BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

I. PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. maju begitu pesat. Dari berkembangnya hal tersebut, kebutuhan informasi bagi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur mengertikan pendidikan sebagai suatu proses pertumbuhan dan perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.1 John Dewey mengatakan, bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi, sebagai bimbingan, sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.2 Pada zaman yang semakin maju dan teknologi yang kian berkembang pesat, diperlukan kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga dapat bertahan pada keadaan yang selalu berubah-ubah tidak pasti dan kompetitif. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Ra d ayat 11 berikut: 1 Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1997), h. 10 2 Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), h. 65 1

2 Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah tidak mengubah nikmat yang diberikan kepada suatu kaum sampai mereka mengubah ketaatannya kepada-nya.3 Oleh karena itu manusia hendaknya selalu berusaha mengubah keadaan yang ada dengan memanfaatkan akal dan potensi yang di miliki sehingga keluar dari situasi yang buruk menuju situasi yang lebih baik, atau dengan kata lain kemunduran menuju kemajuan. Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan dimaksudkan untuk membantu siswa tumbuh dan berkembang menemukan pribadinya dalam kedewasaan masingmasing. Tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam aspek kepribadian, sehingga menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri di dalam dan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, melalui proses pendidikan di sekolah. Menunjukkan bahwa, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah berkat guru dan siswa. Untuk pencapaian tujuan, pendidikan yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang 1945 yaitu Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 disebutkan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.4 Aidh al-qarni, Tafsir Muyassar 2 juz 9-16, (Jakarta: Qisthi Press, 2008), h. 344 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 3 4

3 Upaya tersebut berupa pembangunan, pembuatan sarana dan prasarana, bahkan semua komponen yang dibutuhkan bagi terlaksananya pendidikan. Di dalam Islam, pendidikan mendapatkan perhatian yang sangat besar. Pada era modern ini informasi, produksi, dan penyebaran serta penyampaian informasi semakin berkembang pesat. Ilmu dan teknologi akan berkembang dengan cepat, yang berarti perlunya daya intelektual atau sumber daya manusia yang tinggi. Science and Technology merupakan dua kalimat yang kerap bergandengan dan selalu bergaung pada setiap putaran zaman. Dimana dari dua titik utama tadi telah melahirkan banyak inovasi dan transformasi dalam sendi-sendi perjalanan sejarah kehidupan manusia. Dalam Al-Qur an sendiri banyak sekali aya-ayat yang menyinggung tentang mengkaji ilmu pengetahuan, memahami dan mengembangkan teknologi merupakan suatu anjuran yang tercantum dalam Al-Qur an, sebagaimana statemen dalam Al quran menyatakan, seperti dalam surah Arrahman ayat 33: Ayat di atas disebutkan bahwa anjuran khususnya kepada manusia agar mengkaj ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkannya, dengan kekuaan (bi sulthoon) di sini bermakna sebagai ilmu pengetahuan. Kekuatan merupakan hal yang sangat diperlukan bagi manusia, kekuatan yang dimaksudkan bukan hanya secara fisik aka tetapi juga ilmu teknologi dan segala potensi yang dimiliki.

4 Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang, maka akan semakin dirasakan pula manfaat dan mudharatnya hampir di setiap kehidupan manusia. Manusia saat ini sungguh membutuhkan sistem etika dan moral yang efektif untuk menangani penyalahgunaan teknologi yang membawa ancaman nyata bagi kelangsungan hidupnya sendiri. Setiap saat media massa bergerak dan berkembang dengan sangat pesatnya. Manusia sebagai khalayak yang menikmati media massa harus dapat memilih informasi yang sesuai dalam pemilihan informasi tersebut, harus lebih teliti dalam menerima informasi yang disajikan. Secara langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak disadari oleh para penikmat media massa, akan selalu ada efek yang timbul dari mengkonsumsi media massa tersebut.5 Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, dan media on-line (internet). Salah satu dari media massa yang semakin mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang adalah televisi. Televisi sangat banyak menyita perhatian masyarakat tanpa mengenal usia, pekerjaan, tempat tinggal, maupun pendidikan. Televisi memiliki sejumlah kelebihan, terutama kemampuannya dalam menyatukan Darwanto, Televisi sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Multi Media Trainin Centre, 1990), h. 29 5

