ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

RANCANGAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN ALIRAN LIMPASAN DI PERUMAHAN GRIYA TAMAN ASRI KABUPATEN SLEMAN

aintis Volume 13 Nomor 2, Oktober 2013,

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA

Reduksi Dimensi Saluran Drainase Akibat Keberadaan Sumur Resapan pada Jaringan Drainase Maguwoharjo Wedomartani, Sleman, Yogyakarta

BAB III METODE ANALISIS

Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Hidrologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada

TEKNOLOGI KONSERVASI AIR TANAH DENGAN SUMUR RESAPAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM DRAINASI BERKELANJUTAN DENGAN KOLAM DETENSI DALAM UPAYA MENGURANGI LIMPASAN DI KAWASAN KAMPUS UMY INTISARI

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

Surface Runoff Flow Kuliah -3

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

PROSEDUR DALAM METODA RASIONAL

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 26 Februari Penulis

RANCANGAN DIMENSI SUMUR RESAPAN DI KELURAHAN MINOMARTANI, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN. Nur Wiryanti Sih Antomo

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode Rasional di Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

I. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan

BAB II STUDI PUSTAKA

Perencanaan Penerapan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan (Eko-Drainase) Menggunakan Sumur Resapan di Kawasan Rungkut

Curah Hujan dan Reboisasi (Penghijauan Hutan Kembali) 6

Tommy Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado

PENGENDALIAN BANJIR DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA DENGAN KONSEP ZERO RUN OFF FLOOD CONTROL AT UKRIDA INTEGRATED COMPLEX WITH ZERO RUN OFF CONCEPT

BAB IV KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINASE PADA WILAYAH STUDI

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP BESARNYA DEBIT(Q) PADA SUATU KAWASAN (STUDI KASUS PASAR FLAMBOYAN)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

RANCANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN SEBAGAI SALAH SATU USAHA KONSERVASI AIR TANAH DI PERUMAHAN DAYU BARU KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SISTEM DRAINASE PERKOTAAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

PERHITUNGAN METODE INTENSITAS CURAH HUJAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis data dan perencanaan Instalasi Pengolahan Air

BAB IV ANALISA DATA. = reduced mean yang besarnya tergantung pada jumlah tahun pengamatan. = Standard deviation dari data pengamatan σ =

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

MODEL HIDROGRAF BANJIR NRCS CN MODIFIKASI

Dana Rezky Arisandhy (1), Westi Susi Aysa (2), Ihsan (3) Abstrak

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EVALUASI DAN ANALISA DESAIN KAPASITAS SALURAN DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN TUGAS AKHIR

ANALISIS VOLUME TAMPUNGAN KOLAM RETENSI DAS DELI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN

SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE HOTEL SWISSBEL BINTORO SURABAYA

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

Kajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

STUDI POTENSI PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

PENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG

ANALISIS EFEKTIFITAS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DAN SODETAN DALAM MENGURANGI DEBIT BANJIR DI TUKAD TEBA HULU DAN TENGAH

BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

DRAINASE PERKOTAAN SUMUR RESAPAN

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BONAI KABUPATEN ROKAN HULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU. S.H Hasibuan. Abstrak

REKAYASA HIDROLOGI. Kuliah 2 PRESIPITASI (HUJAN) Universitas Indo Global Mandiri. Pengertian

KAPASITAS INFILTRASI TANAH TIMBUNAN DENGAN TUTUPAN PAVING BLOK (UJI MODEL LABORATORIUM) <satu spasi> Abd. Rakhim Nanda 1*, Nurnawaty 2** 1,2

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

Transkripsi:

ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Arkham Fajar Yulian, Teguh Marhendi, Amris Azizi* Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 *Email: amris.azizi@gmail.com ABSTRAK Semakin berkembangnya Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjadikan bertambahnya bangunan gedung sehingga berkurangnya lahan terbuka hijau dan daerah resapan air. Hal tersebut dapat menimbulkan peningkatan volume limpasan hujan.tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan volume limpasan hujan serta menentukan persentase reduksi volume limpasan hujan menggunakan metode rasional Q=C.I.A. Hasil dari penelitian ini yaitu volume limpasan hujan sebesar 0,03888 m 3 /detik = 139,968 m 3. Volume sumur resapan rencana sebesar 70,033 m 3 untuk mereduksi debit volume limpasan sebesar 139,968 m 3 sehingga volume limpasan yang masuk saluran drainase berkurang menjadi 69,935 m 3 atau 49,96%. Kata kunci : Metode Rasional, Reduksi Limpasan Hujan Kampus I UMP PENDAHULUAN Aliran limpasan hujan adalah bagian dari hujan yang mengalir di atas permukaan tanah selama hujan dan sesaat sesudahnya. Perubahan volume limpasan pada umumnya diakibatkan oleh curah hujan serta bertambah luasnya daerah kedap air dan berkurangnya daerah resapan air. Selain diakibatkan oleh bertambahnya bangunan kedap air juga dapat diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi.curah hujan yang tinggi mengakibatkan perubahan volume limpasan air meningkat. Peningkatan volume limpasan akan berakibat pada peningkatan resiko terjadinya genangan air atau banjir. Untuk mengurangi volume limpasan perlu direduksi dengan cara pembuatan sumur resapan. Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap bangunan atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan ini merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil peningkatan volume limpasan hujan. Semakin berkembangnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjadikan bertambahnya bangunan gedung sehingga berkurangnya lahan terbuka hijau dan daerah resapan air, hal tersebut dapat menimbulkan peningkatan volume limpasan hujan. Dari uraian di atas, perlu dilakukannya kajian untuk mengetahui reduksi volume limpasan, agar dapat menentukan dimensi sumur resapan di kawasan tersebut. METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jalan Raya Dukuhwaluh, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. 41

Gambar 3.2. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: https://www.google.com/maps/place/universitas+muhammadiyah+purwokerto) b. Langkah-langkah Penelitian 1) Persiapan penelitian 2) Studi pustaka 3) Pengumpulan data 4) Data primer 5) Data sekunder 6) Analisis data 7) Desainsumurresapan 8) Analisaprosentasereduksi 9) Kesimpulandan saran 10) Penyusunan hasil penelitian c. Metode Rasional Metode ini untuk memperkirakan laju aliran permukaan puncak. Metode ini sangat sederhana dan mudah penggunaannya namun hanya sesuai untuk DAS dengan ukuran kecil dengan luas kurang dari 300 ha. Persamaan umum : Qp = F.C.I.A dengan : Qp = Debit puncak (m 3 /dtk) F = Koefisien satuan luas, jika luas lahan dalam ha maka F=0,00278, jika luas lahan dalam acre maka F=1 C = Koefisien limpasan rata-rata (nilainya diantara 0-1) I = Intensitas hujan rata-rata (mm/jam) untuk hujan deras yang durasinya sama dengan waktu konsentrasi Tc A = Luas daerah/lahan yang dikeringkan (ha atau acre). HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Hidrologi Analisis hidrologi dilakukan untuk menentukan intensitas hujan. Data yang digunakan berupa data curah hujan harian 8 tahun (tahun 2007-2014), dari data tersebut dilakukan analisis frekuensi hujan. Selanjutnya dihitung intensitas hujan yang terjadi untuk durasi tertentu. Hasil perhitungan akan memperlihatkan hubungan antara intensitas hujan dengan durasi dan frekuensi dalam grafik IDF (Intensity Duration Frequency), (Edi Sulistiyo, 2012) b. Penetapan Seri Data Penetapan seri data curah hujan harian maksimum di ambil dari stasiun hujan yang terdekat dengan lokasi penelitian yaitu Stasiun Bendung Arca yang diperoleh dengan metode maximum annual series (Data Maksimum Tahunan). 42

