BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.

BAB I PENDAHULUAN. istilah Sistem Informasi Keruangan, Sistem Analisis Data Keruangan, atau sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam. transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. PT. Oleochem And Soap Industri Medan didirikan pada tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis online. badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Banyaknya jumlah masyarakat yang memerlukan fasilitas rental mobil

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. munculnya perangkat perangkat teknologi informasi, hal ini seringkali dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. Perhitungan harga penjualan pada perusahaan berdasarkan pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membina mental dan kepercayaan diri. 3. Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. software. Kombinasi antara hardware yang mendukung pemrosesan yang cepat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis adalah suatu komponen yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya dan target-target

BAB I PENDAHULUAN. seorang pakar ditransfer ke dalam komputer, dan bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi (Lisa Ambarwati ;

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat dalam mencari informasi yang sekarang mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang penjualan obat terbesar di Indonesia khususnya di kota-kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan. tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Komputer. Sistem informasi geografis lokasi kursus bahasa Inggris dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk hard copy maupun bertanya kepada beberapa orang sekitar. Dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. dan mengetahui perkembangan teknologi yang sedang terjadi, salah satu caranya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan laporan keuangan yang akan dipakai untuk mengkomunikasikan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. membantu para masyarakat dalam mengakses tempat-tempat yang ada di Kota

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasional sehari-hari untuk. kebijakan-kebijakan lainnya (Titi Widyaningsih:2010).

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti yang lebih sempit, SIG adalah sistem komputer yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. flour atau tepung. Perusahaan distributor adalah salah satu aspek dari pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang juga sangat baik untuk kesehatan. Dimana kesehatan menjadi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred yang artinya kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. (SBNP) juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. Bahwa SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: mempunyai fenomena aktual (variabel data nonlokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan, merupakan suatu kejadian di suatu lokasi dan mempunyai dimensi waktu. Istilah SIG juga didefinisikan sebagai sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Dalam arti yang lebih sempit, SIG adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikan SIG dan data sebagai bagian dari sistem ini. Teknologi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute (Edhy Sutanta ; 2010 : 38) Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang 1

2 berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya. Kurangnya penyebaran informasi keberadaan jasa ekspedisi angkutan darat, membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi jasa ekspedisi angkutan darat dan belum berkembangnya penentuan jarak terdekat dengan menggunakan metode haversine formula. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada paragraf diatas, maka pada penelitian skripsi ini, penulis mengangkat judul Sistem Informasi Geografis Jasa Ekspedisi Angkutan Darat di Kota Medan dengan Menggunakan Metode Haversine Formula. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat akan meningkatkan keuntungan untuk perusahaan Jasa ekspedisi angkutan darat, kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen dan

3 melakukan perkembangan metode haversine formula dapat dijadikan sebagai refrensi untuk melakukan perhitungan jarak. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Permasalahan yang ada pada penelitian ini diantaranya yaitu : 1. Kurangnya penyebaran informasi keberadaan jasa ekspedisi angkutan darat, membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi jasa ekspedisi angkutan darat. 2. Belum berkembangnya penentuan jarak terdekat dengan menggunakan metode haversine formula. I.2.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang ada pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana membangun sistem yang dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat? 2. Apakah metode haversine dapat dijadikan penentu jarak dengan perhitungan yang tepat?

4 I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Data yang digunakan sebagai bahan input pada sistem adalah data informasi Jasa ekspedisi angkutan darat, data waktu beroperasi Jasa ekspedisi angkutan darat dan gambar atau foto dari setiap Jasa ekspedisi angkutan darat. 2. Informasi yang dihasilkan oleh sistem di antaranya adalah tampilan peta lokasi cabang-cabang Jasa ekspedisi angkutan darat pada kota Medan, informasi jarak antar Jasa ekspedisi angkutan darat. 3. Perancangan Mapping menggunakan Quantum GIS, Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu PHP, IDE yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi yaitu Dreamweaver dengan database MySQL dan perancangan sistem dilakukan dengan UML 2.0 dan metode haversine formula sebagai metode perhitungan jarak. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Membangun sistem yang dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi lokasi jasa ekspedisi angkutan darat. 2. Menguji perhitungan jarak dengan metode haversine formula

5 I.3.2. Manfaat Manfaat yang akan dirasakan jika tujuan penelitian ini tercapai adalah: 1. Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Cabang Jasa ekspedisi angkutan darat akan meningkatkan keuntungan untuk perusahaan Jasa ekspedisi angkutan darat. 2. Kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Cabang Jasa ekspedisi angkutan darat dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen. 3. Melakukan perkembangan metode haversine formula dapat dijadikan sebagai refrensi untuk melakukan perhitungan jarak. I.4. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif atau disebut juga metode penelitian analitis. Dalam metode penelitian deskriptif ini digunakan teknik-teknik analisis, klasifikasi masalah, studi kepustakaan terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan skripsi yang penulis susun, wawancara (interview) dengan narasumber, observasi, dan teknik Test terhadap objek penelitian yang telah ada. 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat di kota Medan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

6 a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan langsung ke Jasa ekspedisi angkutan darat. b. Sampel Mengambil contoh-contoh data yang diperlukan seperti foto Jasa ekspedisi angkutan darat dan waktu beroperasi dari setiap Jasa ekspedisi angkutan darat. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku panduan pembuatan aplikasi pengolah basis data MySQL dengan PHP, dan buku atau jurnal yang membahas tentang konsep yang berhubungan dengan judul penelitian. Berikut adalah skema dalam malaksanakan penelitian dilihat pada Gambar I.1:

