BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan bahan bangunan dan alat kerja disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung. Penempatan material yang tepat dan efisien perlu diperhatikan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan material yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja. Penyedia (supplier) bahan bangunan sebaiknya mudah ditempuh dari lokasi proyek sehingga akan menghemat waktu dan biaya pengangkutan. Selain itu ketersediaan bahan bangunan (stocking material) harus selalu dikontrol untuk menghindari keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat terlambatnya pengadaan bahan bangunan. Penempatan material harus disesuaikan dengan sifat bahan sehingga resiko kerusakan bahan bangunan sebelum digunakan dapat dikurangi, terutama pada bahan bangunan yang peka terhadap kondisi lingkungan seperti semen dan baja tulangan. Alat kerja berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek. Alat kerja membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit untuk dikerjakan dengan tenaga manusia. Penggunaan alat kerja dapat mempercepat waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan IV-1
pemeliharaan alat kerja harus diperhatikan agar kerusakan alat kerja dapat dihindari. 4.2 Bahan Bangunan Bahan utama dari bangunan pada proyek Hotel Harris Yello menggunakan beton bertulang. 1. Beton. Beton yang kita pakai pada proyek ini adalah beton tipe ready mix yang di suplai oleh PT. Adhimix Precast Indonesia dan PT. Pionir Beton Industri, yang masing masing mempunyai tempat peracikan atau pembuatan yaitu untuk PT. Adhimix Precast Indonesia berada di daerah Jln. Jenderal Sudirman dan memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai lokasi proyek. Sedangkan untuk PT. Pionir Beton Industri mempunyai lokasi peracikan beton di daerah Tanah Abang dan memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai kelokasi. Untuk kualitas beton pada perencanaan Balok Corebell menggunakan fc = 35 MPa. Untuk pengetesan kualitas beton yang diterima, dilakukan pengetesan slump test setiap adukan pada masing masing truk mixer dengan pengetesan slump 12 cm ± 2 cm. 2. Besi Tulangan Jenis tulangan yang digunakan adalah tulangan ulir, dengan ketentuan ketentuan tulangan berdasarkan desain konsultan. Dalam proyek, penggunaan besi tulangan ini memiliki keanekaragaman dimensi yang digunakan. Ada yang berdiameter 10 mm, 13 mm, 19 mm, 22 mm, dan IV-2
25 mm sesuai dengan kebutuhan besi tersebut. Besi tulangan ini disimpan di tempat terbuka didekatkan dengan lokasi pemakaiannya. Gambar 4.1 Besi Tulangan 4.3 Peralatan Kerja Pada proyek pembangunan Hotel Harris - Yello, pihak pelaksana yaitu PT. Acset Indonusa Tbk memiliki alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. Selain itu ditunjang juga oleh alat pertukangan yang dibawa oleh pekerja. Untuk pengadaan bahan atau material yang lain dilakukan pemesanan secara bertahap sesuai kebutuhan kepada pihak supplier/ sub kontraktor dengan cara dari bagian pengadaan barang melakukan tender dari beberapa perusahaan terkait. Bahan - bahan yang digunakan dalam pelaksanaan, baik yang menyangkut pengecoran, perancah, dan sebagainya antara lain : 1. Papan bekisting. Untuk pembuatan konstruksi kolom, balok dan pelat lantai digunakan papan albasiah. Papan tersebut dipesan dari supplier. Dalam pembuatan Bekisting, Multiplek dapat dipakai untuk tiga kali pekerjaan pengecoran. IV-3
Gambar 4.2 Papan Multiplek 2. Truk mixer. Truk mixer adalah truk yang digunakan untuk mengangkut beton ready mix dari tempat pembuatan beton ke lokasi proyek, dimana selama perjalanan tangki berisi adukan beton dan terus berputar agar adukan beton tetap homogen. Pengadaan truk mixer berasal dari produsen beton yaitu PT. Pionir Beton Industri & PT. Adhimix Precast Indonesia. Truk mixer ini biasanya dapat menampung sebanyak 5-7 m 3 adukan beton. Gambar 4.3 Truk Mixer IV-4
