BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Motivasi Berprestasi

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan agar mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap setiap siswa akan berbeda dan bervariasi. Tidak setiap siswa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (Depok: Intuisi Press,1998) Cet 2, hlm. 2-3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

I. PENDAHULUAN. berbeda-beda baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3. merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB I PENDAHULUAN. RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

HUBUNGAN INTELEGENSI, STABILITAS EMOSI, DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA N 7 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan formal, para siswa diwajibkan untuk mengikuti

PERSPEKTIF PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of. kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

Prinska Damara Sastri, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswanto (2007, h.65) menyebutkan bahwa konsentrasi yaitu

HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Motivasi belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PEMBINAAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PENGGUNAAN MEDIA SEARCH ENGINE BAGI PENINGKATAN CIVIC INTELLIGENCE SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

RINGKASAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA DALAM BERMUSIK DI SMP N 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber. daya manusia untuk pembangunan bangsa. Whiterington (1991, h.

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasar kan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

Pengembangan Potensi Olahraga Anak Sekolah Dasar. Wawan S. Suherman FIK UNY 2009

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan

MEMORI DAN MOTIVASI. PERTEMUAN 4

BAB I PENDAHULUAN. merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dasawarsa terakhir, banyak sekali penelitian yang telah dilakukan terhadap berbagai cara yang memungkinkan bunyi, irama, dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005) Musik sangat berpengaruh dalam kehidupan, selain dapat didengarkan dan diselenggarakan, musik juga dapat dipelajari berdasarkan ilmu pengetahuan. Stimuli musik merupakan salah satu fungsi dari belahan otak kanan, tetapi ada pandangan yang menyatakan bahwa melodi yang terdiri atas susunan nada-nada seharusnya dipersiapkan lebih baik oleh belahan otak kiri. Menurut Bever (dalam Anggraeni, 2005), orang yang terlatih di bidang musik lebih memanfaatkan otak kiri dengan strategi analitiknya yang tidak dimiliki oleh belahan otak kanan karena sifatnya yang holistik dan sintesis. Sementara orang yang terlatih musik atau musikally trained ternyata dapat mengenali urutan nada sama baiknya melalui kedua telinganya yang menunjukkan keseimbangan fungsi kedua belah otak. Secara fisiologis, musik berhubungan dengan indera pendengaran, namun secara psikologis musik berhubungan dengan berbagai fungsi psikis manusia seperti persepsi, abstraksi, mood dan berbagai fungsi psikologis lainnya. Seashore (dalam Rustikawati, 2011) menunjukkan bahwa aktivitas musikal melibatkan banyak aspek psikologis. Perbedaan tinggi rendah nada, contohnya, mempengaruhi persepsi terhadap rangsang pendengaran yang

merujuk pada penafsiran makna yang berbeda. Nada yang tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang lebih kuat dibandingkan nada yang rendah. Contoh lain, tempo yang cepat lebih semangat dibandingkan dengan tempo yang lambat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik-musik tertentu dapat menghasilkan mood yang menunjang produktivitas manusia. Gilles (1991) melaporkan bahwa musik dan pembelajaran kesenian merupakan rangkaian penting terhadap pertumbuhan emosional. Sedangkan Swanwick dan kawan-kawan (dalam Gordon, 1989) mengatakan bahwa musik itu penting dalam perkembangan anak, dan tanpa disertai musik, sebuah pendidikan akan menjadi miskin. Gardner, seorang psikolog kognitif dari Universitas Harvard yang mengembangkan Teori Kecerdasan dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences yang terbit tahun 1983, menyebutkan bahwa manusia memiliki 8 kecerdasan dasar yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan musikal, kecerdasan spatial, kecerdasan kinestik tubuh, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalistik. Kemudian pada tahun 1993 dipublikasikannya Multiple Intelligences: The Theory in Practice, sebagai pengembangan dari teori lamanya. Thomas Armstrong menyatakan, kedelapan kecerdasan dasar Gardner merupakan kerangka kerja yang tepat dalam praktek pendidikan. (dalam Anggraeni, 2005)