5 antarfungsi audio dan visual, ditambah dengan kemampuannya memainkan warna. Penonton leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi. Gaya hidup yang semakin berkembang di masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yang berasal dari media massa, khususnya televisi. Televisi merupakan media massa elektronik yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Televisi dapat memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan, motivasi, dan sikap serta perilaku penontonnya. Televisi memiliki kekhasan sendiri dalam penyajian programnya, guna menarik perhatian khalayak untuk menyaksikan acara yang ditayangkan. Dibandingkan dengan media komunikasi lain, televisi dapat memberi pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual yang dimiliki oleh televisi yang menyentuh segisegi kejiwaan penikmatnya. Pada saat ini, televisi mulai menampilkan acara-acara yang semakin menarik perhatian dan memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, khususnya bagi remaja. Seperti semakin banyaknya sinetron, film televisi, program musik, kuis-kuis, maupun film laga yang diproduksi oleh berbagai stasiun televisi.6 Pada zaman sekarang ini, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat pemirsanya Wawan Kuswandi, 1996, Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Media Televisi), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), h. 4 6

6 ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Bahkan bagi anakanak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya dan sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar anak. Berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa. Tidak jarang sekarang ini banyak anakanak lebih suka berlama-lama di depan televisi daripada belajar, atau bahkan banyak anak yang hampir lupa akan waktu makannya karena televisi. Hal ini merupakan suatu masalah yang terjadi di lingkungan kita sekarang, dan perlu diperhatikan khususnya bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya. 7 Televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara tersebut. Bahkan bagi anak-anak sekalipun, sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya. Di samping itu acara nonton tv sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar anak. Yulia Evani Soldina, Pengaruh Sinetron Abu-abu terhadap Perilaku dan Gaya Bahasa Remaja, http://niisiivanii.blogspot.com/2014/04/contoh-proposal-skripsi-tentang-sinetron.html, di kutip pada tanggal 14 Juni 2015 7

7 Jika kita mengkajinya lebih jauh, sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, dan rekreatif. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tersebut akan mengikuti acara televisi yang ia tonton. Apabila yang ia tonton merupakan acara yang lebih kepada edukatif, maka akan bisa memberikan dampak positif, tetapi jika yang ia tonton lebih kepada hal yang tidak memiliki arti dan mengandung unsur-unsur negatif atau penyimpangan bahkan sampai kepada kekerasan, maka hal ini akan memberikan dampak yang negatif pula terhadap perilaku anak yang menonto acara televisi tersebut. Oleh sebab itu, sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya dan sehingga dapat melakukan proteksi terhadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tersebut. 8 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akhirnya tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul Pengaruh Kebiasaan Melihat Tayangan Televisi Terhadap Prestasi Belajar Anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Maliku Kabupaten Pulang Pisau. Ibid, http://niisiivanii.blogspot.com/2014/04/contoh-proposal-skripsi-tentang-sinetron.html, di kutip pada tanggal 14 Juni 2015 8

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan penegasan judul di atas maka dapatlah penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kebiasaan melihat tayangan televisi di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau? 3. Bagaimana pengaruh kebiasaan melihat tayangan televisi terhadap prestasi belajar siswa di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau? C. Alasan Memilih Judul Adapun alasan penulis dalam memilih judul tersebut adalah: 1. Melihat pada masa sekarang banyak tayangan televisi Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak di sekolah MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau. 2. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang pengaruh kebiasaan melihat tayangan televisi terhadap prestasi belajar anak di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau. D. Definisi Operasional 1. Pengaruh: Pengaruh dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadikan seseorang berubah akibat sesuatu tersebut.

9 2. Kebiasaan: Sesuatu yang telah biasa dilakukan.9 Kebiasaan bisa juga berupa sesuatu yang telah sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. 3. Melihat: Perbuatan melihat objek karena didorong oleh rasa ingin tahu akan apa yang terjadi 4. Televisi: Penyiaran pertunjukkan dsb dengan radio dan dengan alat penerima, pertunjukkan tadi diwujudkan sebagai gambar hidup.10 5. Prestasi: Hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui kebiasaan melihat tayangan televisi di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau. 3. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan melihat tayangan televisi terhadap prestasi belajar siswa di MIN Maliku Kabupaten Pulang Pisau. F. Signifikansi Penelitian Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 153 9 10 h. 1234 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2010),

10 1. Secara teoritis penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan mengenai pengaruh kebiasaan melihat tayangan televisi terhadap prestasi belajar anak. 2. Bahan informasi dan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak dan lembaga pendidikan. 3. Bahan pertimbangan atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengadakan penelitian yang lebih mendalam. G. Sistematika Penelitian Bab I, Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan memilih judul, definisi operasional, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, sistematika penulisan. Bab II, Landasan teoritis tentang belajar dan pembelajaran, tayangan televisi, fungsi dan tujuan televisi, dampak dari tayangan televisi, perkembangan televisi, pengaruh tayangan televisi, prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. BAB III, Metode penelitian yang terdiri atas jenis dan pendekatan, subyek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta prosedur penelitian. BAB IV, Laporan hasil penelitian yang terdiri atas gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. BAB V, Penutup yang berisikan simpulan dan saran-saran.