BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang tumbuh dan berkembang secara cepat dan dinamis mengharuskan perusahaan untuk terus

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Perkembangan ekonomi yang semakin meningkat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, peran

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakatnya menunjukkan bahwa investasi pasar modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Sawidji, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. penawaran, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian. suatu negara. (Kamus Pasar Uang dan Modal: 1992)

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. utama berinvestasi di pasar modal adalah untuk menerima dividen, dan capital

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, kas perusahaan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bidang bisnis yang serupa menjadi kendala tersendiri bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dimana di dalamnya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

WIDIYARTI B

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebelum investor memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten (dengan membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa), investor harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar. Pasar modal merupakan sarana yang dapat digunakan untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi dan membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat pengembalian yang mereka harapkan. Dengan adanya pasar modal sehingga saham telah menjadi alternatif yang menarik para pemodal (investor) untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan yang memberikan penghasilan (return) yang cukup lebih tinggi. Kinerja perusahaan yang mencerminkan kekuatan suatu peusahaan merupakan salah satu informasi penting yang sering digunakan oleh investor untuk menginvestasikan sahamnya. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting untuk ikut membangun perekonomian nasional, karena pada ekonomi modern saat ini, pasar modal merupakan saraf financial dunia. Citra yang baik akan berpengaruh bagi pasar modal suatu emiten, Corporate social responsibility juga menjadi salah satu cara untuk menarik banyak minat investor. Untuk memprediksi return dalam berinvestasi, banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan menganalisis kinerja perusahaan. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting untuk ikut membangun perekonomian nasional. Corporate social responsibility (CSR) semakin berkembang pesat seiring banyak kasus yang terjadi dimana perusahaan tidak memberikan kontribusi positif secara langsung kepada masyarakat. Pentingnya CSR, telah mendapat perhatian pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia. Undang-Undang No. 40 Tahun 1

2 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) mewajibkan perusahaan yang usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan bagi perusahaan bidang tertentu saja terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim. CSR merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham (shareholder) melainkan juga kewajiban terhadap stakeholder. CSR menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaanperusahaan dapat menggunakan informasi CSR sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan. Investor individual lebih tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan, sehingga manajemen perusahaan saat ini tidak hanya dituntut terbatas atas pengelolaan dana yang diberikan, namun juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosial. Salah satu industri yang mencari sumber dana di pasar modal adalah industri manufaktur. Saat ini, industri tersebut sedang berfluktuasi dengan tajam di perkirakan akan terus berkembang. Seiring berjalannya waktu industri manufaktur mengalami peningkatan yang sangat pesat. Meningkatknya laju pertumbuhan sektor manufaktur adalah hasil dari permintaan domestik, terutama untuk logam, makanan, bahan kimia, dan suku cadang otomotif. Permintaan domestik seolah tidak terpengaruh oleh krisis keuangan global dan tumbuh sebesar 6,4 persen di paruh pertama 2012, berkat investasi dan konsumsi. (www.worldbank.org/in/news/pressrelease/2012/10/10/indonesia-manufacturing-sector-picks-up-pace). Industri manufaktur di Indonesia harus mampu bersaing dalam hal merebut minat konsumennya yang semakin ketat. Perkembangan kegiatan industri manufaktur memerlukan pembiayaan yang cukup besar sehingga diperlukan

3 alternatif sumber pembiayaan. Melalui pasar modal industri tersebut dapat melakukan penawaran sahamnya sehingga bagi perusahaan manufaktur pertimbangan komposisi struktur keuangan perlu dilakukan, sebab struktur keuangan ini berperan penting dalam meningkatkan kinerja keuangan. Ukuran kinerja yang sangat banyak digunakan yaitu kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Informasi tentang kinerja perusahaan tercermin dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan aliran kas perusahaan serta informasi lain yang terkait dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan (khususnya laporan labarugi) tidak memasukan komponen biaya modal sendiri. Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan suatu perusahaan yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan dengan ukuran-ukurannya. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis perusahaan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan analisa rasio keuangan ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public. Perusahaan yang melakukan penjualan kepada masyarakat bertujuan untuk menambah modal kerja perusahaan, perluasan usaha dan diversifikasi produk. Untuk menarik investor, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerjanya. Pengukuran kinerja dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Investor tertarik dengan saham yang memiliki return positif dan tinggi karena akan meningkatkan kesejahteraan investor. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return perusahaan. Rasio keuangan dikelompokkan dengan lima jenis yaitu : (1) rasio

4 likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (laverage); dan (5) rasio pasar. Kinerja perusahaan ini mencerminkan kekuatan suatu perusahaan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, digunakan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa mendatang. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Berdasarkan bukti nyata, terdapat perbedaan hasil penelitian. Menurut jurnal Hermi dan Ary K, Nanik Idawati dan Tomas Setya, ketiga jurnal tersebut menyatakan bahwa NPM tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham. Hal ini berbanding dengan jurnal milik Fitri Astuti yang menyatakan bahwa NPM memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Variabel ROA tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham menurut jurnal Hermi dan Ary K, dan Dyah Kumala Trisnaemi, sedangkan menurut jurnal Fitri Astuti dan Tomas Setya ROA memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Kemudian dari variabel EPS terdapat 3 jurnal yang menyatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham yang terdapat di jurnal Septriani Ningsih dan Dinnul A, Dyah Kumala Trisnaemi dan Tomas Setya, sedangkan di jurnal Hermi dan Ary K meyatakan bahwa EPS memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Untuk kinerjakeuangan yang diukur oleh PER ada 3 jurnal yang menyatakan pengaruh PER terhadap Return Saham yaitu jurnal Dyah Kumala Trisnaemi, Nanik Idawati dan Tomas Setya, sedangkan di jurnal Hermi dan Ary K menyatakan bahwa PER tidak mempengaruhi nilai Return Saham. Untuk CSR sendiri ada satu jurnal yang menyatakan bahwa CSR mempengaruhi Return Saham terdapat di jurnal Tomas Satya, sedangkan di jurnal Septriani Ningsih dan Dinnul A menyatakan bahwa CSR tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham. Berbeda dari jurnal nasional, jurnal internasional yang dikemukakan oleh Olayinja Marte Uadial dan Harmony J. Parmel menyatakan bahwa ROA dan CSR berpengaruh terhadap Return Saham. Berdasarkan perbedaan dari beberapa jurnal di atas, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY TERHADAP RETURN SAHAM

5 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (BASIC AND CHEMICALS) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah Perkembangan kinerja keuangan yang terdiri dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur basic and chemicals yang tercatat di BEI periode 2011-2014? 2. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR berpengaruh secara simultan terhadap return saham perusahaan manufaktur basic & chemical di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 3. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR berpengaruh secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur basic & chemical di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 4. Rasio apakah yang dominan mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur basic & chemcical di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengatahui Perkembangan kinerja keuangan yang terdiri dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur basic and chemicals yang tercatat di BEI periode 2011-2014 2. Mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR secara serentak terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. 3. Mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio NPM, ROA, EPS, PER serta CSR secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode 2011-2014. 4. Mengetahui rasio yang dominan mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

6 1.4 Manfaat Penelitian 1. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. 2. Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal. 3. Penulis Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan, pengetahuan mengenai pasar modal terutama kinerja keuangan dan return saham serta merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Nazir (2013:47). Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kasus sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomen yang diselidiki. Sedangkan defenisi metode verifikatif menurut Nazir (2010:) : Metode verifikatif adalah penelitian yang bertujuan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau teori

7 Dari metode penelitian yang saya pakai, disini saya memakai teknik pengambilan data yaitu : a. Field Research Field research adalah penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi dari keadaan yang sebenernya atau penelitian langsung ke sumber data. Untuk mendapatkan data atau informasi melalui objek yang diteliti lalu dioleh dan dianalisis. b. Library Research Library Research adalah penelitian dengan cara mempelajari bahan-bahan yang di anggap perlu dari literature-literatur yang terkait masalah yang diteliti untuk mendapatkan bahan yang akan di jadikan landasan teori dalam menyusun skripsi. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk penelitian ini peneliti melakukan penelitian kepada perusahaan manufaktur basic and chemicals pada periode 2011-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Widyatama Bandung jalan Cikutra 204 A Bandung. Waktu penelitian terhitung dari bulan September 2015.