LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 113 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PINJAMAN DANA BERGULIR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL, DAN MENENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN BLORA PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PT. BANK SULTENG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL KE PERUSAHAAN DAERAH PERKREDITAN KECAMATAN JATILUHUR BUPATI PURWAKARTA,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH PADA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah, melalui perluasan investasi pemerintah daerah untuk memperluas kesempatan berusaha pada Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui perkuatan permodalan; b. bahwa untuk peningkatan pelayanan pembiayaan dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dipandang perlu memfasilitasi permodalan bagi Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (UPDB- KUMKM); c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Dana Bergulir Kabupaten Tangerang, untuk terciptanya optomalisasi operasional Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM, maka dipandang perlu adanya alokasi dana investasi Pemerintah kepada UPDB-KUMKM; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam pada huruf a, huruf b dan huruf c tersebut diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Investasi Pemerintah Daerah pada Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; Mengingat...

-2- Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 9.Undang-Undang...

-3-9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 tentang Modal Penyertaan Pada Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3744); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 17.Peraturan Pemerintah...

-4-17. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0108); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2009 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0309); 19. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 0810, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0810); 20. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2011 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0811); 21. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Dana Bergulir (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0212); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG DAN BUPATI TANGERANG Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH PADA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH. BAB I KETENTUAN UMUM PasaL 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Bupati adalah Bupati Tangerang. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Yang selanjutnya disebut APBD, adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah. 7. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD adalah kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang memiliki tugas melaksanakan pengelolaan keuangan daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 8. Modal Daerah adalah Kekayaan Pemerintah Daerah yang belum dipisahkan baik yang berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah,bangunan. Mesin. 9. Investasi Pemerintah Daerah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian Surat Berharga dan investasi langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya. 10. Dana Bergulir adalah Dana yang dialokasikan oleh satuan kerja/unit pengelola dana bergulir dengan Pola Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi dan masyarakat usaha mikro, kecil, menengah dan usaha lainnya. 11. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 12. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 13. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 13.Usaha Menengah...

-6-14. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 15. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selanjutnya disebut UMKM. 16. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggungjawab atas urusan Pemerintah yang bersangkutan, yang melakukan sebagian tugas teknis operasional tertentu. 17. Unit Kerja pada SKPD yang menerapkan PPK-BLUD selanjutnya disingkat BLUD-Unit Kerja adalah Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang menerapkan PPK- BLUD. 18. Unit Pengelola Dana Bergulir yang selanjutnya disebut UPDB adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang melaksanakan penyelenggaraan dana bergulir dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Investasi pada UPDB yang dilaksanakan Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya. Pasal 3 Investasi pada UPDB pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pasal 2 bertujuan untuk memfasilitasi koperasi dan usaha mikro kecil menengah dalam mengakses permodalan. BAB III...

-7- BAB III BENTUK INVESTASI PEMERINTAH DAERAH Pasal 4 Investasi Pemerintah Daerah pada UPDB Koperasi dan UMKM dilakukan dalam bentuk Investasi Jangka Panjang Non Permanen. BAB IV MANFAAT INVESTASI PEMERINTAH DAERAH Pasal 5 (1) Mempermudah pelayanan bagi Koperasi dan UMKM untuk memperoleh akses permodalan. (2) Meningkatkan daya saing bagi Koperasi dan UMKM dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi Daerah.. BAB V SUMBER DAN BESARAN INVESTASI PEMERINTAH DAERAH Pasal 6 Sumber Dana Investasi Daerah berasal dari APBD Kabupaten Tangerang. Pasal 7 (1) Investasi Pemerintah Daerah pada UPDB Koperasi dan UMKM sebesar Rp. 50.000.000.000,- (Lima Puluh Milyar Rupiah). (2) Besarnya investasi sebagaiamana dimaksud ayat (1) diberikan selama 5 (lima) tahun secara bertahap sesuai dengan kemampuan APBD pada Tahun Anggaran Berkenaan. Pasal 8 Dana Investasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditempatkan pada Rekening UPDB Koperasi dan UMKM. BAB VI...

-8- BAB VI PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH DAERAH Bagian Kesatu Pasal 9 Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah pada UPDB Koperasi dan UMKM meliputi: a. perencanaan; b. pelaksanaan investasi; dan c. penatausahaan dan pelaporan. Bagian Kedua Perencanaan Pasal 10 (1) Perencanaan Investasi Pemerintah Daerah pada UPDB Koperasi dan UMKM dilakukan oleh UPDB Koperasi dan UMKM. (2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada BPKAD sebagai BUD. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan perencanaan Investasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati. (4) Pemerintah Daerah dalam menempatkan dana Investasi pada UPDB- KUMKM harus mernperhatikan kemampuan Keuangan Daerah. Bagian Ketiga Pelaksanaan Pasal 11 Pelaksanaan pengelolaan dana bergulir oleh UPDB Koperasi dan UMKM diatur dalam Peraturan Bupati. Bagian Keempat Penatausahaan dan Pelaporan Pasal 12 UPDB Koperasi dan UMKM wajib menatausahakan dan memelihara dokumen pengelolaan dana bergulir sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 13...

-9- Pasal 13 (1) UPDB Koperasi dan UMKM wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan investasi secara periodik per triwulan. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Bupati melalui BPKAD sebagai BUD. (3) Pelaporan pelaksanaan pengelolaan dana bergulir dilaksanakan sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang. Disahkan di Tigaraksa Pada tanggal, 24 Desember 2013 BUPATI TANGERANG, Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal, 24 Desember 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, ttd. ttd. A. ZAKI ISKANDAR ISKANDAR MIRSAD LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013 NOMOR 09

-10- PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH PADA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN UMKM I. UMUM. Dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian kerakyatan di Daerah dan meningkatkan pelayanan pembiayaan untuk masyarakat golongan ekonomi lemah dan pelaku usaha mikro kecil menengah telah dibentuk Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (UPDB- KUMKM) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Dana Bergulir Kabupaten Tangerang. Dana Bergulir merupakan Dana yang dialokasikan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang dinamakan Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (UPDB-KUMKM) dengan Pola Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang berada di bawah pembinaan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang. Tujuan penyelenggaraan Dana Bergulir Kabupaten Tangerang yaitu untuk membantu perkuatan modal usaha guna pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil, menengah dan usaha lainnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pengangguran, dan pengembangan ekonomi daerah maupun nasional serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktifitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Dalam penyelenggaraan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), Dana Bergulir memiliki Karakteristik sebagai berikut : a. merupakan bagian dari keuangan negara; b. dicantumkan dalam APBD dan/atau Laporan Keuangan; c. dimiliki, dikuasai, dikendalikan dan/atau dikelola oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; d. disalurkan/dipinjamkan...

-11- d. disalurkan/dipinjamkan kepada masyarakat, kelompok masyarakat dan koperasi, ditagih kembali dengan atau tanpa nilai tambah dan digulirkan kembali kepada masyarakat, kelompok masyarakat dan koperasi; e. ditujukan untuk perkuatan modal koperasi, usaha mikro, kecil, menengah dan usaha lainnya; f. dapat ditarik kembali pada suatu saat.. Koperasi dan UMKM memiliki jumlah kwantitas yang cukup banyak dan memiliki potensil peran yang sangat strategis untuk dikembangkan lebih optimal, karena Koperasi dan UMKM Tangguh dalam menghadapi gejolak, Kemampuan lebih besar dalam menyediakan lapangan kerja, mampu menekan tingkat kemiskinan. Selain itu perkembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atas inisiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang diantaranya : Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPP-UMKM), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) PNPM Mandiri, Unit Pengelola Keuangan (UPK) PNPM Mandiri, dan lain-lain. Sebagian LKM inisiasi Pemerintah Daerah yaitu LPP-UMKM yang telah direstrukturisasi Badan Hukumnya menjadi Koperasi dengan nama Koperasi Pemberdayaan Pengembangan UMKM (KPP-UMKM). Kondisi LKM tersebut saat ini menunjukkan perkembangannya sangat pesat dan dirasakan sangat penting manfaatnya oleh Pelaku Usaha Mikro terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang telah berjalan dan beroperasional cukup baik selama kurun waktu lebih dari 10 tahun. Memperhatikan Amanah Undang Undang 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah tertuang diantaranya dalam Pasal 21 dan 22 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Dearah harus menyediakan Pembiayaan bagi UMKM melalui Pengembangan Sumber Pembiayaan dari Kredit Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank dan dalam Pasal 24 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Dearah melakukan Pemberdayaan UMKM bidang pembiayaan dan Penjaminan dengan mengembangkan Lembaga Penjaminan Kredit dan meningkatkan fungsi lembaga penjaminan eksport Memperhatikan makna amanah Undang-Undang 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Koperasi memiliki Fungsi : a. koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan hukum berperan untuk mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur dengan berlandaskan UUD 1945 Pasal 33 yang kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional dan berdasar atas asas kekeluargaan; b. koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan; c.koperasi perlu lebih...

-12- c. koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan sebagai soko guru perekonomian nasional; d. perkembangan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dan seluruh rakyat. Sejalan dengan adanya perubahan peraturan perundang-undangan baik dalam bidang pemerintahan, perbankan. LKM Non Bank dan Koperasi, dalam upaya memberdayakan dan mengembangkan koperasi dan UMKM untuk mendorong mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan pembiayaan agar terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, menurunnya angka pengangguran dan terciptanya peran serta masyarakat yang mampu berdaya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam Negara Republik Indonesia, maka kewenangan Daerah berdasarkan kebijakan Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah berkewajiban untuk membina dan mengembangkan dunia usaha masyarakat di daerah sebagai pilar pertumbuhan perekonomian di Daerah. Untuk itu langkah utama yang harus dilakukan adalah pemberdayaan Koperasi dan UMKM atau usaha lainnya yang harus dilakukan secara sistematis untuk mendorong peningkatan dan memperkuat struktur permodalan/pembiayaan melalui Investasi Pemerintah Daerah Jangka Panjang Non Permanen pada Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (UPDB-KUMKM) dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan diatas, mengingat belum selesainya tugas kewajiban Pemerintah Daerah Kebupaten Tangerang dalam mengisi Pembangunan Ekonomi Daerah, dan Tahun 2012 telah dibentuknya Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (UPDB- KUMKM) yang menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), maka dalam upaya memperluas akses pelayanan permodalan/pembiayaan baik melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat serta sumber dana dari luar pemerintah misalnya Swasta maupun Badan Usaha Milik Negara melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) maupun Dana Bank Dunia dan sumber lainnya yang sah. Pada Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Tangerang merencanakan akan memberikan Investasi Pemerintah Daerah Jangka Panjang Non Permanen kepada UPDB-KUMKM secara bertahap sesuai dengan kemampuan APBD Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sehubungan...

-13- Sehubungan hal diatas, untuk terwujudnya Penyelenggaraan Investasi Pemerintah Daerah Jangka Panjang Non Permanen kepada UPDB-KUMKM sejalan dengan berkembang kebutuhan pelayanan pembiayaan yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, maka dipandang perlu menempuh kebijakan-kebijakan penyelenggaraan dana bergulir yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Investasi Pemerintah Daerah Pada Unit Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan UMKM. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9 Cukup Jelas Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 0913