7 Menganalisis masalah kurangnya penyebaran informasi lokasi jasa ekspedisi angkutan darat di kota medan dan penerapan metode haversine formula pada perancangan sistem Spesifikasi dan Desain Desain Database : Desain menggunakan Mysql Metode : Metode haversine formula Desain Program : Quantum GIS Dreamweaver Pengujian Sistem Sistem Informasi Geografis Jasa Ekspedisi Angkutan Darat di Kota Medan dengan Menggunakan Metode Haversine Formula Gambar I.1. Prosedur Perancangan

8 Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahap seperti pada gambar 1 adalah sebagai berikut : 1. Analisis Masalah Kurangnya penyebaran informasi keberadaan jasa ekspedisi angkutan darat, membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi jasa ekspedisi angkutan darat dan belum berkembangnya penentuan jarak terdekat dengan menggunakan metode haversine formula 2. Spesifikasi dan Desain Tahap analisis ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis kebutuhan sistem fungsional dan analisis kebutuhan sistem nonfungsional yang dapat dilihat pada Tabel I.1 dan Tabel I.2 dibawah ini: Tabel I.1. Kebutuhan Sistem Fungsional No Kebutuhan Rincian Kebutuhan 1. Fungsi Sistem Pengolah data lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat Sebagai interface penyampaian informasi 2. Perangkat Lunak PHP MySQL Quantum GIS 3. Metode Metode Haversine Formula 3. Pelaksana Sistem User 4. Pengolah Sistem Programmer

9 Tabel I.2. Kebutuhan Sistem Nonfungsional No Kebutuhan Rincian Kebutuhan 1. Sistem Operasi Minimal Windows 7 2. Prosesor Minimal Intel Corei3 3. RAM Minimal 2GB 4. Hardisk Minimal 120GB 5. Monitor/LCD Minimal Resolusi 1024x768 3. Uji Coba Tahap ini terdiri dari sistem input, proses, dan output. Input merupakan rancangan masukan dari sistem, desain ini adalah desain dari form yang akan digunakan pada aplikasi. Output merupakan laporan yang akan digunakan pada aplikasi. Sedangkan proses merupakan rancangan bagaimana sistem akan berjalan. Proses akan digambarkan menggunakan Unified Medelling Language. Setelah sistem selesai dilakukan akan dilanjutkan dengan implementasi menggunakan PHP dan metode haversine formula, selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian sistem secara keseluruhan, besar-besaran yang

10 akan di uji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasinya. I.5. Keaslian Penelitian Berikut adalah beberapa jurnal penelitian terdahulu terkait judul penelitian skripsi ini pada tabel I.3 : Tabel I.3. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Hasil 1 Nerti Nurfiatun (2014) Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Untuk Mencari Hotel Terdekat Berbasis Web Menggunakan Metode Grenated dan Haversine Formula Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a. Sistem informasi yang dibuat dapat memberikan informasi hotel mengenai lokasi, kategori dan jenis harga. b. Sistem informasi yang dibuat dapat memberikan informasi mengenai hotel terdekat dengan lokasi pengguna dan dapat menunjukan rutenya. c. Sistem informasi yang dibuat dapat memudahkan pengguna dalam menunjukkan peta lokasi hotel yang akan dituju. d. Hasil validasi perhitungan menunjukan bahwa jarak yang dihitung secara manual dan yang dihasilkan oleh aplikasi mendekati dengan kenyataan dan hotel terdekat yang direkomendasikan dari perhitungan manual maupun yang direkomendasikan aplikasi sama dengan kenyataan di lapangan

11 2 Dwi Prasetyo (2014) 3 Jahria jannati lubis (2016) Penerapan Haversine Formula Pada Aplikasi Pencarian Lokasi dan Informasi Gereja kristen di Semarang Berbasis Mobile Sistem Informasi Geografis Jasa Ekspedisi Angkutan Darat di Kota Medan dengan Menggunakan Metode Haversine Formula 1. Aplikasi Church Map sudah berhasil diimplementasikan dengan menggunakan Haversine Formula. 2. Aplikasi Church Map mampu menampilkan posisi user saat ini, gereja-gereja dari posisi user berada dan menampilkan rute Gereja dengan menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platform Android dan terhubung dengan MySQL melalui perantara Modul JSON Parsing 3. Aplikasi Church Map dapat memberikan informasi mengenai Gereja, Berita, Renungan, jadwal ibadah dan kategori/ denominasi Gereja. 4. Database pada Aplikasi Church Map menggunakan database MySQL Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat akan meningkatkan keuntungan untuk perusahaan Jasa ekspedisi angkutan darat, kemudahan yang dirasakan konsumen dalam mengakses informasi lokasi Jasa ekspedisi angkutan darat dapat digunakan sebagai upaya pengenalan teknologi berbasis sistem informasi geografis kepada konsumen dan melakukan perkembangan metode haversine formula dapat dijadikan sebagai refrensi untuk melakukan perhitungan jarak.

12 I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem informasi geografis, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan membahas mengenai penerapan metode yang digunakan yaitu tentang Metode Haversine Formula, analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail menggunakan UML. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan metode yang digunakan yaitu pembahasan mengenai perancangan Sistem Informasi Geografis Jasa Ekspedisi Angkutan Darat di Kota Medan, pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.

13 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.