No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum. Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/12/PBI/2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4629) tentang Laporan Berkala Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/19/PBI/2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5240) dan dalam rangka menyesuaikan dengan format laporan bulanan bank umum, dan melengkapi informasi terkait penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas, maka perlu dilakukan perubahan kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/26/DPNP tanggal 15 Juli 2008, sebagai berikut: 1. Ketentuan
1. Ketentuan dalam angka IV ditambah 2 (dua) angka, yakni angka 8 dan angka 9, sehingga angka IV berbunyi sebagai berikut: 1. Dana Pihak Ketiga, Pos-pos Neraca Mingguan, dan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah Data LBBU mengenai Dana Pihak Ketiga, Pos-pos Neraca Mingguan, dan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor Bank di Indonesia. 2. Maturity Profile Data LBBU mengenai Maturity Profile memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri. 3. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Data LBBU mengenai BMPK yang terdiri dari Laporan Pelanggaran BMPK, Laporan Pelampauan BMPK, dan Laporan Penyediaan Dana, memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri (Bank secara individual) dan gabungan antara Bank dengan Perusahaan Anak (Bank secara konsolidasi). 4. Kredit yang direstrukturisasi Data LBBU mengenai Kredit yang direstrukturisasi memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri. 5. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar Data LBBU mengenai KPMM dengan memperhitungkan Risiko Pasar memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang
cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri (Bank secara individual) dan gabungan antara Bank dengan Perusahaan Anak (Bank secara konsolidasi). 6. Deposan dan Debitur Inti Data LBBU mengenai Deposan dan Debitur Inti memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri. 7. Sensitivity to Market Risk Data LBBU mengenai Sensitivity to Market Risk memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri. 8. Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit Data LBBU mengenai aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri maupun di luar negeri (Bank secara individual) dan gabungan antara Bank dengan Perusahaan Anak (Bank secara konsolidasi). 9. Suku Bunga Dasar Kredit Data LBBU mengenai suku bunga dasar kredit memuat data gabungan yang mencakup seluruh kantor cabang Bank di dalam negeri. 2. Ketentuan dalam angka V ditambah 2 (dua) angka, yakni angka 8 dan angka 9, sehingga angka V berbunyi sebagai berikut: 1. Format LBBU untuk data Dana Pihak Ketiga, Pos-pos Neraca Mingguan, dan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah adalah sesuai dengan format dalam Formulir-1, Formulir-2, dan Formulir-3 Pedoman Penyusunan LBBU. 2. Format
2. Format LBBU untuk data Maturity Profile adalah sesuai dengan format dalam Formulir-4a dan Formulir-4b Pedoman Penyusunan LBBU. 3. Format LBBU untuk data BMPK adalah sesuai dengan format dalam Formulir-5a, Formulir-5b, Formulir-6a, Formulir-6b, Formulir-7a, dan Formulir-7b Pedoman Penyusunan LBBU. 4. Format LBBU untuk data Kredit yang direstrukturisasi adalah sesuai dengan format dalam Formulir-8 Pedoman Penyusunan LBBU. 5. Format LBBU untuk data Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Pasar adalah sesuai dengan format dalam Formulir-9a, Formulir-9b, Formulir-9c, Formulir-9d, Formulir-9e, Formulir-9f, Formulir-9g, Formulir-9h, Formulir-9i, Formulir-9j, Formulir-9k, Formulir-9l, Formulir-9m, dan Formulir-9n Pedoman Penyusunan LBBU. 6. Format LBBU untuk data Deposan dan Debitur Inti adalah sesuai dengan format dalam Formulir-10 Pedoman Penyusunan LBBU. 7. Format LBBU untuk data Sensitivity to Market Risk adalah sesuai dengan format dalam Formulir-11 dan Formulir-12 Pedoman Penyusunan LBBU. 8. Format LBBU untuk data aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit adalah sesuai dengan Formulir-13a, Formulir-13b, Formulir-13c, Formulir-13d, Formulir-13e, Formulir-13f, dan Formulir-13g Pedoman Penyusunan LBBU. 9. Format LBBU untuk data suku bunga dasar kredit adalah sesuai dengan Formulir-14 Pedoman Penyusunan LBBU. 3. Ketentuan
3. Ketentuan dalam Butir VII.1.b diubah sehingga angka VII berbunyi sebagai berikut: Apabila dalam pelaksanaan penyusunan dan penyampaian LBBU terdapat hal-hal yang kurang jelas, Bank dapat menyampaikan pertanyaan kepada Bank Indonesia sebagai berikut: 1. Bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia, pertanyaan diajukan kepada: a. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter, mengenai Formulir-1, Formulir-2, dan Formulir-3; b. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, mengenai Formulir-4a sampai dengan Formulir-14. 2. Bagi Bank yang berkedudukan di luar wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat. 3. Hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian laporan, pertanyaan diajukan kepada Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter, up. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal. 4. Format dan penjelasan mengenai Laporan Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan sebagaimana dimaksud dalam Formulir 2 diubah menjadi sebagaimana terlampir. 5. Format dan penjelasan mengenai Laporan Maturity Profile (rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Formulir-4a dan Laporan Maturity Profile (valas) sebagaimana dimaksud dalam Formulir-4b diubah menjadi sebagaimana terlampir. 6. Format mengenai perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal mínimum sebagaimana dimaksud dalam Formulir-9.i dan perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal mínimum (konsolidasi) sebagaimana dimaksud dalam Formulir-9.j diubah menjadi sebagaimana terlampir. Formulir
Formulir-2, Formulir-4a, Formulir-4b, Formulir-9i, Formulir-9j, Formulir-13a, Formulir-13b, Formulir-13c, Formulir-13d, Formulir- 13e, Formulir-13f, Formulir-13g, dan Formulir-14 adalah Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. Pada saat Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku, Butir II.B.2, Butir II.B.3, dan Lampiran I dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/5/DPNP tanggal 8 Februari 2011 perihal Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku sejak tanggal 24 Maret 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, WIMBOH SANTOSO DIREKTUR PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN