UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. Melakukan aktivitas berkesenian sudah selayaknya terkait dengan hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. kreatif dalam melihat benda-benda vintage baik secara fungsi dan estetikanya.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Penciptaan karya seni Representasi Bunga dalam Fotografi Ekspresi

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver

BAB V PENUTUP. D. Kesimpulan. Hadirnya warna-warna primer dalam karya Wedha s Pop Art

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. Penciptaan karya tugas akhir dengan judul Mata di Mata Lensa dalam Karya

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut.

BAB V PENUTUP. Kondisi trotoar di Kota Yogyakarta tidak difungsikan dengan baik. Jalur

BAB V PENUTUP. HIV/AIDS masyarakatnya bersifat lebih terbuka terhadap ODHA. Dukungan. mempengaruhi keberlanjutan hidup ODHA. Dengan adanya dukungan

BAB V PENUTUP. Fotografi seni yang menitik beratkan pada fotografi ekspresi memang memiliki

Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berbagai busana tari Bali dalam hal ini dapat di kembangkan dengan berbagai

METAFORA MAINAN TIKUS SEBAGAI REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM KARYA STILL LIFE PHOTOHGRAPHY

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

V. PENUTUP. dan ditinggalkan ketika seseorang merasa tidak bisa menghasilkan sesuatu

BAB V PENUTUP. Hal menarik dari foto-foto sepeda motor modifikasi yang dijadikan objek still life ini

BAB V PENUTUP. biasa yang hanya berisi gambar-gambar masa lalu yang pernah dibuat. Lewat arsip

BAB V PENUTUP. sikap yang melatarbelakangi gagasan sebuah karya seni.

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

REPRESENTASI PERILAKU KONSUMTIF REMAJA MELALUI FOTOGRAFI EKSPRESI

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu

terhenti begitu saja karena adanya sebuah halangan. Saat halangan menjadi sebuah

BAB V PENUTUP. dengan tingginya pelanggan nail art pada tempat usaha narasumber. Pada

COLOUR SPLASH UNTUK MODEL PEREMPUAN DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

BAB V PENUTUP. teknologi dalam bidang fotografi dari segi bisnis studio foto. Sehingga dapat

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan fotografi fashion retail. Karya-karya foto yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari

UPT Perpustakaan ISI Yogykarta BAB V PENUTUP

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB 5 PENUTUP. penuh sesak oleh bangunan dan pemukiman yang padat penduduk. Karakteristik yang kuat menunjukkan adanya urbanfitness yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

JURNAL FOTO PREWEDDING DENGAN KONSEP LEVITASI DALAM FOTOGRAFI KOMERSIAL. Oleh: T. Anugerah Umpola NIM

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

A. Latar Belakang Masalah

RANCAK KECAK PASOLA DI PURA LUHUR ULUWATU PERANG SAMBIL BERKUDA MEMBER OF INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR NOVEMBER 2017 NOVEMBER 2017

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB V PENUTUP. bagi para profesional fotografer dalam mengerjakan produksi karya.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

Commercial / Advertising Photography

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Wacana pemerintah tentang pengembangan-pengembangan usaha lokal

FOTOGRAFI TAK LAGI SEKADAR ALAT DOKUMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

Rest AREA Perupa Membaca Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Di Era modern ini, perkembangan foto dan printing mengalami peningkatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

WEDHA S POP ART PORTRAIT MAKE-UP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Pemilihan suatu gagasan yang diwujudkan kedalam karya seni berawal

KONSEP ESTETIK DALAM STILL LIFE FOTOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB V PENUTUP. Bentuk foto dokumenter yang menjadi sebuah diary akan sangat menarik

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB IV PENUTUP. Memahami makna dan pesan jurnalistik adalah tujuan utama dalam penelitian ini.

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Fotografi merupakan bagian dari seni sebagai salah satu hasil karya cipta

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Melakukan aktivitas berkesenian sudah selayaknya terkait dengan hal proses kreatif. Berawal dari pemikiran, pengamatan, kemudian perenungan melalui berbagai macam cara hingga menciptakan sebuah ide dan gagasan untuk membuat sebuah mainan tikus yang dijadikan sebagai tanda menciptakan simbol di dalam eksekusi penciptaan karya fotografi. Penulis menyadari bahwa penyelesaian Tugas Akhir ini semata-mata tidak hanya memenuhi tugas akademik dalam meraih sebuah gelar sarjana, melainkan perjalanan yang lebih jauh lagi dalam menghadapi sebuah dunia fotografi yang semakin berkembang. Proses pengerjaan tugas ini banyak memberi banyak pengalaman dan pelajaran yang tidak sedikit membentuk sebuah pola pikir penulis, serta menambah sebuah keprofesional dalam melakukan berbagai kegiatan fotografi. A. Kesimpulan Selama proses penciptaan karya seni ini berlangsung dilakukan beberapa eksplorasi dan eksprerimen mengenai teknik serta beberapa pembentukan sebuah gerak-gerik pada mainan tikus hingga mendapatkan sebuah simbolis dari manusia, hingga mendapatkan karya yang maksimal. Eksplorasi sebuah titik permasalahan dari kejadian-kejadian atau kasus-kasus yang pernah ada di Indonesia yang dilakukan perseorangan 98

