PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN Pkn MENGGUNAKAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) KELAS V SD

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENGUKURAN SUDUT MENGGUNAKAN BUSUR DERAJAT DIKELAS IV ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANBI DENGAN KARTU KATA DI SDN 07 ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TALKING STICK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RIKA EFENDI NIM F

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY ARTIKEL PENELITIAN OLEH ARIE TIYAWARMAN F

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPA MODEL KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE DISEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DI SEKOLAH DASAR SEKADAU

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU DENGAN TEKNIK JIGSAW DI SMAN I GADING. Luluk Hidayati

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN Pkn MENGGUNAKAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW KELAS V SD Amanda, Zainuudin, K.Y.Margiati PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak email: Amanda92@yahoo.com Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw di kelas V SDN 16 Pontianak Kota?. Tujuan penelitian hasil belajar siswa dengan model kooperatif Teknik Jigsaw. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan kelas, sifat penelitian kolaboratif. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Hasil penelitian yang diperoleh, hasil belajar siswa dalam bentuk kuis dari siklus 1 yaitu 78,18, siklus 2 yaitu 81,48, dan siklus 3 yaitu 97,77, hasil belajar siswa dalam bentuk evaluasi dari siklus 1 yaitu 60,37, siklus 2 yaitu 84,44 dan siklus 3 yaitu 98,77. Dengan dilaksanakannya model kooperatif Teknik Jigsaw terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Kata kunci : Hasil Belajar, Kooperatif Teknik Jigsaw, Pkn Abstract: The research problem is how is the increasing result student achievement Pkn in the fifth grade of SDN 16 City Pontianak by using Jigsaw technique?. The research purpose is to describe the increasing of student achievement by using jigsaw technique. Method of this research is descriptive, by using classroom action research, collaborative. This research is alone three circles. Research result is Student achievement the kuisioner of the first circle is 78,18, the second circle is 81,48 and the three circles is 97,77, Research result is Student achievement the evaluasion of the first circle is 60,37, the second circle is 84,44 and the three circles is 98,77, By conducting cooperative model jigsaw technique, it seems that, Student achievement increased. Keywords: Student Achievement, Cooperative jigsaw Technique, Pkn 1

P endidikan merupakan suatu yang mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa indonesia agar bangsa semakin maju dan tidak tertinggal dari bangsa lain, sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Pendidikan menjadi peran penting dalam kehidupan dan guru merupakan salah satu unsur yang bertanggung jawab atas peningkatan dan penyempurnaan sistem pendidikan. Seorang guru dituntut untuk dapat menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan menjadi faktor penting dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilakukan dengan semaksimal mungkin agar dapat mengubah tingkah laku anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengajar Pendidikan kewarganegaraan dikelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh 40 % siswa yang mencapai nilai diatas KKM dan 60 % siswa yang belum mencapai nilai diatas KKM. Standar nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 73 dengan nilai rata-rata 70. Ada beberapa hal yang menjadi dampak negatif pada peningkatan hasil belajar siswa yaitu ketidaktepatan pemilihan cara atau model pembelajaran oleh guru serta tidak menggunakan media sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang terlihat masih rendah. Pada pengamatan awal pada tanggal 24 Oktober 2015 metode yang digunakan guru dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, selain itu guru juga tidak menggunakan media dalam proses mengajar sehingga banyak siswa yang tidak fokus pada saat pembelajaran. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau yang sering disingkat PKn adalah mata pelajaran yang ada di sekolah dasar mulai dari kelas rendah maupun kelas tinggi. Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosialkultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas dan terampil serta berkarakter yang tertuang dalam UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh BSNP (2006:271) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Menurut Nana Sudjana (2012:3), bahwa hasil belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Menurut Asep Jihad (2012:15), hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2013: 250), menyatakan hasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat 2

