BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TINJAUAN KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN FLY ASH. Tugas Akhir

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

BAB 1. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan bangunan teknik sipil.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

I. PENDAHULUAN. tanah serta sifat sifatnya, baik itu sifat fisik, mekanis, maupun kimiawi. Tanah

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. bahan organik dan endapan endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan dasar dari suatu struktur atau konstruksi, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Parameter kuat Geser Tanah Lempung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Kapur Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukkan dan Sifat-Sifat Dasar Tanah Lunak, 2002). kerusakan. Sehingga tanah dasar haruslah bersifat keras agar sesuai dengan

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

TUGAS AKHIR KAJIAN KUAT TEKAN BEBAS STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN STABILIZING AGENTS SERBUK KACA DAN SEMEN

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

2 Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung yang Distabilisasi Dengan Kapur dan Abu Ampas Tebu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

Bab 1. Pendahuluan Pengaruh variasi kepadatan awal terhadap perilaku kembang susut tanah lempung ekspansif di Godong -Purwodadi

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

BABII TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

A.S.P Jurnal Volume 1 Nomor 1, Mei 2012

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

2015 PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME PADA NILAI KUAT GESER DAN SWELLING TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI LOKASI PROYEK JABABEKA CIKARANG

Yanuar Eko Widagdo, Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo ABSTRAK Kata-kata kunci: Pendahuluan

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM

Pengaruh Variasi Jarak dan Panjang Kolom Stabilisasi Tanah Ekspansif Di Bojonegoro dengan Metode Deep Soil Mix Tipe Single Square

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MUHADI, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tanah merupakan bagian penting dalam suatu konstruksi yang mempunyai fungsi menyangga konstruksi di

PERILAKU TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN TANAH GADONG DAN KAPUR (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU CANGKANG SAWIT

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

I. PENDAHULUAN. satunya pada konstruksi jalan raya. Stabilitas konstruksi perkerasan secara. baik yang mampu berfungsi sebagai daya dukung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

EFEK CAMPURAN SOIL BINDER DAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTK KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: D-122

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahap yang yang paling awal dalam pengerjaan sebuah konstruksi adalah perencanaan pondasi. Karena pondasi adalah bagian terendah dari suatu bangunan konstruksi yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada di bawahnya. Sebelum kita menentukan pondasi yang akan kita gunakan seharusnya kita adakan penelitian tanah terlebih dahulu terhadap tanah yang akan dipergunakan untuk sebuah bangunan konstruksi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kapasitas dukung tanah guna untuk menentukan pondasi apa yang cocok. Tanah sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan konstruksi baik sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pendukung beban. Maka dalam hal pengerjaan suatu konstruksi kita memerlukan pemahaman dan pengertian tentang hal hal yang berkaitan dengan tanah misalnya jenis tanah tersebut dan sifat sifat tanah tersebut jika dilakukan pembebanan terhadapnya. Hampir semua bangunan di atas atau di permukaan tanah, maka harus dibuat pondasi yang dapat menyokong beban bangunan tersebut atau gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Pada saat berada di lapangan sering kita jumpai kondisi tanah yang tidak memenuhi kualitas persyaratan fisik maupun teknis. Karena itu perlu dilakukan usaha perbaikan sifatsifat tanah untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Usaha perbaikan sifat-sifat tanah ini disebut stabilisasi tanah (Hardiyatmo, 2006). Kondisi dan jenis tanah disetiap daerah atau tempat tidaklah sama. Hal tersebut dikarenakan sifat tanah yang tidak homogen dan tidak berwujud satu kesatuan. Bisa ditemukan tanah yang bersifat padat, kering, dan keras. Namun bisa juga ditemui jenis tanah yang bersifat sangat lepas atau lunak dan tidak mendukung dalam pembuatan pondasi suatu bangunan. Dengan jenis tanah yang seperti itu, diperlukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung tanah. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki tanah yang bermasalah agar tanah memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya. Stabilisasi dapat dilakukan dengan cara mekanis, fisik dan kimiawi. Secara umum maksud dan tujuan stabilisasi tanah secara kimia

