GUBERNUR SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

I. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 58

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 69 TAHUN 2016

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

Undang-Undang

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI, Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Transkripsi:

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 89 Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi, dan Riau Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 Nomor 8), Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 128); 7. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 3. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. 4. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. 5. Dinas adalah Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat.

7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unit pelaksana teknis untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas. 8. Kelompok Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu. BAB II URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Pasal 2 (1) Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanakan kebijakan daerah bidang Pangan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman Kosumsi dan Keamanan Pangan; b. peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang Ketersedian Pangan, Kerawanan Pangan, Distribusi Pangan, Cadangan Pangan, Penganekaragaman Kosumsi dan Keamanan Pangan; c. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang Ketersedian Pangan, Penganekaragaman Kosumsi dan Keamanan Pangan; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 3 (1) Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2). (2) Uraian tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; b. menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan kebijakan Daerah; c. menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas

atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang Pangan; d. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan Pangan; e. menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Dinas; f. menyelenggarakan koodinasi penyusunan Rencana Strategis, Laporan Kinerja, laporan keterangan Pertanggungjawaban dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Dinas serta pelaksanaan tugas tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan; g. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis Pangan; h. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. (3) Kepala Dinas, membawahi : a. Sekretariat; b. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan; c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan; d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan; e. UPT Dinas; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas. (6) UPT Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,

kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat, protokol, penyusunan program dan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program di lingkungan Dinas; b. penyelenggaraan pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas; dan c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian. a. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas; b. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkungan Dinas; c. menyiapkan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, aset, kerja sama, kehumasan, kearsipan dan dokumentasi di lingkungan Dinas; d. menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas; e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan pengelolaan informasi; f. menyiapkan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas; g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. (4) Sekretariat, membawahi : a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; dan b. Sub Bagian Umum dan Keuangan; (5) Sub-Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 5 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di Bidang Perencanaan dan Evaluasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan dan Evaluasi; dan b. pelaksanaan dan penyusunan bahan pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan Perencanaan dan Evaluasi di lingkungan Dinas. a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi; b. menyiapkan bahan pengoordinasian penyusunan perencanaan program dan kegiatan di lingkungan Dinas; c. menyelenggarakan koodinasi penyusunan Rencana Strategis, Laporan Kinerja, laporan keterangan Pertanggungjawaban dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Dinas serta pelaksanaan tugas tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan; d. menyiapkan bahan pengendalian program dan kegiatan di lingkungan dinas; e. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang pangan; f. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di lingkungan Dinas; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di Bidang Umum dan Keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang Umum dan Keuangan; dan b. pelaksanaan dan penyusunan bahan pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan Umum dan Keuangan di lingkungan Dinas; a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Umum dan Keuangan; b. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan pengelolaan Keuangan di lingkungan Dinas; c. menyiapkan bahan pengelolaan keuangan; d. menyiapkan bahan pelaksanaan verifikasi dan pembukuan;

e. menyiapkan bahan pelaksanaan akuntansi; f. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang keuangan; g. menyiapkan bahan penataan kepegawaian meliputi analisis jabatan, analisis beban kerja dan evaluasi jabatan di lingkungan Dinas; h. menyiapkan bahan pengelolaan ketatausahaan di lingkungan Dinas; i. menyiapkan bahan pengelolaan rumahtangga dan aset; j. menyiapkan bahan kerja sama dan kehumasan; k. menyiapkan bahan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi; l. menyiapkan bahan penataan organisasi dan pelaksanaan ketata laksanaan; dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Keempat Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Pasal 7 (1) Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan kegiatan yang meliputi Disribusi Pangan, Harga Pangan dan Cadangan Pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Disribusi Pangan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Harga Pangan; dan c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Cadangan Pangan. a. menyiapkan pelaksanaan sarana dan prasarana dalam rangka penyelenggaraan distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan; b. menyiapkan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Distribusi Pangan, Harga Pangan, dan Cadangan Pangan; c. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang Distribusi Pangan, Harga Pangan, dan Cadangan Pangan; d. menyiapakan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan bidang Distribusi Pangan, Harga Pangan dan Cadangan Pangan;