terselesaikannya bahan pembelajaran. Pada penelitian ini penilaian yang digunakan adalah nilai tes formatif pada akhir proses pembelajaran Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan materi contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah menggunakan model kooperatif teknik jigsaw dikelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dengan menggunakan model kooperatif teknik jigsaw dikelas VA Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada Pendidikan Kewarganegaraan pada materi contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota. FungsihasilbelajarMenurutZhizhachuhttps://zhizhachu.wordpress.com/2009/11/03 /tujuan-dan-fungsi-penilaian hasil-belajar/, Fungsi hasil belajar sebagai berikut 1) Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikkan kelas, 2) umpan balik dalam perbaikkan proses belajar mengajar, 3) Meningkatkan motivasi belajar siswa. 4) Evaluasi diri terhadap kinerja siswa. Dari fungsi hasil belajar di atas dapat dikemukakan fungsi hasil belajar adalah bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikkan kelas, umpan balik dalam perbaikkan proses belajar, sebagai motivasi belajar siswa dan untuk evaluasi diri terhadap kinerja siswa. METODE Sugiyono (2013: 1) menyatakan metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan/ mengumpulkan data penelitian. Nawawi (2012:65-88) menyatakan ada empat macam metode penelitian yaitu 1) metode filosofis, 2) metode deskriptif, 3) metode historis, 4) metode eksperimen. Dari beberapa macam metode diatas maka dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nawawi (2012:67) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang sedang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, metode deskriptif ini digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian dengan cara menggambarkan atau memaparkan objek penelitian berdasarkan hasil di mana penelitian berlangsung. Sehubungan dengan metode penelitian yang digunakan dalam penemuan fakta sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi dapat mencapai hasil yang baik, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2014:3), penelitian tindakan kelas 3

(PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. M. Asrori (2009:119) mengatakan penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi. Berdasarkan siklus pertama tadi apabila terdapat hambatan atau kekurangan maka dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya.sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 16 yang beralamat di JL. Pangeran Natakusuma Gg. Sumurbor Pontianak Kota Provinsi Kalimantan Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V berjumlah 27 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki, 13 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai pada titik jenuh yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut, dapat dilihat pada skema berikut: Permasalahan Siklus1 Perencanaan Tindakan 1 Pelaksanaan 1 11tindaka 1 Permasalahan baru hasil refleksi Refleksi 1 Observasi 1 Siklus 2 Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Penyimpulan Dan Pemaknaan Hasil Refleksi II Observasi II Jika Permasalah Belum Terselesaikan Skema 1 Lanjut Ke Siklus Berikutnya Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Sumber M. Asrori (2009:120) 4

Dari skema diuraikan sebagai berikut tahap1)perencanaan Pada perencanaan tindakan ada beberapa macam kegiatan yang perlu dipersiapkan antara lain : (1) menetapkan pokok bahasan, (2) membuat silabus dan RPP, (3) menyiapkan materi pembelajaran, (4) menyiapkan topik-topik diskusi, (5) mentiapkan media pembelajaran, (6) menyiapkan model pembelajaran yang akan diterapkan, serta (7) membuat alat observasi dan alat evaluasi, 2) Pelaksanaan. dalam tahap ini guru melaksanakan pembelajaran yang telah dibuat sesuai langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tiknik jigsaw di dalam RPP pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru. 3) Pengamatan (Observasi) pengamatan dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung mengamati kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator. 4) Tahap Refleksi (Reflecting) dalam tahap ini peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan terhadap masalah yang muncul atau pun tidak muncul dalam proses pembelajaran serta pencapaian keberhasilan guru maupun siswa sebagai acuan jika perlu dilaksanakan siklus kedua. Teknik pengumpulan data menurut Hadari Nawawi (2012:94-95) antara lain, teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung, teknik pengukuran, dan teknik dokumenter/biografi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) teknik observasi langsung, teknik observasi langsung yakni cara pengumpulan data yang dilakukan oleh observer saat penelitian tindakan berlangsung dalam pembelajaran, 2) teknik pengukuran, teknik pengukuran yakni cara pengumpulan data untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar sebagai satuan ukur yang relevan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Lembar observasi yakni pencatatan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap jenis gejala yang akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini meliputi lembar observasi guru. 2) Tes hasil belajar, Hamzah B.Uno (2012:3) menjelaskan bahwa, Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi sesuai tujuan pengajaran tertentu. Dalam penelitian ini tes hasil belajar yang digunakan adalah tes formatif/ tes tiap akhir kegiatan pembelajaran. Dalam hal analisis data kualitatif Bogdan dalam Sugiyono (2013:244) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Data yang dianalisis itu adalah: 1) Untuk menganalisis data berupa skor guru dalam menyusun rencana pembelajaran pada materi contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, akan dianalisis dengan perhitungan rata-rata. 2) Untuk menganalisis data berupa skor guru dalam melaksanakan pembelajaran pada materi contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, akan dianalisis dengan perhitungan rata-rata. 3) Untuk menganilis data berupa nilai hasil belajar siswa pada meteri contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Akan dianalisi dengan perhitungan rata-rata 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil Penelitian Siklus 1 dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1) perencanaan Siklus 1. Melakukan diskusi bersama observer pada tanggal 2 November 2015. Diskusi bersama observer ini antara lain membahas waktu penelitian siklus 1 dilaksanakan, persiapan yang diperlukan serta penjelasan umum dari peneliti kepada observer mengenai model kooperatif teknik jigsaw dan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observer yaitu contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, 2) Menyiapkan materi dan LKS 3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, 4)Menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 November 2015 selama 90 menit jam pelajaran tepatnya pukul 07.00 08.30 WIB. Siswa yang hadir berjumlah 27 orang. Pada kegiatan pendahuluan meliputi: guru mengkoordinasikan siswa agar siap menerima pembelajaran, mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan mengenai peraturan perundangundangan serta memberikan penjelasan singkat mengenai tujuan dan langkahlangkah pembelajaran. Pada kegiatan inti meliputi: siswa mengamati gambar contoh-contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah kemudian dibagi kedalam kelompok asal yang beranggotakan 6-7 orang. Masing-masing Siswa diberikan materi yang akan dibahasnya.dan siswa mengerjakan secara individual di dalam kelompok. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli dan membahas materi bersama kelompok ahli. Stelah selesai diskusi kelompk ahli, siswa kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan melakukan diskusi kembali mengenai hasil pekerjaaanya setelah itu melakukan kuis yang dikerjakan secara individual.kemudian guru melakukan diskusi kelas untuk membahas dan menjelaskan hasil dari pekerjaan semua siswa.guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dengan kriteria kelompok super untuk kriteria tinggi, kelompok sangat baik untuk kriteria sedang dan kelompok baik untuk kriteria minumum. Pada kegiatan penutup meliputi: siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran, siswa mengerjakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut. Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru sebagai kolaborator. Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan lembar obervasi berupa kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan hasil belajar siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan siklus I. yakni (1) RPP yang dibuat masih belum sempurna (2) masih banyak siswa yang belum memahami meteri yang dibagikan (3) masih banyak siswa yang belum memahami dalam pembentukan kelompok asal dan ahli (4) guru sulit mengkondisikan kelas pada 6