atau kelompok, yang disimbolkan dengan menggunakan mainan tikus ditambah dengan menggunakan beberapa ragam property pendukung yang menjadikan sebuah identitas ataupun simbol komunikasi yang diangkat.seperti halnya cat merah sebagai darah yang dijadikan sebagai pengkomunikasian identitas pembataian atau pembunuhan, serta warna pada tikus sebagai identitas dari golongan. Pengolahan-pengolahan dengan mengamati berbagai ragam kejadian, serta menambahkan dengan apa yang penulis pikirkan serta sebuah imajinasi daripada apa yang telah terjadi menjadi dasar hal utama di dalam sebuah simbol mainan tikus menggantikan manusia yang dijadikan sebagai makna paling utama dalam membentuk sebuah identitas dari karya-karya yang diciptakan. Pemotretan dilakukan di dalam ruang dengan mengunakan mini studio dengan tambahan lampu studi. Eksperimen pada saat membuat karya lebih banyak ke sebuah eksperimen dari pembentukan sebuah background dari kertas warna dan pengecatan ulang mainan tikus. Berbagai macam teknik pencahayaan digunakan untuk menimbulkan efek shadow, siluet, backlight dan lain sebagainya hingga mendapatkan sebuah karakter kuat dari sosok tikus. Ekplorasi dan eksperimentasi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penciptaan karya seni ini. Dalam pencapaian karya ini, penulis tidak melakukannya secara mulus. Pada titik tertentu penulis mengalami sebuah kejenuhan serta kesulitan di dalam pencapaian sebuah karya yang maksimal, hingga menyebabkan perlunya sebuah diskusi dengan teman fotografer. Berbagai macam kendala sering kali ditemui di saat melakukan sebuah proses 99

pemotretan, seperti menata tikus, eksplorasi penempatan properti, dan juga pencahayaan agar tidak menghilangkan detail dari tikus. Eksplorasi bahan atau benda yang dijadikan sebuah bentuk hingga mendapatkan sebuah pencapaian yang dituju khususnya sebuah metafora simbol mainan tikus dalam fotografi Still Life, serta memunculkan sebuah ide mainan tikus yang dijadikan sebagai simbol dari perwakilan kasuskasus yang pernah ada di Indonesia. Penciptaan karya seni ini menunjukkan bahwa sebuah fotografi ekspresi, tidak hanya sebagai fotografi identitas diri melainkan sebagai perantara di dalam menyampaikan sebuah pandangan kepada masyarakat publik. B. Saran Dalam hal ini penulis mengakui bahwa adanya keterbatasan di dalam menghasilkan sebuah penulisan serta karya yang diciptakan. Tentunya keterbatasan inilah yang menjadi penyemangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dalam hal proses ini ada baiknya terus belajar mengeksplorasi lebih dalam tentang still life photography, agar karya yang diciptakan lebih beragam. Selain faktor-faktor di atas ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu proses pemotretan karya seni yang sebaiknya dieksplorasi lebih dalam, agar karya yang dihasilkan lebih sempurna, selain itu perlunya eksplorasi teknik pencahayaan agar detail dari mainan tikus tidak menghilang. 100

Karya tugas akhir ini mungkin belum sampai pada titik sempurna. Terkait dengan hal inilah, penulis membuka diri terhadap kritik, dan saran untuk dijadikan sebagai sebuah motivasi yang bermanfaat hingga mencapai sebuah titik hasil yang maksimal di waktu yang akan datang. Sekali lagi penulis menghaturkan terima kasih banyak kepada seluruh teman-teman yang selama ini ikut membantu proses kreativitas penulis dalam penciptaan karya seni fotografi. 101

Daftar Pustaka Bachtiar, Ray. Ritual Fotografi. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.2008. Bob, sugeng Hadiwinata Demokrasi Di Indonesia: Teori & Praktik. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu. 2009 Budiman, Kris..Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra. 2011 Hamzah, Fahri. 2012, Demokrasi Transisi Korupsi, Jakarta: Penerbit Yayasan Faham Indonesia. Lakoff dan Johnson.1980.Metaphor We Live By. Chicago: The University of Chicago Press Seno Gumira AjidarmaKisah Mata, 2005 penerbit Galang prees, Yogyakarta Soedarso, Sp. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta: CV Studio Delapan Puluh Entrprise dan BP ISI Yogyakarta. Soedjono, Soeprapto. 2007. Pot-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti. Sunardi, St. 2002. Semoitika Negativa. Yogyakarta: Kanal. Sue Bishop, Warna Cahaya dan Komposisi,. Elek medis komputindo.,jakarta2013 Taring Padi,. Seni Membongkar Tirani: Penerbit Lumbung Prees. 2011 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008 102