Tabel 4.1. Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Bendung Arca Tahun Curah Hujan Tiap Bulan (mm) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Harian Maks 2007 481 165 526 285 125 30 0 0 24 277 276 355 84 2008 142 381 439 221 29 0 0 0 29 438 637 341 121 2009 369 382 295 435 161 224 0 0 0 249 403 298 125 2010 736 277 298 354 322 452 409 246 381 382 331 820 110 2011 557 429 473 312 151 37 0 0 0 197 961 369 113 2012 623 405 378 324 236 64 0 0 0 340 642 0 102 2013 570 554 564 312 276 251 0 8 10 270 0 673 101 2014 235 290 168 726 107 155 217 91 0 132 551 525 87 Sumber : Data Sekunder, Dinas PSDA Purwokerto 2015 c. Perhitungan Intensitas Hujan Menghitung Intensitas Hujan misalkan untuk durasi 60 menit = 1 jam dengan hujan rencana harian 66,648 mm (kala ulang 2 tahun) 24 24 66,648 24 24 1 23,057 / Tabel 4.8. Perhitungan Intensitas Hujan Durasi Intensitas mm/jam 2 tahun 5 tahun 8 tahun Menit Jam 66,648 90,949 105,859 15 0,25 58,045 79,210 92,195 30 0,50 36,583 49,922 58,106 45 0,75 27,926 38,108 44,355 60 1 23,057 31,464 36,622 120 2 14,532 19,830 23,081 180 3 11,093 15,137 17,619 360 6 6,991 9,540 11,104 720 12 4,406 6,013 6,998 Intensitas Hujan (mm/jam) 250 200 150 100 50 0 Kurva Intensitas Durasi Frekuensi 0 15 30 45 60 120 180 360 720 Durasi Hujan (menit) 8 tahun 5 tahun 2 tahun Gambar 4.2. Kurva Intensitas Durasi Frekuensi d. Perhitungan Debit Banjir Rencana Koefisien Limpasan Menurut Tabel 2.6. Tabel Koefisien Limpasan (C), nilai C tergantung pada kondisi dan karakteristik daerah yang akan di drain. Untuk menentukan koefisien pengaliran (C) suatu daerah dimana 43

tataguna lahannya bervariasi, maka nilai C di hitung sebagai Ckomposit. Pada perhitungan gedung kantor pusat sebagai berikut: Gambar 4.3. Denah Gedung Kantor Pusat Penyelesaian : Luas Taman = 138 m 2 C= 0,25 Luas Kanopi = 1189 m 2 C= 0,80 Luas Jalan = 598 m 2 C= 0,90 Luas Area = 1925 m 2 = 0,1925 ha,,,, Tabel 4.9. Perhitungan C komposit Luas Sub Area (m 2 ) No Nama Gedung Kanopi Taman Jalan C=0,80 C=0,25 C=0,90 Jumlah C komposit A A A A 1 (A) Kantor Pusat 1189 138 598,0 1925,0 0,79 2 (A) TPMB 262,2 244 177,8 684,0 0,63 3 (C) Serbaguna 602,5 63 118,5 784,0 0,77 4 (C) TK UMP 731,44 0 192,2 923,6 0,82 5 (D) Perpustakaan 300 0 107,0 407,0 0,83 6 (E) FKIP 300 0 216,0 516,0 0,84 7 (F) Pusat Bahasa 420 0 192 612,0 0,83 8 (F) Lab. Biologi 1110 0 60 1170,0 0,81 9 (G) Auditorium 2153,9 0 144,88 2298,8 0,81 10 (G) PGSD 930,9 0 204,94 1135,8 0,82 11 (G) PGSD 652,5 0 120 772,5 0,82 12 (H) Pasca sarjana 592,28 0 198,2 790,5 0,83 13 (H) Sastra 451,58 0 147,9 599,4 0,82 14 (I) Pertanian 670 0 161,6 831,6 0,82 15 (I) Psikologi 569,5 0 115,8 685,3 0,82 16 (K) Alumni 253,5 0 48,9 302,4 0,82 17 (K) Komplek K 2046 0 558,0 2604 0,82 18 (M) Masjid 534 120 130,8 784,8 0,73 19 (M) Masjid Lama 511,2 669 96,0 1276,2 0,52 20 (O) Fak. Farmasi 1058,40 129,6 385,2 1573,2 0,78 21 (P) Fak. Ekonomi 846 0 259,8 1105,8 0,82 22 (Q) Fak. Kedokteran 1056 0 533,6 1589,6 0,83 23 (R) Fak. Teknik 1728 180 990,0 2898,0 0,80 24 (S) Kantin 316,42 0 106,8 423,2 0,83 25 (S) PTIK 259,86 0 36,6 296,5 0,81 26 (S) UKM 524,7 0 92,6 617,3 0,82 44

