BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR : Tahun 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa maka dipandang perlu merubah beberapa ketentuan atas Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pemilihan Kepala Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud hurup a dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pemilihan Kepala Desa. : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa 7. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemberhentian Kepala Desa Dan Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN KEPALA DESA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Pemilihan Kepala Desa (Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 Nomor 12, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 ayat (4) dan ayat (5) diubah dan diantara ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 3 (tiga) ayat yaitu ayat (5a), (5b) dan (5c) sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 (1) Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. (2) Kabupaten adalah Kabupaten Lombok Utara. (3) Bupati adalah Bupati Lombok Utara. (4) Desa adalah Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (5) Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan perwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. (5a) Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (5b) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang desebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. (5c) Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawatan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. (6) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Daereh yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (7) Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. (8) Panitia Pemilihan adalah lembaga yang dibentuk oleh BPD, bersifat netral untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa. (9) Bakal Calon adalah warga masyarakat setempat yang berdasarkan penjaringan dan penyaringan oleh Panitia Pemilihan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa. (10) Penjaringan adalah suatu upaya yang di lakukan oleh Panitia Pemilihan untuk mendapatkan Calon Kepala Desa dari warga masyarakat setempat. (11) Penyaringan adalah seleksi yang di lakukan oleh Panitia Pemilihan baik dari segi administrasi maupun kemampuan dan kepemimpinan Calon guna di tetapkan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak di pilih. (12) Calon yang berhak dipilih ialah Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pemilihan dan di tetapkan oleh Panitia Pemilihan. (13) Calon terpilih ialah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Desa. (14) Pemilih ialah penduduk desa yang bersangkutan yang telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya. (15) Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya. (16) Kampanye adalah kegiatan calon Kepala Desa untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan program-programnya. (17) Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari pemungutan suara. (18) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut KPPS adalah kelompok yang menyelenggarakan pemilihan pada hari pemungutan suara. 2. Ketentuan BAB II Bagian Kesatu Diantara Pasal 2 dan Pasal 3 disisipkan 1 (satu) Pasal yaitu Pasal 2a sehingga BAB II Bagian Kesatu berbunyi sebagai berikut: BAB II PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DESA Bagian Kesatu Masa Persiapan Pasal 2 BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan. Pasal 2a Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa kepada Bupati disampaikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberitahuan akhir masa jabatan.
3. ketentuan BAB II Bagian Kesatu antara pasal 3 dan pasal 4 disisipkan 1 (satu) pasal yaitu pasal 3a berbunyi sebagai berikut : Pasal 3a (1) Bupati membentuk panitia pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten. (2) Panitia Pemilihan di Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas meliputi: a. merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan pemilihan tingkat kabupaten; b. melakukan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan kepala desa terhadap panitia pemilihan kepala desa tingkat desa; c. menetapkan jumlah surat suara dan kotak suara; d. memfasilitasi pencetakan surat suara dan pembuatan kotak suara serta perlengkapan pemilihan lainnya; e. menyampaikan surat suara dan kotak suara dan perlengkapan pemilihan lainnya kepada panitia pemilihan; f. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan kepala desa tingkat kabupaten; g. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan; dan h. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan dengan keputusan Bupati. 4. Ketentuan Pasal 4 diantara ayat (1) dan ayat (2) didisisipkan 1 (satu) ayat, yaitu ayat (1a) sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 (1) BPD mengadakan rapat bersama Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat dan dapat dihadiri Camat, untuk membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa (1a) Pembentukan panitia pemilihan kepala desa oleh BPD ditetapkan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pemberitahuan akhir masa jabatan; (2) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a), keanggotaanya terdiri dari Perangkat Desa, Kepala Dusun, Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat. 5. Ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) huruf b diubah sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut : Pasal 5 (1) Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2), Yaitu sebagai berikut : a. Ketua; b. Sekretaris; c. Bendahara; d. Seksi-seksi; e. Anggota. (2) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), mempunyai tugas-tugas : a. merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan,