3. Pompa kodok Gambar 4.4 Pompa Kodok 4. Pengangkut beton (Bucket). Bucket adalah alat untuk mengangkut atau memindahkan adukan beton dari truk mixer ke tempat pengecoran yang dialirkan melalui selang untuk mempercepat proses pengecoran. Dalam pengaplikasiannya, Bucket biasanya digunakan untuk pengecoran kolom, shearwall, corewall. Dengan adanya alat ini dapat lebih memudahkan dalam proses pengecoran karena dapat menjangkau tempat yang jauh / tinggi serta bisa melakukan pengecoran dengan volume yang cukup besar. Gambar 4.5 Bucket 5. Mesin penggetar beton (Concrete Vibrator). IV-5
Concrete vibrator adalah alat untuk memadatkan adukan beton setelah adukan dituangkan kedalam cetakan beton agar diperoleh beton yang tidak keropos dan sesuai rencana. 6. Tower crane. Gambar 4.6 Concrete Vibrator Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas dengan batas beban 2,3 ton. Selain untuk mengangkat material, Tower Crane juga digunakan untuk mengangkat bucket dalam pengerjaan pengecoran kolom.untuk pengadaan Tower Crane di lapangan, pelaksana (kontraktor) menyediakan 2 unit. Berikut kami deskripsikan untuk penempatannya. Gambar 4.7 Tower Crane IV-6
Gambar 4.8 Radius Tower Crane 7. Placing Boom Berupa tower yang terdiri dari substruktur tubular, kolom vertikal dan boom/lengan yang dapat mengeluarkan aliran campuran beton ke area kerja struktur. Dengan menggunakan sistem hidrolis yang dioperasikan melalu remote control. Placing boom dapat ditambah tingginya seiring dengan naiknya struktur bangunan dan dapat berdiri hingga 100 ft (30.48 m) tanpa diikat pada apapun. Pergerakan angular pada sambungan lengannya relatif besar, sehingga dapat menjangkau area lokasi pengecoran yang cukup luas. IV-7
Gambar 4.9 Placing Boom 8. Alimax. Biasanya diperlukan unit alat lagi untuk mensupport dan mengatasi masalah pendistribusian material untuk menunjang kelancaran proyek gedung bertingkat yang sedang dikerjakan. Alat ini adalah Alimax, atau bisa juga disebut lift material. Dalam praktiknya, alat ini banyak sekali membantu dalam pengangkutan material pada proyek-proyek gedung bertingkat. Lebih mudah dalam pemasangannya (erection), tidak memakan banyak tempat, tidak perlu tenaga ahli sebagai operatornya. Dengan adanya alat ini, pekerjaan pengangkutan material menjadi lebih efektif, bisa mengurangi tenaga kerja yang ada dan waktu yang singkat, sehingga lebih efisien pada pembiayaan proyek. Gambar 4.10 Alimax IV-8
9. Perancah / Scaffolding. Scaffolding adalah besi-besi yang digunakan menopang balok atau pelat lantai bagian atas. Scaffolding disusun sedemikian rupa hingga mencapai ketinggian lantai berikutnya dan menjadi dudukan atau alas untuk bekisting dan tulangan. Selain untuk menahan tulangan dan bekisting, Scaffolding juga digunakan untuk menahan pekerja dan menahan adukan coran. Untuk itu perekaitan Scaffolding harus dibuat sangat kokoh dan aman. Gambar 4.11 Scaffolding Gambar 4.12 Perancah 10. Pemotong Tulangan (bar cutter). Alat bar cutter digunakan untuk memotong besi tulangan agar didapat ukuran panjang yang sesuai dengan rencana. Namun di lapangan, selain IV-9
menggunakan Bar Cutter, pemotongan tulangan dapat dilakukan dengan las dengan gas LPG. Gambar 4.13 Bar Cutter Gambar 4.14 Las dengan Gas LPG 11. Alat / kunci Pembengkok Tulangan (Bar Bender). Alat ini berupa kunci untuk membengkokkan bagian ujung tulangan yang penggunaanya disesuaikan dengan diameter tulangan yang akan dibengkokan sehingga akan dihasilkan bengkokan tulangan yang sesuai dengan gambar rencana. IV-10
Gambar 4.15 Bar Bender 12. Theodolit & Water Pass Alat ini terdiri dari Theodolit dan Water Pass serta perlengkapan lainnya yaitu Statip dan bak ukur. Alat-alat ini berfungsi untuk menentukan as kolom, as balok, leveling lantai dan marking / penandaan posisi. Gambar 4.16 Theodolit (Sumber : www.gooogle.com) IV-11