e. Metode Rasional Metode ini untuk memperkirakan laju aliran permukaan puncak. Metode ini sangat sederhana dan mudah penggunaannya namun hanya sesuai untuk DAS dengan ukuran kecil dengan luas kurang dari 300 ha. Persamaan umum perhitungan pada gedung kantor pusat sebagai berikut: =... Q = Debit puncak (m 3 /dtk) F = 0,00278 C = 0,792 I = 23,057 mm/jam = 6,405 m/detik A = 1925 m 2 = 0,19 Ha = 0,00278 0,792 6,405 0,19 = 0,00271 / Untuk hasil perhitungan selanjutnya bisa dilihat dalam tabel 4.10. No Nama Gedung Tabel 4.10. Perhitungan Debit Banjir Rencana Koefisien Luas Koefisien Satuan Area Limpasan Luas (Ha) Rata-Rata Dalam Ha Intensitas Hujan Rata- Rata (m/detik) Debit Banjir Rencana (m 3 /detik) A F C I Q 1 (A) Kantor Pusat 0,19 0,00278 0,792 6,405 0,00271 2 (A) TPMB 0,07 0,00278 0,630 6,405 0,00077 3 (C) Serbaguna 0,08 0,00278 0,771 6,405 0,00108 4 (C) TK UMP 0,09 0,00278 0,821 6,405 0,00135 5 (D) Perpustakaan 0,04 0,00278 0,826 6,405 0,00060 6 (E) FKIP 0,05 0,00278 0,842 6,405 0,00077 7 (F) Pusat Bahasa 0,06 0,00278 0,831 6,405 0,00091 8 (F) Lab. Biologi 0,12 0,00278 0,805 6,405 0,00168 9 (G) Auditorium 0,23 0,00278 0,806 6,405 0,00330 10 (G) PGSD 0,11 0,00278 0,818 6,405 0,00165 11 (G) PGSD 0,08 0,00278 0,816 6,405 0,00112 12 (H) Pasca sarjana 0,08 0,00278 0,825 6,405 0,00116 13 (H) Sastra 0,06 0,00278 0,825 6,405 0,00088 14 (I) Pertanian 0,08 0,00278 0,819 6,405 0,00121 15 (I) Psikologi 0,07 0,00278 0,817 6,405 0,00100 16 (K) Alumni 0,03 0,00278 0,816 6,405 0,00044 17 (K) Komplek K 0,26 0,00278 0,821 6,405 0,00381 18 (M) Masjid 0,08 0,00278 0,733 6,405 0,00102 19 (M) Masjid Lama 0,13 0,00278 0,519 6,405 0,00118 20 (O) Fak. Farmasi 0,16 0,00278 0,779 6,405 0,00218 21 (P) Fak. Ekonomi 0,11 0,00278 0,823 6,405 0,00162 22 (Q) Fak. Kedokteran 0,16 0,00278 0,834 6,405 0,00236 23 (R) Fak. Teknik 0,29 0,00278 0,800 6,405 0,00413 24 (S) Kantin 0,04 0,00278 0,825 6,405 0,00062 25 (S) PTIK 0,03 0,00278 0,812 6,405 0,00043 26 (S) UKM 0,06 0,00278 0,815 6,405 0,00090 Jumlah 2,761 0,03888 f. Perencanaan Kapasitas Dimensi Sumur Resapan Rencana Adapun sumur resapan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian penampung air dan bagian penyaringan air yang terdiri dari ijuk, pasir, dan kerikil. Masing-masing lapisan pada media penyaring tersebut direncanakan setebal 0,5 m dengan diameter 1 m, serta tinggi jagaan 0,2 m. Sedangkan dinding sumur resapan tersebut dibuat dari pasangan batu bata yang di plester. Bentuk muka sumur resapan direncanakan berbentuk lingkaran.untuk perhitungan kedalaman sumur resapan pada gedung kantor pusat menggunakan rumus dasar keseimbangan (Sunyoto,1987) 45

Tabel 4.11. Perhitungan Kapasitas Dimensi Kedalaman Sumur Resapan Rencana Koefisien Durasi Kedalaman Debit dari Jari-Jari Faktor Permeabilitas Dominan Efektif Nama kanopi Sumur No Gedung (m 3 Geometrik Tanah Hujan Sumur /detik) (m) (m/jam) (detik) (m) Q F K T R H 1 (A) Kantor Pusat 0,00169 2,750 0,00015 3600 0,5 4,05 2 (A) TPMB 0,00037 2,750 0,00015 3600 0,5 0,89 3 (C) Serbaguna 0,00086 2,750 0,00015 3600 0,5 2,05 4 (C) TK UMP 0,00104 2,750 0,00015 3600 0,5 2,49 5 (D) Perpustakaan 0,00043 2,750 0,00015 3600 0,5 1,02 6 (E) FKIP 0,00043 2,750 0,00015 3600 0,5 1,02 7 (F) Pusat Bahasa 0,00060 2,750 0,00015 3600 0,5 1,43 8 (F) Lab. Biologi 0,00158 2,750 0,00015 3600 0,5 3,78 9 (G) Auditorium 0,00307 2,750 0,00015 3600 0,5 7,34 10 (G) PGSD 0,00133 2,750 0,00015 3600 0,5 3,17 11 (G) PGSD 0,00093 2,750 0,00015 3600 0,5 2,22 12 (H) Pasca sarjana 0,00084 2,750 0,00015 3600 0,5 2,02 13 (H) Sastra 0,00064 2,750 0,00015 3600 0,5 1,54 14 (I) Pertanian 0,00095 2,750 0,00015 3600 0,5 2,28 15 (I) Psikologi 0,00081 2,750 0,00015 3600 0,5 1,94 16 (K) Alumni 0,00036 2,750 0,00015 3600 0,5 0,86 17 (K) Komplek K 0,00291 2,750 0,00015 3600 0,5 6,97 18 (M) Masjid 0,00076 2,750 0,00015 3600 0,5 1,82 19 (M) Masjid Lama 0,00073 2,750 0,00015 3600 0,5 1,74 20 (O) Fak. Farmasi 0,00151 2,750 0,00015 3600 0,5 3,61 21 (P) Fak. Ekonomi 0,00121 2,750 0,00015 3600 0,5 2,88 22 (Q) Fak. Kedokteran 0,00150 2,750 0,00015 3600 0,5 3,60 23 (R) Fak. Teknik 0,00246 2,750 0,00015 3600 0,5 5,89 24 (S) Kantin 0,00045 2,750 0,00015 3600 0,5 1,08 25 (S) PTIK 0,00037 2,750 0,00015 3600 0,5 0,89 26 (S) UKM 0,00075 2,750 0,00015 3600 0,5 1,79 Dengan: H = tinggi muka air dalam sumur (m) F = 5,5 = 5,5 x 0,5 = 2,75 Q dari kanopi = 0,00278 x 0,80 x 6,405 x 0,118 = 0,00169 m 3 /detik T = 3600 detik K = 0,00015 m/detik = 1 46

R = 0,5 m 0,00169,, = 2,75 0,00000155 1,, = 4,05 Jadi kedalaman sumur yang diperlukan berdiameter 1 meter dengan kedalaman 4,05 meter. No Nama Gedung Tabel 4.12. Kedalaman Sumur Resapan Rencana Dimensi Tebal media Tinggi Kedalaman penyaringan jagaan Sumur (m) (m) (m) Kedalaman Sumur Resapan (m) H t W H sr 1 (A) Kantor Pusat 4,05 0,6 0,2 4,85 2 (A) TPMB 0,89 0,6 0,2 1,69 3 (C) Serbaguna 2,05 0,6 0,2 2,85 4 (C) TK UMP 2,49 0,6 0,2 3,29 5 (D) Perpustakaan 1,02 0,6 0,2 1,82 6 (E) FKIP 1,02 0,6 0,2 1,82 7 (F) Pusat Bahasa 1,43 0,6 0,2 2,23 8 (F) Lab. Biologi 3,78 0,6 0,2 4,58 9 (G) Auditorium 7,34 0,6 0,2 8,14 10 (G) PGSD 3,17 0,6 0,2 3,97 11 (G) PGSD 2,22 0,6 0,2 3,02 12 (H) Pasca sarjana 2,02 0,6 0,2 2,82 13 (H) Sastra 1,54 0,6 0,2 2,34 14 (I) Pertanian 2,28 0,6 0,2 3,08 15 (I) Psikologi 1,94 0,6 0,2 2,74 16 (K) Alumni 0,86 0,6 0,2 1,66 17 (K) Komplek K 6,97 0,6 0,2 7,77 18 (M) Masjid 1,82 0,6 0,2 2,62 19 (M) Masjid Lama 1,74 0,6 0,2 2,54 20 (O) Fak. Farmasi 3,61 0,6 0,2 4,41 21 (P) Fak. Ekonomi 2,88 0,6 0,2 3,68 22 (Q) Fak. Kedokteran 3,60 0,6 0,2 4,40 23 (R) Fak. Teknik 5,89 0,6 0,2 6,69 24 (S) Kantin 1,08 0,6 0,2 1,88 25 (S) PTIK 0,89 0,6 0,2 1,69 26 (S) UKM 1,79 0,6 0,2 2,59 g. Volume Limpasan Perhitungan volume limpaasan adalah sebagai berikut : Volume limpasan = Debit banjir rencana x 3600 detik = 0,03888 m3/detik x 3600 detik = 139,968 m 3 47

No Nama Gedung Tabel 4.13. Volume Sumur Resapan Rencana Kedalaman Sumur Resapan (m) Jari-Jari Sumur (m) Volume (m3) Hsr R V sr 1 (A) Kantor Pusat 4,85 0,5 3,810 2 (A) TPMB 1,69 0,5 1,330 3 (C) Serbaguna 2,85 0,5 2,240 4 (C) TK UMP 3,29 0,5 2,585 5 (D) Perpustakaan 1,82 0,5 1,431 6 (E) FKIP 1,82 0,5 1,431 7 (F) Pusat Bahasa 2,23 0,5 1,752 8 (F) Lab. Biologi 4,58 0,5 3,598 9 (G) Auditorium 8,14 0,5 6,392 10 (G) PGSD 3,97 0,5 3,119 11 (G) PGSD 3,02 0,5 2,374 12 (H) Pasca sarjana 2,82 0,5 2,213 13 (H) Sastra 2,34 0,5 1,836 14 (I) Pertanian 3,08 0,5 2,421 15 (I) Psikologi 2,74 0,5 2,152 16 (K) Alumni 1,66 0,5 1,306 17 (K) Komplek K 7,77 0,5 6,103 18 (M) Masjid 2,62 0,5 2,057 19 (M) Masjid Lama 2,54 0,5 1,996 20 (O) Fak. Farmasi 4,41 0,5 3,460 21 (P) Fak. Ekonomi 3,68 0,5 2,892 22 (Q) Fak. Kedokteran 4,40 0,5 3,454 23 (R) Fak. Teknik 6,69 0,5 5,252 24 (S) Kantin 1,88 0,5 1,475 25 (S) PTIK 1,69 0,5 1,323 26 (S) UKM 2,59 0,5 2,032 Total 89,21 70,033 Dari hasil kurva IDF dapat dilihat bahwa intensitas hujan yang tinggi berlangsung dengan durasi pendek. Untuk intensitas hujan periode ulang 2 tahun 66,648 mm, dengan durasi 1 jam intensitasnya adalah 23,057 mm/jam. Sedangkan dengan durasi 12 jam intensitas hujannya adalah 4,406 mm/jam. Hal ini menunjukkan bahwa hujan deras pada umumnya berlangsung dalam waktu singkat namun, hujan tidak deras berlangsung dalam waktu yang lama. Dari perhitungan debit banjir rencana, maka dapat dilihat bahwa luas area dan koefisien sangat mempengaruhi debit banjir rencana. Pada gedung kantor pusat dengan luas area 1925 m 2 = 0,1925 ha, koefisien satuan luas dalam ha = 0,00278, koefisien limpasan rata-rata = 0,792, intensitas hujan rata-rata = 6,405 mm/detik, maka diperoleh debit banjir rencana 0,00271 m 3 /detik. Perhitungan kapasitas dimensi sumur resapan juga dapat dilihat pada gedung kantor pusat, bahwa dalam menentukan dimensi sumur resapan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah debit dari kanopi sebesar 0,00169 m 3 /detik, faktor geometrik = 2750, koefisien permeabilitas tanah = 0,00015 m/jam, durasi dominan hujan = 3600 detik, jari-jari sumur = 0,5 m, kedalaman efektif sumur resapan = 4,05 m, tebal media penyaringan = 0,6 m, tinggi jagaan 0,2 m, sehingga diperoleh kedalaman sumur resapan = 4,85 m. Dengan tersedianya sumur resapan seluruh debit hujan dapat tertampung sebesar 70,033 m 3 atau 50% dari volume limpasan. 48

KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan, diambil kesimpulan sebagai berikut: Perhitungan Debit Banjir Rencana diketahui bahwa volume limpasan hujan di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk durasi 1 jam sebesar 0,03888 m3/detik = 139,968 m3. Volume sumur resapan rencana sebesar 70,033 m3 untuk mereduksi debit volume limpasan sebesar 139,968 m3 sehingga volume limpasan yang masuk saluran drainase berkurang menjadi 69,935 m3 atau 49,96%. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan Terima kasih kami sampaikan kepada : 1. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy atas bantuan peminjaman data Curah Hujan. 2. Biro Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto atas Peminjaman/copy data Master Plan. DAFTAR PUSTAKA Andreas F. V. Roy, Doddy Yudianto, (2009), Pemanfaatan Kolam Retensi Dan Sumur Resapan Pada Sistem Drainase Kawasan Padat Penduduk. Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katoliik Parahyangan, Bandung. Indriatmoko, R.Haryoto, (2015), Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan. Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi Lingkungan, Kedeputian Teknologi Informasi, Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta Pusat. Saleh, Chairil, (2011), Kajian Penanggulangan Limpasan Permukaan dengan Menggunakan Sumur Resapan Studi Kasus di Di Daerah Perumnas Made Kabupaten Lamongan. Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang. Slamet Suprayogi dan Werdiningsih (2012), Rancangan Dimensi Sumur Resapan untuk Konservasi Air Tanah di Kompleks Tambakbayan, Sleman DIY, Yogyakarta. Sulistiyo, Edi, (2012), Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di Perumahan Puri Hijau Purwokerto, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Suripin. (2004), Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Penerbit Andi, Yogyakarta. 49