test dan post test ranah kognitif dapat digambarkan pada Gambar 7. Selanjutnya hasil N-Gain pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 16. Data pada Tabel 15 menunjukkan nilai rata rata pre test ranah afektif siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 32,2 dan nilai rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas kontrol adalah sebesar 52,2. rata rata pre test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 32,71. rata rata post test ranah afektif siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 64,11. Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 16 di atas nilai minimum pada kelas eksperimen adalah,25 sedangkan pada kelas kontrol adalah,12 nilai maksimum pada kelas eksperimen adalah,82 sedangkan pada kelas kontrol adalah,7. rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah.47 sedangkan pada kelas kontrol adalah,3. Tabel 15 Rekapitulasi hasil belajar pre test dan post test ranah kognitif Kelas N Skor Ideal minimum maksimum 1 17 5 32.71 42 Posttest 1 43 9 64.11 1 17 5 32.2 4 Posttest 1 3 83 52.2 9 8 7 64.11 6 52.2 5 4 32.71 32.2 Posttest 3 2 1 Gambar 7 Diagram batang rata-rata nilai hasil belajar pre test dan post test ranah kognitif Tabel 16 Rekapitulasi hasil N-Gain NO Kelas N Skor ideal minimum maksimum 1 42 1.25.82.47 2 4 1.12.7.3 Perbandingan hasil data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 8. Berikut data hasil N-Gain masing masing peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan oleh Gambar 9. 117

1.9.8.7.6.5.4.3.2.1.47.3 Gambar 8 Diagram batang rerata N-Gain.9.8.7.6.5.4.3.2.1 eksperimen 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 Gambar 9 Diagram batang N-Gain masing masing peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar 9 dapat kita lihat bahwa nilai N-Gain persiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Data hasil belajar pretest, posttest dan N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji lanjutan. Tabel 17 Rekapitulasi uji normalitas hasil belajar ranah kognitif Kelas Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Α Keterangan.191 42.1.5 Tidak Normal.145 4.33.5 Tidak Normal Postest.263 42..5 Tidak Normal.148 4.28.5 Tidak Normal N_Gain.15 42.19.5 Tidak Normal.126 4.112.5 Normal Tabel 18 Rekapitulasi uji homogenitas hasil belajar ranah kognitif Levene Statistic df1 df2 Sig. Α Keterangan 5.51 1 8.21.5 Heterogen Postest.2 1 8.965.5 Homogen N-Gain.188 1 8.666.5 Homogen 118

Tabel 19 Perbandingan uji beda pre test dan post test hasil belajar ranah kognitif Pre test Post test N_Gain Mann-Whitney U 795.5 376. 245. Wilcoxon W 1.616E3 1.196E3 1.65E3 Z -.419-4.338-5.524 Asymp. Sig. (2-tailed).675.. Tidak berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Data pada tabel 17 menunjukkan perhitungan normalitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf kepercayaan 5% (α=,5), nilai signifikan pre test untuk kelas kontrol,33 <,5 dan nilai signifikan kelas eksperimen,1 <,5 diperoleh keputusan utnuk masing masing kelas yaitu data berdistribusi tidak normal. signifikan post test untuk kelas kontrol,28 <,5 maka data berdistribusi tidak normal dan nilai signifikan kelas eksperimen, <,5 maka data tidak berdistribusi tidak normal. signifikan N-Gain kelas kontrol,112 >,5 maka data berdistribusi normal dan nilai signifikan kelas eksperimen,19 <,5 maka data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan analisis uji perbedaan pengetahuan diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu,675 >,5 yang artinya tidak berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih besar dari α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan analisis uji perbedaan sikap diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu, <,5 yang artinya berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan analisis uji perbedaan pengetahuan diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu, <,5 yang artinya berbeda signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui nilai signifikan lebih kecil α=,5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penilaian nontes dapat meningkatkan sikap dan keterampilan peserta didik. Beberapa jenis penilaian nontes yang diterapkan pada penelitian ini adalah penilaian antar teman, penilaian diri, penilaian unjuk kerja,dan penilaian portofolio. Fitriyani dkk [6] menyatakan bahwa penilaian unjuk kerja dapat mempengaruhi sikap peserta didik. Sunandar [7] yang membuktikan bahwa penilaian portofolio merupakan jenis penilaian yang komprehensif, terstruktur dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas tugas berbentuk portofolio secara maksimal. Tabel 18 menunjukkan perhitungan homogenitas hasil belajar ranah kognitif kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pre test diperoleh nilai signifikan,21 <,5 dengan demikian varians kedua sampel heterogen. Perhitungan homogenitas hasil belajar ranah kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada post test menghasilkan nilai signifikan,965 >,5 maka varians kedua sampel homogen. Sedangkan perhitungan homogenitas data N-Gain ranah kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menghasilkan nilai signifikan,66 >,5 maka varians kedua sampel homogen. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peningkatan sikap peserta didik sebesar,97 pada kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan sikap peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menerapkan penilaian nontes pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. 2. Peningkatan keterampilan peserta didik sebesar,63 pada kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keterampilan peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menerapkan penilaian nontes pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. 3. Perbedaan sikap diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu,3 <,5 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan sikap antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menerapkan penilaian nontes dan peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan tidak menerapkan penilaian nontes pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. 4. Perbedaan keterampilan diketahui nilai pada taraf signifikansi 5% yaitu, <,5 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan keterampilan antara peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menerapkan penilaian nontes dan peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan tidak menerapkan penilaian nontes pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 214/215. 119

DAFTAR PUSTAKA [1] Arifin, Z. 212. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [2] Sudijono, A. 25. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [3] Sutisna, S., Fitriah, E., & Juanda, A. 214. Penerapan pembelajaran biologi berbasis nilai imtaq pada konsep sistem reproduksi manusia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandirancan. Scientiae Educatia, 3(1). [4] Elan, E., & Supardi, S. 215. Teknik Evaluasi Non Tes di MI (Pengamatan, Unjuk Kerja, Project Work, Dan Biografi). Jurnal Primary, 5(1), 45-68. [5] Zulhelmi. 29. Penilaian Psikomotor dan Respon Siswa dalam Pembelajaran Sains Fisika Melalui Penerapan Penemuan Terbimbing di SMP Negeri 2 Pekanbaru. Jurnal Geliga Sains 3 (2): 8-13. [6] Fitriyani, Jaenuddin R, dan Fatimah S. 213. Pengaruh Penilaian Unjuk Kerja tehadap Sikap dan Keterampilan Peserta didik pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Srijaya Negara Palembang. [7] Sunandar. 28. Pengaruh Penilaian Portofolio dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Matematika Topik Dimensi Tiga Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kendari Tahun 26. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA IKIP PGRI Semarang. 12