JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017
Badan Hukum Bank Kalbar Nama Perusahaan PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT Nama Panggilan BANK KALBAR Bidang Usaha Perbankan Pendirian Perusahaan 15 April 1964 Dasar Hukum Pendirian 1. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1963, menetapkan pendirian Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dengan bentuk badan hukum Perusahaan Daerah 2. Peraturan Daerah No. 1 tanggal 2 Februari 1999, menetapkan perubahan status hukum Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dari Perusahaan Daerah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dengan nama panggilan BANK KALBAR Kepemilikan Saham 1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat 2. Pemerintah Kabupaten dan Kota se-kalimantan Barat Jumlah Pegawai (Desember 2016) 1.816 orang
Milestones Tongak sejarah Bank Kalbar memasuki Era Baru Bank Pembangunan Daerah melalui Program Transformasi BPD 2016 BANK KALBAR berusia 50 tahun dan berhasil masuk sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 2014 Penerapan Sistem Core Banking tersentralisasi yang menghubungkan seluruh cabang BANK KALBAR 2006 BANK KALBAR melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah 2005 2004 BANK KALBAR menyelesaikan Program Rekapitalisasi Perbankan disertai pembelian kembali kepemilikan saham 2000 BANK KALBAR digolongkan sebagai bank dengan kategori SEHAT 1999 Status hukum Perusda PT dengan call name Bank Kalbar dan mengikuti Program Rekapitulasi Perbankan 1964 Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat didirikan dengan bentuk hukum Perusahaan Daerah
Motto, Visi, Misi, dan Slogan Bank Kalbar Motto Mitra Dalam Usaha dan Pembangunan. Visi Sebagai perusahaan jasa perbankan yang berkinerja tinggi dan berkembang secara wajar serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Misi Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mengelola dana masyarakat & Pemerintah Daerah serta mendorong pengembangan usaha, terutama usaha kecil dan menengah Slogan Terpercaya, Bersahabat, Profesional Nilai Dasar Jujur, Disiplin, Visioner, Peduli, Tanggung Jawab, Kerjasama
Peran Bank Kalbar Peran Umum Sebagai salah satu urat nadi perekonomian. Sebagai financial intermediary. Sebagai lembaga penyedia jasa kegiatan usaha masyarakat. Sebagai lembaga yang dapat memberikan advis keuangan kepada masyarakat. Peran Khusus Sebagai pendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Sebagai pengelola rekening Pemerintah Daerah. Sebagai salah satu sumber PAD. Selain sebagai Bank Umum, juga sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi daerah. Sebagai mitra Pemda Kalbar dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi rakyat.
Profile Dewan Komisaris SUDIRMAN HMY Komisaris Utama Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 62 tahun. Lahir di Tayan tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tahun 2002. Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Kalbar sejak tanggal 9 Juli 2010. Jabatan terakhir sebelum menjabat Komisaris Utama adalah Direktur Utama Bank Kalbar. PALAL ALIBORO Komisaris Independen Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 56 tahun. Lahir di Singkawang tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tahun 2005. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Kalbar mulai Bulan Desember 2011. Jabatan terakhir sebelum menjabat Komisaris adalah Kepala Divisi Kepatuhan Bank Kalbar. HERYANDI Komisaris Independen Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 54 tahun. Lahir di Pemangkat tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Kalbar mulai Bulan September 2017. Jabatan terakhir sebelum menjabat Komisaris adalah Kepala Divisi Audit Intern Bank Kalbar.
Profile Direksi SAMSIR ISMAIL Direktur Utama Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 54 tahun. Lahir di Punggur tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tahun 2002. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalbar sejak tanggal 25 Oktober 2016. Jabatan terakhir sebelum menjabat Direktur Utama adalah Direktur Umum Bank Kalbar. ILHAM WAHONO Direktur Umum Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 54 tahun. Lahir di Pontianak tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur Umum Bank Kalbar sejak tanggal 25 Oktober 2016. Jabatan terakhir sebelum menjabat Direktur Umum adalah Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Kalbar. SIRWAN FAHRUDDIN Direktur Pemasaran Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 53 tahun. Lahir di Pontianak tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank Kalbar sejak tanggal 9 Juli 2010. Jabatan terakhir sebelum menjabat Direktur Pemasaran adalah Kepala Divisi Kredit Bank Kalbar. MUSAFIR Direktur Kepatuhan Warga negara Indonesia. Saat ini berusia 59 tahun. Lahir di Rantepao tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang pada tahun 1987. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Kalbar sejak tanggal 15 Mei 2011. Jabatan penting sebelum menjabat Direktur Kepatuhan adalah Kepala Divisi Kredit Bank Kalbar.
Kinerja Keuangan Utama ASSET 20.000,00 15.000,00 10.000,00 5.000,00 0,00 Rp Miliar 18.393,91 13.035,21 14.100,22 11.215,93 9.645,74 8.394,58 7.126,17 5.868,88 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Okt-17
Kinerja Keuangan Utama Dana Pihak Ketiga 20.000,00 15.000,00 10.000,00 5.000,00 0,00 Rp Miliar 15.586,67 10.907,23 11.227,15 9.355,43 8.080,19 6.188,70 6.880,75 4.677,05 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Okt-17
Kinerja Keuangan Utama KREDIT Rp Miliar 15.000,00 10.000,00 5.000,00 3.944,68 4.796,97 5.972,21 7.045,65 8.148,05 9.020,15 9.733,17 9.977,88 0,00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Okt-17
Kinerja Keuangan Utama MODAL DISETOR 1.000,00 500,00 239,82 307,30 388,44 471,58 624,79 743,05 811,19 Rp Miliar 949,19 0,00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Okt 2017 MODAL INTI Rp Miliar 3.000,00 2.000,00 1.000,00 462,49 611,29 756,85 964,93 1.227,60 1.574,49 1.740,45 1.976,27 0,00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Okt 2017
Maksimum Kredit Kepada Calon Debitur Penetapan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah Daerah dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan perkembangan perekonomian nasional serta batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang harus mendapatkan pertimbangan dan/atau persetujuan Mendagri (khusus untuk Kredit Jangka Menengah dan Jangka Panjang), selain itu mempertimbangkan BMPK Kreditur (Bank). MODAL BANK KALBAR POSISI 31 OKTOBER 2017 2.072.164 BMPK KEPADA PIHAK TERKAIT (10% DARI MODAL) BMPK SELAIN PIHAK TERKAIT (20% DARI MODAL) Rp Miliar 207.216 414.433
Ketentuan Umum Pinjaman Daerah Setiap penerimaan Pinjaman Daerah: a. Disetor ke Rekening Kas Umum Daerah; atau b. Dibukukan dalam Rekening Kas umum Daerah
Tingkat Kesehatan Bank Penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank Kalbar dengan menggunakan pendekatan Risiko (Riskbased Bank Rating/RBBR) berada pada Peringkat Komposit (PK) 2, yang mencerminkan kondisi Bank Kalbar secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas dan permodalan yang secara umum baik.
BEBERAPA PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH OLEH BANK KALBAR TAHUN 2017 TOP BUMD 2017
BEBERAPA PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH OLEH BANK KALBAR TAHUN 2016 SPEx2 AWARD 2016 TOP BUMD 2016
Jaringan Kantor Bank Kalbar NO KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Pusat 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Cabang Konvensional 17 17 17 18 19 19 19 19 3 Cabang Syariah 1 1 1 1 1 1 2 2 4 Cabang Pembantu 26 40 43 48 50 53 54 55 5 Cabang Pembantu Syariah - 2 3 4 4 4 3 3 6 Unit Usaha Mikro 1 1 1 1 1 1 1 2 7 Kantor Kas 11 26 43 45 46 51 53 52 8 Kantor Kas Syariah - 1 3 4 5 5 6 6 9 Kas Mobil 5 8 8 15 21 22 22 22 10 Kas Terapung 1 1 1 1 1 1 1 - Agust 2017 Jumlah Jaringan Kantor 63 98 121 138 149 158 162 162 1 Layanan Syariah 21 36 42 48 57 58 65 65 2 Payment Point 12 13 14 34 48 53 60 63 3 ATM Bank Kalbar 39 65 80 137 154 187 206 208 4 CDM Bank Kalbar - - - - 1 13 14 14 J U M L A H 135 212 257 357 409 469 507 512
Jaringan Kantor Bank Kalbar Posisi Agustus 2017 - Kantor Pusat : 1 - Kantor Cabang Utama : 1 - Kantor Cabang Konvensional : 18 - Kantor Cabang Syariah : 2 - Kantor Cab. Pembantu Konvensional : 55 - Kantor Cab. Pembantu Syariah : 3 - Kantor Unit Usaha Mikro : 2 - Kantor Kas Konvensional : 52 - Kantor Kas Syariah : 6 - Kas Mobil : 22 - Payment Point : 63 - Layanan Syariah : 65 - ATM : 208 - CDM : 14 TOTAL : 512
GAMBARAN UMUM PINJAMAN DAERAH Dalam rangka mensukseskan pembangunan di setiap daerah, pemerintah memberikan kewenangan kepada daerah untuk menggali potensi yang ada di daerahnya, baik melalui Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah atau memanfaatkan fasilitas Pinjaman Daerah. Pinjaman daerah merupakan alternatif sumber pembiayaan APBD untuk mendanai kegiatan yang merupakan inisiatif dan kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DASAR HUKUM 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 Ttg Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Ttg Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang 3 4 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tanggal 15 Oktober 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 5 Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah 6 Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.07/2013 tanggal 30 Agustus 2013 Tentang Batas Maksimal Kumulatif Defisit Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Batas Maksimal Defisit Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2014
TUJUAN PINJAMAN DAERAH Tujuan Pinjaman kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan peran Bank Kalbar dalam rangka mendukung kegiatan pembangunan daerah serta menjadi alternatif sumber pembiayaan APBD bagi Pemerintah Daerah
TUJUAN PENGGUNAAN Tujuan penggunaan pinjaman daerah adalah merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup:
JENIS PINJAMAN DAERAH Pinjaman Daerah Jangka Pendek Pinjaman Daerah dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran Pinjaman Daerah digunakan hanya untuk menutup kekurangan arus kas. Kewajiban pembayaran kembali terdiri dari pokok pinjaman, bunga dan/atau kewajiban lainnya seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang berkenaan/berjalan
JENIS PINJAMAN DAERAH Pinjaman Daerah Jangka Menengah Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran Pinjaman Daerah digunakan untuk membiayai pelayanan publik yang tidak menghasilkan penerimaan. Kewajiban pembayaran kembali terdiri dari pokok pinjaman, bunga dan/atau kewajiban lainnya seluruhnya harus dilunasi dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan Gubernur, Bupati, atau Walikota yang bersangkutan.
JENIS PINJAMAN DAERAH Pinjaman Daerah Jangka Panjang Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran Pinjaman Daerah digunakan untuk membiayai kegiatan investasi prasarana dan/atau sarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik yang menghasilkan penerimaan langsung, penerimaan bagi APBD yang diperoleh dari pungutan atas penggunaan prasarana dan/atau sarana tersebut. Kewajiban pembayaran kembali terdiri dari pokok pinjaman, bunga dan/atau kewajiban lainnya seluruhnya harus dilunasi pada tahun anggaran berikutnya sesuai persyaratan perjanjian pinjaman tidak melebihi umur ekonomis aset yang dibiayai
SUMBER PINJAMAN DAERAH PINJAMAN JANGKA PENDEK: a. Pemerintah Daerah Lain; b. Lembaga Keuangan Bank; dan c. Lembaga Keuangan Bukan Bank PINJAMAN JANGKA MENENGAH: a. Pemerintah b. Pemerintah Daerah Lain; c. Lembaga Keuangan Bank; dan d. Lembaga Keuangan Bukan Bank PINJAMAN JANGKA PANJANG: a. Pemerintah b. Pemerintah Daerah Lain; c. Lembaga Keuangan Bank; dan d. Lembaga Keuangan Bukan Bank e. Masyarakat
PERSYARATAN PEMOHON Sesuai Peraturan Pemerintah RI No 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah : Sebelum mengajukan usulan Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada calon pemberi pinjaman, Gubernur harus menyampaikan rencana Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pertimbangan. Sebelum mengajukan usulan Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada calon pemberi pinjaman, Bupati atau Walikota harus menyampaikan rencana Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pertimbangan dan tembusannya disampaikan kepada Gubernur. Pemerintah Daerah mengajukan usulan Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang kepada calon pemberi pinjaman setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Dalam Negeri. Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang dituangkan dalam perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota atau Pejabat yang diberi kewenangan oleh Gubernur, Bupati, Walikota dan pemberi pinjaman (Bank). Salinan perjanjian Pinjaman Jangka Menengah atau Pinjaman Jangka Panjang yang telah ditandatangani disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, Menteri, dan Menteri Dalam Negeri.
PERSYARATAN PEMOHON Persyaratan yang perlu dipenuhi saat mengajukan permohonan pinjaman daerah: 1. Permohonan diajukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota atau pejabat yang diberi kewenangan oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota atas nama Pemerintah Daerah. 2. Jangka waktu permohonan pinjaman daerah tidak melebihi sisa masa jabatan Gubernur, Bupati, atau Walikota. 3. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari Pemerintah atau lembaga keuangan bank 4. Memiliki rekening giro (pengelolaan Kas Daerah) di Bank Kalbar 5. Melengkapi dan menyerahkan dokumen : a. Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk jenis Pinjaman Daerah jangka menengah dan jangka panjang. b. Salinan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pengangkatan Gubernur,Bupati, Walikota atau Pejabat yang diberikan kewenangan oleh Gubernur, Bupati, Walikota. c. Salinan berita acara pelantikan Gubernur, Bupati, Walikota atau Pejabat yang diberikan kewenangan oleh Gubernur, Bupati, Walikota. d. Surat pernyataan tidak mempunyai tunggakan pengembalian pinjaman yang bersumber dari Pemerintah atau lembaga keuangan bank.
PERSYARATAN PEMOHON Persyaratan yang perlu dipenuhi saat mengajukan permohonan pinjaman daerah: Lanjutan... 5. Melengkapi dan menyerahkan dokumen : e. Surat pernyataan Gubernur,Bupati, Walikota atau Pejabat yang diberikan kewenangan oleh Gubernur, Bupati, Walikota untuk mencantumkan angsuran pinjaman daerah kedalam mata anggaran APBD. f. Surat pernyataan Kepala Kas atau Bendaharawan Umum Daerah untuk tidak memindahkan dana keuangan daerah ke bank lain yang diketahui oleh Gubernur,Bupati, Walikota atau Pejabat yang diberikan kewenangan oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota. g. Rencana acuan kegiatan. h. Perhitungan tentang rasio kemampuan daerah (Debt Service Coverage Ratio/DSCR) untuk mengembalikan pinjaman. i. Ringkasan Perda tentang rancangan APBD dan/atau APBD Perubahan tahun berjalan. j. Ringkasan realisasi APBD 3 (tiga) tahun terakhir. k. Proyeksi ringkasan APBD tahun berikutnya sesuai jangka waktu pinjaman untuk jenis pinjaman daerah jangka menengah dan jangka panjang. l. Perhitungan perbandingan sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang dimohonkan dengan penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. m. Perhitungan batas maksimal defisit APBD tahun berjalan yang dibiayai dengan pinjaman daerah.
PLAFOND PINJAMAN DAERAH Penetapan besarnya plafond pinjaman daerah yang dapat diberikan kepada pemohon berdasarkan : Perhitungan perbandingan sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang dimohonkan tidak melebihi 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. Perhitungan rasio kemampuan daerah (DSCR) untuk mengembalikan pinjaman daerah minimal sebesar 2,5 (dua koma lima) kali. Memenuhi perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Pemerintah Daerah. Defisit anggaran tahun berkenaan yang dibiayai dengan Pinjaman Daerah tidak melebihi batas maksimal defisit APBD yang ditetapkan Pemerintah.
AGUNAN PINJAMAN Agunan berupa Surat Pernyataan yang ditandatangani Gubernur, Bupati, Walikota yang berisikan kesediaan untuk mencantumkan angsuran pinjaman tersebut kedalam Mata Anggaran APBD Tahun berkenaan dan/ tahun berikutnya.
DAFTAR PEMDA DI KALIMANTAN BARAT YANG PERNAH MENIKMATI FASILITAS PINJAMAN PADA BANK KALBAR SUKU BUNGA MAKSIMUM KREDIT TAHUN 2013 PEMDA KABUPATEN SAMBAS 13,00% 51,746,521,770 PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG 13,00% 10,000,000,000 TAHUN 2014 PEMDA KABUPATEN SAMBAS 13,00% 28,587,832,929 TAHUN 2015 PEMDA KABUPATEN SAMBAS 13,00% 42,497,000,000 TAHUN 2016 PEMDA KABUPATEN SAMBAS 11,00% 54,239,000,000