PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH NON PNS

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH NON PNS.

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR: 2>2> TAHUN 2008 TENTANG

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan b. bahwa dalam pengangkatan pegawai non PNS, perlu adanya

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2017

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWATIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

WALIKOTA PROBOLINGGO

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2013

SALINAN BUPATI BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

Diatur mengenai Asas, Prinsip, Nilai Dasar, Serta Kode Etik Dan Dan Kode

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Mengingat : 1. Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Menimbang : a. H. Slamet Martodirdjo, dibutuhkan keberadaan sumber daya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 11 Tahun : 2014

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG TENAGA HARIAN LEPAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PNS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan dan menjaga keberlangsungan pelayanan masyarakat pada Badan Layanan Umum Daerah RSU Dr. Wahidin Sudiro Kota Mojokerto perlu didukung ketersediaan sumber daya manusia dan/atau pegawai profesional dengan kompetensi dan jumlah yang memadai ; b. bahwa sebagai SKPD yang menerapkan PPK-BLUD RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto diberikan fjeksibilitas dalam pengangkatan dan pemberhentian pegawai berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan sebagaimana ketentuan Pasal 40 ayat (4) Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu mengatur Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai Non PNS pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang ditetapkan dalam Peraturan Walikota Mojokerto. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pemben-tukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur IJawa Tengahl Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Sesar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551) ;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4431); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438); 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara nomor 5607);

12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 307); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3637); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum; 19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PERl08/M.PAN/1/2007tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja di Lingkungan Instansi PemerintahYang MenerapkanPola Pengelolaan KeuanganBadanLayananUmum; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Badan Pelayanan Umum Daerah; 22. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai Badan Layanan Umum DaerahNon PNS; 23. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang OrganisasiLembagaTeknisKota Mojokerto. 24. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) RumahSakit UmumDr.WahidinSudiroHusodosecarabertahap.

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PNS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto; 2. Walikota adalah Walikota Mojokerto; 3. Badan Layanan Umum Daerah, selanjutnya disebut BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas; 4. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota MOjokerto yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kota Mojokerto ; 5. Direktur adalah pemimpin BLUD pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto; 6. Pegawai BLUD Non PNS adalah setiap pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh pemimpin BLUD untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan RSUD ; 7. Pengangkatan Pegawai BLUD Non PNS adalah rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh Direktur guna memenuhi kecukupan kualitas dan kebutuhan ketenagaan pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto; 8. Formasi Pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung penyelesaian tugas rumah sakit ; 9. Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pegawai BLUD Non PNS dengan pemimpin BLUD ;

10. Gaji adalah hak Pegawai BlUD Non PNS yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari BlUD kepada Pegawai BlUD Non PNS yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai BlUD Non PNS dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan ; 11. Cuti Pegawai adalah keadaan pegawai tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu ; 12. Kesejahteraan adalah imbalan yang diberikan kepada pegwai BlUD Non PNS berupa jasa pelayanan, tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan lain-lain imbalan sesuai keputusan pemimpin BlUD dan besarnya disesuaikan kemampuan BlUD ; 13. Rencana Bisnis dan Anggaran BlUD yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu BlUD. Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BlUD Non PNS diselenggarakan berdasarkan asas keadilan, kesetaraan, kepatutan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. BAB " ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP Pasal2 Pasal3 Tujuan Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BlUD Non PNS adalah untuk : a. Mewujudkan pelayanan prima di RSU. b. Memenuhi kebutuhan tenaga yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia di RSUD. Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BlUD Non PNS diselenggarakan dengan prinsip netral, objektif, akuntabel, bebas, terbuka dan memperhatikan efektifitas dan efisiensi. (1) Status kepegawaian pegawai BlUD non PNS terdiri dari pegawai BUlD Non PNS kontrak dan pegawai BlUD Non PNS tetap. (2) Pegawai BUlD Non PNS berstatus kontrak merupakan pegawai BUlD Non PNS yang dikontrak selama 1 (satu) tahun dan dapat diperbaharui apabila pegawai tersebut dibutuhkan dan memenuhi syarat yang ditentukan BlUD. (3) Pegawai BlUD Non PNS kontrak dapat diangkat menjadi pegawai BlUD Non PNS tetap apabila memenuhi persyaratan: Pasal4 BAB '" STATUS KEPEGAWAIAN BLUD NON PNS Pasal5

a. mempunyai penilaian kinerja yang baik; b. lulus seleksi oleh tim seleksi pegawai BLUD Non PNS c. formasi memungkinkan; dan d. telah memperbarui kontrak kerja 5 (lima) tahun berturut-turut. (4) Pegawai BLUD Non PNS yang berstatus tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil kecuali melalui seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV PENGANGKATAN PEGAWAI BLUD NON PNS Bagian Kesatu Perncanaan Pegawai BLUD Non PNS Pasal 6 (1) Direktur setiap tahun berkewajiban menyusun perencanaan kebutuhan pegawai BLUD Non PNS sesuai kebutuhan, berdasarkan analisis kebutuhan yang meliputi jumlah, jenis dan kualifikasi Sumber Daya Manusia serta kemampuan pembiayaan. (2) Kebutuhan pegawai BLUD Non PNS tetap sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) dihitung berdasarkan pola ketenagaan yang disusun oleh RSU. (3) Kebutuhan Pegawai BLUD Non PNS tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mempertimbangkan estimasi tum over pegawai, rencana bisnis RSUD dan kemampuan anggaran dalam RBA Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam RBA. Bagian Kedua Pelaksanaan Penerimaan Pegawai BLUD Non PNS Pasal7 (1) Seleksi penerimaan pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Direktur berdasarkan kebutuhan. (2) Pengumuman lowongan formasi pegawai BLUD Non PNS tetap dilakukan secara terbuka kepada masyarakat oleh panitia seleksi. (3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tanggal penerimaan lamaran. (4) Dalam pengumuman sebagaimana dimaksud ayat (2) tertuang: a. Jumlah dan jenis lowongan jabatan; b. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar; c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan; dan d. Batas waktu pengajuan lamaran.

(5) Seleksi penerimaan meliputi seleksi administrasi, seleksi akademik, seleksi wawancara atau tes keterampilan (skill test), tes psikologi dan tes kesehatan. (6) Tes keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan bagi calon pegawai BLUD Non PNS tetap yang membutuhkan kompetensi tertentu untuk melakukan pekerjaan. (7) Materi seleksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi materi kompetensi dasar dan kompetensi bidang. (8) Direktur menetapkan dan mengumumkan hasil seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus. (9) Pengangkatan pegawai BLUD Non PNS yang lulus seleksi ditetapkan oleh Pemimpin BLUD. (10) Pengangkatan pegawai BLUD Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Walikota. BABV HUBUNGAN KERJA Pasal8 Hubungan kerja antara Direktur dan pegawai BLUD Non PNS dilakukan melalui perjanjian kerja. Pasal9 Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dibuat atas dasar: a. Kesepakatan kedua belah pihak; b. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; c. Kemampuan dan kecakapan melakukan perbuatan hukum; d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 10 (1) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh Direktur dan pegawai BLUD Non PNS. (2) Perjanjian kerja secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurangkurangnya memuat: a. Nama dan jabatan pemberi pekerjaan; b. Nama, tempat dan tanggallahir, pendidikan serta alamat pegawai BLUD Non PNS; c. Lingkup kerja; d. Sifat hubungan kerja; e. Jangka waktu perjanjian; f. Hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak; g. Pengakhiran hubungan kerja;

h. Sanksi; I. Penyelesaian perselisihan; j. Tuntutan hukum. BABVI JANGKA WAKTU PERJANJIAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal11 (1) Perjanjian kerja untuk pegawai BLUD Non PNS kontrak, dibuat dalam jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. (2) Perjanjian kerja untuk pegawai BLUD Non PNS tetap, dibuat hanya sekali pad a saat dilakukan pengangkatan sebagai pegawai tetap dan berlaku sampai dengan maksimal batas usia 56 (lima puluh enam) tahun. (3) Pegawai BLUD Non PNS tetap yang memiliki keahlian tertentu dan telah mencapai batas usia 56 (lima puluh enam) tahun dapat dikontrak kembali sesuai kebutuhan. Pasal12 (1) Pegawai BLUD Non PNS yang telah berusia 56 (lima puluh enam) tahun dan tidak dikontrak kembali dapat diberikan penghargaan. (2) Jenis dan jumlah penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur. BAB VII HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEGAWAI BLUD NON PNS Pasal 13 (1) Hak-hak normatif pegawai BLUD Non PNS, meliputi: a. Penghasilan berupa gaji pokok dan penghasilan lain yang ditetapkan oleh Direktur. b. Cuti. c. Perlindungan kerja. d. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua sesuai kemampuan RSUD. e. Pengembangan kompetensi. (2) Perlindungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. Jaminan Kesehatan. b. Jaminan Kecelakaan Kerja. c. Jaminan Kematian. d. Bantuan Hukum.

Pasal14 Pegawai BLUD Non PNS mempunyai kewajiban: a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah yang sah. b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang. d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab. f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan. g. Menyimpan rahasia jabatan serta rahasia profesi, dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan dan rahasia profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal15 Pegawai BLUD Non PNS dilarang: a. Melakukan mogok kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Melakukan pelayanan yang diskriminatif. c. Memberikan keterangan palsu. d. Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkoba, berjudi di dalam atau diluar lingkungan kerja. e. Melakukan perbuatan asusila di dalam atau diluar lingkungan kerja. f. Melakukan tindak kejahatan, misalnya: mencuri, menipu, menggelapkan dan memperdagangkan barang terlarang baik di dalam maupun diluar lingkungan kerja. g. Menganiaya dan atau berkelahi, menghina secara kasar atau mengancam pimpinan dan atau keluarganya, teman sejawat di dalam dan atau di luar lingkungan kerja. h. Membujuk pimpinan, teman kerja atau orang lain untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan. i. Dengan sengaja atau karena kecerobohan merusak barang dan atau fasilitas milik RSUD. j. Mencemarkan nama baik pimpinan, teman kerja dan institusi RSUD. k. Menerima suap, hadiah atau gratifikasi untuk kepentingan pribadi atau pihak lain. I. Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas RSUD untuk usaha lain/kepentingan pribadi baik di dalam maupun diluar jam kerja.

BAB VIII PEMBINAAN, PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN KINERJA Bagian Kesatu Pasal16 Pembinaan Pembinaan Pegawai BLUD Non PNS diselenggarakan untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan penilaian kinerja. Bagian Kedua Pengembangan Pasal17 (1) Pengembangan Pegawai BLUD Non PNS bertujuan untuk membangun pegawai yang profesional, bertanggung jawab, memiliki komitmen terhadap perwujudan kinerja, disiplin, mandiri, produktif, inovatif dan bertata nilai. (2) Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui kegiatan: a. Pendidikan; dan/atau b. Pelatihan. Pasal18 (1) Pengembangan Pegawai BLUD Non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dilaksanakan berdasarkan analisa kompetensi dan analisa kebutuhan pendidikan/pelatihan. (2) Pengembangan Pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan pada institusi pendidikan yang terakreditasi dan institusi pelatihan yang berkualitas baik. Pasal19 Pegawai BLUD Non PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dan tidak melaksanakan tugas dan/atau memutuskan hubungan kerja dengan RSUD, wajib mengembalikan 10 (sepuluh) kali dari biaya pendidikan dan pelatihan yang telah dikeluarkan oleh RSUD. Bagian Ketiga Penilaian Kinerja Pasal20 (1) Penilaian kinerja pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan secara: a. Obyektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan

e. Transparan. (2) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. (3) Penilaian sasaran kerja pegawai sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) meliputi: a. Ukuran atau jumlah banyaknya hasil kerja yang dicapai; b. Ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai; dan c. Ukuran lamanya setiap hasil kerja yang dicapai. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian sasaran kerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Keputusan Direktur RSUD. Bagian Keempat Kesejahteraan Pasal21 (1) Dalam upaya meningkatkan kesejahteraaan pegawai BLUD Non PNS dapat diberikan remunerasi. (2) Besaran remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan RSUD. BABIX SANKSI Pasal22 (1) RSUD menjatuhkan Sanksi kepada pegawai BLUD Non PNS yang melakukan pelanggaran terhadap larangan dan tata tertib yang berlaku pada RSUD. (2) Jenis sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis yang terdiri atas: 1. Surat Pernyataan I ; 2. Surat Pernyataan II ; 3. Surat Pernyataan III c. Pembebasan tug as Sementara d. Pemutusan Hubungan Kerja (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi diatur dengan peraturan direktur RSUD.

BABX PEMBERHENTIAN Pasal23 (1) Pemberhentian Pegawai BLUD Non PNS dilaksanakan apabila: a. Mengundurkan diri; b. Mencapai batas usia 56 (lima puluh enam) tahun; c. Meninggal dunia; d. Melanggar perjanjian kerja; e. Masa perjanjian kerja habis; f. Melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman 2 (dua) tahun atau lebih; g. Tidak masuk kerja selama 46 (empat puluh enam) hari kerja secara akumulatif selama 1 (satu) tahun; h. Berhalangan tetap karena sakit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; i. Perampingan organisasi atau kebijakan Direktur RSUD yang mengakibatkan pengurangan pegawai; j. Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar; atau k. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati. (2) Pemberhentian pembayaran gaji pegawai BLUD Non PNS yang diberhentikan, dilakukan mulai bulan berikutnya sejak diberhentikan. BABXI KETENTUAN PERALIHAN Pasal24 Pegawai BLUD Non PNS yang telah bekerja pada saat peraturan ini mulai berlaku, dapat diangkat menjadi pegawai BLUD Non PNS tetap dengan mempertimbangkan hasil penilaian kerja dan kebutuhan formasi pegawai. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal25 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur RSUD.

Pasal26 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal Diundangkan di Mojokerto pada tanqqal SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO MASAGOES M.W., S.H., M.Si. Pembina Utama NIP. 19570917 198309 1 001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 NOMOR SalUnan sesuai deng.an asliiiny,a KIE.PALA BAGIAN HUKUM, ~'UDJI HlrARDJONO, SH NIP. 1'9600129 198503 ~ 001