ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans P) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
EPP. Vol. 8 No :

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN TOMAT DI DESA GUNUNG INTAN KECAMATAN BABULU DARAT KABUPATEN ENAJAM PASER UTARA

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

281 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS PADA TINGKAT KELUARGA TANI (Studi Kasus di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kertanegera)

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

EPP.Vol.7.No :

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L) HAWAI DENGAN CALIFORNIA DI MUANG DALAM KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

Fakultas Pertanian Universitas Riau Abstrak

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK SIAM (Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser)

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

PENENTUAN PRODUKSI OPTIMAL USAHATANI JAGUNG, CABAI DAN KACANG PANJANG DENGAN PENDEKATAN MAKSIMISASI KEUNTUNGAN

Larassati Purwandrini Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda ABSTRACT

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI DESA BABULU DARAT KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keadaan lingkungan (agroklimat) yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

KONTRIBUSI PENDAPATAN PETANI KARET TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KAMPUNG MENCIMAI

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI TOMAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN API-API KECAMATAN BONTANG UTARA

198 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISA USAHATANI BAYAM

I. PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa jenis, diantaranya kangkung air (Ipomoea aquatica

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

TATANIAGA AGRIBISNIS CABAI MERAH DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Penentuan Harga Pokok Produk (HPP) dan Analisis Keuntungan Usahatani Tomat di Kelurahan Teluk Lingga Kabupaten Kutai Timur

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan)

PENGARUH BIAYA PRODUKSI PADI (ORYZA SATIVA L) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KARET (Hevea brasiliensis) DI DESA BUNGA PUTIH KECAMATAN MARANG KAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

ECONOMIC ANALYSIS OF AGRIBUSINESS PAPAYA HAWAII IN NORTH PONTIANAK

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

72 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

BUDIDAYA DAN KEUNTUNGAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

41 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

Transkripsi:

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans P) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Kampus Gn.Kelua Jl. Pasir Balengkong PO BOX 1040 Samarinda E-mail: aryactivities@gmail.com Purpose this research is to know sum break even point selling price, production volume and revenue break even point of kangkong land in Sidomulyo Village Anggana Subdistrict Kutai Kartanegara Regency. Some factor that effected to leafy vegetable farmer s effort are cost. Production, acceptance, and outcome. Result of this research showing as break event poin selling price as count Rp. 982,42/fasten, such as break event point production volume as count 257,66 fasten, such as for revenue break event point as count Rp. 107.595,10 with propert width 0.01 ha. Keywords : break even point, production volume, kangkong land PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang diberkahi kekayaan alam serta kesuburan tanah yang berlimpah, faktor ini menjadikan nusantara memiliki potensi yang luar biasa termasuk dalam hal bercocok tanam. Berbagai jenis sayur-sayuran dapat dikembangkan di Indonesia, salah satunya adalah kangkung. Beberapa negara yang merintis pembudidayaan tanaman kangkung secara intensif dan komersial adalah Taiwan, Thailand, Filipina, dan juga mulai mendapat perhatian di Indonesia (Rahardi dkk, 2004). Kangkung adalah sayuran yang dianggap sepele, hingga tidak pernah menarik perhatian para calon petani (investor), padahal harga kangkung relatif stabil, dengan pasar yang cukup luas. Konsumen kangkung terdiri dari masyarakat kalangan menengah ke bawah sampai kalangan menengah ke atas, dan kangkung dapat dijual di pasar tradisional maupun pasar modern. Manfaat kangkung yang cukup besar untuk menjadi anti toksin dalam tubuh dan makanan sehari-hari dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pemilihan budidaya kangkung. Selain berfungsi sebagai sayuran, kangkung juga dikenal sebagai tanaman pengusir racun dari tubuh. Selain rasanya yang enak, kangkung juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Kangkung mengandung vitamin A, B1 dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan, Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol (Azmi, 2007). [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 14

Menguak nilai (aspek) sosial dan ekonomi kangkung sesungguhnya amat menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan usahatani komoditas ini ke arah agribisnis. Kebutuhan sayuran daun seperti kangkung cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan naiknya pendapatan masyarakat rata-rata per kapita. Peluang pemasaran kangkung makin luas karena tidak hanya dapat dijual di pasarpasar lokal di daerah, tetapi juga telah banyak dipesan oleh pasar-pasar elit di kota-kota besar seperti pasar-pasar moderen yang ada di kota-kota besar (Rahardi dkk, 2004). Sebagian besar penduduk di Desa Sidomulyo bermata pencarian sebagai petani, usahatani padi merupakan yang dominan diusahakan petani di sana, namun adapula jenis tanaman lain yang diusahakan oleh petani tersebut yaitu tanaman sayur-sayuran terutama kangkung darat, hasil yang diproduksi biasanya untuk dikonsumsi sendiri sebagai bahan pangan dan ada pula yang dijual dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Produksi kangkung menempati urutan ke dua setelah tanaman sawi, dimana produksi kangkung sebanyak 1.022,28 ton berdasarkan data PDRB 2011 Kecamatan Anggana. Dalam mengembangkan usahataninya, para petani kangkung tentunya mengharapkan penghasilan yang sebanding dengan apa yang mereka lakukan, namun tinggi rendahnya penerimaan tergantung dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani selama usahatani berlangsung. Analisis titik impas dapat dilakukan untuk membuat keputusan usahatani dalam hal ini mengetahui batas minimum volume produksi, harga penjualan, dan penerimaan sehingga petani dapat merencanakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan usaha yang sedang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, mengetahui titik impas harga penjualan, titik impas penerimaan dan titik impas volume produksi usahatani kangkung darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Waktu Dan Tempat METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, dimulai dari bulan Mei 2014 sampai dengan bulan Juli 2014, dengan lokasi penelitian di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Menurut Daniel (2005), metode sensus dikenal juga sebagai metode pencacahan lengkap. Artinya semua individu yang ada dalam populasi dicacah sebagai responden. Dicacah artinya diselidiki atau diwawancarai. Pada saat ini jumlah petani kangkung darat yang ada di Desa Sidomuyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 17 petani. Jumlah tersebut diambil atas pertimbangan peneliti dengan hanya mengambil petani yang lahannya hanya digunakan untuk menanam kangkung darat. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 15

Metode Analisis Data Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Total Biaya Menurut (Soeharno, 2007), total biaya ditentukan dengan menggunakan rumus: TC = TFC + TVC Keterangan: TC = total cost/biaya total (Rp/mt) TFC = total fixed cost/total biaya tetap (Rp/mt) TVC = total variable cost/total biaya variabel (Rp/mt) 2. Penerimaan Menurut (Sugiyanto, 1995), total penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: TR = P x Q Keterangan: TR = total revenue/penerimaan (Rp/mt) P = Price/harga (Rp/kg) Q = Quantity/jumlah produksi (kg) 3. Pendapatan Menurut (Suratiyah, 2006), total pendapatan detentukan dengan mengunakan rumus: I = TR TC Keterangan: I = Income/pendapatan (Rp/mt) TR = total revenue/penerimaan (Rp/mt) TC = total cost/biaya total (Rp/mt) 4. Analisis titik impas Menurut Suratiyah (2006), analisis titik impas digunakan untuk mengetahui batas usaha yang masih memungkinkan agar mereka tidak rugi. Titik impas yang ditentukan meliputi titik impas dalam titik impas harga penjualan, titik impas penerimaan, dan titik impas volume produksi. Rumus untuk menghitung titik impas adalah : ( ) [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 16

HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Sidomulyo merupakan daerah datar yang sebagian daerahnya rawa yang banyak digunakan untuk bercocok tanam padi, hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan. Di Kecamatan Anggana curah hujan perbulannya rata-rata 182,75 mm dan ratarata hari hujan berkisar 12 hari per bulan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu sebanyak 297 mm dengan 18 hari hujan selama satu bulan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus, yaitu sebanyak 42 mm dengan 3 hari hujan selama sebulan (Dinas Pertanian dan tanaman pangan Kabupaten Kutai Kartanegara 2011) BPS kabupaten kukar. Desa Sidomulyo adalah desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebagian besar penduduk Desa Sidomulyo bermata pencaharian sebagai petani, dengan luas lahan pertanian 1.540ha yang terdiri dari lahan sawah, tegalan, kolam, dan kebun (Program Penyuluhan Pertanian, 2008). Secara rinci luas lahan Desa Sidomulyo menurut pembagian jenis lahan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas lahan Desa Sidomulyo menurut pembagian jenis lahannya. No Penggunaan lahan Luas (ha) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. Pemukiman/bagunan Sawah/tanah basah Tegalan/tanah kering Lainnya 120 775 645 1.460 4,00 25,84 21,50 48,66 Jumlah 3.000 100,00 Sumber: Monografi Desa Sidomulyo, 2013 Tanaman kangkung darat yang diusahakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lahan pertanian rakyat. Luas lahan yang ditanami untuk kangkung darat sekitar 0,0050 0,0075 ha. Penggunaan lahan yang dimiliki, selain untuk menanam kangkung darat sebagian petani juga menanam sayuran seperti bayam, seledri, kemangi, lombok, daun bawang, dan kacang panjang. Hasilnya dimanfaatkan selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari juga untuk dijual. Luas lahan kangkung darat yang diusahakan responden yaitu 0,0050 0,0075 ha, dengan status lahan milik sendiri sebanyak 17 responden atau 100%. Biaya Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan Pendapatan usahatani kangkung darat di Desa Sidomulyo dipengaruhi oleh biaya produksi, biaya produksi dalam penelitian ini meliputi biaya tidak tetap dan biaya tetap. Biaya tidak tetap meliputi biaya saranan produksi (benih, pupuk, pestisida) dan biaya tenaga kerja, sedangkan biaya tetap adalah biaya penyusutan alat. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 17

Biaya Sarana Produksi Biaya sarana produksi yang dikeluarkan untuk usahatani kangkung darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana kabupaten Kutai Kartanegara adalah Rp 5.256.225,00 Dengan rata-rata Rp 309.189,71. Jumlah benih yang digunakan usahatani kangkung darat adalah sebesar 0,28 kg dengan rata-rata 0,02 kg/responden, harga benih kangkung Rp 20.000/kg. Jumlah biaya benih yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 5.500,00 dengan rata - rata Rp. 323,53. Biaya pupuk yang digunakan responden/petani adalah pupuk kandang, Urea, SP-36. Harga pupuk kandang adalah Rp 500,00/kg ; urea Rp 2.400,00/kg ; SP-36 Rp 2.700,00/kg. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan adalah Rp 793.875,00 dengan rata-rata Rp 46.698,53/responden. Total biaya saprodi usahatani kangkung darat di Desa Sidomulyo sebesar Rp 799.375,00 dengan rata-rata Rp 47.022,06 Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja yang diperhitungkan adalah biaya pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pemanenan untuk usahatani kangkung darat. Tenaga kerja keluarga diperhitungkan dalam pendapatan usahatani dan dinilai dengan standar upah tenaga kerja yang berlaku di daerah penelitian. Sistem pengupahan di lokasi penelitian adalah sistem borongan, disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan usahatani kangkung darat sebesar Rp 67.100,00 dengan ratarata Rp 3.947,06/responden Biaya Penyusutan Alat Alat pertanian yang digunakan pada usahatani kangkung darat meliputi cangkul, parang, arit, selang dan gembor. Jumlah biaya penyusutan alat yang dikeluarkan oleh 17 responden usahatani kangkung darat Rp 1.582.250,00 dengan rata-rata Rp 93.073,53/responden. Secara garis besar, biaya produksi yaitu biaya variabel termasuk biaya (benih, pupuk, dan tenaga kerja) dan biaya tidak tetap termasuk biaya (penyusutan alat), dan biaya lain-lain. Produksi adalah hasil yang diperoleh dalam satu kali musim tanam. Jumlah produksi yang diperoleh dari 17 responden petani kangkung darat sebesar 5.350 ikat dengan rata-rata 314,71/ikat/responden. Penerimaan diperoleh dari hasil kali produksi dengan harga jual. Harga yang berlaku di tingkat responden di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara adalah Rp 1.200,00/ikat. Dari hasil perhitungan dapat diketahui jumlah penerimaan dari 17 responden kangkung darat adalah Rp 6.420.000,00 dengan rata-rata Rp 377.647,06/responden. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani selama kegiatan usahataninya. Berdasarkan pada perhitungan tersebut, maka jumlah pendapatan dari 17 responden kangkung darat adalah sebesar Rp 1.163.775,00 dengan rata-rata Rp 68.457,35/responden. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 18

Tabel 8. Rata-rata biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan titik impas usahatani kangkung darat dengan luas lahan rata-rata 0,01 ha No Uraian Jumlah 1 a. Biaya Tetap Rp 1.582.250,00 b. Biaya Variabel Rp 860.975,00 c.biaya Lain-lain Rp 2.807.500,00 Total Biaya Rp 5.250.725,00 2 Penerimaan Rp 6.420.000,00 3 Pendapatan Rp 1.169.275,00 4 BEP Harga Rp 982,47/ikat 5 BEP Volume Produksi 257,66 ikat 6 BEP Penerimaan Rp 107.595,10 Sumber : Data primer, 2014 Titik Impas Usahatani Kangkung Darat Hasil analisis data penelitian menunjukan nilai titik impas penerimaan usahatani kangkung darat adalah Rp 107.595,10. Berarti usahatani kangkung darat mengalami keadaan tidak untung dan tidak rugi atau impas jika penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 107.595,10. Penerimaan yang diperoleh petani jauh lebih besar yaitu Rp 377.647,06/responden, dimana dalam hal tersebut petani mengalami keuntungan. Hasil analisis data penelitian untuk nilai titik impas volume produksi usahatani kangkung adalah 257,66 ikat. Berarti usahatani kangkung darat mengalami tidak untung dan tidak rugi atau impas jika produksi yang diperoleh sebesar 5.350,00 kg. produksi yang diperoleh petani sebesar 314,71/responden, ini berarti usahatani kangkung darat mengalami keuntungan. Produksi kangkung darat hendaknya terus ditingkatkan agar keuntungan petani meningkat. Hasil analisis data penelitian untuk nilai titik impas harga penjualan usahatani kangkung darat adalah sebesar Rp 982,47/ikat. Berarti usahatani kangkung darat mengalami keadaan tidak untung dan tidak rugi pada harga penjualan Rp 982,47/ikat. Harga kangkung darat yang ditetapkan petani adalah sebesar Rp 1.200,00, hal ini menunjukan petani telah mengalami keuntungan. Oleh karena iu kegiatan usaaha tani harus direncanakan dengan baik agar saat panen harga kangkung darat yang dijual berada pada harga yang baik. Jika jumlah produksi yang dihasilkan berlebih maka harga jual akan rendah, dan sebaliknya jika produksi rendah harga akan tinggi karena harga ditentukan oleh tingkat produksi. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 19

KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Besarnya biaya produksi usahatani kangkung darat sebesar Rp 5.256.225,00 dengan ratarata sebesar Rp 309.189,71. Penerimaan usahatani kangkung darat adalah sebesar Rp 6.420.000,00 dengan rata-rata sebesar 377.647,06. Pendapatan responden dalam usahatani kangkung darat adalah sebesar Rp 1.163.775,00 dengan rata-rata Rp 68.457,35. 2. Titik impas harga penjualan usahati kangkung darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp. 982,47/ikat. 3. Titik impas volume produksi usahati kangkung darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 257,66 ikat. 4. Titik impas penerimaan usahati kangkung darat di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp. 107.595,10. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 20

DAFTAR PUSTAKA Azmi, C. 2007. Menanam Kangkung & Bayam. Dinamika Media, Jakarta. Boediono. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 (Ekonomi Mikro). BPFE, Yogyakarta. Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Daniel, M. 2005. Metoe Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara, Jakarta. Mubyarto. 1994. Pengantar ekonomi pertanian. LP3ES. Jakarta. PPL. 2008. Programa penyuluhan pertanian Desa Sidomuyo. Rahardi, F, Rony, P dan Asiani, B. 2004. Agribisnis Tanaman Sayur. PT Penebar Swadaya, Jakarta. Rukmana, R. 1994. Bertanam Kangkung. Kanisus, Yogyakarta. Rangkuti, F. 2012. Studi Kelayakan Bisnis & Investasi. PT Gramedia, Jakarta. Sigit, S. 1998. Analisa Break Even. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Suratiyah, ken. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta. Soeharno. 2007. Ekonomi Manajerial. Andi, Yogyakarta. Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Grafindo Persada, Jakarta. Sugiyanto, C. 1995. Ekonomi Mikro. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Sukirno. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bagian Produksi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Jurnal Ekonomi Pertanian & Pembangunan ISSN 1693-9646 Maret 2017 Volume 14 No. 1] Page 21