2 adalah menambah kuat dukung, mengurangi kompresibilitas, mengurangi perubahan volume, dan mengurangi kapileritas. Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan cara mencampur tanah dengan berbagai macam material yang mempunyai sifat mengikat seperti kapur, semen, fly ash atau abu batubara, belerang, serbuk batubata, dan masih banyak lagi. Daya dukung tanah (bearing capacity) adalah kekuatan tanah untuk menahan suatu beban yang bekerja padanya yang biasanya disalurkan melalui pondasi. Kapasitas/daya dukung tanah batas (qu = qult = ultimate bearing capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan sekeliling pondasi. Dalam analisis daya dukung tanah, yang dipelajari adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi yang bekerja diatasnya Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi dengan cara pencampuran kapur yang diambil dari desa Sidodadi dan abu sekam padi yang akan dicampur dengan tanah lempung yang berasal dari Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Dalam hal ini akan dicoba topik penelitian Tugas Akhir dengan Analisis Stabilisasi Tanah Lempung Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Dengan Kapur Dari Desa Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal Dan Abu Sekam Padi Untuk Meningkatkan Daya Dukung Tanah. 1.2. Permasalahan Setiap jenis tanah di setiap daerah pastilah selalu berbeda. Pada sampel tanah yang diuji pada penelitian ini, mengambil sampel tanah di daerah desa Sidodadi Kecamatan Weleri Kebupaten Kendal. Berdasarkan peta RBI Kabupaten Kendal jenis tanah di daerah tersebut berupa latasol hitam dan pada peta Bapeda potensi pertambangan Kabupaten Kendal dinyatakan bahwa wilayah Weleri berpotensi pertambangan tanah lempung/liat. Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun k bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini

3 ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering Beberapa upaya dilakukan untuk memperoleh stabilitas tanah dengan melakukan uji laboratorium pada sampel tanah yang telah diambil. Pencampuran kapur dan abu sekam padi dengan variasi 0%, 5%, 8%, 11%, dan 14%. Dengan banyaknya variasi pada uji laboratorium, dapat membandingkan pengaruh penambahan campuran serta memperoleh komposisi campuran terbaik yang dapat meningkatkan daya dukung tanah. 1.3. Lokasi Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh tanah lempung dari Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Lokasi tersebut dipilih karena penulis melihat bahwa perkembangan infrastruktur pada lokasi tersebut berkembang pesat dan wiltah Weleri memiliki area tanah lempung yang tinggi yaitu 3.000.000 m3 sehingga muncul pemikiran untuk menganalisa daya dukung tanah di lokasi tersebut. Lokasi Desa Sidomukti Sumber : Peta Provinsi Jawa Tengah. Gramedia. 2016 Gambar 1.1. Lokasi Kabupaten Kendal

4 Lokasi Desa Sodimukti Sumber : Sistem Informasi Potensi Daerah Kendal.2016 Gambar 1.2. Lingkup Area Adminsitrasi Kecamatan Weleri Lokasi Desa Sidomukti (Tanah Latasol Coklat) A B Sumber : Peta RTRW Wilayah Kabupaten Kendal.2011 Gambar 1.3. Peta Jenis Tanah Kabupten Kendal

5 LOKASI Sumber : Peta RTRW Wilayah Kabupaten Kendal.2011 Gambar 1.4. Detail Lokasi Berdasarkan Peta Jenis Tanah Kabupten Kendal Sumber : Peta Potensi Pertambangan Bappeda Kabupaten Kendal.2011 Gambar 1.5. Peta Potensi Pertambangan Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal

6 1.4. Tujuan, Maksud dan Tujuan 1.4.1. Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Menentukan nilai sifat tanah diantaranya kadar air tanah (w),berat jenis tanah (Gs),porositas tanah (n),angka pori-pori tanah (e),dan derajat kejenuhan tanah(s), Kohesi (c), Sudut gesek intern ( ᵠ ), Berat Volume tanah Basah B (γb),berat volume tanah Kering D (γd), Liquid Limit (LL), Plastic limit (PL), Indeks Plastisitas (IP), dan analisa saringan. 2. Analisa data terhadap hasil uji/ hasil ukur/ hasil kalibrasi yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah yang meliputi identifikasi dan vertifikasi data primer, uji soil test, uji specific graffiti (GS), uji direct shear test, uji sieve analysis, percobaaan hydrometer dan percobaan atterberg limit. 3. Analisis daya dukung tanah dengan menggunakan rumus,terzaghi, Ohsaki, Dan Meyerhoff. 4. Mengetahui kesimpulan dari kekuatan daya dukung tanah pada daerah Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Sehingga tanah tersebut layak untuk di bangun suatu konstruksi. 5. Diharapkan hasil daya dukung tanah yang lebih baik daripada tanah aslinya. 6. Diharapkan dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca mengenai stabilitas tanah menggunakan kapur dan abu sekam padi. 1.4.2. Maksud Analisa ini diharapkan untuk mengetahui klasifikasi tanah daerah Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal berdasarkan sifat fisik dan mekanis tanah lempung yang berasal dari lokasi pengambilan sampel. Mengetahui pengaruh penambahan kapur dan abu sekam padi terhadap kekuatan daya dukung tanah latasol coklat sebagai bahan campuran dan menganalisa berapa presentase campuran kapur dan abu sekam padi agar memperoleh hasil yang maksimal. 1.4.3. Manfaat Mengetahui daya dukung tanah di Desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal terhadap campuran kapur dan abu sekam padi, diharapkan pula dapat menjadi referensi guna merencanakan pondasi untuk bangunan konstruksi di daerah tersebut.