Suatu studi (dalam Armstrong, 2004) menunjukkan bahwa sekelompok siswa yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkatan IQ sebesar 46%, sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya meningkat 6%. Mungkin sering terlihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada musik yang didengarkan (Gaya belajar Auditory). Sejumlah penelitian menyatakan bahwa terdapat korelasi positif antara musik dengan prestasi belajar, seperti penelitian dari Anggraeni (2005) di Semarang yang meneliti Hubungan Antara Kegiatan Musik Siswa Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD yang menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,801 dengan taraf sig 1% (rxy=0,801**,p=0,000 < 0,001). Dengan demikian terdapat korelasi positif yang signifikan dan taraf kekuatan korelasi yang sangat tinggi. Berbanding terbalik dengan penelitian Rustikawati (2011) yang menyatakan tidak ada korelasi yang positif antara kecerdasan musikal dengan prestasi belajar matematika kelas V SD Gugus Diponegoro Kabupaten Semarang. Prestasi yang didapatkan peserta didik di sekolah tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor IQ saja, melainkan dari banyak faktor salah satunya adalah motivasi agar dapat berprestasi. Mc Clelland (1987) menyebutkan bahwa motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja, termasuk belajar seseorang yang mendorong untuk mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi yang maksimal. Motivasi ini

terefleksi dalam perilaku-perilaku seperti pencapaian tujuan yang sulit, penentuan rekor baru, ingin sukses dalam penyelesaian tugas yang sulit dan mengerjakan sesuatu yang belum selesai sebelumnya. Individu-individu tersebut menyukai tugas tugas yang kesuksesannya tergantung pada usaha dan kemampuan yang maksimal. Sebuah penelitian tentang musik dan motivasi pernah dilakukan Ismanadi (2008) di Malang yang meneliti Pengaruh Musik Populer Terhadap Minat Dan Motivasi Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Wajak. Penelitian yang memilih sampel secara acak atau random smpling ini menunjukkan koefisien korelasi 0,756 sengan taraf sig 1%, dengan ini penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara musik dan motivasi siswa kelas VIII tersebut. Motivasi yang muncul dari dalam diri individu tidak terlepas dari adanya kebutuhan. Adanya motivasi tersebut yang akan menimbulkan dorongan atau motif dalam diri individu untuk melakukan tindakan. Mc Clelland (1985) mengatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai sukses dalam suatu persaingan berdasarkan keunggulan yang didasarkan pada prestasi orang lain atau prestasi diri sendiri sebelumnya. Jurnal Application of Research in Music Education (dalam Anggraeni, 2005) melaporkan bahwa konsep-diri, kepercayaan diri, sikap kooperatif, empati, motivasi dan keterampilan sosial dapat ditingkatkan melalui musik dan sebagai hasil dari pendidikan, sedangkan sebuah jurnal

The American Musik Teacher (dalam Rustikawati, 2011) menyebutkan bahwa musik Mozart dapat mempengaruhi perkembangan intelektual dan kreatifitas anak yaitu salah satunya adalah meningkatkan ketenangan atau suasana hati dan memelihara motivasi. Ketika penelitian musik atau kecerdasan musikal dihubungkan pada prestasi belajar, penting bagi peneliti untuk menghubungkan kecerdasan musikal / bermusik dihubungkan dengan motivasi berprestasi yang pada dasarnya ini menjadi acuan untuk mendapatkan prestasi yang baik pada anak dengan kecerdasan musikal yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Dari observasi dan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD tersebut, dijelaskan bahwa SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga memiliki kegiatan musik yang cukup maju dengan adanya extra kulikuler musik. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dikemukakan sebagai berikut: Adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan musikal dan motivasi berprestasi siswa kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan musikal dan motivasi berprestasi siswa kelas V SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini jika ada hubungan antara kecerdasan musikal dan motivasi berprestasi akan mendukung jurnal Application of Research in Music Education (dalam Anggraeni, 2005) yang melaporkan bahwa konsep-diri, kepercayaan diri, sikap kooperatif, empati, motivasi dan keterampilan sosial dapat ditingkatkan melalui musik dan sebagai hasil dari pendidikan, akan tetapi jika hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara kecerdasan musikal dan motivasi berprestasi maka hasil ini tidak mendukung jurnal tersebut. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan informasi mengenai hubungan kecerdasan musikal dengan motivasi berprestasi siswa kepada lembaga pendidikan, orang tua, siswa maupun warga masyarakat. b. Bagi Sekolah / Guru Sebagai acuan untuk meningkatkan kecerdasan musikal siswa di sekolah, karena musik menjadi hal penting dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa