Techno Preneurship Jurnal Ilmiah Politeknik Piksi Input Serang PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENANGANAN PROYEK PADA PT. NIRA MURNI KONSTRUKSI CILEGON

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN KENDARAAN OPERASIONAL PADA PT NIKOMAS GEMILANG

Sistem Informasi [Kode Kelas]

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BARANG PADA PT BOKOR MAS MANUNGGAL, Tbk CILEGON

SISTEM INFORMASI SERVIS KOMPUTER PADA SAFRI AL AMIN COMPUTER JEPARA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUCI CETAK FOTO PADA LEMBAYUNG CAKRAWALA PHOTOGRAPHY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MEUBEL HERY KARYA FURNITURE

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN MATA UANG RUPIAH DI SD THERESIANA 02 SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DOSEN BERDASARKAN SKS

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN CV. TUNGGAL JAYA TEKNIK

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INVENTORY OBAT PADA PUSKESMAS SUKOREJO

SISTEM INFORMASI ANGGARAN KESEHATAN SWAKELOLA PEGAWAI DAN KELUARGA PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMESANAN DAN LAYANAN PADA BENGKEL LAS CIPTA SARI YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu : pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

APLIKASI RESTORAN UNTUK PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

DESAIN SISTEM INFORMASI PERDAGANGAN OBAT PADA APOTEK CAHAYA ABADI

SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KANTOR KEPALA DESA UJUNGRUSI KABUPATEN TEGAL

Pengembangan Sistem Informasi Kejuruan. Eko Marpanaji

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis dan Perancangan Sistem. Dosen : Setiyowati, S.Kom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. KIDANG MAS KENDAL

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

Pengolahan Data Nilai Siswa Menggunakan Aplikasi Visual Basic. Ruslan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL SPIRAL UD. SUMBER BARU GOMBANG

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA TOKO MEUBEL PANTES TANGERANG, BANTEN. Naskah Publikasi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA INVENTARIS KANTOR PADA SMP NEGERI 6 PANGKALPINANG DENGAN MENGGUNAKAN METODELOGI BERORIENTASI OBYEK

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI PUSKESMAS MASARAN I SRAGEN

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan penjabaran dasar-dasar teori yang disesuaikan

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERJANJIAN SEWA MOBIL PADA 7 RENTAL

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN PERBAIKAN MOBIL DAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT NUSA SARANA CITRA BAKTI DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA SELATAN ZURAIDAH ZANIAL MAZALISA ABSTRAK

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

ANALISA & DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru/Staf pada Yayasan Pesantren Modern Adnan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA TOKO TAS SUPER NAUFAL 2 MENGGUNAKAN VISUAL FOXPRO 6. Naskah Publikasi

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENANGANAN PROYEK PADA PT. NIRA MURNI KONSTRUKSI CILEGON Abstract YUDIANSYAH FAUZI POLITEKNIK PIKSI INPUT SERANG JALAN TRIP JAMAKSARI NO. 6 A CICERI SERANG PT. Nira Murni Contructionis a Company to move in contraction level, beside it rent of weight tools for example Crane, Welding Machine etc. The Problems of PT. Nira Murni Contruction is making Report. This TA explain about project management information system based computer, with easier making process, mking project report. The methods are system analize methode, the structure style use DFD ( Data Flow Diagram), this aplication project use Visual Basic 6.0programme and Seagate report 7.0 for eporting the hardware are processor pentium IV, 512 of RAM, 80 GB of harddisk, keyboard, mouse, monitor 15 and Print. Key word : Management Project A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam Era Globalisasi seperti sekarang ini, Pemanfaatan teknologi informasi berkembang sangat cepat di segala bidang. Kebutuhan terhadap informasi secara cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan. Komputer merupakan salah satu sarana untuk dapat membantu dalam system pengolahan data sehingga Sistem Informasi dengan menggunakan komputer mempunyai nilai lebih dari system informasi yang diolah secara manual. Dapat diketahui bahwa system informasi yang berbasis komputer akan menunjukkan produktifitas dan efisiensi yang tinggi. PT. Nira Murni Konstruksi adalah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa yaitu Proyek atau kontraktor, Engineering, supplier dan rental alat-alat berat, yang berlokasi di Pondok Cilegon Indah Blok E. 22 No.36 Cibeber Cilegon Banten. Perusahaan ini telah mengerjakan banyak proyek-proyek besar seperti Pekerjaan Sivil, Pekerjaan Mekanikal, Pekerjaan Elektrikal. Proyek-proyek yang telah dikerjakan seperti pembuatan Pipa Vol. 5 No. 2 Juni 2017 145