e. memberikan bimbingan teknis dan supervisi dibidang Distribusi Pangan, Harga Pangan dan Cadangan Pangan; f. menyiapkan pelaksanaan koodinasi dibidang Distribusi Pangan, Harga Pangan, dan Cadangan Pangan; g. melaksanakan koordinasi, monitoring, evaluasi, informasi, dan promosi terhadap distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan; h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. (4) Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan membawahi : a. Seksi Disribusi Pangan; b. Seksi Harga Pangan; dan c. Seksi Cadangan Pangan. (5) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan. Pasal 8 (1) Seksi Disribusi Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Disribusi Pangan. Disribusi Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Disribusi Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Disribusi Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Disribusi Pangan. a. melakukan analisis dan kajian distribusi pangan; b. melaksanakan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan analisis situasi distribusi pangan; c. melakukan pengumpulan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan; d. melakukan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; e. melaksanakan pengembangan pola distribusi pangan mulai hulu sampai hilir; f. melaksanakan pengembangan sistem informasi distribusi dan akses pangan;

g. melaksanakan pengembangan jaringan pasar di wilayah provinsi dan luar provinsi; h. melaksanakan koordinasi dan pengendalian distribusi pangan masyarakat; i. melaksanakan sosialisasi/informasi/promosi dan pemasaran hasil komoditi pangan pokok; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 9 (1) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Harga Pangan; Harga Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Harga Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Harga Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Harga Pangan. a. melakukan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan; b. melakukan analisis dan kajian dibidang pasokan dan harga pangan; c. melakukan pengumpulan data harga pangan dan pasokan pangan ditingkat produsen dan konsumen untuk panel harga; d. melaksanakan pemantauan dan koordinasi harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di kabupaten/kota. e. melakukan pengembangan kelembagaan harga dan pasokan pangan untuk menjaga stabilisasi harga pangan pokok dimasyarakat ; f. melaksanakan sosialisasi, informasi, promosi dan pemasaran hasil komoditi pangan pokok; g. melakukan penyusunan prognosa neraca hargapangan; h. menentukan harga minimum Daerah untuk pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat; i. menetapkan harga referensi pangan provinsi, kabupaten/kota; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 10 (1) Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Cadangan Pangan. Cadangan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Cadangan Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Cadangan Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Cadangan Pangan. a. melakukan fasilitasi pengadaan, pengelolaan, penyaluran, pembinaan dan kajian cadangan pangan pemerintah provinsi; b. melaksanakan pembinaan pengembangan cadangan pangan pokok daerah kabupaten, kota dan nagari/desa; c. melakukan pengembangan kelembagaan cadangan pangan masyarakat; d. melaksanakan pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentu; dan e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Kelima Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Pasal 11 (1) Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan kegiatan yang meliputi Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Ketersediaan Pangan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumberdaya Pangan; dan b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Kerawanan Pangan.

a. menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka penyelenggaraan Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; b. menyiapkan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; c. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang Ketersediaan dan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; d. menyiapkan pelaksanaan Pengendalian dan pengawasan bidang Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; e. memberikan bimbingan teknis dan supervisi dibidang Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; f. menyiapkan pelaksanaan koordinasi operasional dibidang Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; g. mengkoordinasikan, monitoring, evaluasi, informasi dan promosi terhadap Ketersediaan Pangan, Sumberdaya Pangan dan Kerawanan Pangan; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. (4) Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan membawahi : a. Seksi Ketersediaan Pangan; b. Seksi Sumberdaya Pangan; dan c. Seksi Kerawanan Pangan. (5) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan. Pasal 12 (1) Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Ketersediaan Pangan. Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Ketersediaan Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Ketersediaan Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Ketersediaan Pangan. a. melaksanakan penyusunan dan analisa ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);

b. melaksanakan penyusunan dan analisa ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM); c. melaksanakan bimbingan teknis di bidang ketersediaan pangan; d. melaksanakan pemantauan produksi dan ketersediaan pangan; dan e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 13 (1) Seksi Sumberdaya Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Sumberdaya Pangan. Sumberdaya Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Sumberdaya Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Sumberdaya Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Sumberdaya Pangan. a. melaksanakan penyiapan pelaksanaan koordinasi Dewan Pangan; b. melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan di bidang pangan; c. melakukan analisis dan kajian dibidang sarana, prasarana, dan sumberdaya pangan; d. melaksanakan sosialisasi, informasi,dan promosi sumberdaya pangan; e. melaksanakan penyusunan dan analisa sumber daya pangan; f. melaksanakan bimbingan teknis pengembangan sumber daya pangan; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 14 (1) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Kerawanan Pangan. Kerawanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Kerawanan Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Kerawanan Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Kerawanan Pangan.

