BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, dkk., 2007: 1.3). Kusumah dan Dwitagama (2009: 25) mengungkapkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dibutuhkan tahapan sebagai berikut, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan guru kelas VA SDN 02 Metro Selatan. Harapan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui model cooperative learning tipe snowball throwing. Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I

Pelaksanaan I Perencanaan II Refleksi II Perencanaan III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 2: Tahap-tahap dalam PTK (Wardhani, 2007: 2.4). 1. Setting Penelitian Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V A SD Negeri 02 Metro Selatan. yang terletak di Jl. Budi Utomo. No 21. Rejomulyo. Kec Metro Selatan, Kota Metro.

2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilakukan selama 6 bulan yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012. 3. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru kelas VA SD Negeri 02 Metro Selatan. Penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa dan guru Kelas V A SD Negeri 02 Metro Selatan tahun ajaran 2011/2012. Jumlah siswa sebanyak 18 orang siswa, dengan rincian 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 4. Sumber Data Sumber data adalah pihak-pihak yang dapat memberikan data yang diinginkan. Sumber data penelitian ini diperoleh dari: a. Siswa, data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang berbentuk skor (angka). b. Guru, data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran. B. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan 1. Teknik tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model cooverative learning tipe snowball throwing. 2. Teknik non tes, dilakukan dengan mengobservasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses cooperative learning tipe snowball throwing untuk mengetahui

sejauh mana tingkat ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing sesuai dengan langkah-langkah yang baik dan benar. C. Alat Pengumpul Data 1. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan materi yang dibelajarkan dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing pada tiap-tiap siklus. 2. Lembar observasi, instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpul data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas selama penelitian tindakan kelas berlangsung. D. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang digunakan untuk menjaring aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi pembelajaran. 1. Data kualitatif ini, diperoleh dari data nontes yaitu lembar panduan observasi. Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa dan kinerja guru setelah diterapkannya pembelajaran model cooperatif learning tipe snowball throwing. Data tersebut diperoleh berdasarkan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tabel 2. Persentase Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru

Persentase Kategori 85% - 100% Baik sekali 75% - 84% Baik 65% - 74% Cukup 45% - 64% Kurang 44% Kurang Sekali (Modifikasi: Arikunto, 2007: 44) 2. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Data kuantitatif ini didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan rumus: X1 Rumus: X = N Keterangan: X = Rata-rata Hitung Nilai N = Banyaknya Siswa X1 = Nilai Siswa (Herrhyanto, dkk. 2009: 4.2) E. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus dan masingmasing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Adapun siklus tersebut antara lain: Siklus I 1. Perencanaan a. Wawancara dengan guru kelas untuk menganalisis materi yang sudah diajarkan guna penyesuaian penyusunan perangkat pembelajaran. b. Menganalisis pokok Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran yang kemudian dijadikan beberapa indikator yang akan diajarkan dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing

c. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran pada siklus I, yaitu: pemetaan, silabus, Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, soal (pre test & post test), dan lembar panduan observasi. 2. Pelaksanaan Pada siklus I materi pembelajarannya adalah Kebebasan Berorganisasi, Kompetensi Dasar: Pengertian Organisasi. Dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: 1. Kegiatan Awal a) Salam pembuka b) Pengondisian kelas c) Guru mengecek kehadiran siswa melalui absensi kelas d) Guru memberikan Apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan e) Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan. 2. Kegiatan inti a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Pengertian Organisasi yang disampaikan oleh guru. b) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Pengertian Organisasi yang telah disampaikan c) Guru membentuk kelompok, dari 18 siswa di bagi menjadi 4 kelompok secara acak.

d) Setelah siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya, guru memanggil masing-masing ketua kelompok satu orang untuk dijelaskan dan dibagi materi tentang Pengertian Organisasi e) Guru memberikan beberapa lembar kertas kepada setiap kelompok, lalu perwakilan kelompok kembali dan mendiskusikan bersama teman-teman yang lain sesuai dengan materi yang diberikan selama 5 menit. f) Kemudian ketua kelompok memberi nomor urut kepada teman kelompoknya g) Pada tahap selanjutnya satu siswa membuat satu pertanyaan sesuai dengan materi Pengertian Organisasi selama 10 menit. Lalu kertas tersebut dibentuk seperti bola dan dilempar dari satu kelompok ke kelompok lain bergiliran sesuai dengan komando guru. h) Sekali lemparan guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal di kertas yang kedua selama 5 menit. Soal dikerjakan oleh masing-masing siswa sesuai nomor urut soal. Dan begitupun seterusnya sampai soal kembali kepada kelompok pemilik soal. i) Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal, kemudian guru bersama siswa mengoreksi dan membahas hasil yang dikerjakan oleh kelompok secara bersama-bersama. j) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi 3. Kegiatan akhir a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan b) Memberikan tes formatif (Postest) untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran PKn yang sudah diajarkan.

