BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan penanaman modal oleh investor atau pemilik dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Halim, 2003). Investasi dapat dijadikan alternatif untuk menyelamatkan dana yang dimiliki agar tidak terbuang sia-sia. Motivasi yang mempengaruhi seseorang melakukan investasi adalah adanya tuntutan kebutuhan yang meningkat seiring perkembangan hidup serta keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Kegiatan investasi terbagi dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah investasi saham. Investasi sekuritas atau investasi saham merupakan kegiatan membeli dan menyimpan saham perusahaan pada suatu pasar modal oleh investor. Keuntungan yang diperoleh investor dari investasi sebuah saham adalah pembagian dividen dan capital gain. Pembagian dividen artinya pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham sesuai kebijakan yang telah ditetapkan. Capital gain adalah selisih harga jual dan harga beli saham tersebut. Menurut Darmaji dan Fakhrudin ( 2006), saham dapat didefinisikan sebagai tanda atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menurut Husnan (2005:29), saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk 1
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Sebelum membuat keputusan investasi, investor terlebih dahulu harus mampu menilai saham yang prospektif untuk dipilih. Nilai saham tidak lepas dari kinerja perusahaan yang menerbitkannya. Nilai saham terdiri dari nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsic. Nilai buku saham adalah nilai berdasarkan harga saham yang tertera dalam pembukuan perusahaan. Nilai pasar saham adalah nilai sebenarnya berdasarkan harga saham yang beredar di pasar. Nilai intrinsik saham adalah nilai berdasarkan hasil analisis. Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis untuk mengetahui apakah harga saham yang beredar telah sesuai dengan nilai intrinsiknya. Penilaian yang dilakukan investor pada sebuah perusahaan dapat menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut Husman (2004), informasi fundamental dan teknikal dapat dijadikan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal. Analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis fundamental. Analisis fundamental adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai saham berdasarkan keadaan fundamental perusahaan penerbitnya. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai intrinsik saham pada metode analisis fundamental adalah pendekatan nilai sekarang dan pendekatan Price Earning Ratio (PER). 2
Saham yang dinilai prospektif adalah saham yang harga pasarnya sesuai atau bahkan lebih rendah daripada nilai intrinsiknya. Saham yang memiliki nilai intrinsik diatas harga pasar disebut undervalue, sedangkan saham yang memiliki nilai intrinsik dibawah harga pasar disebut overvalue. Jika saham dikatakan undervalue, maka investor dapat menyimpan atau membeli saham tersebut. Namun jika saham dikatakan overvalue, maka investor dapat menjual saham yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan perusahaan sub sektor makanan dan minuman karena sektor tersebut cukup stabil dan tidak banyak terpengaruh oleh inflasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini menggunakan judul Analisis Fundamental Untuk Menilai Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman tahun 2013-2015). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penilaian saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015 menggunakan analisis fundamental? 2. Bagaimana menentukan saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015 yang undervalued dan overvalued? 3
1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menilai saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015 menggunakan analisis fundamental 2. Mengetahui saham perusahaan yang undervalued dan overvalued berdasarkan pada sampel penelitian 1.4 Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian yang berjudul Analisis Fundamental Untuk Menilai Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman pada tahun 2013-2015) adalah : 1. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015 2. Penelitian ini menggunakan metode analisis fundamental untuk menilai investasi saham 3. Indikator rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE), earning per share (EPS), dan price to equity ratio (PER) 4
4. Pendekatan analisis fundamental yang digunakan untuk mencari nilai intrinsic dalam penelitian ini adalah pendekatan PER 1.5 Kerangka Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka kerangka pikir penulisan penelitian ini adalah : Bursa Efek Indonesia (BEI) Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Harga Pasar Saham Laporan Keuangan Perusahaan Analisis Fundamental Nilai Intrinsik Harga Pasar Hasil Penilaian Gambar 1. Kerangka Penulisan 5