BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh S.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu hal yang mudah. Hal itu dikarenakan keberhasilan belajar sangat

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian kebudayaan dan peradaban manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

I. PENDAHULUAN. Fisika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam proses pembelajaran di kelas, setiap guru memiliki peran utama

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku, sikap, maupun pola pikir. Maka dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap sikap dan keterampilan, serta peningkatan kualitas hidup menuju

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA KELAS I SDN 7 KUTE PANANG. Zaki Al Fuad 1 dan Zuraini 2 ABSTRAK

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. disebabkan bahasa Arab merupakan bahasa agama. Umat Islam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan bagi setiap orang tua untuk dapat meneruskan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. Motivasi merupakan suatu dorongan yang dapat membantu seseorang. melakukan dan mencapai sesuatu aktivitas yang diinginkannya, jadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan di sebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mengkaji permasalahan. itu. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia akan melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan bangsa dan martabat bangsa melalui potensi. siswa didiknya. Hal itu tercantum dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB II PRESTASI BELAJAR SKI MELALUI STRATEGI READING ALOUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi yang baik. Namun untuk mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah, karena keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor itu berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana dan prasarana belajar. Sudah disadari baik oleh guru, siswa dan orang tua bahwa dalam belajar di sekolah, inteligensi (kemampuan intelektual) memerankan peranan yang penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan inteligensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi. 1 Meskipun peranan inteligensi sedemikian besar namun perlu diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh. Di antara faktor tersebut adalah minat. 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), h. 57. 1

2 Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh S. Nasution bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat. 2 Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Usman Efendi dan Juhaya S Praja bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. 3 Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walau pun ia mau untuk belajar akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Begitu pula dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran 122 2 S. Nasution, Didaktik Azas-Azas Mengajar, (Bandung; Jemmars, 1998), h. 58 3 Usman Efendi dan Juhaya S Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung: Jemmers, 1998), h.

3 Sejarah Kebudayaan Islam tentunya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran yang materinya berisikan peristiwa sejarah masa lalu, sehingga di sekolah guru sering terjebak menggunakan metode pengajaran yang digunakan lebih mengarah kepada metode ceramah atau bercerita saja. Padahal kedua metode tersebut dapat mendatangkan kebosanan siswa apabila guru yang memberikan materi tersebut tidak dapat menyesuaikan dengan kondisi atau keadaan siswa selain itu metode tersebut membuat siswa kurang kreatif menggunakan semua aspek kecerdasannya, karena itu jika terjadi kebosanan pada siswa maka akan berpengaruh kepada minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Demikian juga pembelajaran SKI yang seperti ini cukup kontektual dari sisi kebutuhan siswa untuk belajar mengembangkan dirinya sementara belajar berangkat dari kebutuhan siswa akan mudah membangkitkan minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut, sehingga mereka dapat meraih prestasi yang lebih optimal ketika siswa tidak lagi merasa berminat untuk mengikuti pelajaran ini, tentunya hal ini akan memberikan dampak pada tinggi rendahnya prestasi pembelajaran siswa di bidang mata pelajaran SKI. Berdasarkan observasi awal penulis mengetahui siswa-siswi di Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar cukup berminat terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan, perhatian, kegiatan belajar, dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

4 Disamping itu penulis juga ingin membuktikan bahwa ada korelasi yang signifikan antara minat dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi: KORELASI ANTARA MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PADA SISWA KELAS XII MADRASAH ALIYAH AL HIDAYAH KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR. B. Definisi Operasional Agar terarah dan tidak terjadi kesalah pahaman terhadap istilah yang ada pada judul skripsi ini, maka penulis merasa perlu menegaskannya definisi operasional sebagai berikut: 1. Korelasi Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Corelation yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah hubungan atau keduanya saling ada hubungan timbal balik. Jadi, korelasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah korelasi antara minat dan prestasi belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. 2. Minat Minat belajar yang dimaksud adalah keaktifan, perhatian, kegiatan belajar, dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata

5 pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. 3. Prestasi belajar Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada raport semester ganjil tahun ajaran 2015-2016. 4. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang dimaksud adalah Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. Jadi, maksud keseluruhan judul diatas adalah suatu penelitian yang berupaya mengetahui minat dan prestasi belajar siswa, serta korelasi antara minat dan prestasi belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana minat siswa terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar?

6 2. Bagaimana Prestasi belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar? 3. Apakah ada korelasi antara minat dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar? D. Alasan Memilih Judul Adapun yang mendasari penulis memilih judul diatas adalah: 1. Mengingat betapa besar peranan minat terhadap suatu pelajaran yang diberikan dalam pendidikan, termasuk proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 2. Prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Dengan mempelajari sejarah kebudayaan Islam siswa diharapakan dapat mencontoh keteladanan dari tokoh-tokoh islam masa lalu dan mengamalkannya dikehidupan sehari-hari. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar.

7 2. Untuk mengetahui Prestasi belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. 3. Untuk mengetahui korelasi antara minat dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas XII Madrasah Aliyah Al Hidayah Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. F. Signifikasi Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi dan sumber pemikiran kepada Kepala Sekolah atau penyelenggara pendidikan, sehingga dapat mendorong para muridnya agar lebih giat belajar serta berupaya mencari jalan keluar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 2. Sebagai bahan masukan bagi siswa agar dalam diri mereka tertanam minat untuk belajar, memiliki kesadaran akan pentingnya minat mereka dalam belajar dalam rangka menciptakan proses belajar yang harmonis sehingga prestasi belajar siswa yang tinggi dapat tercapai. 3. Sebagai bahan informasi bagi para penyelenggara pendidikan khususnya guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan semua pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswanya, terutama pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 4. Sebagai data pendahuluan bagi peneliti yang berkeinginan untuk melaksanakan penelitian yang lebih mendalam mengenai permaslahan ini.

8 5. Memperkaya bahan khasanah perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya dan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan keguruan pada khususnya. G. Kerangka Berfikir Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan hasilnya, maka minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi, ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari temannya, kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut.

9 Demikian pula halnya dengan minat siswa terhadap mata pelajaran SKI, apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap mata pelajaran SKI, maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya dan lebih giat dalam mempelajari mata pelajaran tersebut dan prestasinya pun akan memuaskan. Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam adalah agar siswa mengetahui Sejarah Islam lalu mencontoh keteladanan sifat-sifat dari tokoh Islam masa lalu itu dengan mengambil hikmah dari nilai dan makna sejarah, menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk berdasarkan pengetahuannya atas fakta sejarah yang ada, dan juga untuk menggugah semangat untuk mendalami Islam yang lebih baik. H. Hipotesis Hipotesis adalah anggapan sementara terhadap permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini sampai terbukti melalui data yang terkumpul yang sebenarnya perlu diuji. Setelah hipotesis yang dimaksud diuji dengan menggunakan analisis statistik dan terbukti kebenarannya, maka hipotesis tersebut berubah menjadi prinsip atau fakta. Hipotesis penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Hipotesis Alternatif (Ha): Ada hubungan yang signifikan antara minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

10 I. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, Defini Operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, kerangka berpikir, hipotesis,dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Teoritis yang memuat pengertian minat belajar, aspek minat belajar, indikator minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, hubungan antara minat dan prestasi belajar, dan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah. Bab III Metode Penelitian, berisi jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, konsep dan pengukuran variabel, dan teknik interpretasi data, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisa data. Bab V Penutup, berisikan simpulan dan saran-saran.