SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA Oleh : NURUL KOMARIA UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2011
SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA Oleh : NURUL KOMARIA NIM 100610137 UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2011
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Oleh : NURUL KOMARIA NIM. 100610137 Mengetahui, Ketua Departemen, Surabaya, 14 Maret 2011 Menyetujui, Pembimbing, Fariani Syahrul, S.KM, M.Kes M. Atoillah Isfandiari, dr.,m.kes NIP. 196902101994032002 NIP. 197603252003121002
PENGESAHAN Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) pada tanggal 18 Maret 2011 Mengesahkan Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat Dekan, Prof. Dr. Tri Martiana dr., M.S NIP 195603031987012001 Tim Penguji : 1. Noeroel Widajati, S.KM, M.Sc 2. M. Atoillah Isfandiari dr., M.Kes 3. Widji Artini S.KM, M.Kes
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA, sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana pengaruh frekuensi pembinaan dan interaksi psikoreligius keluarga terhadap jangka waktu kekambuhan skizofrenia, sehingga nantinya dalam perawatan pasien di rumah hendaknya diberikan pengarahan psikoreligius agar pasien merasa lebih tenang dan diharapkan dapat mengurangi risiko kekambuhan, selain itu Instansi Rumah Sakit Jiwa Menur hendaknya juga memberikan terapi psikoreligius bagi pasien skizofrenia, dimana terapi tersebut dapat berupa terapi individu maupun terapi kelompok, selain terapi psikososial dan terapi medis yang sudah ada agar pengobatan dan proses rehabilitasi pasien berlangsung optimal dan dapat mengurangi angka kekambuhan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada responden dari penelitian ini, yaitu keluarga dari pasien yang telah bersedia memberikan informasi dalam wawancara sehingga dapat disusun hasil dan kesimpulan dari penelitian ini, serta Ibu Ika Setya Purwanti, S.KM, M.Epid dan Bapak Muhammad Atoillah Isfandiari, dr.,m.kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2. Fariani Syahrul, S.KM, M.Kes, selaku Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Instansi Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini 4. dr. Nugroho Edisono Brodjonegoro, Sp.KJ., MARS selaku pembimbing instansi yang telah memberikan saran dan masukan terhadap penelitian ini 5. Staff Bagian Pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang telah membantu memperlancar administrasi dalam hal surat menyurat ijin penelitian 6. Staff Bagian Litbang Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang telah membantu mempermudah proses ijin penelitian Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya. Surabaya, 15 Maret 2011
ABSTRACT Schizophrenia is a chronic psychotic disorder and risk to be relapse. The number of schizophrenia is increasing every year. The relapse of schizophrenia is high. Anxiety and depression due to stressor and environmental is one of the factors triggering relapse. Psychoreligion aspect can help to reduce of anxiety, depression and relieve mental stress that use to increase rehabilitation process and prevent relapse. This study aims to analyze the influence of the frequency of psychoreligion coaching and interaction within the family to term of schizophrenia relapse. This was an observational analytical study using case control study method. The case population was patients with schizophrenia who had been declared cured of social and already have relapsed within a periode of less than two years. The control population was patients with schizophrenia who had been declared cured of social and has never relapsed within a periode of more than two years. The sample of cases and controls was 40 people who were eligible with the inclution criteria of the population. The sampling was done by simple random sampling. Result showed that the frequency of psychoreligion coaching in the family has significantly influence on term relapse of schizophrenia (p=0,000 or p<0,05; OR=26,32). The frequency of psychoreligion interaction in the family has significantly influence on term relapse of schizophrenia (p=0,004 or p<0,05; OR=11,49). Conclusions are schizophrenic who had not received any psychoreligion coaching and interaction from the families have a higher risk to relapse in less than two years than patient who often received psychoreligion coaching and interaction. Suggestions need to conduct further research that can describe the effect psychoreligion factor on schizophrenia relapse can be generalized to the entire population of schizophrenia. Key words : psychoreligion, relapse, schizophrenia
