1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengkondisian udara dewasa ini memegang peranan penting. Hal tersebut dilihat dengan semakin banyak digunakannya perlengkapan ini secara luas di berbagai bidang kegiatan manusia, antara lain gudang pendingin (cold storage), lemari pendingin (cold cabinet), dan pengkondisian udara di kendaraan (automotive air conditioing). Pengkondisian udara merupakan suatu kemewahan, namun telah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Tanpa adanya peralatan ini banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan baik, apalagi kegiatan yang dilakukan dalam ruangan, misalnya didalam kantor dan kendaraan, bahkan untuk beristirahatpun kebanyakan orang memerlukan penggunaan alat ini untuk kenyamanan. Pengkondisian udara pada kendaraan yang menggunakan refrigeran diperkenalkan pertama kali oleh Packard (1940). Dalam perkembangannya hingga kini sistem pengkondisian udara banyak dijumpai dari seluruh produksi kendaraan. Kendaraan yang dilengkapi alat pengkondisiaan udara tentu saja akan menambah konsumsi bahan bakar bila sistem ini dioperasikan. Namun secara berkesinambungan hal tersebut terus dikaji agar didapat nilai ekonomis bahan bakar. Perusahaan mengambil langkah seperti membuat komponen yang lebih ringan, yang dimungkinkan untuk mengurangi berat peralatan pendingin atau membuat sedemikian rupa agar menempati ruang yang kecil. Demikian pula
2 dengan pemakaian refrigeran yang sampai sekarang masih bertumpu pada penggunaan refrigeran jenis halocarbon seperti chloroflurocarbon (CFC) dan hidrofluorocarbon (HFC). Sistem pengkondisian udara merupakan suatau proses yang berlangsung secara kontinu antar berbagai komponen seperti : kompresor, kondensor, receiver tank, expansion valve dan evaporator. Dalam kerjanya komponen-komponen tersebut berfungsi untuk mensirkulasikan refrigerant (zat pendingin) didalam membawa dan memindahkan panas. Sebagai media kerja refrigeran harus mempunyai sifat-sifat yang baik dari segi teknik seperti kesetabilan yang sangat tinggi, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan mudah diperoleh. Jumlah refrigeran yang mengalir didalam sistem mesin pendingin harus disesuaikan dengan kemampuan komponen-komponen yang ada agar tidak berpengaruh buruk terhadap unjuk kerja mesin. Bertolak dari hal tersebut perlu kiranya dikaji sejauh mana pengaruh jumlah refrigeran yang ada dalam suatu sistem pengkondisian udara terhadap unjuk kerja yang dihasilkan. Untuk itu dalam rangka menyusun tugas akhir ini penulis mengambil judul Pengaruh Variasi Massa Refrigeran R-12 dan Putaran Kompresor Terhadap Coeffisien Of Performance (COP) Pada Mesin Pengkondisian Udara Mobil.
3 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan dari tugas akhir ini yaitu: 1. Membuat suatu alat uji pengkondisian udara pada mobil yang dapat digunakan sebagai bahan kajian. 2. Menganalisa karakteristik mesin pengkondisian udara tersebut menggunakan refrigeran R 12 dengan memvariasikan massa refrigeran dan putaran kompresor. 3. Mencari besarnya Coefficient Of Performance (COP) dari mesin pendingin dengan memvariasikan massa refrigeran dan putaran kompresor. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah tugas akhir diperlukan agar pendalaman dan pemahaman materi yang dibahas menjadi lebih baik. Hal-hal yang menjadi pokok pembatasan masalah, yaitu: 1. Permasalahan yang dikaji pada tugas akhir ini adalah mencari performance sistem pendingin dengan menggunakan refrigeran R-12 tetapi tidak sampai pada analisa kerusakan komponen alat mesin pendingin. 2. Alat ukur buatan pabrik yang digunakan dalam tugas akhir ini diasumsikan sudah dikalibrasi oleh pabrik pembuatnya sehingga tidak dibahas. 3. Kajian dipusatkan pada performasi sistem pendingin secara umum dengan variasi kecepatan putaran kompresor dan massa refrigeran. 4. Tidak menghitung beban pendingin
4 1.4 Metodologi Penulisan Penulisan tugas akhir ini menggunakan beberapa metode seperti berikut : 1. Kaji eksperimental Kaji eksperimental mencakup pengamatan langsung terhadap prestasi mesin pengkondisian udara pada peralatan uji, ketika memakai refrigeran R-12, untuk berbagai variasi massa refrigeran. 2. Studi literature Studi literature merupakan pendekatan bahan-bahan pustaka yang dipakai sebagai referensi dan landasan teori yang berkaitan dengan uji eksperimental tugas akhir. 3. Konsultasi Konsultasi dilakukan dengan tujuan mendapat pengetahuan dan masukan dari dosen pembimbing mengenai pengambilan data dan pembuatan instalasi pengujian, serta pihak lain mengenai informasi yang berhubungan dengan tugas akhir ini.
5 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembahasan, penulisan tugas akhir ini terdiri dalam beberapa bab masing-masing tersusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan, tujuan, pembatasan masalah, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang dasar teori dasar mengenai mesin pengkondisian udara yang akan diperlukan dalam pengujian dan analisa data-data kaji eksperimental ini. BAB III INSTALASI PERALATAN UJI Pada bab ini akan dibahas mengenai instalasi mesin pengkondisian udara, peralatan ukur yang dipakai, prosedur pengujian dari kaji eksperimental. BAB IV ANALISA DATA Meliputi data pengujian, perhitungan dan analisa terhadap prestasi kerja yang telah diperoleh dari kaji eksperimental. BAB V PENUTUP Dalam bab ini dibahas mengenai kesimpulan serta saran-saran yang dapat mendukung pengembangan dalam penelitian selanjutnya.