BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Upaya ini terarah bagi terbinanya insan-insan pembangunan dimasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. karena maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari berbagai macam aspek, yang mana salah satunya adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa, seperti yang telah tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang. Allah dalam Al-Qur an pada surah Al-Mujadalah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia secara kaffah (menyeluruh).

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan di lahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah

BAB I PENDAHULUAN. unik, suatu sekolah di pimpin oleh seorang kepala sekolah, kepala sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan 1. Dengan demikian, pendidikan merupakan hal yang penting dan dianggap urgen dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu pula berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material dan spiritual. Dalam Undang-Undang Pendidikan nomor.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dinyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab 3. 1 M.Ngalim Poerwanto, Ilmu Pendidikan dan Praktis, (Bandung : Remaja Roesda Karya, 2000), cet. Ke-12, h.10 2 Daulay. Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media,2004), h. 9 3 --------,Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Bandung : Citra Umbara, 2003), h.7 1

2 Berdasarkan UU diatas jelaslah bahwa tiap warga negara atau setiap individu berhak untuk menerima pendidikan dan pengajaran. Sedangkan yang menjadi pelaksana dan penanggungjawab pendidikan adalah keluarga, masyarakat dan pemerintah (pendidikan merupakan tanggungjawab bersama seluruh aspek masyarakat). Pemerintah salah satu dari penanggung jawab pendidikan di Indonesia, telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan serta mengeluarkan peraturanperaturan yang menunjang pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendirikan lembaga-lembanga pendidikan, mengangkat guru, mengangkat pengawas, menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain sebagainya. Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal yang bersifat kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kepala madrasah yang memang merupakan kunci dari perubahan lembaga yang dipimpinnya. Kepala sekolah yang berhasil yaitu apabila ia memahami keberadaan sekolahnya sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah 4. Kepala madrasah tidak hanya betanggung jawab atas kelancaran jalannya kegiatan madrasah, akan tetapi keadaan lingkungan madrasah dengan kondisi dan situasinya serta hubungannya dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kretifitas yang mengarah pada perkembangan dan 4 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h.81

3 kemajuan madrasah adalah merupakan tanggung jawab kepala madrasah terhadap lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang efektif merupakan realisasi perpaduan bakat dan pengalaman kepemimpinan dalam situasi yang berubah-ubah karena berlangsung melalui interaksi antar sesama manusia. Begitu pentingnya kepemimpinan itu dalam kehidupan manusia dapat di lihat pada Al-qur an surah Al-Baqarah:30 yang berbunyi:. Dalam ayat tersebut memberikan interpretasi tentang kepemimpinan, bahwa manusia dituntut untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dalam memanfaatkan kepemimpinan ini potensi akan bertumbuh dan berkembang dengan baik apabila dikembangkan dengan niat baik dan i tikad yang baik pula. 5 Salah satu tanggung jawab pemimpin pendidikan adalah meningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan. Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tanpa ada usaha utnuk meperhatikan dan mencari solusi, maka usaha peningkatan kualitas pendidikan mustahil akan terwujud. Realitanya, banyak lembaga pendidikan yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan ada pula yang mengalami kemandekan dan bahkan tinggal menunggu kehancurannya. Adapun salah satu faktor penyebabnya 5 Djumransjah Indar, Ilmu Pendidikan, (Malang :IAIN Sunan ampel, 1992), h. 23-24

4 adalah terletak pada kompetensi dan kepemimpinan Kepala Madrasah dalam memenej Madrasah. Apabila seorang Kepala Madrasah tidak bisa mengatur, mempengaruhi, mengajak anggotanya untuk meraih tujuan pendidikan, kurang bisa memanfaatkan peluang yang ada, dan cenderung menerapkan gaya kepemimpinan yang sekedar melaksanakan tugas rutin, maka jangan diharapkan kualitas pendidikan akan mengalami peningkatan. Sebaliknya jika kepemimpinan Kepala Madrasah tersebut memiliki potensi yang cukup baik, maka ia akan cenderung untuk terus meningkatkan organisasi pendidikan di lembaga yang dipimpinnya. Sehingga dengan sendirinya kualitas pendidikan ikut meningkat. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya yakni dengan meningkatkan kualitas guru, terutama para guru yang masih honorer. Guru merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan suatu pendidikan, dan bagaimana kualitas guru itu ditetentukan dari kepala sekolah. Untuk itu sebagai kepala sekolah harus mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kualitas para guru khususnya para guru honorer. Karena kebanyakan guru honorer masih kurang dalam hal pengetahuan maupun keterampilan dalam mengajar. Keberhasilan kepala sekolah dalam kepemimpinannya yaitu dapat dilihat dari bagaimana kualitas guru honorer di sekolah yang dipimpinnya. Dalam hal ini, MTS SMIP 1946 Banjarmasin adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada dalam naungan Kemeneg. Madrasah ini merupakan salah satu madrasah swasta yang berada di wilayah kecamatan Banjar.

5 MTS SMIP 1946 juga merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang mengalami perkembangan cukup pesat dan mampu bersaing dengan lembagalembaga pendidikan yang sederajat di kabupaten Banjarmasin, meskipun masih banyak guru honorer di sekolahnya. Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis terdorong untuk mengkaji lebih dalam lagi kemudian diangkat menjadi tema ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Upaya Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Guru Honorer di MTS SMIP 1946 Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Upaya Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Guru Honorer di MTS SMIP 1946 Banjarmasin? 2. Apa faktor yang mempengaruhi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Guru Honorer di MTS SMIP 1946 Banjarmasin? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul diatas, maka penulis merasa perlu untuk menegaskan beberapa istilah yang erat kaitannya dengan penulisan skripsi ini, yaitu:

6 1. Meningkatkan Yaitu menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb). 6 Yang dimaksud penulis yaitu memperhebat agar kemampuannya dapat bertambah. 2. Kualitas Yaitu tingkat baik buruknya sesuatu. 7 Yang dimaksud penulis yaitu mutu yang baik. 3. Guru Honorer Guru adalah orang yang bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi dalam proses pembelajaran 8. Sedangkan honorer yaitu bersifat menerima honorarium (bukan gaji tetap). Guru honorer yaitu guru yang tidak digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima honorarium berdasarkan jumlah jam pelajaran yang diberikan. 9 Yang dimaksud penulis yaitu guru MTS SMIP yang belum menjadi PNS. 6 Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 1994), cet. 3, h. 1117 7 Ibid, h. 533 8 Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung : PT. Sinar Baru Al Gesindo, 1983), h. 4. 9 Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 1994), cet. 3, h. 357

7 D. Alasan Memilih Judul Adapun alasan yang mendorong penulis untuk mengangkat judul tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepala Madrasah bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di sekolah yang dipimpinnya. Untuk itu dia juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas para guru, terutama guru honorer di sekolahnya tersebut. 2. MTS SMIP 1946 merupakan sebuah sekolah yang masih mempunyai guru honorer yang lumayan banyak namun tetap mampu bersaing dengan sekolah negeri dan sekolah swasta lainnya di banjarmasin. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mendiskripsikan upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru honorer di MTS SMIP 1946 Banjarmasin. 2. Untuk mendiskripsikan faktor yang mempengaruhi kepala Madrasah dalam meningkatkan kulitas guru honorer di MTS SMIP 1946 Banjarmasin. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, di harapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti atau penulis sendiri, sebagai bahan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun skripsi untuk memenuhi persyaratan tugas

8 akhir mendapatkan sertifikat ijazah sarjana (S-1) di bidang Konseling Islam Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin. 2. Bagi lembaga sekolah Obyek penelitian, penelitian ini sebagai bahan masukan nuansa kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Lembaga akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, informasi, dan sekaligus menambah daftar perbendaharaan referensi bacaan ilmiah. G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan sistematika pembahasan penulisan skripsi ini, terdiri dari 5 bab, yang mana masing-masing bab disusun secara sistematis dan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu bab dengan bab yang lainnya. BAB I. Merupakan pendahuluan yang didalamnya dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II. Berisi tentang tinjauan pustaka, dalam hal ini ada empat pembahasan yaitu kepemimpinan kepala madrasah yang meliputi pengertian kepemimpinan kepala madrasah, persyaratan kepribadian kepemimpinan kepala madrasah, kompetensi kepemimpinan kepala madraasah, dan faktor-faktor yang

9 mempengaruhi kepemimpinan kepala madrasah. Dilanjutkan kualitas pendidikan yang meliputi pengertian kualitas pendidikan, dasar pendidikan, tujuan pendidikan. Kemudian kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang meliputi tipe-tipe kepemimpinan kepala madrasah, usaha kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan,upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. BAB III. Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data,dan tahap-tahap penelitian. BAB IV. Membahas tentang hasil penelitian, yang berisi tentang gambaran umum MTS SMIP 1946 yang meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, keadaan struktur organisasi, dan temuan hasil penelitian. BAB V.Merupakan bab penutup dari pembahasan penulisan skripsi ini, yang membahas tentang kesimpulan dan dilengkapi dengan saran-saran yang dipandang perlu.