7 1.5 Keaslian Telah ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan tentang analisis stabilitas tanah latasol dan analisis stabilitas tanah di Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal dengan tema yang berbeda-beda. 1. Penelitian tentang pemanfaatan abu sekam padi sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dengan perawatan 3 hari oleh Parwanto, A (2011) 2. Penelitian tentang stabilisasi tanah lempung ekspansif dengan kapur oleh Sudjianto (2007) yang terdapat pada jurnal teknik sipil vol.8 no.1 : 53-63. Sedangkan pada penelitian ini penulis menganalisa stabilitas tanah lempung yang terletak di desa Sidodadi Kecamatan Kaliwungu Weleri Kendal dengan campuran sekam Kapur dan abu sekam padi. Pada informasi ini terletak perbedaan pada kedua penelitian sebelumnya yaitu jenis tanah yang menjadi objek penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya. 1.6. Perumusan Masalah Agar ruang lingkup penelitian lebih jelas dan terarah diperlukan adanya batasan - batasan masalah yaitu: 1. Pencampuran variasi kapur dan abu sekam padi terhadap berat tanah basah sebesar 0%, 5%, 8%, 11%, dan 14%. 2. Dilakukan upaya untuk meningkatkan stabilitas tanah lempung dengan menggunakan kapur dan abu sekam padi. 3. Sampel tanah yang digunakan untuk penelitian yaitu tanah lempung dari daerah desa Sidomukti Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. 4. Sampel bahan campuran kapur diambil di daerah desa Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, hal ini dimaksudkan agar pengambilan material diupayakan yang berdekatan dengan lokasi tanah yang akan diuji. Sehingga apabila hasil penelitan tepat dan dapat dipergunakan oleh masyarakat desa Sidomukti, maka masyarakat untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung untuk mendirikan bangunan dapat mengambil bahan campuran yang berdekatan dengan lokasi mereka, sehingga akan menimbulkan biaya yang jauh lebih efisien. 5. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang. 6. Bentuk pondasi yang digunakan adalah bujur sangkar, dengan ( B=D ) / lebar = panjang

8 a. Dengan lebar ( B ) = 1,2 m b. Kedalaman pondasi ( Df ) = 0,60 m, dari muka air tanah setempat (± 0,00 m) c. Faktor - faktor 1) Dasar pondasi dan permukaan tanah datar. 2) Sf diambil = 3 3) γb yang digunakan sesuai dengan hasil uji lab/ penelitian. 4) Penurunan tanah tidak diperhitungkan. 1.7. METODE PENELITIAN Studi Literatur Pada tahap awal berupa studi literatur mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan stabilisasi kapur dan abu sekam padi sebagai stabilisator. Dipelajari pula beberapa jurnal teknik sipil dan buku teks yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 1.8. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan penelitian ini disusun dalam 3 (tiga) bagian yang mencakup bagian awal, bagian akhir dan bagian pokok. Bagian awal yang terdiri dari Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran. Pada bagian akhir terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran. Laporan penelitian ini terletak pada bagian pokok yang terdiri dari 5 (lima) bab. Untuk garis besarnya sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Dalam bagian ini diuraikan tentang : latar belakang, permasalahan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan metode penelitian serta sistematika laporan penelitian. BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bagian ini merupakan Studi Pustaka yang berisi Tinjauan Umum yakni membahas stabilisasi tanah dengan bahan campuran lainnya. Dalam bagian ini diuraikan mengenai pengertian dasar teori. BAB III Metodelogi Penelitian Dalam bagian ini membahas metodologi dan cara-cara untuk melakukan penelitian yang berisikan tentang material penelitian yang membahas

9 masalah tanah, kapur dan abu sekam padi serta sifat-sifat tanah dan mekanisme tanah. BAB IV Hasil Penelitian Dalam bagian ini membahas tentang uraian mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan di laboratarium. BAB V Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran penelitian penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN