BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Simpulan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan di bahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dapat memberikan efek terhadap penurunan kadar kolesterol total dan

BAB 5 SIMPULAN Pada bab ini menjelaskan tentang simpulan dan alur penelitian selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan, alur penelitian selanjutnya dan saran.

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1 Simpulan 5.2 Alur Penelitian Selanjutnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN SARAN. Berdasarkan data-data hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB 5 SIMPULAN. (3H) - on dan 3-(2,4-diklorobenzilidenamino)-2-(pklorofenil)kuinazolin-4(3H)-on

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya dan saran yang akan diberikan.

Kode/SKS : FAD 2701 Prasyarat : Anatomi dan Fisiologi Manusia (FKD 1911) Status Matakuliah : Wajib Program Studi Deskripsi Matakuliah : Mata kuliah

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini menjelaskan tentang simpulan dan alur penelitian

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BIOANALISIS

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

6.2. Alur Penelitian Selanjutnya

MATA KULIAH FARMAKOLOGI MOLEKULER

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA. Anastasia, 2012, Gambaran Pengetahuan Sendiri Mahasiswa Jurusan Farmasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya 1. Pemanasan dengan teknik gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis turunan hidrazida dari asam karboksilat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran

BAB 5 SIMPULAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dan alur penelitian selanjutnya.

BPM BLOK ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER II BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FARMAKOLOGI 3 SKS (SEMESTER 2) PENGAMPU

KESIMPULAN. Staphylococcus aureus setelah dilakukan uji eluasi dua dimensi pada BABVI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

PENGARUH PRAPERLAKUAN JUS KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L. var botrytis L.) TERHADAP AKTIVITAS DIKLOFENAK DALAM TERAPI INFLAMASI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

ANTI-INFLAMATORY ACTIVITY OF Hisbiscus sabdariffa CALYX EXTRACT

PENGARUH DEKOK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) TERHADAP DIURETIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) Wistar Jantan SKRIPSI

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

hidup teratur dan dengan penggunaan obat baik obat sintetik maupun obat tradisional yang telah digunakan sejak dahulu (Ganong, 2003; Yayasan

BAB I PENDAHULUAN. orang untuk selalu siap dan cepat dalam segala hal, begitu pula dalam hal makanan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Deskripsi Mata Kuliah BI 517 Perkembangan Hewan dan Tumbuhan: S-1, 3 SKS, Semester 5

Nama Mata Kuliah : Ilmu Farmasi Kedokteran Kode Mata Kuliah/SKS : KUC 350/1 SKS Prasyarat : - Status Mata Kuliah : Wajib

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH UJI KLINIK OBAT ALAM

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan interpretasi penemuan maka dapat disimpulkan:

: Mahasiswa sudah mengikuti Farmasi Kedokteran I

Periode 1 Agustus 30 September

POTENSI ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN TAHONGAI (Kleinhovia hospita L) ABSTRACT

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KLINIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, 2007, Data Pasien Asam Urat di RSCM (on line), (http// Diakses 12 Februari 2007.

PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA PRAKTIKUM FARMAKOKINETIKA

BPM BLOK 2.3.6K ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR 2 SEMESTER III BUKU PANDUAN MAHASISWA TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pemberian jus umbi wortel (Daucus carota, L.) dengan dosis 100% v/v

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Jenis kelamin pasien TB-MDR pada penelitian ini lebih banyak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

FARMAKOLOGI DASAR PENGANTAR. Pengampu : Dr. Zullies Ikawati, Apt. Tujuan Manfaat Pokok bahasan Pustaka acuan pokok Sistem Pembelajaran Penilaian

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - Perbandingan konsentrasi kombinasi HPMC K4M xanthan gum dan macam pengisi serta interaksinya memiliki pengaruh

DAFTAR PUSTAKA. Arisman Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA. Alter, Steven (1999). Information System: A Management Perspective, Third Edition.

` SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 5 SIMPULAN DAN ALUR PENELITIAN SELANJUTNYA

BAB V SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pengolahan data dan statistik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian ekstrak bunga amarilis per oral dengan dosis 0,5, 1, dan 1,5g/KgBB dapat digunakan sebagai antiinflamasi pada tikus putih jantan. Dan pada dosis 1,5 g/kgbb memberi efek paling besar 2. Ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak bunga amarilis dengan peningkatan efek antiinflamasi. 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka dapat dilakukan alur penelitian selanjutnya, diantara lain : 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan hewan coba yang lainnya dan jumlah sampel penelitian lebih banyak. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai zat-zat yang terkandung dalam bunga amarilis (Eurycles amboinensis) yang mempunyai efek antiinflamasi. 3. Perlu dilakukan pengujian terhadap efek toksisitas bunga amarilis (Eurycles amboinensis) pada hewan coba. 64

DAFTAR PUSTAKA Abbas, A.K., 2003, Cellular and Molecular Immunology, 5 th ed. WB Saunders Company, 262. Backer, C.A and V.B. Bakhuinen., 1968, Flora Of Java, Volume 3, Noodhof Groningen, 424. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2005. Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, Bahan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jakarta, 59. Dalimartha, S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I.Cetakan VIII.PT.Pustaka Pembangunan Swadata Nusantara,Jakarta, 36. Departemen Kesehatan RI, 1989, Materia Medika Indonesia. Jilid V. Cetakan I.Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta, XV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Cara Pembuatan Simplisia, Direktorat jendral POM, Jakarta, 2-4. Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, 17. Farnsworth, N. R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of Plants, Journal of Pharmaceutical Sciences, 69 (3), 225-268. Ganong, W. F., 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 20, terjemahan Widjajakusuma, D., EGC, Jakarta, 495-498. Gunawan, S. G., 2007, Farmakologi dan Terapi, edisi 5, Bagian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 230-233, 274. Guyton, A.C. & J.E. Hall.,1997, Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, edisi 9, terjemahan Setiawan, I.,Tengadi.LMA.K.A., Santoso,A., Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 543-552. Heyne, K.,1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta, 531. 65

66 Ipteknet, 2005, Tanaman Obat Indonesia, [online], http://info-tanamanobat.blogspot. com/2008/05/tanaman-obat-ajeran-bidens-pilosa-l.html, (2009, Juni 08). Katzung, B.G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, 8 ed. McGraw-Hill Companies Inc, 467-471,473,488-490,492,522-524, 526, 527, 545, 547, 548, 556. Katzung, B.G., 2007, Basic and Clinical Pharmacology, 10 ed. McGraw- Hill Companies Inc, Singaporel, 255-277,293-307, 573-581. Kee, J.L and E.R. Hayes.,1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Kedokteran EGC, hal 310-315. Mitruka, J and H. M. Rawnsley, 1976, Animal For Medical Reasearch, John Wiley and Sons, Newyork, 273. Martindale The Extra Pharmacopoiea, 1982, 28 th ed., Pharmaceutical Press, London, 235. McPherson, R. A. and M.R. Pincus, 2006, Henry s Clinical Diagnosis and Management Laboratory Method, 21 st ed., Academic Press, New York, 461. Melmon, K. L and H.F. Morrelli, 1978, Clinical Pharmacology: Basic Principle in Therapeutics, 2 nd ed., University of California School of Medicine, San Fransisco, 657, 660-661, 663,681. Mitruka, J and H. M. Rawnsley, 1976, Animal For Medical Reasearch, John Wiley and Sons, New York, 273. Mursito, B., 1999, Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Penerbit ITB, Bandung, 91-92. Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phytomedica, 1993, Penapisan farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Jakarta, 43-45. Rang, H.P., M.M. Dale., Ritter, J.M., Flower, R.J., 2007, Pharmacology. Sixth ed.churchill Livingstone,NewYork, 202-223. Robinson, Trevar,1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB, Bandung, 191-193.

67 Schefler, W. C., 1987, Statistika untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu yang Bersangkutan. Penerbit ITB, Bandung, 71-102. Sjamsuhidayat, S.S dan J.R.Hutapea.,2001,.Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 153-154. Sharp, P.E., and M.C. La regina., 1998, The Laboratory Rat: A Volume in the Laboratory Animal Pocket Referensi Series, CRC Press, Florida, 1. Sigal, L.H., 1994, Immunology and Inflammation : Basic Mechanism and Clinical Consequences, New York, 288, 296. Smith, J. B. dan S. Mangkoewidjojo., 1988, Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Universitas Indonesia, Jakarta, 38, 49-55. Swingle, K. F., 1974, Antiinflammatory Agents, Academic Press, New York, 40-42. Suryohudoyo, P., 1992, Penelitian Obat Tradisional dan Bahan Nabati Ditinjau dari Aspek Biokimia. Simposium Tan, H.T., K. Rahardja., 2007, Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingan, edisi keenam. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 325-340. Trease,G.E., W.C. Evans,Pharmacognosy,12 edition, Baillire tindall., London,1983, 475. Underwood, J.C.E.,2004, General and Systematic Pathology.Churchill Livingstone, Toronto, 202-219. Vogel, H. G., 2002, Drug Discovery and Evaluation, Spinger-verlag, Berlin, 759-761. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 570, 580-582. Wagner, H., B.Sabine., 2001, Plant Drug Analysis, 2 ed., Springer, New York, 195-197, 305-306

68 Wilmana, P. F., 2005, Analgesik-antipiretik, analgesik antiinflamasi nonsteroid dan obat pirai, dalam: Farmakologi dan Terapi, Ganiswarna, S. G., Setiabudy, R., Suyatna, F. D., Purwantyastuti, Nafriadi (Eds.), ed 4, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 207-222. Wilmana, P. F., 2007, Analgesik-antipiretik, analgesik antiinflamasi nonsteroid dan obat pirai, dalam: Farmakologi dan Terapi, Ganiswarna, S. G., Setiabudy, R., Suyatna, F. D., Purwantyastuti, Nafriadi (Eds.), ed 5, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 230-233, 274. Winter, C. A., 1964, Antiinflamatory Testing Method: Comparative Evaluation of Indomethacine and Other Agents, International Congress Series Excerpta Medica Foundation, 82, 190-200.