mengawasi, dan mengendalikan semua tahap pelaksanaan pemilihan; b. merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepada Bupati melalui camat; c. melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih; d. mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon; e. menetapkan calon yang telah memnuhi persyaratan; f. menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan; g. menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye; h. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat pemungutan suara; i. melaksanakan pemungutan suara; j. menetaokan hasil rekapitulasi pernghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan; k. menetapkan calon Kepala Desa Terpilih; dan l. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan. (3) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2), mempunyai wewenang : a. melakukan pemeriksaan identitas Bakal Calon Kepala Desa berdasarkan persyaratan yang ditentukan; b. Menetapkan sedikitnya 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi syarat sebagai calon Kepala Desa; c. mengundi dan menetapkan tanda gambar Calon; d. mengesahkan hasil perhitungan suara. 6. Ketentuan Pasal 6 ayat (1) ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf g sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut : Pasal 6 (1) Pemilih adalah mereka yang memenuhi syarat : a. penduduk desa setempat yang dibuktiikan dengan kepemilikan KTP atau tanda bukti yang sah; b. terdaftar sebagai pemilih dalam DPT; c. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya; d. pada saat hari pemungutan suara telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin; e. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; f. seseorang yang telah terdaftar dalam DPT, ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menggunakan hak pilihnya. g. Berdomisili di desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkan daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Keterangan Penduduk. 7. Ketentuan Pasal 13 ayat (1) huruf b, huruf h, huruf l diubah, huruf e dan huruf n dihapus, diantara hurup h dan hurup i disisipkan 1 (satu) hurup yaitu hurup h.a dan ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf o. Ketentuan ayat (3) huruf b dan huruf d dihapus, diantara huruf a dan b disisipkan 1 (satu) huruf yaitu hurup a.a dan ditambahkan 2 (dua) ayat yaitu ayat (5) dan ayat (6) sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 13 (1) Calon Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan : a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika; c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan/atau sederajat; d. berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pendaftara; e. Dihapus; f. sehat jasmani dan rohan, serta nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah; g. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang; h.a Pengumuman secara jujur dan terbuka sebagaimana dimaksud pada hurup h disampaikan kepada publik menggunakan surat pernyataan yang dipampang di kantor pemerintah, pasar, terminal, rumah sakit dan tempat umum lainnya; i. bersedia dicalonkan menjadai Kepala Desa dibuktikan dengan surat pernyataan dari Bakal Calon; j. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dibuktikan dengan surat keterangan dari Pengadilan Negeri; k. terdaftar sebagai penduduk Desa setempat yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Keluarga (KK) dan/atau Kartu Tanda Penduduk (KTP)dan pada saat pendaftaran bertempat tinggal di Desa yang bersangkutan paling sedikit 1 (satu) tahun berturutturut dan tidak terputus dibuktikan dengan surat keterangan dari Ketua RT dan diketahui Ketua RW setempat; l. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan m. tidak sedang menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa. n. Dihapus o. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara; (3) Bagi Calon dari TNI/POLRI, BUMN/BUMD, dan PNS, disamping harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga harus memenuhi syarat : a. memiliki izin tertulis dari atasan langsungnya atau pejabat yang berwenang; a.a. dalam hal TNI/POLRI, BUMN/BUMD dan PNS sebagaimana dimaksud ayat 1 terpilih dan diangkat menjadi kepala Desa, yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi kepala desa tanpa kehilangan hak sebagai TNI/POLRI, BUMN/BUMD dan PNS
b. Dihapus c. belum pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan/ pekerjaannya; d. Dihapus (4) Bagi Calon Kepala Desa yang berasal dari Anggota BPD, wajib mengajukan cuti/berhenti sementara dari keanggotaan BPD yang dibuktikan dengan Keputusan Bupati. (5) bagi calon kepala desa dari perangkat Desa diberi cuti terhitung sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai bakal calon kepala Desa sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon terpilih. (6) Tugas perangkat desa sebagaimana dimaksud ayat (4) dirangkap oleh perangkat Desa lainnya yang ditetapkan dengan keputusan kepala Desa. 8. Ketentuan Pasal 14 ayat (2) huruf k diubah, huruf q dihapus, ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) diubah, diantara hurup h dan hurup i disisipkan 1 (satu) hurup yaitu hurup h.a dan ditambahkan (1) satu ayat yaitu ayat (7) sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 (1) Panitia Pemilihan mengumumkan pendaftaran Bakal Calon Kepala desa kepada masyarakat desa setempat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara dan pendaftaran mulai dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah diadakan pengumuman. (2) Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dengan cara mengajukan permohonan secara tertulis yang dibuat dengan tulisan tangan di atas kertas bermaterai cukup, kepada Panitia Pemilihan (rangkap 4), dengan melampirkan : a. Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat diatas bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Bakal Calon Kepala Desa; b. Surat Pernyataan setia dan taat kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah yang dibuat diatas bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Bakal Calon Kepala Desa; c. Foto copy Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dan/atau ijazah terakhir yang telah mendapat pengesahan/legalisir dari Kepala Sekolah yang bersangkutan atau Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten (rangkap 4); d. Foto copy Akte Kelahiran atau Surat Keterangan/Kenal Lahir yang sudah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang; e. Surat Pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa diatas bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Bakal Calon Kepala Desa; f. Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah; g. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); h. Surat Keterangan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman pidana minimal 5 (lima) tahun berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dari pengadilan negeri; h.a Surat keterangan tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara dari Pengadilan Negeri; i. Surat Keterangan sedang tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan
keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dibuktikan dengan surat keterangan dari Pengadilan Negeri; j. Foto copy Kartu Tanda Penduduk yang sudah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang; k. Surat Pernyataan belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa 3 (tiga) kali masa jabatan, baik berturut-turut maupun tidak berturutturut; l. Izin tertulis dari atasan langsungnya atau pejabat yang berwenang (khusus bagi TNI/POLRI/PNS/ dan Perangkat Desa); m. Surat Permohonan izin Cuti/Surat Izin Cuti dari atasan langsunya atau Pejabat yang berwenang (bagi TNI/POLRI/PNS/PTT, Kepala Desa dan Perangkat Desa); n. Ijin cuti bagi Kepala Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati; o. Daftar Riwayat Hidup, dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon Kepala Desa di atas materai cukup; p. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 (empat) lembar; q. Dihapus r. Surat permohonan beserta lampirannya dimasukkan ke dalam map/amplop besar tertutup dan ditulis nama Bakal Calon. (3) Surat pernyatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan e sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (4) Jangka waktu pendaftaran Bakal calon Kepala Desa paling lama 9 (sembilan) hari kalender. (5) Apabila sampai batas waktu pendaftaran ditutup ternyata Bakal Calon yang mendaftar kurang dari 2 (dua) orang sehingga tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (3) huruf b, maka Panitia Pemilihan mengadakan perpanjangan waktu pendaftaran untuk jangka waktu selama 20 (dua puluh) hari kalender. (6) Apabila bakal calon yang memenuhi persyaratan tetap kurang dari 2 (dua) orang setelah perpanjangan waktu pendaftaran Bupati menunda pelaksanaan pemilihan kepala desa sampai dengan waktu yang ditetapkan kemudian. (7) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) masa jabatan kepala desa berakhir, Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. 9. Ketentuan Pasal 15 ayat (1) dihapus dan ditambahkan 2 (dua) ayat yaitu ayat (9) dan ayat (10) sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut : Pasal 15 (1) Dihapus (2) Apabila setelah diteli oleh Panitia Pemilihan ternyata terdapat kekurangan dan keragu-raguan tentang syarat administrasi yang telah ditetapkan, Bakal Calon Kepala Desa yang bersangkutan diberi kesempatan untuk melengkapai dan memberikan penjelasan. (3) Waktu untuk melengkapi syarat administrasi dan memberikan penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah 5 (lima) hari kalender terhitung sejak pemberitahuan adanya kekurangan persyaratan. (4) Persyaratan Bakal calon Kepala Desa yang telah diteliti oleh Panitia Pemilihan dan dinyatakan tidak memenuhi syarat, maka surat
permohonan beserta lampirannya dikembalikan oleh Panitia Pemilihan secara tertulis dengan disertai tanda bukti penerimaan dari Bakal Calon yang bersangkutan. (5) Selain meneliti persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panitia Pemilihan dapat melaksanakan uji kemampuan dan program kepada Bakal calon Kepala Desa sebagai salah satu syarat kelulusan untuk menjadi Calon Kepala Desa. (6) Bakal Calon Kepala Desa yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh Panitia Pemilihan diberikan tanda bukti lulus administrasi dan diumumkan kepada masyarakat desa selama 7 (tujuh) hari kalender di Kantor/Balai Desa dan rukun Tetangga (RT), atau temapt strategis lainnya. (7) Selama jangka waktu pengumuman, masyarakat dapat mengajukan keberatan yang dilengkapi bukti-bukti dan terhadap keberatan yang diajukan tersebut, Panitia Pemilihan wajib memberikan tanggapan sebagaimana mestinya dengan memberikan keputusan bersifat final dan mengikat para pihak. (8) Keberatan yang diajukan setelah lewat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak dipertimbangkan dan tidak mempengaruhi hasil pemilihan. (9) Dalam hal bakal calon yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 lebih dari 5 (lima) orang, panitia pemilihan tingkat Desa melakukan seleksi berupa tes akademik yang difasilitasi oleh panitia pemilihan kabupaten. (10) penelitian kelengkapan persyaratan administrasi, klarifikasi, serta penetapan dan pengumuman nama calon dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari. 10. Ketentuan Pasal 17 ayat (1) diubah sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut : Pasal 17 (1) Kepala desa definitif (in cumbent) dapat mencalonkan kembali sebagai kepala desa untuk 2 (dua) kali masa jabatan berikutnya. (2) Kepala desa yang mencalonkan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mengajukan ijin cuti sebagai kepala desa sejak masa kampanye sampai dengan hari pemungutan suara. (3) Ijin cuti sebagai kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Bupati. (4) Selama masa cuti tugas dan wewenang kepala desa dilaksanakan oleh sekretaris desa atau pejabat lain yang ditunjuk. 11. Ketentuan Pasal 24 dijadikan 2 ayat sehingga Pasal 24 berbunyi sebagai berikut : Pasal 24 (1) Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan memberitahukan kepada penduduk desa yang berhak memilih dengan mengadakan pengumuman-pengumuman ditempat-tempat strategis tentang akan diadakannya Pemilihan Kepala Desa.