ABSTRACT Schizophrenia is a chronic psychotic disorder and risk to be relapse. The number of schizophrenia is increasing every year. The relapse of schizophrenia is high. Anxiety and depression due to stressor and environmental is one of the factors triggering relapse. Psychoreligion aspect can help to reduce of anxiety, depression and relieve mental stress that use to increase rehabilitation process and prevent relapse. This study aims to analyze the influence of the frequency of psychoreligion coaching and interaction within the family to term of schizophrenia relapse. This was an observational analytical study using case control study method. The case population was patients with schizophrenia who had been declared cured of social and already have relapsed within a periode of less than two years. The control population was patients with schizophrenia who had been declared cured of social and has never relapsed within a periode of more than two years. The sample of cases and controls was 40 people who were eligible with the inclution criteria of the population. The sampling was done by simple random sampling. Result showed that the frequency of psychoreligion coaching in the family has significantly influence on term relapse of schizophrenia (p=0,000 or p<0,05; OR=26,32). The frequency of psychoreligion interaction in the family has significantly influence on term relapse of schizophrenia (p=0,004 or p<0,05; OR=11,49). Conclusions are schizophrenic who had not received any psychoreligion coaching and interaction from the families have a higher risk to relapse in less than two years than patient who often received psychoreligion coaching and interaction. Suggestions need to conduct further research that can describe the effect psychoreligion factor on schizophrenia relapse can be generalized to the entire population of schizophrenia. Key words : psychoreligion, relapse, schizophrenia
ABSTRAK Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang bersifat kronis dan berisiko untuk terjadi kekambuhan. Jumlah penderita skizofrenia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Angka kekambuhan penderita skizofrenia pun juga semakin tinggi setiap tahunnya. Perasaan cemas dan depresi akibat stresor dan lingkungan merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya kekambuhan. Aspek psikoreligius dapat membantu mengurangi perasaan cemas, depresi dan menghilangkan tekanan mental serta berguna dalam usaha penyembuhan mental untuk mengurangi risiko kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh frekuensi pembinaan dan interaksi psikoreligius dalam keluarga terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia. Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancang bangun penelitian menggunakan case control. Populasi kasus penelitian adalah pasien skizofrenia yang telah dinyatakan sembuh secara sosial dan sudah mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun setelah keluar dari rumah sakit. Populasi kontrol penelitian adalah pasien skizofrenia yang telah dinyatakan sembuh secara sosial dan belum mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun setelah keluar dari rumah sakit. Sampel kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 40 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pembinaan psikoreligius dalam keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia (p=0,000 atau p<0,05; OR=26,32). Frekuensi interaksi psikoreligius dalam keluarga juga berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu kekambuhan penderita skizofrenia (p=0,004 atau p<0,05; OR=11,49). Kesimpulan adalah penderita skizofrenia yang tidak pernah mendapatkan pembinaan dan interaksi psikoreligius dari keluarga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kekambuhan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun daripada penderita skizofrenia yang sering mendapatkan pembinaan dan interaksi psikoreligius dari keluarga. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat menggambarkan pengaruh faktor psikoreligius terhadap kekambuhan skizofrenia agar dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi penderita skizofrenia. Kata kunci : psikoreligius, kekambuhan, skizofrenia