a. melakukan pengumpulan data dan informasi kewaspadaan pangan dan kesiapsiagaan kerawanan pangan serta mitigasi kerawanan pangan ; b. melakukan pengolahan data penyusunan dan analisis informasi kerawanan pangan dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi secara berkala. c. melakukan pendampingan dan pengembangan kelembagaan masyarakat untuk meningkatkan kemandirian pangan; d. melakukan penyiapan bahan dan bantuan pangan pada masyarakat yang terdampak bencana dan kerawanan pangan. e. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam antisipasi kerawanan pangan; f. melaksanakan pengembangan pola kemandirian pangan mulai hulu sampai hilir; g. melaksanakan koordinasi dan pengendalian kerawanan pangan masyarakat; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Keenam Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Pasal 15 (1) Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan kegiatan yang meliputi Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal dan Keamanan Pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pengembangan Pangan Lokal; dan c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Keamanan Pangan.

a. menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka penyelenggaraan Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; b. menyiapkan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; c. menyiapkan pelaksanaan kebijakan dibidang Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; d. menyiapkan pelaksanaan Pengendalian dan pengawasan bidang Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; f. menyiapkan pelaksanaan koordinasi operasional di bidang Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; g. mengkoordinasikan, monitoring, evaluasi, informasi dan promosi terhadap Penganekaragaman Kosumsi Pangan, Pengembangan Pangan Lokal, dan Keamanan Pangan; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. (4) Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan membawahi: a. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; b. Seksi Pengembangan Pangan Lokal; dan c. Seksi Keamanan Pangan; (5) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan. Pasal 16 (1) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan. a. mengkaji pola konsumsi pangan, kebutuhan konsumsi pangan dan penganekaraman pangan ; b. menyusun pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan; c. melaksanakan pembinaan pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan; d. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria pola konsumsi pangan, kebutuhan penganekaragaman konsumsi pangan ; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pola konsumsi pangan, kebutuhan penganekaragaman konsumsi pangan f. melaksanakan kebijakan promosi dan penganekaragaman konsumsi pangan; g. melakukan pemberdayaan kelembagaan penganekaragaman konsumsi pangan; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 17 (1) Seksi Pengembangan Pangan Lokal mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Pengembangan Pangan Lokal. Pengembangan Pangan Lokal mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Pengembangan Pangan Lokal; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan Pangan Lokal; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengembangan Pangan Lokal. a. mengkaji pengembangan pangan lokal; b. melaksanakan kebijakan pengembangan pangan lokal; c. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria pengembangan pangan lokal; d. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pengembangan pangan lokal; e. melakukan pemberdayaan pengembangan teknologi pangan lokal; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 18 (1) Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang Keamanan Pangan. Keamanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Keamanan Pangan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Keamanan Pangan; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Keamanan Pangan. a. melakukan penyiapan bahan analisis dan kajian pengawasan keamanan pangan b. melakukan pengawasan pangan segar yang beredar secara berkala; c. melakukan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan; d. melakukan bimbingan teknis dan supervisi pengawasan keamanan pangan; dan e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Ketujuh UPT Pasal 19 (1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang tertentu di lingkungan Dinas dapat dibentuk UPT Dinas. (2) UPT Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala UPT Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 20 Pembentukan, jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi, jenis dan klasifikasi serta tata kerja UPT Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.

Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 21 Kelompok Jabatan Fungsional pada lingkungan Dinas ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III PENUTUP Pasal 22 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat. Diundangkan di Padang pada tanggal 5 Juni 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT, dto ALI ASMAR Ditetapkan di Padang, pada tanggal 5 Juni 2017 GUBERNUR SUMATERA BARAT, dto IRWAN PRAYITNO BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 NOMOR : 41