DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan keuangan. Seiring berjalannya waktu, akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkannya, salah satunya dalam bidang keuangan pemerintahan. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.

I. PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

B U P A T I K U N I N G A N

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB II. LANDASAN TEORI

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

BAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk. menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkret mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kepedulian dan kemajuan dalam mewujudkan peningkatan kualitas kinerjanya.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki kualitas kinerja, transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum UU No.17 tahu 2003, pengelolaan keuangan negara dilakukan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan daerah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan yang transparan dan

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD KOTA LANGSA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan akuntansi berbasis akrual (accrual) oleh pemerintah, termasuk

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan.

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tugas Pokok dan Fungsi

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

KONSEP DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Kegunaan Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Teori Dan Konsep... 5 1. Akuntansi... 5 2. Pendapatan... 11 3. Akuntansi Keuangan Daerah... 18 4. Akuntansi Pendapatan Daerah Berbasis Akrual... 26 2.2 Fokus Penelitian... 31 BAB III METODELOGI PENELITIAN... 32 3.1 Jenis Penelitian... 32 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 32 3.3 Sumber Data... 32 3.4 Teknik Pengumpulan Data... 32 3.5 Teknik Analisis Data... 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 34 i

4.1 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulut... 34 1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah... 34 2. Struktur Organisasi... 35 3. Job Description... 35 4. Fungsi dan Pokok Dinas Pendapatan Daerah... 44 5. Visi dan Misi... 45 6. Aktivitas Dinas Pendapatan Daerah... 45 4.2 Klasifikasi Pendapatan Daerah pada Dispenda Prov. Sulut... 48 1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)... 49 2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)... 49 3. Surat Tanda Nomor Kendaraan... 49 4. Fiskal Mutasi Kendaraan... 49 5. Pajak Air Permukaan... 49 6. Piutang Pajak Daerah... 49 7. Pajak Alat-alat Berat... 50 8. Pajak Kendaraan Atas Air... 50 4.3 Perlakuan Akuntansi Pendapatan Daerah Berdasarkan Accrual Basis pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawsi Utara... 51 1. Pengertian Pendapatan... 51 2. Jenis Pendapatan... 51 3. Pengakuan Pendapatan... 52 4. Pengukuran Pendapatan... 54 5. Penyajian Pendapatan... 54 6. Penjurnalan Pendapatan... 57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 60 5.1 Kesimpulan... 60 5.2 Rekomendasi... 60 DAFTAR PUSTAKA... 61 LAMPIRAN... 62 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan memberikan pengaruh yang besar dalam perubahan sistem akuntansi yang diterapkan oleh pemerintah daerah. Perubahan yang paling mempengaruhi sistem akuntansi dalam peraturan tersebut adalah perubahan basis akuntansi. Pada PP No. 24 Tahun 2005 basis akuntansi yang dianut adalah basis kas menuju akrual (cash towards accrual), sedangkan pada PP No. 71 Tahun 2010 basis akuntansi yang dianut adalah basis akrual. Menurut PP No. 71 Tahun 2010 pasal 1 angka 8 dan 9 yang dimaksud dengan basis kas menuju akrual yaitu basis akuntansi yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dengan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana dengan berbasis akrual. Sedangkan basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial dengan berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang digunakan dalam APBD. Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi yang mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat. Salah satu hasil studi yang dilakukan oleh IFAC Public Sector Committee di tahun 2002 menyatakan bahwa pelaporan berbasis akrual bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat 1

2 mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana pemerintah mendanai kegiatannya sesuai dengan kemampuan pendanaannya sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sebenarnya. Akuntansi pemerintah berbasis akrual juga memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi kesempatan dalam menggunakan sumber daya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang baik atas sumber daya tersebut. Menurut Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, ruang lingkup tugas Dinas Pendapatan Daerah mencakup Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah; Penyusunan perencanaan, pengkoordiniasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas; Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah; Penyelenggaran urusan administrasi kesekretariatan; Penyelenggaraan urusan di bidang pajak; Penyelenggaraan urusan di bidang retribusi dan pendapatan daerah; Penyelengaraan urusan di bidang pengawasan dan pembinaan; Penyelenggaraan urusan di bidang penelitian dan pengembangan; Penyelenggaraan urusan unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan fungsional; Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 248 Tahun 1997 tentang penetapan Dinas Pendapatan Daerah Daerah Provinsi Sulawesi Utara selaku koordinator pemungutan dan pengelolaan pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Utara, yang mengkoordinir semua SKPD pengelola pemungutan/penerimaan pendapatan daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Terkait kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 71/2010) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Permendagri 64/2013), pemerintah daerah diwajibkan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual paling lambat mulai tahun anggaran 2015.

3 Sebagai entitas pemerintah daerah yang memiliki kewajiban untuk memungut dan mengelola pendapatan daerah, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah harus menyajikan laporan keuangan berdasarkan SAP Berbasis Akrual untuk Tahun Anggaran 2015. Namun dengan adanya perubahan dari SAP Cash Towards Accrual ke SAP Accrual Basis tentunya terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan khususnya dalam hal Akuntansi Pendapatan Daerah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan oleh penulis di atas, maka penulis mengangkat judul dalam skripsi ini yaitu: Perlakuan Akuntansi Pendapatan Daerah Berdasarkan Accrual Basis Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka masalah pokok yang dikemukakan adalah: 1. Bagaimanakah Perlakuan Akuntansi Pendapatan di pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara? 2. Apakah Akuntansi Pendapatan Daerah di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara telah sesuai dengan SAP Accrual Basis? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah pokok di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui Perlakuan Akuntansi Pendapatan Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. 2. Untuk mengetahui kesesuaian Akuntansi Pendapatan Daerah dengan SAP Accrual Basis pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Penelitian ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi yang membutuhkan untuk menambah wawasan atau untuk kepentingan penelitian berikutnya.

4 2. Bagi Dinas/Instansi Sebagai suatu saran atau masukan yang bisa di pakai oleh instansi terkait untuk dijadikan bahan referensi. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai suatu warisan kepada dunia pendidikan sehingga bisa bermanfaat di masa mendatang.