BAB I PENDAHULUAN. This document was created with the trial version of Print2PDF! Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III SIMULASI SISTEM REFRIGERASI

BAB III METODE PENELITIAN

HANIF BADARUS SAMSI ( ) DOSEN PEMBIMBING ARY BACHTIAR K.P, ST, MT, PhD

BAB II DASAR TEORI. Pengujian sistem refrigerasi..., Dedeng Rahmat, FT UI, Universitas 2008 Indonesia

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Komponen mesin pendingin

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN SISTEM REFRIGERASI

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

Qs Kalor sensibel zat [J] Q L Kalor laten Zat [J] ΔT Beda temperatur [ C] Δ Pads-evap. laju peningkatan rata-rata temperatur.

Studi Eksperimen Pengaruh Panjang Pipa Kapiler dan Variasi Beban Pendinginan pada Sistem Refrigerasi Cascade

BAB II DASAR TEORI. This document was created with the trial version of Print2PDF! Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

ANALISA PERUBAHAN DIAMETER PIPA KAPILER TERHADAP UNJUK KERJA AC SPLIT 1,5 PK. Abstrak

Pengaruh Modifikasi Heat Exchanger Tipe Concentric Tube terhadap Performance Sistem Refrigerasi Cascade

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

ROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

ANALISIS PERFORMANSI AC PORTABLE UNTUK CONTAINER 20 KAKI DI PT ESKIMO WIERAPERDANA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

ANALISA PENGARUH PANJANG DAN DIAMETER PIPA KAPILER TERHADAP PERFORMA SISTEM REFRIGERASI CASCADE

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN VARIASI PIPA KAPILER PADA SISTEM REFRIGERASI CASCADE

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) B-151

Menghitung besarnya kerja nyata kompresor. Menghitung besarnya kerja isentropik kompresor. Menghitung efisiensi kompresi kompresor

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

2.1 SEJARAH REFRIGERAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN ANALISA PERFORMANSI REFRIGERATOR DOUBLE SYSTEM

BAB II DASAR TEORI 2012

Program Studi Teknik Mesin BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk melepaskan kalor. Kondensor banyak digunakan dalam

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

UNIVERSITAS INDONESIA

SILABUS MATA KULIAH D4 REFRIGERASI DASAR KURIKULUM 2011 tahun ajaran 2010/2011. Materi Tujuan Ket.

Studi Variasi Laju Pelepasan Kalor Kondensor High Stage Sistem Refrigerasi Cascade R22 Dan R404a Dengan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube

Oleh: Daglish Yuliyantoro Dosen Pembimbing: Ari Bachtiar K.P. ST.MT.PhD

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III. Metodelogi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 sistem Blast Chiller [PT.Wardscatering, 2012] BAB II DASAR TEORI

PERFORMANSI RESIDENTIAL AIR CONDITIONING HIBRIDA DENGAN STANDBY MODE MENGGUNAKAN REFRIGERAN HCR-22 UNTUK PENDINGIN DAN PEMANAS RUANGAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Performa Sistem Autocascade dengan Menggunakan Karbondioksida sebagai Refrigeran Campuran

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

Analisa Pengaruh Panjang Pipa Kapiler Diameter Inchi pada Mesin Pendingin Autocascade dengan Empat Campuran Refrigeran Hidrokarbon SKRIPSI

pada Jurusan B-41 digunakan penelitian heater Sehingga banyak ε eff fectiveness[3]. Cascade A. Sistem laju panas yang Keterangan : memasuki kompresor.

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban seperti yang terjadi pada penggunaan mesin-mesin refrigerasi.

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

EFEK RASIO TEKANAN KOMPRESOR TERHADAP UNJUK KERJA SISTEM REFRIGERASI R 141B

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PERBANDINGAN UNJUK KERJA FREON R-12 DAN R-134a TERHADAP VARIASI BEBAN PENDINGIN PADA SISTEM REFRIGERATOR 75 W

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-90

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

Bab III Metodelogi Penelitian

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

PENGARUH VARIASI DIAMETER PIPA KAPILER PADA SIKLUS TEMPERATUR RENDAH TERHADAP PERFORMANSI TRAINER UNIT SISTEM REFRIGERASI CASCADE

Bab IV Analisa dan Pembahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

Pengaruh Penggunaan Suction Liquid Heat Exchanger dan Tube in Tube Heat Exchanger Pada Refrigerator Terhadap Daya Kompresor dan Waktu Pendinginan

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

ANALISIS PENGARUH DIAMETER PIPA KAPILER TERHADAP COEFFISIENT OF PERFORMANCE PADA REFRIGERATOR

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB III PERBAIKAN ALAT

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

PENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R410A PADA SISI LOW STAGE TERHADAP KINERJA MESIN PENDINGIN CASCADE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Refrigerasi merupakan proses penyerapan kalor dari suatu medium dengan temperatur lebih tinggi, kemudian memindahkan kalor tersebut ke medium lain yang memiliki temperatur lebih rendah, serta menjaganya pada suatu kondisi yang diinginkan. Umumnya efek refrigerasi ini dimanfaatkan untuk mengkondisikan keadaan udara dalam suatu ruang tertentu, seperti ruang kantor, ruang penyimpanan barang, hingga ruang tempat pengawetan. Manfaatnya yang sangat besar tersebut digunakan pada berbeagai bidang industri seperti industri manufaktur, industri makanan, industri perminyakan, hingga industri kimia. Salah satu contohnya adalah pada industri baja, dimana refrigerasi digunakan untuk mendiginkan suatu ruang khusus yang digunakan untuk mendinginkan baja pada temperatur -20 o C hingga temperatur -60 o C. Saat ini banyak alat-alat tertentu yang secara khusus membutuhkan pendinginan hingga temperatur yang sangat dingin namun hanya dalam kapasitas yang tergolong kacil dan belum berskala cold storage. Penggunaan box pendingin kecil yang mampu menghasilkan temperatur yang sangat rendah menjadi alternatif utama saat ini. Namun adanya pembatasan terhadap penggunaan refrigeran yang memiliki nilai ODP dan GWP yang tinggi mengakibatkan perlunya seleksi rerfrigeran yang lebih baik, dan untuk itu diperlukan simulasi untuk mengetahui perkiraan perfoma sistem. Untuk dapat mencapai temperatur evaporasi yang lebih rendah, pada umumnya menggunakan sistem refrigerasi bertingkat, dan salah satu solusinya adalah sistem refrigerasi cascade. Dengan menggunakan sistem cascade, maka kalor pada evaporator high-stage dapat digunakan untuk mendinginkan kondenser pada low-stage dengan bantuan alat penukar kalor, sehingga temperatur evaporator pada low-stage yang dapat dicapai dapat lebih rendah. Kalor dari 1

evaporator low-stage itulah yang akan digunakan untuk mendinginkan box pendingin. Selain sebagai solusi untuk mencapai temperatur yang sangat rendah, sistem refrigerasi cascade juga memiliki keunggulan dalam hal penghematan daya, meskipun menggunakan dua buah kompresor, namun daya yang dibutuhkan oleh masing-masing kompresor cukup rendah. Namun dalam usaha menghemat daya tersebut, seringkali hasil temperatur yang didapat menjadi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, variasi terhadap salah satu parameter yang menentukan kinerja sistem dilakukan untuk mengetahui kinerja optimal yang dicapai. Salah satu caranya adalah dengan memvariasikan tekanan pada sistem low-stage. Dampak dari variasi yang ditimbulkan bukan hanya perubahan pada sistem low-stage saja, tapi juga sistem high-stage dan sistem secara keseluruhan. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Sistem refrigerasi yang ada saat ini masih banyak yang menggunakan sistem tunggal, penelitian ini dirancang suatu sistem refrigerasi bertingkat yang dapat menghasilkan temperatur sangat rendah dengan menggunakan shell and tube heat exchanger sebagai cascade. Diharapkan daya yang dibutuhkan oleh sistem bertingkat sebanding dengan temperatur dan performa yang dihasilkan. 1.3 TUJUAN PENULISAN Penulisan skripsi ini memiliki tujuan : 1. Merancang dan membuat sistem refrigerasi cascade. 2. Membuat simulasi numerik dengan membandingkan beberapa jenis refrigeran pada temperatur rendah. 3. Melakukan pengujian dengan menggunakan sistem refrigerasi cascade. 4. Menganalisa kinerja sistem refrigerasi cascade dengan membuat variasi tekanan pada sistem low-stage. 1.4 PEMBATASAN MASALAH Hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah performa dari cascade refrigeration system, dengan asumsi dan batasan sebagai berikut : 2

1. Kompresor yang digunakan ada 2 buah, dan masing-masing adalah tipe semi-hermetic dengan daya 1 HP. 2. Sistem ekspansi dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler. 3. Sistem cascade menggunakan shell and tube heat exchanger. 4. Laju beban pendinginan diusahakan tidak ada dengan cara mengosongkan box pendingin. 5. Refrigeran yang digunakan adalah R22 pada high-stage dan R404A pada low-stage. 1.5 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan proses pengumpulan informasi yang berkaitan dengan materi bahasan yang berasal dari buku-buku, jurnal yang berasal dari dosen maupun perpustakaan. 2. Simulasi Sistem Refrigerasi Proses ini meliputi simulasi terhadap beberapa refrigeran dan membandingkan kinerjanya satu dengan lainnya. 3. Perancangan Sistem Refrigerasi Cascade Perancangan ini meliputi rancangan terhadap alat yang akan digunakan dan sistem kerja alat. 4. Pengadaan Alat Proses ini meliputi persiapan dan pembelian terhadap alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian. seperti kompresor, pipa, kawat las, oil separator, akumulator, filter dryer, pressure gage, termometer digital, control panel, amperemeter, dan voltmeter. 5. Perbaikan Alat uji Perbaikan alat uji dilakukan untuk mengembalikan dan meningkatkan kondisi alat lama sehingga dapat bekerja normal, sehingga pengujian dapat dilakukan. Perbaikan dilakukan pada bagian-bagian seperti sambungan pipa, isolator dinding pipa, dan bagian dalam box pendingin. 3

6. Pengujian sistem Pengujian dilakukan dengan memperhatikan data dari alat indikator seperti pressure gage, termometer digital, amperemeter, dan voltmeter, untuk mengetahui karakteristik refrigeran dan performa sistem secara keseluruhan. Proses pengujian meliputi proses kalibrasi alat ukur, pengambilan data melalui alat indikator, dan mengukur performa sistem refrigerasi. 7. Analisis dan Kesimpulan Hasil Pengujian Data yang telah diolah diproses dan melakukan analisis terhadap grafik yang diperoleh. Dari analisa tersebut akan diperoleh kesimpulan terhadap proses pengujian, dan mengetahui kinerja sistem refrigerasi bertingkat dengan menggunakan sistem cascade. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Agar laporan tugas akhir ini memiliki struktur yang baik dan tujuan penulisan dapat tercapai dengan baik, maka penulisan tugas akhir ini akan mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bagian ini berisi tentang latar belakang yang melandasi penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan teori teori yang mendasari penelitian ini. Dasar teori meliputi: sejarah penggunaan refrigeran, penipisan lapisan ozon, perubahan iklim, dasar pemilihan refrigeran, dan teori dasar sistem refrigerasi. Dasar teori ini dikutip dari beberapa buku dan referensi lain yang mendukung dalam penulisan ini. BAB III SIMULASI SISTEM REFRIGERASI Bab ini berisi tentang sifat-sifat beberapa refrigeran tunggal dan refrigeran campuran dan proses simulasi yang dilakukan terhadap refrigeran tersebut dengan bantuan komputer. Simulasi tersebut meliputi simulasi refrigeran campuran R404A dan R744/R170, dan 4

BAB IV BAB V BAB VI refrigeran tunggal R23, R170, R744 yang dilakukan pada sistem refrigerasi tunggal. METODE PENGUJIAN Bab ini berisikan tentang deskripsi alat pengujian yang digunakan dan metode pengujian yang dilakukan. HASIL DAN ANALISIS Bab ini berisi tentang hasil yang diperoleh dari proses pengujian, serta analisis terhadap kinerja sistem refrigerasi dua tingkat dengan menggunakan cascade. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil percobaan dan beberapa saran yang diberikan untuk perbaikan pada percobaan yang akan datang. 5