Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Penanganan PMKS Guna Mendukung Penurunan Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

GAMBARAN KEMISKINAN DAN ACTION PLAN PENANGANANNYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 KATA PENGANTAR... 9 DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL PENDAHULUAN... 14

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PUSAT KAJIAN KULIAH KERJA NYATA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI SERTA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

Indonesia: Evaluasi Program Pembangunan Berbasis Masyarakat (CDD) Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. 1 Di sisi lain, salah satu kata

Buletin Teknis Nomor 10 tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (KSAP)

PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DAERAH PENYANGGA

LAPORAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MADIUN (LP2KD)

1. Judul I. COMMUNITY HEALTH SERVICES 2. HEALTH DEVELOPMENT 3. PUBLIC HEATLH SERVICES

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK INVESTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH SEKTOR INDUSTRI

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Transkripsi:

LOGO Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Penanganan PMKS Guna Mendukung Penurunan Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2014 Ir. Idee Sasongko Korprov PNPM-MPd Jateng Koordinasi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan Secara Sinergis melalui Tenaga Sosial Kecamatan (TKSK) se Jawa Tengah Semarang, 27 Agustus 2014

PNPM MERUPAKAN BENTUK PROGRAM PENANGGULANAN KEMISKINAN UNTUK KLASTER II Klaster I Klaster II Klaster III Klaster IV Bantuan dan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Usaha kecil mikro Program Pro Rakyat Mengurangi Beban Kehidupan dan Memperbaiki Kualitas Kehidupan Masyarakat Miskin PNPM Meningkatkan Kapasitas Kelompok Masyarakat Miskin untuk Terlibat dalam Proses Pembangunan Meningkatkan Tabungan dan Menjamin Keberlanjutan Usaha Menyediakan Fasilitas Dasar Bagi Masyarakat Miskin dengan harga murah melalui Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Sektoral pada Wilayah Tertentu Keterangan: 3 klaster program penanggulangan kemiskinan di Indonesia berdasarkan Inpres 15/2010

Hakikat PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Tri Bina 1. Bina Manusia : Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia 2. Bina Usaha : Penyediaan sumber daya keuangan (dana bergulir) 3. Bina Lingkungan : Pembangunan sarana prasarana (infrastruktur)

Hambatan yang merupakan dasar daripada masalah kesejahteraan sosial Ketergantungan ekonomi Ketidakmampuan menyesuaikan diri Kesehatan yang buruk Kurang atau tidak adanya pengisian waktu senggang dan sarana rekreasi Kondisi sosial, penyediaan dan pengelolaan pelayanan sosial yang kurang atau tidak baik.

Kebutuhan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Pelatihan / Ketrampilan Pelatihan dan Rehabilitasi Bantuan uang biaya hidup Bantuan modal Pemberian pekerjaan / peluang usaha Pemberian alat produksi Peningkatan Pendidikan

Kerentanan Ketidakberdayaan Tingkat Kesehatan Keterisolasian

Kompetensi Tenaga Profesional Pendamping PMKS Pertolongan kepada individu (dengan metode case work), Pertolongan kepada kelompok (dengan metode group work) Pertolongan kepada masyarakat (dengan metode Community Organization / Community Development).

Masalah Sektor Kesejahteraan Sosial Masih kurang dipahami secara utuh oleh masyarakat, bahkan oleh para pembuat kebijakan sendiri. Pemahaman dan pengenalan masyarakat yang masih kurang terhadap pembangunan kesejahteraan sosial salah satunya tampak dari minimnya usulan program yang disampaikan masyarakat dalam mekanisme perencanaan pembangunan berbasis masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) terutama di tingkat desa/kecamatan. Terdapat pemahaman yang terlanjur melekat di benak masyarakat luas bahwa penanganan kesejahteraan sosial semata-mata memberikan bantuan sosial dan tindakan karikatif lainnya. Ketiadaan inisiatif dalam perumusan rencana program dari bawah yang berimplikasi pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial

Bagaimana PNPM Bisa Berperan dalam Penanganan PMKS? Memberikan penyadaran dan pemahaman kepada masyarakat tentang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Perlu pembekalan kepada Fasiltator PNPM tentang PMKS Muncul usulan yang pro PMKS Pengawalan terhadap usulan yang pro PMKS agar terdanai Pelatihan ketrampilan bagi PMKS melalui kegiatan program maupun dari Surplus Dana Bergulir Dukungan pengurangan beban PMKS melalui Surplus Dana Bergulir, misalnya bantuan bedah rumah, subsidi pendidikan/kesehatan, bantuan alat produksi, dll.

PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di PNPM Mandiri Perdesaan STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MISKIN (CLUSTER II, III) MENGURANGI BEBAN PENGELUARAN KELUARGA MISKIN (CLUSTER I) PENCIPTAAN AKSES BAGI MASYARAKAT UTK MENGEMBANGKAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF MENYEDIAKAN BANTUAN/SUBSIDI BAGI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR

Pilot Project Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) 3 (tiga) strategi utama penanggulangan kemiskinan : 1. Pengembangan sistem perlindungan sosial yang menyeluruh dan terintegrasi; 2. Pemenuhan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan; 3. Pengembangan penghidupan secara berkelanjutan (sustainable livelihood) bagi masyarakat miskin dan rentan melalui berbagai kebijakan dan dukungan di tingkat lokal, regional, dan nasional dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Pentagonal Asset HUman Capital (SD Manusia) Social Capital (Modal Sosial) Livelihood Asset Natural Capital (SD Alam) Physical Capital (SD Fisik) Financial Capital (Modal Keuangan)

Pilot Project Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Strategi yang dikembangkan dalam program ini adalah: 1. Meningkatkan kemampuan/ketrampilan masyarakat miskin untuk mengisi kesempatan yang tersedia; 2. Mendorong kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia.

Pilot Project Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Kegiatan program ini terdiri dari tiga jenis, yaitu: 1. Peningkatan Kapasitas Masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi produktif. Kegiatan ini dilakukan melalui: a. Pelatihan pengelolaan kelompok kepada anggota kelompok dan pengurus; b. Pelatihan keahlian yang disesuaikan dengan minat usaha anggota kelompok, terbagi menjadi dua pilihan, yaitu: i. Pelatihan kewirausahaan, yaitu pembekalan keahlian untuk mengembangkan usaha secara mandiri; ii. Pelatihan keterampilan, yaitu pembekalan keahlian dan keterampilan untuk mengisi peluang kerja atau untuk bekal sebagai karyawan/pegawai.

Pilot Project Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) 2. Pengembangan Penghidupan Masyarakat sebagai upaya untuk mendorong kewirausahaan masyarakat sesuai dengan minat, kemampuan, serta potensi ekonomi yang terdapat di masing-masing wilayah. Kegiatan ini dilakukan melalui: a. Pendampingan mulai dari tahapan analisis potensi, pengusulan kegiatan usaha produktif, hingga pelaksanaan kegiatan ; b. Penyaluran dana bergulir melalui kelompok swadaya masyarakat untuk membiayai kegiatan usaha produktif anggota kelompok; c. Penyerahan pinjaman kepada kelompok yang bentuknya disesuaikan dengan usulan kelompok dan ketentuan program; d. Penyaluran ke pasar kerja bagi tenaga kerja produktif yang sudah memperoleh pelatihan.

Pilot Project Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) 3. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan pengembangan penghidupan masyarakat yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan melalui: a. Pelatihan pemetaan potensi ekonomi daerah yang bertujuan agar pemda mampu membuat dokumen potensi ekonomi daerah yang akan dipergunakan sebagai dasar bagi pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian rumah tangga/masyarakat; b. Mendorong pengembangan dan peningkatan mutu dari Balai Latihan Kerja (BLK) melalui penguatan kapasitas Pemda.

Terima kasih -Idee Sasongko-