BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. persembahan, dan pelayanan. Kata seni berkaitan erat dengan upacara keagamaan,

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia sedang memasuki era globalisasi, disetiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. aliran musik menggunakan gitar sebagai pengiring maupun pembawa melody. Secara garis

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. penyambutan. Pada dasarnya di lingkungan masyarakat zaman dulu, menganggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, kita tidak dapat lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang seni adalah masalah klasik, dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam agama. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Sabang, Langsa, Lhokseumawe dan Subulussalam. generasi ke generasi berikutnya, yang kemudian menjadi sebuah identitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan sekumpulan nada dan irama yang disatupadukan

BAB I PENDAHULUAN. psikologis. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari setiap manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang yang identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. akan terasa sepi dan hampa. Sebab, musik mampu mencairkan suasana,

BAB I PENDAHULUAN. lagu bertemakan cinta, mungkin ia akan sedih karena patah hati (broken heart)

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terbesar terjadi karena pecahan terhadap tahap pertama disebut unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upacara ritual yang bersifat magis, adat istiadat maupun hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

Kegiatan : Lomba Balap Karung

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, seni media rekam atau yang sering disebut seni media.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu hasil budaya dan aktifitas manusia yang sejajar dengan cabang ilmu lainya. Hal tersebut dikarenakan adanya kesadaran manusia terhadap peranan dan hasil seni. Seni hanya sebagai sarana penghibur atau alat untuk mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, dan syair, yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran atau perasaan penciptanya. Lagu atau komposisi musik itu merupakan karya seni jika didengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat musik (instrumental). Musik tidak hanya berfungsi sebagai pengiring tari ataupun hiburan semata untuk menghibur seseorang, pengobatan terapi kejiwaan, tetapi juga berfungsi sebagai musik pengiring seni bela diri. Seni bela diri adalah ilmu bela diri yang tidak hanya melatih diri untuk dapat membela atau mempertahankan diri dari serangan ataupun ancaman dari pihak musuh, tetapi seni bela diri juga sangat berhubungan dengan karya seni musik dan gerak ataupun tarian yang mempengaruhi perkembangan teknik, penjiwaan, dan hati 1

2 nurani. Seperti halnya seni bela diri Capoeira yang didirikan dan berkembang di negara Brazil. Brazil berada di negara Benua Amerika bagian selatan yang dibatasi oleh laut di sebelah timur yaitu Samudera Atlantik. Seni bela diri Capoeira merupakan olah raga seni bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika yang dipekerjakan di negara Brazil sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam Capoeira menyerupai pola gerak tari yang bertitik berat pada sebuah tendangan kaki dikarenakan pada saat masa perbudakan semua kaki para budak-budak Afrika dirantai agar tidak bisa melakukan perlawanan. Pada masa perkembangan pertarungan dalam Capoeira biasanya diiringi oleh musik yang disebut Jogo (pemain musik). Pada masa perbudakan Afrika yang ada di Brazil mereka melakukan latihan Capoeira dengan diiringi alat-alat musik tradisional seperti Berimbau (sebuah lengkungan kayu sekitar 2 meter panjangnya dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah bambu kecil untuk menggetarkannya), Caxixi, Pandeiro dan Atabaque (gendang besar), penggunaan musik di dalam tarian berfungsi sebagai penyesuaian gerak dan tempo dari seluruh tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik. Dan fungsi musik dalam latihan dulunya berfungsi sebagai tipu daya untuk lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktifitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama Senzala. Biasanya Capoeira adalah satusatunya bela diri yang dipakai oleh budak-budak tersebut untuk mempertahankan diri.

3 Karena tangan mereka dirantai, dan hanya bagian kaki yang tidak dirantai, maka jadilah Capoeira disebut ilmu bela diri pada kelincahan kaki. Teknik dasar hingga alat musik yang digunakan untuk menambah gerakan pada Capoeira ini. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapangan dalam hutan yang disebut Capoeira, beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut. Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desadesa yang dipagari yang bernama Quilombo. Sejak masa itu hingga sampai sekarang Capoeira melewati sebuah perjalanan yang panjang. Saat ini Capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Capoeira diperkiran masuk ke Indonesia pada tahun 1998, perkembangannya sejak kedatangan Simon, Mahasiswa Australia yang bisa Capoeira dating ke Yogyakarta. Capoeira sudah mulai dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di Jakarta dan hingga sampai ke Medan (Sumatera Utara) yang bernama Ginga Firme Capoeira. Ginga Firme Capoeira yaitu salah satu pendiri pertama di kota Medan dan komunitas seni bela diri Capoeira tersebut dibentuk pada tanggal 21 Juli 2008 yang berada di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara. Ginga Firme Capoeira juga aktif dalam pertunjukan hiburan pada acara instansi, Promosi produk, dan tampil di berbagagai stasiun TV swasta. Ginga Firme Capoeira juga sudah memiliki alat musik asli dari negara Brazil yaitu alat musik Berimbau ( sebuah lengkungan kayu sekitar 2 meter panjanganya dengan tali senar yang terbuat dari kawat baja dan membunyikanya dengan cara memukul senar kawat baja dengan bambu kecil ) dan

4 selain itu juga sudah memiliki alat musik seperti: Pandeiro, Attabaque, dan Caxixi. Ginga Firme Capoeira juga tidak hanya melatih bela diri melainkan diwajibkan untuk dapat memainkan alat musik Capoeira serta menyanyikan lagu-lagu untuk mengirirngi permainan Capoeira seperti pada musik Paranaue. Musik Paranaue merupakan musik yang merupakan seruan kepada para dewa Candomble ( agama Afrika-Brazil ) dalam masa pertempuran selama perbudakan untuk memenangkan kebebasan mereka dari pemerintah Brazil dan Paranaue dimainkan dengan penuh semangat dan digunakan untuk mengiringi dan menaikan rasa semangat bagi para Capoeirista ( pemain Capoeira ). Paranaue juga Sudah menjadi Sound Track Film dengan judul Only The Strong. Berdasarkan uraian-uraian yang telah disebutkan di atas, musik iringan seni bela diri Capoeira di Sumatera Utara khususnya di daerah kota Medan, maka hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk meneliti Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Paranaue Pada Komunitas Seni Bela Diri Ginga Firme Capoeira Di Medan.

5 B. Identifikasi Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumya penelitian menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa: Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan. Dari uraian diatas yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana keberadaan musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 2. Bagaimana bentuk penyajian musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 3. Apakah fungsi musik Paranaue pada komunitas Ginga Firme 4. Alat musik apa saja yang digunakan pada musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 5. Apa makna musik Paranaue di komunitas Ginga Firme

6 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Sugiono (Sugiono 2009:288) Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data. Maka perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Idrus (2009:48), yang mengatakan bahwa: Rumusan penelitian merupakan serangkaian pertanyaan yang dijadikan dasar pijakan bagi peneliti untuk menentukan berbagai desain dan strategi penelitiannya. Adapun untuk lebih oprasionalnya, rumusan masalah penelitian harus dituliskan dalam wujud kalimat tanya dengan bahasa yang singkat dan jelas. Berdasarkan uraian Latar belakang masalah, serta Identifikasi masalah, maka dirumusan masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Paranaue Pada Komunitas Seni Bela Diri Ginga Firme Capoeira Di Medan. 1. Bagaimana keberadaan musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 2. Bagaimana bentuk penyajian musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 3. Apakah fungsi musik Paranaue pada komunitas Ginga Firme

7 4. Alat musik apa saja yang digunakan pada musik Paranaue di komunitas Ginga Firme D. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah maka penulis perlu mengadakan pembatasan masalah untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulisan, maka peneliti mengadakan pembatasan masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2004:30) yang mengatakan bahwa: Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk penyajian musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 2. Bagaimanakah fungsi musik Paranaue di komunitas Ginga Firme 3. Alat musik apa saja yang digunakan pada musik Paranaue di komunitas Ginga Firme Capoeira?

8 E. Tujuan Penlitian Setiap kegiatan senantiasa berorientasi kepada tujuan, salah satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan penelitian selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Menurut Moleong (2005:94): Tujuan suatu penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada upaya untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam masalah tersebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian adalah suatu misi yang akan dijalankan selama pelaksanaan penelitian dan menemukan solusi atas masalah yang telah dipaparkan pada pembatasan masalah dan perumusanya. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk penyajian musik Paranaue komunitas Ginga Firme Capoeira. 2. Untuk mengetahui fungsi musik Paranaue di komunitas Ginga Firme Capoeira. 3. Untuk megetahui alat musik apa saja yang digunakan pada musik Paranaue untuk mengiringi seni bela diri Capoeira pada komunitas Ginga Firme Capoeira.

9 F. Manfaat Penelitian Setiap penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, segala sesuatu yang dapat digunakan baik oleh peneliti itu sendiri maupun lembaga dan instansi tertentu ataupun orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Hariijaya (2008:50) Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu: kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat di bidang praktik. Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini yaitu : 1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang mengemban visi dan misi di Sumatera Utara Khususnya di kota Medan. 2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan maupun ide ke dalam suatu karya tulis. 3. Sebagai bahan acuan, refrensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya. 4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang ditelitinya. 5. Memperkenalkan musik maupun alat musik tradisional Afrika-Brazil bagi para praktisi di kota medan maupun luar kota medan.