saat kegiatan kelompok,dan (5) hasil belajar siswa masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Penelitian Siklus 2 meliputi: 1) Melakukan diskusi bersama observer pada tanggal 13 Novemberuntuk membahas mengenai hasil refleksi pada siklus 1 dan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observer yaitu contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 1) Menyiapkan materi dan LKS, 2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, 3) Menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, maka tindakan tambahan yang direncanakan pada siklus 2 ini dengan memperbaikki kekurangan yang terjadi pada siklus (1) memperbaiki RPP (2) masih banyak siswa yang belum memahami meteri yang dibagikan (3) masih banyak siswa yang belum memahami dalam pembentukan kelompok asal dan ahli (4) guru sulit mengkondisikan kelas pada saat kegiatan kelompok,dan (5) hasil belajar siswa masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu,14November 2015 selama 90 menit tepatnya pukul 07.00 08.30 WIB. Siswa yang hadir berjumlah 27 orang. Pada kegiatan pendahuluan meliputi: guru mengkoordinasikan siswa agar siap menerima pembelajaran, mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan mengenai contoh peraturan-peraturan yang diketahui serta memberikan penjelasan singkat mengenai tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan inti meliputi: siswa mengamati gambar contoh-contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah kemudian dibagi kedalam kelompok asal yang beranggotakan 6-7 orang. Masing-masing Siswa diberikan materi yang akan dibahasnya.dan siswa mengerjakan secara individual di dalam kelompok. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli dan membahas materi bersama kelompok ahli. Setelah selesai diskusi kelompk ahli, siswa kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan melakukan diskusi kembali mengenai hasil pekerjaaanya.kemudian guru melakukan diskusi kelas untuk membahas dan menjelaskan hasil dari pekerjaan semua siswa.guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dengan kriteria kelompok super untuk kriteria tinggi, kelompok sangat baik untuk kriteria sedang dan kelompok baik untuk kriteria minumum. Pada kegiatan penutup meliputi: siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran, siswa mengerjakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut. Berdasarkan hasil pengamatan dari observer digunakan lembar obervasi berupa kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus 2. Dari data yang diperoleh selama observasi siklus 2 Sabtu, 14 November 2015 ketika Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung pada siswa kelas VA, peneliti bersama observer merefleksi pada siklus 2 ini yaitu RPP sudah 7