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. 3. Pengamatan (observasi) Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa serta observasi kinerja guru dengan memberikan tanda cek list ( ). 4. Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Refleksi dilakukan dengan melihat kelemahan dan kelebihan pada proses pembelajaran setelah diterapkannya pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing. Hasil analisis data yang dilaksanakan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus II 1. Perencanaan a. Mendata kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I. c. Menganalisis Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran yang kemudian dijadikan beberapa indikator yang akan diajarkan dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing.. d. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran pada siklus II, yaitu: pemetaan, silabus, Rencana Perbaikan

Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, soal (pre test & post test), dan lembar panduan observasi. 2. Pelaksanaan Pada siklus II materi pembelajarannya adalah Kebebasan Berorganisasi, Kompetensi Dasar: Organisasi sekolah dan organisasi masyarakat. Dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: 1. Kegiatan Awal a) Salam pembuka b) Pengondisian kelas c) Guru mengecek kehadiran siswa melalui absensi kelas d) Guru memberikan Apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. e) Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan. 2. Kegiatan inti a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Organisasi Sekolah dan Organisasi Masyarakat yang disampaikan oleh guru. b) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Organisasi Sekolah dan Organisasi Masyarakat yang telah disampaikan oleh guru. c) Guru membentuk kelompok, dari 18 siswa di bagi menjadi 4 kelompok secara acak.

d) Setelah siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya, guru memanggil masing-masing ketua kelompok satu orang untuk dijelaskan dan dibagi materi tentang Organisasi Sekolah dan Organisasi Masyarakat e) Guru memberikan beberapa lembar kertas kepada setiap kelompok, lalu perwakilan kelompok kembali dan mendiskusikan bersama teman-teman yang lain sesuai dengan materi yang diberikan selama 5 menit. f) Kemudian ketua kelompok memberi nomor urut kepada teman kelompoknya g) Pada tahap selanjutnya satu siswa membuat satu pertanyaan sesuai dengan materi tentang Organisasi Sekolah dan Organisasi Masyarakat selama 10 menit. Lalu kertas tersebut dibentuk seperti bola dan dilempar dari satu kelompok ke kelompok lain bergiliran sesuai dengan komando guru. h) Sekali lemparan guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal di kertas yang kedua selama 5 menit. Soal dikerjakan oleh masing-masing siswa sesuai nomor urut soal. Dan begitupun seterusnya sampai soal kembali kepada kelompok pemilik soal. i) Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal, kemudian guru bersama siswa mengoreksi dan membahas hasil yang dikerjakan oleh kelompok secara bersama-bersama. j) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi 3. Kegiatan akhir a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b) Memberikan tes formatif (Postest) untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran PKn yang sudah diajarkan.

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa rangkuman tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. 3. Pengamatan (observasi) Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa serta observasi kinerja guru dengan memberikan tanda cek list ( ). 4. Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Refleksi dilakukan dengan melihat kelemahan dan kelebihan pada proses pembelajaran setelah diterapkannya pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing. Hasil analisis data yang dilaksanakan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus III 1. Perencanaan a. Mendata kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi dari siklus II. c. Menganalisis Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran yang kemudian dijadikan beberapa indikator yang akan diajarkan dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing d. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran pada siklus II, yaitu: pemetaan, silabus, Rencana Perbaikan

Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, soal (pre test & post test), dan lembar panduan observasi 2. Pelaksanaan Pada siklus III materi pembelajarannya adalah Kebebasan Berorganisasi, Kompetensi Dasar: Kebebasan Berorganisasi. Dengan menggunakan model cooperative learning tipe snowball throwing, Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: 1. Kegiatan awal a. Salam pembuka b. Pengondisian kelas c. Guru mengecek kehadiran siswa melalui absensi kelas d. Guru memberikan Apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. e. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan. 2. Kegiatan inti a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi Kebebasan Berorganisasi yang disampaikan oleh guru b. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Kebebasan Berorganisasi yang telah disampaikan oleh guru c. Guru membentuk kelompok, dari 18 siswa di bagi menjadi 4 kelompok secara acak.

d. Setelah siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya, guru memanggil masing-masing ketua kelompok satu orang untuk dijelaskan dan dibagi materi. e. Guru memberikan beberapa lembar kertas kepada setiap kelompok, lalu perwakilan kelompok kembali dan mendiskusikan bersama teman-teman yang lain sesuai dengan materi yang diberikan selama 5 menit. f. Kemudian ketua kelompok memberi nomor urut kepada teman kelompoknya g. Pada tahap selanjutnya satu siswa membuat satu pertanyaan sesuai dengan materinya tentang Kebebasan Berorganisasi selama 10 menit. Lalu kertas tersebut dibentuk seperti bola dan dilempar dari satu kelompok ke kelompok lain bergiliran sesuai dengan komando guru. h. Sekali lemparan guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan soal di kertas yang kedua selama 5 menit. Soal dikerjakan oleh masing-masing siswa sesuai nomor urut soal. Dan begitupun seterusnya sampai soal kembali kepada kelompok pemilik soal. i. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal, kemudian guru bersama siswa mengoreksi dan membahas hasil yang dikerjakan oleh kelompok secara bersama-bersama. j. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi 3. Kegiatan akhir a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b. Memberikan tes formatif (Postest) untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran PKn yang sudah diajarkan.

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. 3. Pengamatan (observasi) Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa serta observasi kinerja guru dengan memberikan tanda cek list ( ). 4. Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Refleksi dilakukan dengan melihat kelemahan dan kelebihan pada proses pembelajaran setelah diterapkannya pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing. Data hasil pelaksanaan siklus I, II, dan III kemudian dikumpulkan untuk digunakan dalam penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas. Dari tahap kegiatan pada siklus I, II, dan III hasil yang diharapkan yaitu: 1. Perubahan sifat pembelajaran yang semula berpusat kepada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. 2. Menjadikan pembelajaran lebih aktif 3. Guru memiliki kemampuan dalam merangsang, membimbing dan mengarahkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang lebih aktif. 4. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn kelas VA SDN O2 Metro Selatan. F. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 60 dengan target keberhasilan dari aktivitas siswa, kinerja guru mencapai 75% dan hasil belajar siswa mencapai 75.