(2) Hari dan tanggal pemungutan suara ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 12. Ketentuan Pasal 43 diantara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat yaitu ayat (1a), ayat (2) dan ayat (4) diubah, ayat (3) dan ayat (5) dihapus dan diantara pasal 43 dan pasal 44 disisipkan 1 (satu) Pasal yaitu pasal 43.a sehingga Pasal 43 berbunyi sebagai berikut : Pasal 43 (1) calon kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya. (1a) panitia pemilihan melaporkan mengenai calon terpilih kepada Badan Permusyawaratan Desa paling lambat 7 (tujuh) Hari setelah pemungutan suara; (2) Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan laporan hasil pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) menyampaikan mengenai calon terpilih kepada bupati melalui camat dengan tembusan kepada kepala Desa paling lambat 7 (tujuh) Hari setelah menerima laporan panitia; (3) DIHAPUS. (4) Bupati menetapkan pengesahan dan pengangkatan kepala Desa terpilih melalui surat keputusan bupati tentang pengesahan dan pengangkatan kepala Desa yang diterbitkan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa; dan (5) DIHAPUS. Pasal 43.a (1) dalam hal jumlah calon Kepala Desa terpilih yang memperoleh suara terbanyak yang sama lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS lebih dari 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah pemilih terbanyak. (2) Dalam hal jumlah calon terpilih yang memperoleh suara terbanyak yang sama lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS hanya 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan wilayah tempat tinggal dengan jumlah pemilih terbesar. 13. Ketentuan Bab VII Pasal 44 DIHAPUS 14. Ketentuan Pasal 45 ayat (1) diubah, ayat (2) dan ayat (3) dihapus sehingga Pasal 45 berbunyi sebagai berikut : Pasal 45 (1) Calon Kepala Desa terpilih ditetapkan dengan Keputusan Bupati (2) Dihapus (3) Dihapus 15. Ketentuan Pasal 46 ayat (1) diubah dan disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (1.a) sehingga Pasal 46 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 46 (1) bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala Desa terpilih paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan dan pengangkatan kepala Desa dengan tata cara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (1.a) Pejabat lain sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah Bupati atau Camat. Wakil (2) Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa mengucapkan sumpah/janji. (3) Bunyi sumpah/janji Kepala Desa adalah sebagai berikut : Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaikbaiknya, sejujut-jujurnya dan seadil-adilnya; Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara; dan Bahwa saya akan menegakkan kehidupan Demokrasi dan Undangundang Dasar 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 16. Ketentuan Pasal 50 ayat (1) dan ayat (4) diubah, dan diantara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (dua) ayat yaitu ayat (1.a) dan ayat (1.b) sehingga Pasal 50 berbunyi sebagai berikut : Pasal 50 (1) Biaya Pemilihan Kepala Desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (1.a) Perencanaan biaya pemilihan diajukan oleh panitia pemilihan kepada Bupati melalui Camat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terbentuknya panitia pemilihan. (1.b) Persetujuan biaya pemilihan dari Bupati dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diajukan oleh panitia. (2) Besarnya biaya pemilihan kepala desa yang bersumber dari APBD Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Biaya Pemilihan Kepala Desa dipergunakan untuk: a. administrasi (pengumuman, pembuatan dan pengiriman undangan, pembuatan surat keputusan, tanda gambar, pelaporan dan sebagainya); b. pendaftaran pemilih; c. pembuatan TPS; d. honorarium panitia/petugas, konsumsi dan rapat-rapat; e. pelantikan dan biaya lainnya. (4) Selain biaya pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), biaya pemilihan kepala Desa juga bersumber pada Dana bantuan dari Angaran Pendapatan dan Belanja Desa untuk kebutuhan pada pelaksanaan pemungutan suara.
17. Ketentua BAB XII diantara Pasal 52 dan Pasal 53 disisipkan 1 (satu) Pasal yaitu Pasal 52 a sebagai berikut : 52 a Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa, Bupati melalui Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat Kabupaten wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari. 18. Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 53 Masa jabatan kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali untuk 2 (dua) kali masa jabatan. Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara. Ditetapkan di Tanjung pada tanggal BUPATI LOMBOK UTARA, Diundangkan di Tanjung pada tanggal H. DJOHAN SJAMSU SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA, H. SUARDI BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN... NOMOR... Salinan sesuai aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN LOMBOK UTARA, R. EKA ASMARAHADI Penata TK I (III/d) NIP. 19750515 200312 1 014