BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Quran "Metode Qiraati" cabang Kota Semarang, t.th.), hlm. 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebahagian di akhirat. Bagi orang Islam tentunya wajib mempelajari kitab

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kalamullah yang merupakan mu jizat yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini telah banyak beredar teks terjemahan Alquran dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf akan hak-hak dan tertibnya, serta menghaluskan pengucapannya dengan cara yang sempurna dengan tanpa berlebihan, kasar, tergesa-gesa dan dipaksa-paksa. 1 Sebagai disiplin ilmu, tajwid mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang harus dijadikan tolok ukur dalam pengucapan huruf-huruf dari makhrajnya, di samping pula harus diperhatikan hubungan setiap huruf dengan huruf sebelum dan sesudahnya pada tata cara pengucapannya. Oleh karena itu, ilmu tajwid tidak dapat diperoleh hanya sekedar mempelajari namun juga harus melalui latihan-latihan. Sehingga dapat membaca dengan tartil sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an surat Al-Muzammil : 4! Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. 2 Sebagai kitab suci yang menjadi pedoman umat Islam, Al-Qur an berbeda dengan kitab suci lain. Al-Qur an telah mendapat jaminan pemeliharaan langsung dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hijr : 9 1 Ahmad Soenarto, Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap, (Jakarta: Bulan Terang, 1988), hlm. 6 2 Mahmud Usman, dkk, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Kudus: Menara Kudus, 1997), hlm. 575 1

2 ) *+$ %& '( #$ 01 #$,- /!8 234567 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 3 Islam mengharuskan umatnya untuk selalu memelihara Al-Qur an dengan jalan membacanya dan mengaplikasikan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab mengikuti ajaran Al-Qur an merupakan saran praktis yang bisa menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Setiap manusia percaya bahwa Al-Qur an adalah sumber nilai ajaran Islam yang utama. Percaya akan kebenaran Al-Qur an sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu rukun iman yang ke-3. Akan tetapi kepercayaan yang asal percaya tidak bisa disamakan dengan kepercayaan yang didasarkan atas pengetahuan dan pemahaman. Karena itulah mempelajari Al-Qur an dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar adalah suatu keharusan.untuk mengetahui isi kandungan Al- Qur an, umat Islam hendaknya dapat membaca Al-Qur an terlebih dahulu, karena di samping secara psikologis akan mendapatkan ketenangan jiwa bagi si pembaca juga akan memudahkan dalam mempelajari dan memahami arti serta maksud ayat yang dibaca. Seiring dengan kewajiban akan pendidikan bagi umat Islam dalam membaca Al-Qur an dengan baik dan benar, maka lembaga pendidikan dituntut memberikan solusi. Oleh karena itu, sekolah yang notabene Islam yaitu Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang terdapat mata pelajaran Al-Qur an Al-Hadits yang di dalamnya tidak akan lepas dari mempelajari ilmu tajwid. Berpijak dari asumsi maupun gambaran yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang dalam judul Studi Korelasi antara Pemahaman Ilmu Tajwid dengan Kemampuan Membaca Al-Qur an Siswa Kelas XI MAN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. 3 Ibid, hlm. 263

3 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka terdapat beberapa hal yang menjadi alasan penulis melakukan penelitian, antara lain sebagai 1. Tartil Al-Qur'an merupakan syarat penting bagi setiap mu'min yang ingin membaca Al-Qur'an. Fenomena sekarang ini banyak sekali orang mu min yang tidak tartil ketika membaca Al-Qur an. Terutama siswa-siswa MAN 1 Semarang dalam membaca Al-Qur an tidak memperhatikan kaidahkaidah ilmu tajwid termasuk tartil ketika membaca Al-Qur an. 2. Materi ajar tajwid ilmu tajwid hanya diberikan ketika siswa-siswa MAN 1 Semarang duduk di bangku kelas X yaitu dalam pelajaran BTA dan ketika duduk di bangku kelas XI mereka sudah melupakan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang telah dipelajari. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari agar tidak salah pengertian ataupun penafsiran tentang judul ini, penulis akan menguraikan dan menjelaskan masing-masing istilah yang dipakai dalam skripsi ini, yaitu: Studi Korelasi antara Pemahaman Ilmu Tajwid dan Kemampuan Membaca Al-Qur an Siswa Kelas XI MAN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 Beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut adalah sebagai 1. Studi Korelasi Studi korelasi adalah kegiatan mempelajari atau meneliti tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua pihak. Apabila salah satu pihak baik, maka pihak lain pun baik dan sebaliknya bila salah satu kurang baik, maka yang lain tidak baik pula. 4 4 Depdikbud, Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 461

konsep. 5 Ilmu tajwid adalah ilmu cara baca Al-Qur an secara tepat, yaitu 4 2. Pemahaman Ilmu Tajwid Pemahaman adalah kemampuan untuk menterjemahkan, menginterpretasi, mengekstrapolasi, dan menghubungkan diatas fakta atau dengan mengeluarkan bunyi huruf dari asal tempat keluarnya (makhraj), sesuai dengan karakter bunyi (sifat) dan konsekuensi dari sifat yang dimiliki huruf tersebut, mengetahui dimana harus berhenti (waqaf) dan dimana harus memulai membacanya kembali (ibtida ). 6 3. Kemampuan Membaca Al-Qur an Siswa Kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan benar. 7 Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah tindakan. 8 Al-Qur an adalah firman Allah SWT yang disampaikan oleh malaikat Jibril sesuai dengan redaksinya kepada Nabi Muhammad SAW dan diterima oleh umat Islam secara tawatur. 9 Jadi yang dimaksud dengan kemampuan membaca Al-Qur an adalah kesanggupan anak untuk dapat melisankan atau melafalkan apa yang tertulis di dalam kitab suci Al-Qur an dengan benar sesuai dengan ilmu Tajwid. 5 Syafrudin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2003), hlm. 105 6 Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 106 7 Syafrudin, Op.cit, hlm. 126 8 Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1988), hlm. 4 9 M. Quraisy Syihab, Mukjizat Al-Qur an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, (Bandung: Mizan Pustaka, 2004), hlm. 43

5 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pemahaman ilmu tajwid siswa kelas XI MAN 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011? 2. Bagaimanakah kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas XI MAN 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011? 3. Adakah hubungan antara pemahaman ilmu tajwid dan kemampuan membaca Al-Qur an siswa kelas XI MAN 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011? E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai 1. Bagi penulis, dengan meneliti pemahaman ilmu tajwid dan kemampuan membaca Al-Qur an siswa, maka akan dapat menambah wawasan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pentingnya memahami ilmu tajwid dan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an di lingkungan sekolah. 2. Hasil dari penelitian ini sedikit banyak menyadarkan siswa akan pentingnya memahami ilmu tajwid dan keharusan mampu membaca Al- Qur an dengan tepat. 3. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai masukan bagi sekolah terkait, dalam meningkatkan berbagai hal yang diperlukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran yang efektif. 4. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya, dan jurusan PAI khususnya.