BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI MANDAILING NATAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUMM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menyusun tugas, fungsi, uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam bentuk Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Dinas Pekerjaan Umumm dan Penataan Ruang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Yang Melakasanakan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor 19); 10. Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor... ). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. 3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang selanjutnya disingkat Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tanah Bumbu. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 7. Sekretariat dan Bidang adalah Sekretariat dan Bidang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 8. Sekretaris dan Kepala Bidang adalah Sekretaris dan Kepala Bidang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 9. Sub Bagian dan Seksi adalah Sub bagian dan Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 10. Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah Kepala Sub bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 11. Kelompok Jabatan fungsional adalah Kelompok Jabatan fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 12. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. BAB II TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Bagian Pertama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasal 2 (1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. (2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan daerah dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang; b. pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang; d. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. menetapkan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang; c. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan dibidang bina marga; d. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan dibidang cipta karya; e. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan dibidang SDA; f. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan dibidang tata ruang dan jasa kontruksi; g. melaksanakan koordinasi dengan instansi yang terkait; h. mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan; i. mengoordinasikan dan membina unit pelaksana teknis; j. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; k. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas. Pasal 3 Unsur-unsur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari: a. Sekretariat; b. Bidang Bina Marga; c. Bidang Cipta Karya; d. Bidang SDA; e. Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi f. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi.

(2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; b. penyusunan rencana, program kerja dan anggaran; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kerja sama, hubungan masyarakat dan kearsipan; d. pembinaan organisasi dan tata laksana dinas; e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara; g. pengelolaan kegiatan pemantauan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan; h. pengumpulan, pengelolaan data dan teknologi informasi; i. koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. (3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), Sekretariat mempuny ai uraian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan koordinasi kegiatan dengan unit kerja dilingkungan Dinas; b. melaksanakan penyusunan rencana, program kerja dan anggaran Dinas; c. menyelenggarakan pelaksanaan urusan tata laksana keuangan; d. melaksanakan urusan perbendaharaan dan gaji; e. melaksanakan urusan verifikasi dan akuntansi keuangan; f. melakukan penyusunan laporan keuangan; g. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan kepegawaian; h. menyiapkan bahan pembinaan pegawai; i. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kearsipan; j. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan rumahtangga dan perlengkapan; k. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan kerja sama dan kehumasan; l. melaksanakan pengelolaan dan inventarisasi barang milik negara; m. melaksanakan layanan pengadaan Dinas; k. melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Dinas; l. melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan; m. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan laporan; n. menyelenggarakan pengelolaan kegiatan dokumentasi dan informasi; o. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan data dan penyelenggaraan urusan teknologi informasi;

p. menyiapkan bahan kooardinasi dengan instansi terkait; q. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; Pasal 5 Sekretariat terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; c. Sub Bagian Informasi dan Pelaporan. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan, persuratan, kearsipan, rumahtangga, perlengkapan, kepegawaian, organisasi, penyusunan peraturan perundang-undangan, kehumasan dan pengelolaan barang milik negara. dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan tata usaha; b. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan rumah tangga; c. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit (RKBU dan RTBU); d. melaksanakan layanan pengadaan Dinas; e. melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur unit organisasi; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan serta penyusunan laporan barang milik negara; g. melaksanakan pengelolaan urusan keamanan dan kebersihan lingkungan kantor; h. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan tata persuratan dan kerasipan; i. melakukan penyimpanan, pemilahan, pemindahan dan penjadualan retensi serta pemusnahan arsip; j. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu, kehumasan dan keprotokolan serta kerjasama; k. menyiapkan bahan pembinaan pegawai, meliputi pembinaan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan, pemberian tanda jasa/ penghargaan dan kedudukan hukum pegawai; l. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi bazzeting, formasi, DUK, data pegawai, pengarsipan berkas pegawai dan rekapitulasi absensi pegawai;

m. menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan, kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun; n. menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana Dinas; o. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan; p. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 7 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program kerja dan anggaran serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan Dinas. dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kerja dinas; b. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis; c. menyusun rencana anggaran bulanan/triwulan dinas; d. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan dan anggaran (RKA) dan penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran belanja negara; e. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak langsung dinas; f. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja dinas; g. melakukan pengelolaan pembayaran gaji pegawai dan keperluan/kebutuhan kantor; h. menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran; i. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan; j. menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara pengarsipan administrasi keuangan; k. melaksanakan pengelolaan data keuangan; l. melaksanakan penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan; m. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 8 (1) Sub Bagian Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, analisa, penyajian data dan informasi publik, pemanfaatan

teknologi informasi, pendokumentasian dan pelaporan kegiatan Dinas. dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Informasi dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data; b. menyelenggarakan pemanfaatan teknologi informasi; c. menyelenggarakan dan mengelola pengamanan data dan informasi; d. melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi publik; e. melaksanakan penyelenggaraan publikasi; f. melaksanakan pengelolaan dan penyebarluasan informasi; g. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan laporan akuntabilitas dinas, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan laporan-laporan kedinasan lainnya; h. menyiapkan bahan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKSN); i. menyiapkan bahan dalam rangka pemantauan pelaksanaan tata naskah dan tata kearsipan agar diperoleh surat menyurat dan kearsipan/dokumentasi yang benar, tertib dan rapi sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku; j. menghimpun dan menyiapkan bahan untuk mendokumentasikan hasil kegiatan administrasi keuangan, kepegawaian maupun kegiatan masingmasing bidang; k. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan untuk disampaikan kepada satuan kerja yang membutuhkan laporan pengembangan kinerja Dinas; l. menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; m. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bagian Ketiga Bidang Bina Marga Pasal 9 (1) Bidang Bina Marga mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan bina marga. (2) Bidang Bina Marga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang bina marga; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pembangunan jalan; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pembangunan jembatan; d. koordinasi penyelenggaraan kegiatan; e. evaluasi dan pelaporan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), Bidang Bina Marga mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis bidang bina marga; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang bina marga; c. menyelenggarakan pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan; d. penyusunan rencana teknis dan program pengembangan prasarana jalan; e. penyusunan rencana teknis dan pengembangan prasarana jembatan; f. pengelolaan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; g. peningkatan pembangunan dan pengelolaan jalan dan jembatan; h. melaksanakan pengamanan pemanfaatan bagianbagian jalan; i. melaksanakan dan mengendalikan konstruksi dan mutu jalan dan jembatan; j. melaksanakan penyediaan dan pengujian bahan serta peralatan; k. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; l. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 10 Bidang Bina Marga terdiri dari: a. Seksi Jalan; dan b. Seksi Jembatan. Pasal 11 (1) Seksi Jalan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang pembangunan jalan. tersebut pada ayat (1), Seksi Jalan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program di bidang jalan;

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang jalan; c. menyiapkan data dan informasi sebagai bahan penyusunan pemrograman dan perencanaan teknik pembangunan dan preservasi jalan; d. melaksanakan koordinasi konektivitas sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi bersama pembina bidang ke Bina Marga-an; e. menyiapkan bahan penelitian/survey, inventarisasi perencanaan teknis pembangunan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan pemanfaatan jalan kabupaten, perkotaan, pedesaan dan lingkungan; f. melaksanakan pembangunan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, evaluasi dan pembinaan penyelenggaraan jalan pedesaan dan lingkungan; g. menyelenggarakan preservasi jalan; h. melaksanakan dan mengendalikan konstruksi dan mutu pelaksanaan pembangunan jalan; i. melaksanakan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria bidang jalan; j. menyiapkan bahan penetapan laik fungsi jalan; k. melaksanakan pengujian mutu konstruksi; l. melaksanakan penetapan leger jalan, audit keselamatan jalan serta leger jalan; m. menyiapkan bahan penetapan audit keselamatan jalan; n. melaksanakan pemanfaatan peralatan, bahan jalan, pengamanan pemanfaatan bagian-bagian jalan, serta pelaksanaan pengujian peralatan, bahan, dan hasil pekerjaan preservasi; o. menyiapkan bahan koordinasi pengadministrasian perizinan pemanfaatan; p. menyiapkan bahan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi serta pendokumentasian kegiatan; i. melaksanakan penyiapan koordinasi dengan instansi terkait; j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Pasal 12 (1) Seksi Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang jembatan. tersebut pada ayat (1), Seksi Jembatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program di bidang jembatan; b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang jembatan; c. menyiapkan data dan informasi sebagai bahan penyusunan pemrograman dan perencanaan teknik pembangunan dan preservasi jembatan;

d. menyiapkan bahan penelitian/survey, inventarisasi perencanaan teknis pembangunan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan pemanfaatan jembatan; e. melaksanakan pembangunan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, evaluasi dan pembinaan penyelenggaraan jembatan pedesaan dan lingkungan; f. menyelenggarakan preservasi jembatan; g. melaksanakan dan mengendalikan konstruksi dan mutu pelaksanaan pembangunan jembatan; h. melaksanakan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria bidang jembatan; i. menyiapkan bahan penetapan laik fungsi jembatan; j. melaksanakan pengujian mutu konstruksi; k. melaksanakan audit keselamatan jembatan; l. menyiapkan bahan penetapan audit keselamatan jalan; m. melaksanakan pemanfaatan peralatan, bahan jembatan, pengamanan pemanfaatan bagianbagian jembatan, serta pelaksanaan pengujian peralatan, bahan, dan hasil pekerjaan preservasi; n. menyiapkan bahan koordinasi pengadministrasian perizinan pemanfaatan; o. melaksanakan penyiapan koordinasi dengan instansi terkait; p. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Bagian Keempat Bidang Cipta Karya Pasal 13 (1) Bidang Cipta Karya mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang cipta karya. (2) Bidang Cipta Karya dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang cipta karya; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang PLP dan air minum; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang penataan bangunan dan pengembangan pemukiman; d. koordinasi penyelenggaraan kegiatan; e. evaluasi dan pelaporan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), Bidang Cipta Karya mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan dan merumuskan bahan petunjuk teknis bidang cipta karya; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang cipta karya; c. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SPAM daerah; d. Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan Regional; e. Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam daerah; f. Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam daerah; g. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di daerah; h. Penyelenggaraan Bangunan Gedung di wilayah daerah, termasuk pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan; i. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di daerah; j. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 14 Bidang Cipta Karya terdiri dari: a. Seksi PLP dan Air Minum; dan b. Seksi Penataan Bangunan dan Pengembangan Pemukiman; Pasal 15 (1) Seksi PLP dan Air Minum mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang PLP dan air minum. tersebut pada ayat (1), Seksi PLP dan Air Minum mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan di bidang PLP dan Air Minum; b. pengelolaan dan pengembangan Spam di Daerah; c. pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam daerah; d. pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam daerah; e. pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam daerah; f. pengkoordinasian pelaksanaan rencana teknis penataan dan pengawasan pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan drainase lingkungan permukiman, perkotaan dan perkantoran;

g. melaksanakan pengawasan teknis pengelolaan pemeliharaan dan pengembangan drainase jalan lingkungan permukiman, perkotaan dan perkantoran; h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis dalam rangka pengembangan air minum dan lingkungan; i. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan di bidang penyehatan lingkungan pemukiman dan air minum; j. melaksanakan penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi penyehatan lingkungan pemukiman dan air minum; k. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan di bidang penyehatan lingkungan pemukiman dan air minum; l. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait lainnya; m. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan n. melaksanankan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 16 (1) Seksi Penataan Bangunan dan Pengembangan Pemukiman mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang penataan bangunan dan pengembangan pemukiman. tersebut pada ayat (1), Penataan Bangunan dan Pengembangan Pemukiman mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang penataan bangunan dan pengembangan pemukiman; b. penyelenggaran bangunan gedung diwilayah daerah beserta pemberian IMB dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung; c. menyelenggarakan pembangunan sarana dan prasarana umum dan aparatur; d. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis di bidang penataan bangunan; e. menyiapkan bahan pembinaan dan pengendalian penataan bangunan dan pengembangan permukiman; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi serta monitoring pelaksanaaan kegiatan dibidang penataan bangunan; g. menyiapkan bahan dan rekomendasi tentang hasil pelaksanaan kegiatan di bidang penataan bangunan; h. menyiapkan bahan rencana teknis dan melaksanakan penataan, pengelolaan dan pemeliharaan pengembangan drainase lingkungan pemukiman, perkotaan dan perkantoran;

i. menyiapkan rencana teknis dan melaksanakan penataan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan jalan di lingkungan permukiman, perkotaan dan perkantoran; j. menyusun program penyelenggaraan kegiatan dibidang pengawasan dan perizinan bangunan yang bersifat teknis; k. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk dan kewenangan teknis kegiatan di bidang pengawasan dan perizinan bangunan; l. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan lapangan untuk meneliti dan memverifikasi persyaratan permohonan izin bersama-sama tim dari instansi terkait; m. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan di bidang perizinan bangunan sesuai pendelegasian wewenang yang diberikan oleh Bupati; n. memberikan rekomendasi tentang layak tidaknya izin mendirikan bangunan diterbitkan; o. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait; p. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan q. melaksanankan tugas lain yang diberikan oleh Bagian Kelima Bidang SDA Pasal 17 (1) Bidang SDA mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang SDA. (2) Bidang SDA dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang SDA; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang sungai dan pantai; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang irigasi dan rawa; d. koordinasi penyelenggaraan kegiatan; e. evaluasi dan pelaporan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), Bidang SDA mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang SDA; b. pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai dalam 1 (satu) daerah;

c. pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) daerah; d. penyusunan perencanaan teknis, pembinaan dan pengelolaan prasarana sumber daya air; e. penyiapan, pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pembangunan serta pengembangan prasarana; f. penyiapan bahan pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pembangunan serta pengembangan sarana; g. penyiapan bahan pembinaan, pengaturan teknis, pelaksanaan operasi dan pemulihan; h. penataan pengelolaan prasarana dan pemeliharaan operasi prasarana sumber daya air; i. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 18 Bidang SDA terdiri dari: a. Seksi Sungai dan Pantai; dan b. Seksi Irigasi dan Rawa. Pasal 19 (1) Seksi Sungai dan Pantai mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang sungai dan pantai. tersebut pada ayat (1), Seksi Sungai dan Pantai mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan di bidang sungai dan pantai; b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang sungai dan pantai; c. menyiapkan bahan penelitian/survey, inventarisasi, perencanaan teknis pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pemanfaatan sungai dan pantai; d. menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana sungai dan pantai; e. pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai dalam 1 (satu) daerah; f. menyiapkan bahan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) ; g. melaksanakan pengelolaan sistem hidrologi dan sistem peringatan dini di bidang sungai dan pantai; h. melaksanakan penanggulangan kerusakan akibat bencana dan pemberdayaan masyarakat di bidang operasi dan pemeliharaan;

i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan sumber daya air dan penyelenggaraan pemantauan dan pengawasan penggunaan sumber daya air serta penyelenggaraan penyidikan tindak pidana bidang sumber daya air; j. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana sungai dan pantai; k. menyiapkan bahan kejasama dengan instansi terkait; l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 20 (1) Seksi Irigasi dan Rawa mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang irigasi dan rawa. tersebut pada ayat (1), Seksi Irigasi dan Rawa mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penelitian/survey, inventarisasi, perencanaan teknis pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana irigasi dan rawa; b. menyiapkan bahan penyusunan program pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana irigasi dan rawa; c. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis evaluasi, pemeliharaan dan pengelolaan operasi serta pemulihan prasarana irigasi dan rawa; d. pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) daerah; e. melaksanakan pengelolaan sistem hidrologi dan sistem peringatan dini di bidang irigasi dan rawa; f. melaksanakan penanggulangan kerusakan akibat bencana dan pemberdayaan masyarakat di bidang operasi dan pemeliharaan dibidang irigasi dan rawa; d. melaksanakan evaluasi, pemeliharaan dan pengelolaan operasi serta pemulihan prasarana irigasi dan rawa; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penelitian/survey, pembangunan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan; b. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait; c. melaksanakan evalusi dan pelaporan kegiatan; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Bagian Keenam Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi Pasal 21 (1) Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang tata ruang dan jasa kontruksi. (2) Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang tata ruang dan jasa kontruksi; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang tata ruang; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang jasa kontruksi; d. koordinasi penyelenggaraan kegiatan; e. evaluasi dan pelaporan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2), Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis di bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi; b. menyiapkan bahan perencanaan tata ruang; c. menyiapkan bahan pemanfaatan ruang dan pembinaan penataan ruang; d. menyiapkan bahan pembinaan jasa konstruksi; e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 22 Bidang Tata Ruang dan Jasa Kontruksi terdiri dari: a. Seksi Tata Ruang; dan b. Seksi Jasa Konstruksi. Pasal 23 (1) Seksi Tata Ruang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang penataan ruang. tersebut pada ayat (1), Seksi Tata Ruang mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan di bidang penatan ruang;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang tata ruang; c. menghimpun dan mengolah data kebijakan tata ruang; d. menyiapkan bahan petunjuk teknis pembinaan pelaksanaan pengembangan kegiatan tata ruang; e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program pengembangan kegiatan tata ruang; f. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan tata ruang Kabupaten Tanah Bumbu dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang Kabupaten; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana pemamfaatan, pemantauan dan pengendalian pemamfaatan tata ruang wilayah maupun sektoral; h. menyiapkan bahan penyusunan rencana pengembangan potensi tata ruang dan mengembangkan kemitraan dalam pemamfaatan tata ruang kabupaten; i. menyiapkan bahan kejasama dengan instansi terkait; j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pasal 24 (1) Seksi Jasa Konstruksi mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang jasa konstruksi. tersebut pada ayat (1), Seksi Jasa Konstruksi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan jasa konstruksi; b. penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi; c. penyelenggaraan system informasi jasa konstruksi cakupan daerah Kabupaten. b. menghimpun dan mengolah data kebijakan pembinaan pengembangan teknis konstruksi dan usaha konstruksi; c. menyiapkan bahan petunjuk teknis pembinaan pelaksanaan pengembangan teknis konstruksi dan usaha jasa konstruksi; d. melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi pembinaan jasa konstruksi, kinerja badan usaha jasa konstruksi dan uji mutu; e. melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi konstruksi; f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait; g. melaksanakan evalusi dan pelaporan kegiatan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Pasal 25 Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 26 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 27 (1) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah; (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas; (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris; (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang; (6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior; (7) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan unsur-unsur organisasi lainnya yang terkait serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan Unit Organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi. Pasal 29

Setiap pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing sesuai fungsi pengawasan melekat. Pasal 30 Setiap pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing. Pasal 31 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili pimpinan di lingkungan Dinas dilaksanakan menurut ketentuan sebagai berikut: (1) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan, Sekretaris melakukan tugas-tugas Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Dalam hal Sekretaris berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Bidang sebagai pejabat yang mewakili Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari; (3) Dalam hal Sekretaris berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Sub Bagian sebagai pejabat yang mewakili Sekretaris dalam pelaksanaan tugas seharihari; (4) Dalam hal Kepala Bidang berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Seksi sebagai pejabat yang mewakili Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pasal 32 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili pimpinan di lingkungan Dinas sebagaimana dimaksud pada pasal 31 di atas ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala ketentuan sebelumnya yang mengatur tentang hal yang sama dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 34 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati.

Pasal 35 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Ditetapkan di Batulicin pada tanggal BUPATI TANAH BUMBU, Diundangkan di Batulicin pada tanggal MARDANI H. MAMING Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU, ERNO RUDI HANDOKO BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2017 NOMOR