BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui saluran komunikasi yang tersedia untuk mengharapkan adanya feedback dari proses komunikasi tersebut. Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan. Isi pesan dapat berbentuk verbal maupun non verbal. Berdasarkan tatanan komunikasi yang merupakan proses komunikasi yang ditinjau dari jumlah komunikan, komunikasi diklasifikasikan menjadi komunikasi pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, komunikasi massa menjadi hal yang penting dalam masyarakat. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, 2003 : 79). Salah satu saluran media dalam komunikasi massa adalah televisi. Televisi merupakan salah satu media elektronik sebagai penyampai pesan ke masyarakat. Televisi merupakan salah satu sarana media komunikasi massa yang paling efektif dibandingkan dengan sarana media komunikasi massa yang lainnya, seperti radio 1
2 maupun surat kabar. Hal ini dikarenakan, televisi selain memiliki daya tarik seperti yang dimiliki radio, yaitu kata-kata, musik ataupun sound effect, televisi juga memiliki unsur visual, berupa gambar (Effendy, 2003 : 177). Informasi, edukasi dan hiburan menjadi fungsi utama televisi (Morissan, M.A., 2011 : 8). Pada masa sekarang perkembangan televisi semakin pesat. Awalnya di Indonesia hanya memiliki satu stasiun televisi milik pemerintah, yaitu TVRI. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan zaman maka muncul stasiun-stasiun televisi swasta dan sampai saat ini semakin banyak stasiun televisi yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, diantaranya adalah TRANS TV, TRANS7, RCTI, SCTV, ANTV, TV One, Indosiar, Kompas TV, Global TV, MNC TV, dan Metro TV. Televisi menyajikan berbagai macam jenis program yang jumlahnya banyak dan sangat beragam. Setiap stasiun televisi memiliki ciri khas unggulan program yang disajikan. Misalnya, seperti stasiun televisi Metro TV dan TV One yang mengedepankan program berita, atau RCTI yang mengunggulkan program sinetron, TRANS TV ataupun TRANS7 dengan program-program hiburan dan feature yang menjadi unggulan, dan lain-lain. Televisi saat ini begitu penting untuk masyarakat dimana setiap hari masyarakat menonton televisi sebagai sarana media informasi, media hiburan ataupun media edukasi. Media televisi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku, pembentukan sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Programprogram yang ditayangkan di televisi mampu mempengaruhi perilaku positif maupun perilaku negatif masyarakat dalam lingkungannya.
3 Pengaruh televisi dalam pembentukan sikap dan perilaku masyarakat dapat terlihat dari gaya hidup, cara berpakaian, cara berkomunikasi ataupun bersosialisasi bahkan hingga pola berpikir dan cara masyarakat memandang hidup. Kebanyakan program-program televisi yang disuguhkan menampilkan penggambaran gaya hidup tinggi, contohnya seperti sinetron yang kebanyakan menggambarkan kisah antara si miskin dan si kaya, harta, kekuasaan, dan kepopuleran. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perilaku masyarakat untuk cenderung memiliki gaya hidup tinggi. Namun ada juga beberapa program televisi yang mengangkat permasalahan kehidupan sosial masyarakat yang kurang mampu ataupun kurang beruntung dan ada juga yang mengangkat cerita mengenai kisah dari seseorang atau tokoh yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Biasanya program televisi semacam ini berupa program dokumenter, feature atau reality show. Program televisi semacam ini diharapkan dapat membawa pesan yang menginspirasi dan membawa pengaruh positif bagi perubahan sikap dan perilaku masyarakat yang menontonnya. Salah satu stasiun televisi yang cenderung mengedepankan program-program informatif dan edukatif diantaranya adalah stasiun televisi TRANS7. Stasiun televisi TRANS7 merupakan stasiun televisi yang banyak menyajikan program acara yang berkualitas, menghibur, dan mendidik bagi penontonnya. Salah satu program acara di stasiun televisi TRANS7 yang informatif, edukatif dan juga inspiratif adalah tayangan program Merajut Asa. Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting Angkatan 2009.
4 1.2 Perumusan Masalah Judul skripsi ini adalah Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 Terhadap Perubahan Sikap. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif sosial, dimana konsep utama dari teori ini adalah proses belajar dengan mengamati atau bisa disebut dengan observational learning. Proses belajar ini terjadi dengan memperhatikan suatu model tokoh atau seseorang yang ada di dalam suatu lingkungan atau dunia hiburan. Dalam program Merajut Asa, yang akan dilihat adalah proses penyerapan informasi mengenai lingkungan dimana proses belajar atau penyerapan informasi terjadi dengan memperhatikan setiap isi dari segmen program Merajut Asa. Dalam teori kognitif sosial akan terjadi proses efek membiarkan (disinhibitory effects) dimana teori tersebut bersifat bekerja dengan cara dicontoh atau diikuti, seperti mahasiswa yang menonton program acara Merajut Asa dimana program acara ini mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama manusia dan agar mengetahui mengenai isu-isu dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan. Efek membiarkan (disinhibitory effects) tidak tergantung pada imbalan dan hukuman yang sebenarnya, tetapi dari penguatan atas apa yang dialami orang lain tapi dirasakan sebagai pengalamannya sendiri (vicarious reinforcement). Menurut Bandura (1986), vicarious reinforcement terjadi karena adanya konsep pengharapan hasil (outcome explations) dan harapan hasil (outcome expectancies). Teori kognitif sosial juga mempertimbangkan pentingnya kemampuan pengamat menampilkan suatu perilaku khusus dan kepercayaan yang dipunyainya
5 untuk menampilkan perilaku. Kepercayaan itu disebut efikasi diri atau self efficacy yang dipandang sebagai sebuah persyaratan kritis dan perubahan perilaku. Berdasarkan dari teori kognitif sosial, program Merajut Asa akan dapat memberikan pengaruh kepada mahasiswa untuk belajar mengenai kepedulian sosial dan lingkungan sekitar dan belajar membuat perubahan yang baik untuk lingkungan sosial dan sekitarnya. Program acara Merajut Asa dipilih penulis sebagai penelitian untuk skripsi karena program acara ini tidak seperti tayangan program acara televisi lainnya yang kebanyakan mengangkat tema hiburan semata dengan menampilkan penggambaran gaya hidup tinggi. Program acara Merajut Asa merupakan program yang cukup edukatif dengan mengangkat isu mengenai kisah seseorang yang memilih jalan hidup untuk melakukan hal-hal positif demi kepentingan masyarakat karena kepeduliannya terhadap lingkungan di sekitarnya. Namun, program ini juga jauh dari cerita tentang orang-orang yang berkekurangan berjuang hidup mencari sesuap nasi setiap harinya. Merajut Asa ditayangkan di stasiun televisi TRANS7 setiap hari Jumat pukul 16.45 WIB dengan durasi tayang selama 30 menit. Tayangan program Merajut Asa memiliki format drama berbentuk magazine yang mengangkat kisah-kisah masyarakat kecil seperti petani, nelayan dan usaha mikro yang sedang mengalami masalah. Permasalahan yang ada tidak lantas membuat mereka menyerah untuk mengatasinya, bahkan mereka menjadi penggerak dalam lingkungan sekitarnya (http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/598, diakses pada 27 Maret 2013 pkl. 19.00 WIB). Mahasiswa Universitas Bina Nusantara dipilih penulis sebagai populasi sampel karena mengingat Universitas Bina Nusantara merupakan salah satu Universitas
6 dengan akreditasi dan kredibilitas yang baik juga memiliki mahasiswa dengan tingkat ekonomi menengah keatas. Penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan program Merajut Asa yang menampilkan kisah masyarakatmasyarakat kecil berjuang menjadi pengerak suatu kegiatan positif di lingkungan sekitarnya terhadap populasi dan sampel dengan tingkat ekonomi menengah keatas tersebut. Penulis juga memilih mahasiswa jurusan Marketing Komunikasi pada peminatan Broadcasting angkatan 2009 karena mahasiswa dengan jurusan tersebut akan dapat lebih tertarik dengan isi atau konten-konten program televisi secara lebih mendalam. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah tayangan program Merajut Asa di TRANS7 dapat mempengaruhi perubahan sikap mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting angkatan 2009. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui mengenai program Merajut Asa di stasiun TV TRANS7. 2) Untuk mengetahui sikap mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting angkatan 2009. 3) Untuk mengetahui tayangan program Merajut Asa terhadap perubahan sikap mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting angkatan 2009.
7 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat praktis dan manfaat teoritis, yaitu: 1) Manfaat praktis : untuk menambah wawasan bagi penulis mengenai sejauh mana tayangan program acara Merajut Asa mempengaruhi perubahan sikap mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting angkatan 2009. 2) Manfaat teoritis : untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang program TV magazine atau dan sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir. 3) Masyarakat Umum : untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat mengenai program Merajut Asa. 1.4 Kajian Pustaka 1) Pengaruh Tayangan Gebyar BCA di Indosiar Terhadap Perubahan Sikap Nasabah di PT. Bank Central Asia TBk. Cabang Maranatha Bandung. Oleh Yeni Pasomba (41802064) 13 April 2008. Laporan Skripsi S1 Fakultas Sospol Ilmu Komunikasi UNIKOM, Bandung.
8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan Gebyar BCA di Indosiar terhadap perubahan sikap nasabah di PT. Bank Central Asia Tbk. Untuk dapat melihat seberapa besar pengaruhnya, peneliti mencoba untuk menganalisis frekuensi tayangan, isi pesan, dan format tayangan yang seperti apa yang digunakan dalam acara Gebyar BCA, serta sejauh mana aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif nasabah BCA terhadap tayangan Gebyar BCA di Indosiar. Tipe penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode Survey dengan tekhnik analisis Korelasional. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara dan angket, serta didukung oleh studi literatur. Unit samplingnya adalah nasabah BCA cabang Maranatha sebanyak 98 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling. Sebelum dilakukan penyebaran angket, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas pada setiap item pertanyaan yang ada dalam angket dengan menggunakan program SPSS 15.0. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket, diberi skor, dianalisa dan diolah dengan menggunakan Skala Likert dan Koefisien Korelasi Jenjang Spearman (The Spearman Rank Order Correlation Coefficien, Rs) pada program SPSS 15.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas tayangan Gebyar BCA baik, sehingga besarnya pengaruh antara intensitas tayangan Gebyar BCA dengan sikap nasabah BCA adalah sebesar 81%. Isi pesan acara Gebyar BCA juga sudah baik, hal ini dapat terlihat dari besarnya pengaruh isi pesan tayangan Gebyar BCA dengan perubahan sikap nasabah BCA yaitu sebesar 81%. Format tayangan Gebyar BCA juga cukup menarik yaitu
9 sebesar 64%. Aspek kognitif dan aspek afektif nasabah terhadap tayangan Gebyar BCA di Indosiar sudah baik yaitu masing-masing sebesar 81%, dan aspek konatif nasabah BCA terhadap tayangan Gebyar BCA sangat baik yaitu sebesar 100%. Besarnya korelasi antara tayangan Gebyar BCA terhadap perubahan sikap nasabah BCA yaitu sebesar 1,000 (korelasi sempurna) atau 100% yang berarti kuat, searah, dan signifikan, maka tidak diperlukan uji hipotesis, sebab variabel bebas secara sempurna mempengaruhi variabel tergantung. Kesimpulan, secara umum tayangan Gebyar BCA di Indosiar mempengaruhi sikap nasabah BCA cab. Maranatha untuk meningkatkan saldo tabungan mereka dan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh BCA. Saran peneliti kepada Biro Humas BCA adalah, selalu meningkatkan kualitas program-program acara Gebyar BCA baik dari segi pengemasan informasi maupun penyajian hiburan - hiburannya. (http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-yenipasomb-16576). 2) Pengaruh Tayangan Program Musik Dahsyat Terhadap Sikap Remaja. Oleh Yanti Trianita (16809808) 2012. Laporan Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma, Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh program musik Dahsyat di RCTI terhadap sikap remaja di Kelurahan Tugu, Kelapa Dua Depok.
10 Manfaat akademis penelitian memperkaya kajian-kajian tentang teori komunikasi dan menambah referensi mengenai pengaruh suatu tayangan pada media massa. Serta hasil penelitian dapat dijadikan pembuktian teori komunikasi massa. Sedangkan kegunaan teoritis penelitian ini adalah diharapkan dapat membantu memberikan pengetahuan terhadap peran stasiun televisi sebagai sarana informasi bagi pemirsa agar dapat menambah pengetahuan mereka. Selain itu dapat memberikan masukan bagi pihak stasiun televisi RCTI yang menayangkan program Dahsyat agar lebih meningkatkan mutu. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode regresi dimana penelitian ini bertujuan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan. Pada tinjauan pustaka, dalam definisi konseptual peneliti menjabarkan mengenai komunikasi massa, program tayangan, intensitas menonton, definisi sikap, pengertian remaja. Dan pada kerangka teoritis peneliti p sik studi televisi dan audiens, teori pembelajaran sosial yaitu pembelajaran melalui pengamatan kondisi yang dialami orang lain (vicarious conditioning) melalui pengamatan meniru perilaku suatu model dan teori stimulus organism response (S-O-R) yaitu mengenai efek media massa yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Hipotesis peneletian ini adalah Ho : tidak ada pengaruh tayangan program musik Dahsyat di RCTI terhadap sikap remaja, dan Ha : Ada pengaruh tayangan program musik Dahsyat di RCTI terhadap sikap remaja. Lokasi penelitian ini di ambil di derah Kelapa Dua Kelurahan
11 Tugu Kota Depok. Operasional konsep menggunakan Variabel X (Program Acara), dan Variabel Y (Sikap). Populasi dan sampel hasilnya populasi remaja di kelurahan Tugu adalah 27127 orang sehingga sampel sebanyak 100 orang. Tehnik yg di gunakan adalah penarikan sampel yang di lakukan dengan menggunakan tehnik purposif sampling. Tehnik pengumpulan datanya di ambil dari penelitian kepustakaan (Library Reseach), penelitian lapangan seperti kuesioner dan wawancara. Tehnik analisis data yang di gunakan tehnik analisis dengan metode regresi dengan memanfaatkan software SPSS. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Progran Musik Dahsyat maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara tayangan progran musik Dahsyat di RCTI terhadap sikap remaja Kelurahan Tugu Kelapa Dua, Depok. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi frekuensi intensitas, dan durasi menonton program musik Dahsyat di RCTI maka pengaruh terhadap sikap remaja semakin kuat. Untuk mencapai tayangan musik yang berkualitas maka sangat penting bagi stasiun televisi dalam memilih dan menyeleksi tayangantayangan yang masuk sehingga memiliki kualitas yang baik dan mempunyai dampak yang baik pula. Khususnya bagi remaja yang masih rentan terhadap pengaruh media. Remaja cenderung meniru apa yang dilihatnya, oleh karena itu seharusnya remaja menonton tayangan yang bersifat mendidik. Bagi orang tua sebaiknya lebih memperhatikan tayangan yang akan di tonton oleh anak mereka terutama yang masih remaja, karena mereka masih rentan terhadap pengaruh media.
12 (http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6192/1/dokum EN%20PRESENTASI.pdf) 1.5 Sistimatika Penulisan Secara keseluruhan, penelitian disusun menjadi 5 (lima) bab dengan sistematika penyusunan adalah sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab satu, akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian yang diangkat oleh penulis yaitu, Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi Peminatan Broadcasting Angkatan 2009). BAB 2. LANDASAN TEORI Dalam bab dua, penulis membahas mengenai teori-teori, konsep komunikasi yang sesuai dengan topik skripsi yang dibahas, mengenai operasionalisasi konsep dan perumusan hipotesis. BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab tiga ini diuraikan secara garis besar mengenai pendekatan dan metodologi penelitian, metode dan tipe riset, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis dan interpretasi data pada penelitian yang diambil penulis.
13 BAB 4. HASIL PENELITIAN Dalam bab empat, penulis akan menguraikan deskripsi subyek atau obyek penelitian, menguraikan cara menentukan karakteristik informan, memaparkan seluruh hasil analisa, pengolahan data (data primer dan data sekunder), memaparkan temuan yang diperoleh dari proses analisa data. BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab kelima, penulis menyimpulkan hasil temuan dan memberikan saran terhadap program tayangan Merajut Asa berupa saran akademis dan saran praktis, terkait dengan tayangan program tersebut yang mempengaruhi perubahan sikap yang ditimbulkan terhadap mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi Peminatan Broadcasting angkatan 2009.