yang berlokasi di Sungai Lilin Sumatera Selatan, selain itu juga Proyek sivil yaitu pembangunan Mess yang berlokasi di Pangkalan Kerinci Riau dan masih banyak proyek-proyek yang telah dikerjakan oleh PT. Nira Murni Konstruksi. 2. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Apakah sistem pengolahan data proyek yang ada saat ini telah memberikan hasil yang maksimal? b. Apakah memerlukan usulan pembuatan Sistem Informasi untuk meningkatkan proses pengolahan, pendataan maupun laporan yang berhubungan dengan system informasi Penanganan Proyek. c. Apakah dapat membantu dan mempercepat dalam kegiatan pendataan dan pembuatan laporan dengan tepat? d. Apakah dapat membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia dan dapat mempermudah dalam pembuatan Laporan? B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem Suatu system dapat didefinisikan sebagai jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu atau juga suatu system dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang terinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu system dapat terdiri dari system-sistem bagian ( subsistem). Misalnya, system komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil atau terdiri komponen. ( Jogiyanto.HM, 1990: 683) 2. Karakteristik Sistem Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen komponen (component), batas system (boundary),lingkungan luar system (environments), penghubung(interface), Masukan (), keluaran (output), pengolah(process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). a. Komponen Sistem (Component) Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu 146 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa satu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap subsistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistemsubsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentudan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Suatu system dapat mempunyai suatu system yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu Perusahaan dapat disebut dengan suatu system dan industri yang merupakan system yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. Kalau dipandang sebagai industri sebagai suatu system, maka Perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu system maka system akuntansi sebagai subsistemnya. Kalau system akuntansi dipandang sebagai suatu system, maka perusahaan adalah supra system dan industri adalah supra dari supra system. b. Batas System (Boundary) Batas system (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari ruang tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar (environment) dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut. Lingkungan yang menguntungkan merupakan energi sari system dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari system. d. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya yang mengalir dari satu system ke system yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk Vol. 5 No. 2 Juni 2017 147

subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenace input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan supaya system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah Energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya, dan data adalah signal input yang diolah menjadi informasi. f. Keluaran System (Output) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. Selain itu juga keluaran dapat berupa layar dimonitor, yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table dan keluaran yang lainnya dengan hasil cetakan laporan ke media kertas. g. Pengolah System Suatu system mempunyai tujuan suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lainnya menjadi keluaran berupa barang jadi. System akuntansi akan mengolah sata-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h. Sasaran System Suatu system pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran dari suatu system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 148 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

3. Konsep Dasar Manajemen Pengertian Manajemen Manajemen merupakan sebuah proses khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan, pengorganisasian yang dilakukan untuk mencapai sasaran melalui pemanfaatan SDM atau sumber daya lainnya. Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Kegiatankegiatan manajemen mempengaruhi pengelolaan informasi, karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing lingkungan. Pengertian Sistem Informasi Manajemen System Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya. Dengan cara-cara tertentu melakukan pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial dan strategi organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan. 4. Analisa Sistem Analisa merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan system setelah dilakukan perencanaan system dan sebelum desain system. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling kritis, karena kesalahan dalam hal ini akan menyebabkan kesalahan juga ditahap selanjutnya. Dalam hal ini kita dituntut untuk menguraikan suatu system informasi kedalam bagianbagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang telah dan akan terjadi serta mengidentifikasi kebutuhan yang diharafkan sehingga dapat diusulkan perbaikan terhadap system. 5. Model Data Ada beberapa model data di dalam suatu basis data, model data adalah pemetaan yang menunjukan hubungan logika antara Vol. 5 No. 2 Juni 2017 149

elemen data atau suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat melihat data secara logik. Dalam hal ini pemakai tidak perlu memperhatikan bagaimana data disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. Tiga model data yang cukup dikenal : 1. Model data Hirarki Sebuah basis data dengan model data hirarki terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain melalui link ( berupa pointer ) yang membentuk suatu hirarki struktur hirarki. Model data hirarki disebut juga model struktur pohon. 2. Model Data Jaringan Sebuah basis data dengan model jaringan akan terdiri atas sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain melalui link ( yang berupa pointer ). Setiap record yang adalah sekumpulan field yang masing masing hanya berisi sebuah nilai data, sebuah link merupakan sebuah pengubung di antara dua record.model jaringan dikenal sebagai struktur plex. Pada dasarnua struktur jaringan ini merupakan perluasan dari struktur hirarki, kalau pada struktur hirarki setiap child hanya mempunyai satu parent, struktur jaringan merupakan suatu graph, terdiri dari suatu node ( simpul ), yang dihubungkan dengan suatu edge. 3. Model Data Relasional Model data relasional digambarkan dalam bentuk tabel dua dimensi, untuk memberikan gambaran sebuah berkas data. Kolom dari tabel relational menunjukan antara field dari suatu record, sedangkan baris menunjukan hubungan antara record dalam suatu berkas data. C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode analisis yang digunakan penulis adalah analisis terstruktur dan desain terstruktur, dimana tranformasi informasi input output dinyatakan dengan diagram arus data (data flow diagram) yang diperoleh dengan mengamati kebutuhan informasinya. Pembuatan diagram arus data dilihat berdasarkan aliran informasi dari system yang sudah ada. Metode analisis digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan 150 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Dalam wawancara ini analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancara. Wawancara pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: i. Wawancara Terstruktur Dalam wawancara ini semua pertanyaan telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tertulis. ii.wawancara Tidak Terstruktur Dalam wawancara ini tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan yang timbul secara spontanitas pewawancara. b. Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan merupakan salah satu metode pengumpulan data/fakta yang cukup efektif. Observasi merupakan pengamatan langsung suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengkaji validitas dari data hasil wawancara yang telah didapatkan. Metode observasi yang telah dijalankan dalam penelitian ini adalah metode yang langsung dilakukan dengan melihat pengolahan data order barang yang dibuat oleh petugas order dan transaksi pembayaran yang dilakukan kasir. Hasil dari metode observasi adalah : Informasi mengenai proses pendataan form request masih belum optimal dan sering kali terlambat sehingga menyulitkan dalam proses pencarian bila customer melakukan pembayaran secara tunai dan menghambat proses perhitungan transaksi pembayaran secara keseluruhan. Vol. 5 No. 2 Juni 2017 151

c. Metode Literatur Metode literatur merupakan metode pengumpulan data dari hasil pembacaan literatur yang berhubungan dengan transaksi pembayaran cetakan berdasarkan pemakaian bahan baku. Penulis mengumpulkan bahan-bahan menyusun tugas akhir ini dari berbagai sumber baik dari teori-teori yang didapatkan penulis semasa kuliah di Politeknik Piksi Serang, maupun dari sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis dalam tugas akhir ini. D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap awal yang dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem dari sistem yang telah ada sebelumnya. Analisa sistem ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses sistem yang sedang berjalan. Berdasarkan hal tersebut, penulis dapat menganalisa apakah sistem yang sedang berjalan telah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Metode analisis yang digunakan adalah Structure Analysis and Design yaitu dimana transformasi informasi input output dinyatakan dengan menggunakan diagram arus data (Data Flow Diagram) yang diperoleh dengan mengamati kebutuhan dari informasi tersebut. Pembuatan diagram arus data dilihat berdasarkan aliran informasi dari sistem yang sudah ada. Dalam tahap analisa sistem ini, terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan : 1. Mengidentifikasi masalah, merupakan langkah pertama yang harus dilakukan karena dalam tahap ini dilakukan suatu rumusan masalah yang pada tahap berikutnya akan dicari pemecahannya. 2. Pemahaman dari cara kerja sistem yang ada, adalah untuk mempelajari sistem yang telah berjalan, sehingga perlu adanya data-data untuk melakukan penelitian. 3. Menganalisa sistem, adalah proses analisa apakah sistem yang telah diterapkan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Analisa sistem ini berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian. 152 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

4. Pembuatan laporan, merupakan tahap akhir jika terjadi kesalahan dan kekurangan pada sistem yang ada dapat segera diperbaiki. 2. Analisis Pembahasan Proses Penanganan Proyek pada PT. Nira Murni Konstruksi pada dasarnya berjalan kurang baik, karena selama ini proses pendataan proyek masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan tidak efektifnya penanganan proyek tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan suatu permasalahan sebagai berikut : a. Sulitnya mendata pekerja/karyawan yang terlibat dalam proyek karena data-data karyawan disimpan pada File karyawan yang b. Data-data proyek yang tidak jelas, karena sering berkas-berkas yang ada, hilang atau tercecer di tempat pengerjaan proyek. c. Sulitnya menghitung berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek tersebut. 3. Analisis Kebutuhan Analisis yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan diatas dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu : Analisis Data Pada tahap ini data yang ditemukan untuk menyelesaikan permasalahan diatas dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut : a. Data Proyek, Data terdiri dari : No Kontrak, Tanggal Kontrak., Nama Proyek, Kode Owner, Nilai Proyek, Lokasi, Rencana Selesai. b. Data Owner, data ini terdiri dari : Kode Owner, Owner, Alamat, Kota. c. Data Pekerjaan Selesai, data ini terdiri dari No Kontrak dan Tanggal selesai. d. Data Man Power Planning, data ini terdiri dari No Kontrak, Kode Pekerja dan Pekerja, Jumlah Pekerja e. Data Pekerja, data ini terdiri dari Kode Pekerja dan Pekerja. f. Data Progress, data ini terdiri dari No Kontrak, Kegiatan, Qty, Unit, Rencana Selesai, Waktu Kegiatan Vol. 5 No. 2 Juni 2017 153

Analisis Kerja Analisis Kerja adalah Proses dimana suatu sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan, selain itu analisis kerja merupakan proses awal dalam perancangan sistem. Adapun analisis kerja yang dibuat sesuai dengan metode analisis diagram alir, karena selanjutnya perancangan sistem akan dibuat dengan menggunakan metode perancangan Diagram alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD). Analisis kerja dari sistem tersebut adalah sebagai berikut : a. Proses pemasukan data Proyek. Data ini diisi oleh Project Manager dan Owner. Kemudian akan diproses untuk menentukan rencana selesainya proyek.. b. Proses pemasukan data Owner. Data ini diisi oleh Owner. c. Proses pemasukan data Pekerjaan Selesai. Data ini ditentukan oleh Project Manager. d. Proses pemasukan data Man Power Planning. Data ini dilakukan oleh Project Manager. e. Proses pemasukan data Pekerja. Data ini dilakukan oleh Project Manager f. Proses pemasukan data Progress, data ini dilakukan oleh Project Manager 4. Hasil Perancangan Hasil perancangan yang digunakan yaitu : a. Diagram Konteks, yaitu diagram yang menggambarkan sistem yang ada didalam secara keseluruhan. b. Diagram konteks ini akan dibagi menjadi beberapa level yang lebih kecil untuk menggambarkan kejadian yang berlangsung dalam suatu sistem. Hasil dari pembagian menjadi beberapa level tersebut dinamakan Data Flow Diagram (DFD) c. Relasi tabel, yaitu model data relational dengan cara menggabungkan antar file direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. 5. Diagram Konteks Diagram konteks hanya mengandung satu proses saja yang mewakili semua proses yang ada dalam suatu sistem. Diagram ini menggambarkan hubungan masukan atau keluaran antara sistem dengan kesatuan luarnya. Diagram Konteks penanganan proyek ini terdiri dari tiga entitas yaitu : Owner, Project Manager, Steering 154 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

Comitee. Entitas owner menghasilkan data berupa data proyek dan data owner, selanjutnya entitas owner mendapatkan masukan dari sistem berupa data proyek Outline,dan Data pekerjaan selesai, berikutnya entitas project manager menghasilkan data proyek, data Pekerjaan selesai, data Man Power. selanjutnya Project Manager mendapat masukan berupa data proyek, owner, data Pekerja, Sebagai proses akhir sistem ini akan menghasilkan keluaran untuk steering Comitee berupa data-data laporan data proyek, Laporan Owner, Laporan data Pekerjaan selesai, Laporan data Man Power Planning. a) Diagram Alir Data Level I Proses Sistem Informasi Penanganan Proyek pada PT. Nira Murni Konstruksi Cilegon Proses pada diagram alir data level I Proses Sistem Informasi Penanganan Proyek terbagi lebih terinci manjadi enam proses yaitu : 1. Proses Pendataan Proyek Fungsi : Untuk melakukan pendataan proyek : Data proyek Output : Data proyek 2. Proses Pendataan Owner Fungsi : Untuk melakukan pendataan Owner : Data Owner Output : Data Owner 3. Proses Pendataan Pekerja Proyek Fungsi: Untuk menentukan Jumlah Pekerja dalam proyek : Data Pekerja Output : Data Pekerja 4. Proses Pengolahan Pekerjaan Selesai Fungsi : Untuk menentukan Kapan pekerjaan proyek itu selesai : Data Pekerjaan selesai Output : Data Pekerjaan selesai 5. Proses Pengolahan Man Power Planning Fungsi : Untuk menentukan rencana jumlah tenaga kerja yang akan digunakan dalam suatu proyek Vol. 5 No. 2 Juni 2017 155

: Data Man Power Planning Output : Data Man Power Planning 6. Proses Pengolahan Progress Proyek Fungsi : Untuk menentukan hasil dari kegiatan pekerja dalam mengerjakan suatu proyek : Data Progress Proyek Output : Data Progress Proyek 7. Laporan-laporan Fungsi : Untuk manampung semua laporan : data Proyek, data Owner, data Pekerja, data progress proyek, data Man Power Planning, data Pekerjaan selesai. Output : Laporan proyek, Laporan Owner, data Pekerja, data progress proyek, Laporan Man Power Planning, Laporan Pekerjaan Selesai. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Setelah menyelesaikan pembuatan aplikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi selama proses Perancangan Sistem informasi Penanganan Proyek study kasus di PT. Nira Murni Konstruksi Cilegon, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pengolahan data Penananan Proyek yang ada belum memberikan hasil yang maksimal sehingga diperlukan adanya perbaikan pada system sebelumnya dengan merancang Sistem Informasi Penanganan Poryek yang berbasis computer. 2. Dengan adanya perbaikan system penanganan proyek ini, maka dapat meningkatkan kinerja proses pengolahan, pendataan maupun pembuatan laporan yang berhubungan dengan system penanganan proyek, sebab beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakuakn secara manual menjadi lebih mudah cepat, dan akurat. 156 Vol. 5 No. 2 Juni 2017

3. Implementasi system dibuat dalam bentuk antar muka menggunakan Micrasoft Visual Basic 6.0 4. Kelemahan Sistem Penanganan Proyek ini adalah ruang penyimpanan yang terbatas dan masih menggunakan system single user. 2. Saran Dalam hal ini penulis menyadari bahwa system ini masih banyak kekurangan dan kelemahan oleh karena itu disarankan : 1. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan aplikasi yang memiliki ruang penyimpanan besar dan menggunakan system multi user atau menggunakan jaringan. 2. Untuk penggunaan system, diharapkan pengguna yang memakai aplikasi penanganan proyek ini benar-benar mengetahui fungsi-fungsi yang ada, memahami input, proses, dan Output serata alu system agar dapat menghasilkan nformasi yang cepat, eteoat dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Fathansyah, 2002, Basis Data, Informatika, Bandung. Hartono, Jogiyanto, 2000, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto, 2000, Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, Andi Offset, Yogyakarta. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, 2004, Penerbit M2S, Bandung. Pramono, Djoko, 2001, Mudah Menguasai Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo, Jakarta. Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Bandung. http://www.stekpi.ac.id/skin/download10/bab3_mo.pdf. Diakses tanggal 19 Mei 2007 University Press. Yogyakarta. Vol. 5 No. 2 Juni 2017 157