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii KATA PENGANTAR iv ABSTRACT vi ABSTRAK vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiii DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH xiv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Identifikasi Masalah 6 1.3 Rumusan Masalah 7 BAB II TUJUAN DAN MANFAAT 8 2.1 Tujuan 8 2.1.1 Tujuan Umum 8 2.1.2 Tujuan Khusus 8 2.2 Manfaat 9 2.2.1 Manfaat Bagi Peneliti 9 2.2.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit 9 2.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat 9 2.2.4 Manfaat Bagi Fakultas 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 3.1 Skizofrenia 10 3.1.1 Pengertian Skizofrenia 10 3.1.2 Mekanisme Terjadinya Skizofrenia 11 3.1.3 Gejala Klinis Skizofrenia 21 3.1.4 Terapi Skizofrenia 23 3.1.5 Kekambuhan Skizofrenia 29 3.2 Peran Agama Terhadap Kesehatan Mental 30 3.3 Peran dan Fungsi Keluarga 34 3.3.1 Fungsi Pembinaan Religius (Keagamaan) Keluarga 36 Dalam Pembentukan Ketahanan Mental 3.3.2 Peran Pembinaan Dan Interaksi Agama Keluarga Bagi 38 Penderita Skizofrenia BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 40 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian 40 4.2 Hipotesis Penelitian 43
BAB V METODE PENELITIAN 44 5.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian 44 5.2 Populasi Penelitian 44 5.3 Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel 45 5.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 48 5.5 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional 48 5.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 50 5.7 Teknik Analisis Data 51 BAB VI HASIL PENELITIAN 52 6.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 52 6.2 Riwayat Jangka Waktu Kekambuhan 59 6.3 Karakteristik Responden 60 6.3.1 Umur 60 6.3.2 Tingkat Pendidikan 61 6.3.3 Jumlah Anggota Keluarga 61 6.4 Frekuensi Pembinaan Keimanan Keluarga Terhadap Pasien 62 6.5 Frekuensi Pembinaan Ibadah Keluarga Terhadap Pasien 62 6.6 Frekuensi Pembinaan Pengamalan Keluarga Terhadap Pasien 63 6.7 Frekuensi Pembinaan Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien 63 6.8 Frekuensi Interaksi Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien 64 6.9 Hasil Uji Statistik 65 BAB VII PEMBAHASAN 67 7.1 Karakteristik Responden 67 7.1.1 Umur 67 7.1.2 Tingkat Pendidikan 68 7.1.3 Jumlah Anggota Keluarga 69 7.2 Frekuensi Pembinaan Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien 70 7.3 Frekuensi Interaksi Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien 71 7.4 Pengaruh Frekuensi Pembinaan Psikoreligius Keluarga Terhadap 72 Jangka Waktu Kekambuhan Pasien 7.5 Pengaruh Frekuensi Interaksi Psikoreligius Keluarga Terhadap 75 Jangka Waktu Kekambuhan Pasien 7.6 Keterbatasan Penelitian (Limitasi) 77 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 80 8.1 Kesimpulan 80 8.2 Saran 81 DAFTAR PUSTAKA 83 LAMPIRAN 86
DAFTAR TABEL Nomor Judul Tabel Halaman 5.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 48 6.1 Distribusi Tempat Tidur di RS Jiwa Menur 57 6.2 Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Tenaga di RS Jiwa 57 Menur Tahun 2009 6.3 Distribusi Riwayat Jangka Waktu Kekambuhan Pasien < 2 59 Tahun Setelah Keluar Dari Rumah Sakit 6.4 Distribusi Riwayat Jangka Waktu Kekambuhan Pasien 2 59 Tahun Setelah Keluar Dari Rumah Sakit 6.5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur 60 6.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 61 6.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga 61 6.8 Distribusi Frekuensi Pembinaan Keimanan Keluarga Terhadap 62 Pasien 6.9 Distribusi Frekuensi Pembinaan Ibadah Keluarga Terhadap 62 Pasien
6.10 Distribusi Frekuensi Pembinaan Pengamalan Keluarga 63 Terhadap Pasien 6.11 Distribusi Frekuensi Pembinaan Psikoreligius Keluarga 63 Terhadap Pasien 6.12 Distribusi Frekuensi Interaksi Psikoreligius Keluarga 64 Dengan Pasien 6.13 Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Frekuensi 72 Pembinaan dan Interaksi Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia Dengan Jangka Waktu Kekambuhan DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Gambar Halaman 4.1 Kerangka Konseptual 40 DAFTAR LAMPIRAN
6.10 Distribusi Frekuensi Pembinaan Pengamalan Keluarga 63 Terhadap Pasien 6.11 Distribusi Frekuensi Pembinaan Psikoreligius Keluarga 63 Terhadap Pasien 6.12 Distribusi Frekuensi Interaksi Psikoreligius Keluarga 64 Dengan Pasien 6.13 Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Frekuensi 72 Pembinaan dan Interaksi Psikoreligius Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia Dengan Jangka Waktu Kekambuhan DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Gambar Halaman 4.1 Kerangka Konseptual 40 DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran 1 Kuesioner 2 Hasil Uji Statistik 3 Surat Ijin Penelitian DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Daftar Arti Lambang = Lebih dari sama dengan % = Persen N 2 = Kuadrat = Akar Kuadrat < = Kurang dari / = Per x = Kali Daftar Singkatan WHO APA RSJ I S R JPKKM BLUD = World Health Organization = American Psychiatric Association = Rumah Sakit Jiwa = Individu = Situasi = Reaksi = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin = Badan Layanan Umum Daerah Daftar Istilah p OR CI B = Significant = Odds Ratio = Confidentcy Interval = Exponen (B)