APLIKASI VISUAL BASIC DALAM PENENTUAN KADAR KOMPOSIT ENDAPAN NIKEL LATERIT; STUDI KASUS ENDAPAN NIKEL LATERIT PULAU GEE DAN PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung Oleh: MOHAMAD ISHLAHUL AZIZ 12104013 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
APLIKASI VISUAL BASIC DALAM PENENTUAN KADAR KOMPOSIT ENDAPAN NIKEL LATERIT; STUDI KASUS ENDAPAN NIKEL LATERIT PULAU GEE DAN PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA TUGAS AKHIR Disetujui untuk Program Studi Teknik Pertambangan FTTM ITB Oleh : Dosen Pembimbing Mohamad Ishlahul Aziz Dr. Eng.Syafrizal, ST., MT NIM. 12104013 NIP. 132207726
ABSTRAK Perhitungan sumberdaya/cadangan merupakan hal yang penting pada evaluasi suatu penambangan, karena keputusan teknis yang berhubungan dengan penambangan sangat tergantung pada jumlah cadangan. Dilihat dari permasalahan teknis data dari lapangan hanya berupa data dari lubang bor dimana jumlahnya sangat terbatas dibandingkan dengan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu untuk menghasilkan nilai sumberdaya/cadangan yang mendekati kondisi sebenarnya diperlukan adanya pengolahan data dan permodelan. Untuk memberikan kontribusi tentang penanganan, merangkum dan menyajikan datadata eksplorasi menjadi sebuah model sederhana secara konseptual dan ekspresi yang komprehensif guna memudahkan perhitungan sumberdaya/cadangan, maka dibuat suatu algoritma program untuk penentuan zona endapan dan batas zona yaitu zona top soil, limonit, low ore saprolite zone (LSOZ), high saprolite ore zone (HSOZ) dan zona bedrock berdasarkan parameter kadar yang dipilih dan perhitungan kadar ratarata dari zona serta optimalisasi kadar Ni dalam zona bijih. Untuk studi digunakan data hasil pemboran Pulau Gee dan Pulau Pakal. Dengan menggunakan program ini maka dapat menghemat waktu pengolahan data sekaligus bisa memperkirakan sejauh mana kita bisa menambang pada zona low grade untuk memperoleh volume bijih yang lebih banyak dengan kadar yang masih diatas batas minimum zonanya. Dari hasil pengolahan data diperoleh ketebalan zona top soil Pulau Pakal lebih tebal dari pada tebal top soil di Pulau Gee. Pada Pulau Gee tebal zona top soil maksimum hanya mencapai 9 meter sedangkan Pulau Pakal top soil dapat mencapi ketebalan hingga lebih dari 30 meter dan terdistribusi dengan baik hingga ketebalan top soil mencapai 17 meter. Sedangkan distribusi kadar Ni, Fe dan MgO Pulau Pakal mirip dengan Pulau Gee tetapi kadar MgO Pulau Pakal lebih rendah dari pada Pulau Gee. i
ABSTRACT Mineral resource /reserve estimation is most important in mining evaluation, because technical consideration that concerned with mining problem depending on total reserves/resource. Based on field study only data from bore hole where it is very limited than actual condition. Therefore to produce resource/reserve value that near with actual condition is required data management and modeling. To provide contribution about handling, summary and present exploration data as simple model conceptually and comprehensive as well as enables to estimates resource/reserve, then made program algorithm to determine deposition and border zones namely top soil zone, low ore saprolite zone (LSOZ), high saprolite ore zone (HSOZ) and bedrock zone based on parameter selected and to estimates average grade value as well as optimize zone based on Ni in ore zone. For study used bore hole data from Gee and Pakal Islands. With using this program, we can save data management time and predict how far we can mine at low grade zone to get more ore volume with minimum Ni grade is above than minimum grade zone. From result study founded that top soil zone of Pakal Island thicker than top soil zone at Gee Island. It can maximally reach 9 meters while Pakal Island top soil can reach thickness until 30 meters and good distributed until top soil thickness reach 17 meters. While Ni, Fe and MgO at Pakal Island is almost with Gee Island but Mgo at Pakal Island more lower than Gee Island.
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah Muhammad S.A.W., keluarga, sahabat, serta para pengikutnya sampai akhir zaman. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata-1 di Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada Dr. Syafrizal, ST., MT sebagai dosen pembimbing dalam tugas akhir ini yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orangtua tercinta dan adik-adikku yang kusayangi atas dukungan dan doanya, 2. Dr. Ir. Ridho Kresna Wattimena, MT. sebagai Ketua Program Studi Teknik Pertambangan ITB, 3. Dr. Ir. Komang Anggayana sebagai dosen wali akademik yang telah memberikan arahan selama studi, 4. Dr. Ir. Lilik Eko Widodo, MS. yang telah memberikan banyak bimbingan dan masukan, 5. Seluruh dosen pengajar dan karyawan Program Studi Teknik Pertambangan ITB yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya, 6. Teman-teman Program Studi Teknik Pertambangan dan Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, khususnya Tambang Eksplorasi 2004, serta 7. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini. Pada akhirnya, penulis berharap laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi siapapun yang membacanya. Bandung, 23 Juni 2008 ii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i ii iii vi x xi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan Penelitian 2 1.3. Batasan Masalah. 2 1.4. Metodologi Penelitian 3 BAB II DASAR TEORI. 6 2.1. Genesa Endapan Nikel Laterit 6 2.1.1. Pembentukan Zona Pada Endapan Nikel Laterit 6 2.1.2. Kontrol Pembentukan Endapan Nikel Laterit.. 9 2.2. Komposit Data 14 2.3. Analisis Statistik 16 2.3.1. Statistik Univariat. 16 2.3.2. Statistik Bivariat 18 2.4. Metoda Penaksiran.. 19 2.4.1. Blok Model.. 19 iii
2.4.2. Metode Nearest Neighborhood Point (NNP) 20 2.4.3. Metode Inverse Distance (ID)... 20 2.4.3. Metode Inverse Distance Weighting (IDW). 20 BAB III BASIS DAN EVALUASI DATA.. 23 3.1. Basis Data.. 23 3.2. Horison Endapan Nikel Laterit dan Optimasi... 23 BAB IV PENGOLAHAN KOMPOSIT ZONA, ANALISIS STATISTIK DAN PENYAJIAN DATA HASIL OLAHAN... 31 4.1. Konstruksi Zona Endapan dan Optimasi Zona..... 31 4.2. Analisis Statistik Univarian Data Awal..... 42 4.3. Analisis Statistik Univarian Data Hasil Komposit Per Zona Hasil Olahan..... 52 4.3.1. Analisis Statistik Univarian Tebal Zona Hasil Komposit..... 52 4.3.2. Analisis Statistik Univarian Data Kadar Ni. 55 4.3.3. Analisis Statistik Univarian Data Kadar Fe. 59 4.3.4. Analisis Statistik Univarian Data Kadar MgO. 62 4.4. Pemodelan Endapan Pulau Gee..... 65 4.4.1. Peta Isotebal Per Zona..... 65 4.4.2. Peta Iso Kadar Per Zona..... 65 4.4.3. Peta Struktur Kontur Bedrock..... 65 4.5. Perhitungan Sumberdaya. 66 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN..... 67 5.1. Penentuan Zona Endapan Nikel Laterit... 67 iv
5.2. Distribusi Lubang Bor.. 68 5.3. Perbandingan Profil Nikel Laterit Pulau Gee dengan Pulau Pakal.. 69 5.4. Spasial Data..... 71 5.4.1. Zona Top Soil... 71 5.4.2. Zona Limonit... 71 5.4.3. Zona LSOZ dan Zona HSOZ. 72 5.5. Perhitungan Sumberdaya.... 72 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.... 75 6.1. Kesimpulan.. 75 6.2. Saran.... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian.. 5 Gambar 2.1. Penampang Skematik Pembentukan Endapan Nikel Laterit New Caledonia (de Chetelat, dalam Boldt, 1967) 6 Gambar 2.2. Penampang Vertikal Horizon Endapan Nikel (Guilbert,1986) 8 Gambar 2.3. Diagram Mobilitas Beberapa Unsur (Guilbert,1986). 10 Gambar 2.4. Pengaruh Topografi Terhadap Pembentukan Endapan Nikel Laterit (Guilbert,1986) 12 Gambar 2.5. Komposit Kadar Untuk Zona Mineralisasi Bijih... 15 Gambar 2.6. Komposit Kadar Untuk Komposit Jenjang. 15 Gambar 2.7. Metode Penaksiran ID atau IDW.. 22 Gambar 3.1. Urutan Konstruksi Zona 25 Gambar 3.2. Algoritma Penentuan Zona Endapan Laterit Berdasarkan Kadarnya 27 Gambar 3.3. Algoritma Verifikasi data dan verifikasi hasil Komposite Zona Endapan Nikel Laterit... 28 Gambar 3.4. Algoritma Pembuatan Komposit Zona Endapan Laterit Berdasarkan Kadar Rata-Ratanya... 29 Gambar 3.5. Algoritma Optimasi Komposit Zona Endapan Laterit... 30 Gambar 4.1. Tampilan Posting Data Awal data Verifikasi Data..... 32 Gambar 4.2. Tampilan Penentuan Zona Individu..... 34 Gambar 4.3. Tampilan Pembuatan Komposit Zona.... 36 Gambar 4.4. Tampilan Proses Optimasi Zona..... 37 Gambar 4.5. Rekap Data Hasil Olahan Dengan Optimasi (bagian 1)... 39 Gambar 4.6. Rekap Data Hasil Olahan Dengan Optimasi (bagian 2) 40 Gambar 4.7. Rekap Data Hasil Olahan Dengan Optimasi (bagian 3) 41 vi
Gambar 4.8. Histogram Frekuensi Kadar Ni Pulau Gee... 42 Gambar 4.9. Histogram Frekuensi Kadar Ni Pulau Pakal.... 43 Gambar 4.10. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Gee.... 43 Gambar 4.11. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Pakal.... 44 Gambar 4.12. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Gee...... 45 Gambar 4.13. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Pakal.... 45 Gambar 4.14. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Gee.... 46 Gambar 4.15. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Pakal...... 46 Gambar 4.16. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Gee.... 46 Gambar 4.17. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Pakal..... 46 Gambar 4.18. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Gee..... 47 Gambar 4.19. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Pakal...... 47 Gambar 4.20. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Gee.... 48 Gambar 4.21. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Pakal...... 48 Gambar 4.22. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Gee... 49 Gambar 4.23. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Pakal.... 49 Gambar 4.24. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Gee..... 49 Gambar 4.25. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Pakal....... 49 Gambar 4.26. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Gee..... 50 Gambar 4.27. Histogram Frekuensi Kadar Fe Pulau Pakal....... 51 Gambar 4.28. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Gee........ 51 Gambar 4.29. Histogram Frekuensi Kadar MgO Pulau Pakal...... 51 Gambar 4.30. Histogram Frekuensi Ketebalan Top Soil Pulau Gee..... 52 Gambar 4.31. Histogram Frekuensi Ketebalan Top Soil Pulau Pakal... 53 Gambar 4.32. Histogram Frekuensi Ketebalan Limonit P Gee..... 54 Gambar 4.33. Histogram Frekuensi Ketebalan Limonit P Pakal...... 54 Gambar 4.34. Histogram Frekuensi Ketebalan LSOZ P Gee...... 54 Gambar 4.35. Histogram Frekuensi Ketebalan LSOZ P Pakal...... 54 vii
Gambar 4.36. Histogram Frekuensi Ketebalan HSOZ Pulau Gee... 55 Gambar 4.37. Histogram Frekuensi Ketebalan HSOZ Pulau Pakal... 55 Gambar 4.36. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Top Soil Pulau Gee.. 56 Gambar 4.37. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Top Soil Pulau Pakal 56 Gambar 4.38. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Limonit P Gee. 57 Gambar 4.39. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Limonit P Pakal... 57 Gambar 4.40. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona LSOZ P Gee... 57 Gambar 4.41. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona LSOZ P Pakal... 57 Gambar 4.42. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona HSOZ P Gee. 58 Gambar 4.43. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona HSOZ P Pakal.. 58 Gambar 4.44. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Bedrock P Gee.. 58 Gambar 4.45. Histogram Frekuensi Kadar Ni Zona Bedrock P Pakal. 58 Gambar 4.46. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Top Soil Pulau Gee 59 Gambar 4.47. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Top Soil Pulau Pakal 59 Gambar 4.48. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Limonit P Gee 60 Gambar 4.49. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Limonit P Pakal.. 60 Gambar 4.50. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona LSOZ P Gee.. 60 Gambar 4.51. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona LSOZ P Pakal... 60 Gambar 4.52. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona HSOZ P Gee... 61 Gambar 4.53. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona HSOZ P Pakal 61 Gambar 4.54. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Bedrock P Gee. 61 Gambar 4.55. Histogram Frekuensi Kadar Fe Zona Bedrock P Pakal. 61 Gambar 4.56. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Top Soil Pulau Gee 62 Gambar 4.57. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Top Soil Pulau Pakal 62 Gambar 4.58. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Limonit P Gee 63 Gambar 4.59. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Limonit P Pakal 63 Gambar 4.60. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona LSOZ P Gee... 63 Gambar 4.61. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona LSOZ P Pakal 63 viii
Gambar 4.62. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona HSOZ P Gee 64 Gambar 4.63. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona HSOZ P Pakal... 64 Gambar 4.64. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Bedrock P Gee 64 Gambar 4.65. Histogram Frekuensi Kadar MgO Zona Bedrock P Pakal 64 Gambar 5.1. Profil Nikel Laterit Pulau Gee dan Pulau Pakal 69 Gambar 5.2. Model Kadar Nikel Laterit Pulau Gee..... 70 Gambar 5.3. Model Kadar Nikel Laterit Pulau Pakal..... 70 ix
DAFTAR TABEL Halaman Tabel III.1. Batasan Kadar Zona Endapan Nikel Laterit. 24 Tabel III.2. Contoh Hasil Komposit Zona........ 25 Tabel IV.1. Posting Data Penentuan Zona Endapan Laterit...... 33 Tabel IV.2. Hasil Penentuan Zona Individu dengan Beberapa Parameter... 35 Tabel IV.3. Perbandingan Hasil Komposit Zona dengan Hasil Verifikasi Kadar Rata-Rata Tanpa Proses Optimasi dan Dengan Optimasi Zona..... 38 Tabel V.1. Batas Kadar Zona Endapan Nikel Laterit..... 67 Tabel V.2. Perhitungan Volume Top Soil..... 73 Tabel V.3. Perhitungan Volume Limonit....... 73 Tabel V.4. Perhitungan Volume LSOZ..... 73 Tabel V.5. Perhitungan Volume HSOZ....... 73 Tabel VI.1. Hasil Penentuan Zona Endapan Nikel Laterit. 76 Tabel VI.2. Hasil Perhitungan Volume Sumberdaya Limonit... 77 Tabel VI.3. Hasil Perhitungan Volume Sumberdaya LSOZ.. 77 Tabel VI.4. Hasil Perhitungan Volume Sumberdaya HSOZ. 78 x
LAMPIRAN A. Peta Topografi dan Distribusi Lubang Bor Pulau Gee dan Pulau Pakal B. Analisis Statistik Deskriptif C. Peta Isokadar, Isotebal dan Struktur Bedrock Pulau Gee xi