mengalami peningkatan tetapi perlu ditingkatkan lagi, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan tetapi masih terdapat 6 siswa yang belum mencapai hasil belajar diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam mengerjakan soal evaluasi.kekurangan yang terdapat pada siklus 2 adalah guru sulit mengkondisikan kelas pada saat kegiatan kelompok dan kesulitan siswa dalam membahas materi yang dibagikan.berdasarkan hasil refleksi pada siklus 2 ini sudahmeningkat tetapi masih dapat ditingkatkan lagi jadi penelitian dilanjutkan pada siklus ke 3. Hasil Penelitian Siklus 3 meliputi: 1) Melakukan diskusi bersama observer pada tanggal 16 November 2015 untuk membahas mengenai hasil refleksi pada siklus 2 dan memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah disepakati bersama observeryaitucontoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, 1) Menyiapkan materi dan LKS, 2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, 3) Menyiapkan alat pengumpulan data berupa lembar observasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan lembar aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi siklus 2, maka tindakan tambahan yang direncanakan pada siklus 3 ini dengan memperbaikki kekurangan yang terjadi pada siklus 2yaitu guru sulit mengkondisikan kelas pada saat kegiatan kelompok dan kesulitan siswa dalam membahas materi yang dibagikan. Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 November 2015 selama 90 menit tepatnya pukul 07.00 08.30 WIB. Siswa yang hadir berjumlah 27 orang. Pada kegiatan inti meliputi: siswa mengamati gambar contoh-contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah kemudian dibagi kedalam kelompok asal yang beranggotakan 6-7 orang. Masing-masing Siswa diberikan materi yang akan dibahasnya.dan siswa mengerjakan secara individual di dalam kelompok. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli dan membahas materi bersama kelompok ahli. Setelah selesai diskusi kelompk ahli, siswa kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan melakukan diskusi kembali mengenai hasil pekerjaaanya.kemudian guru melakukan diskusi kelas untuk membahas dan menjelaskan hasil dari pekerjaan semua siswa.guru juga memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dengan kriteria kelompok super untuk kriteria tinggi, kelompok sangat baik untuk kriteria sedang dan kelompok baik untuk kriteria minimum. Pada kegiatan pendahuluan meliputi: guru mengkoordinasikan siswa agar siap menerima pembelajaran, mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan mengenai contoh peratuaran yang diketahui sertamemberikan penjelasan singkat mengenai tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan penutup meliputi: Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran, siswa mengerjakan evaluasi dan guru memberikan tindak lanjut. Berdasarkan hasil pengamatan dari observer digunakan lember obervasi berupa kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran,dan hasil belajar siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. 8

Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan pada siklus 3. Dari data yang diperoleh selama observasi siklus 3 Sabtu, 21 November 2015 saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung pada siswa kelas V peneliti bersama observer merefleksi mengenai kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan siklus 3. Berdasarkan hasil refleksi tidak terlalu tampak kekurangan pada pelaksanaan siklus 3. Pada siklus 3 siswa sudah aktif dalam pembelajaran dan kelompok belajar,serta hasil belajar semua siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Setelah melaksanakan siklus 3 dan melihat hasil observasi siklus 3 maka peneliti dan observer sepakat untuk menghentikan penelitian pada siklus ke 3.. Setelah melakukan 3 siklus penelitian pada pembelajaran PKN mengunakan model kooperatif Teknik Jigsaw di kelas V SD Negeri 16 Pontianak Kota yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh rekapitulasi kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kemampuan guru menyusun rencana pembelajaran pada pembelajaran PKN menggunakan model kooperatif Teknik Jigsaw terlihat rekapitulasi pada siklus 1 diperoleh skor rata-rata sebesar 3,01 dengan katagori baik dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,31 menjadi 3,41 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,40 sehingga meningkat menjadi 3,81 dengan katagori baik sekali. Hasil observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan model kooperatif Teknik Jigsaw pada siklus 1 diperoleh skor ratarata sebesar 3,70 dengan katagori baik dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,09 menjadi 3,79 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,08 sehingga meningkat menjadi 3,87 dengan katagori baik sekali. Hasil belajar siswa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model kooperatif Teknik Jigsaw dalam bentuk kuis pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 dapat dilihat table 1 berikut Table 1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Menggunakan Kooperati Teknik Jigsaw Bentuk Kuis No Nama Nilai Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Sinta 60 80 100 2 Abdullah 60 60 100 3 Aulia 80 100 100 4 Baso 40 80 100 5 Betrand 80 100 100 6 Deka 60 80 100 7 Dhea 80 100 100 8 Ega 60 60 100 9 Latifah 80 100 100 10 M. adli 80 100 100 9

11 M.ayas 60 80 100 12 Riqzi 80 60 100 13 Salsabila 100 100 100 14 Valentino 60 80 100 15 Vitra 80 60 100 16 Vivi 100 100 100 17 Wulandari 100 100 100 18 Yoel 40 60 60 19 Anugrah 100 80 100 20 Ayu 100 100 100 21 Kanza 100 80 100 22 M. arya 80 100 100 23 M. latif 80 60 100 24 Kristina 100 100 100 25 Amanda 100 100 100 26 Reihan 60 80 80 27 Putri 100 100 100 Jumlah 2120 2200 2640 Rata-rata 78,18 81,48 97,77 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam bentuk kuis pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,18 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 3.30 menjadi 81,48, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan sebesar 14,29 sehingga menjadi 97,77. Hasil belajar siswa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model kooperatif Teknik Jigsaw dalam bentuk evaluasi pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 dapat dilihat table 8 berikut Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Menggunakan KooperatifTeknik Jigsaw Bentuk Evaluasi No Nama Nilai Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Sinta 70 90 100 2 Abdullah 60 90 100 3 Aulia 20 60 80 4 Baso 60 90 100 5 Betrand 70 90 100 6 Deka 70 60 100 7 Dhea 80 100 100 8 Ega 60 70 100 9 Latifah 20 80 100 10 M. adli 60 90 100 11 M. ayas 40 60 100 12 Riqzi 40 90 90 13 Salsabila 100 100 100 14 Valentino 40 70 100 10

15 Vitra 40 80 100 16 Vivi 100 100 100 17 Wulandari 80 100 100 18 Yoel 60 80 90 19 Anugrah 40 80 100 20 Ayu 80 80 100 21 Kanza 80 100 100 22 M. arya 40 70 100 23 M. latif 40 80 100 24 Kristina 80 100 100 25 Amanda 100 100 100 26 Reihan 20 80 100 27 putri 80 90 100 Jumlah 1630 2280 2660 Rata-rata 60,37 84,44 98,51 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam bentuk evaluasi pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,37 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 24.07 menjadi 84,44, dan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan sebesar 14,07 sehingga menjadi 98,51.sehinggga dapat di simpulkan peneingkatan hasil belajran siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai ke siklus 3. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Umum. Penggunaan model kooperatif teknik jigsaw dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam penelitian ini, hasil pembelajaran dikelas VA Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota yang diperoleh mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai ke siklus 3. Khusus Kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VA Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota menggunakan model kooperatif teknik jigsaw yaitu pada siklus 1diperoleh ratarata skor sebesar 3,10 dengan katagori baik, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,31 menjadi rata-rata skor sebesar 3,41 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,40 sehingga meningkat menjadi rata-rata skor sebesar 3,81 dengan katagori baik sekali. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota menggunakan model kooperatif teknik jigsaw yaitu pada siklus 1 rata-rata skor sebesar 3,70 dengan katagori baik, pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 0,09 menjadi rata-rata skor sebesar 3,79 dengan katagori baik sekali, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 0,08 dengan katagori baik sekali sehingga meningkat menjadi rata-rata skor sebesar 3,87. Penggunaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw mampu meningkatkan hasil 11

belajar siswa dalam bentuk kuis pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota yaitu pada siklus 1 diperoleh rata-rata 78,18 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 3,30 menjadi nilai rata-rata 81,48, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 14,29 sehingga meningkat menjadi nilai rata-rata 97,77. Penggunaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam bentuk evaluasi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VA Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Kota yaitu pada siklus 1 diperoleh rata-rata 60,37 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 24,07 menjadi nilai rata-rata 84,44, dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 14,07 sehingga meningkat menjadi nilai rata-rata 98,77. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1) guru dapat mengaktifkan siswa dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terutama model pembelajaran yang melatih murid untuk aktif dan dapat berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran, 2) berdasarkan pengalaman dilapangan peneliti berharap agar kedepannya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru menggunakan metode-metode yang bersifat kooperatif sehingga dapat melatih kerjasama, keaktifan dan menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas, 3) dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru memperhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan, agar pembelajaran berjalan dengan efektif. DAFTAR RUJUKAN Asep Jihad & Abdul haris.(2012) Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo M.Asrori Dkk. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Multi Pressindo Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta :Depdiknas. Nana Sudjana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hadari Nawawi. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Hamzah B. Uno, M.Pd & Dra. Satria Koni, M.Pd (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 12

Suharsimi Arikunto. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang (1945) Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara. Zhizhachu. (2009). Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar,https:// zhizhachu.wordpress.com/2009/11/03/tujuan-dan-fungsi-penilaianhasil-belajar/ (diakses 25 Oktober 2015). 13