III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 musim ke 43 sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

David Simamora, Ainin Niswati, Sri Yusnaini & Muhajir Utomo

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorim Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Barisan dari bulan Februari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. dengan Yokohama National University Jepang yang dilaksanakan di Kebun

Yurres Satrio Wibowo, Henrie Buchari, M. A. Syamsul Arif & Muhajir Utomo

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. penelitian terletak pada punggung bukit yang relatif datar. Total hujan tahunan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni2013. Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

Tata Cara penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Studi Rehabilitasi Tanah yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

METODELOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Research Station PT Great Giant Pineapple, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 musim ke 43 sampai dengan bulan April 2013 di lahan Politeknik Negeri Lampung. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan adalah cangkul, bor tanah, kantung plastik, alat tulis, ayakan 2 mm, timbangan, lakban, toples, Botol Film, stopwatch, jarum suntik, botol vial ukuran 20 cc, alat ukur soil moisture, alat ukur soil temperature, Oven, gelas ukur, erlen mayer, statip, dan drigen. Bahan yang digunakan yaitu Aquades, pupuk kimia (Urea, SP18 dan KCl), benih jagung P21, herbisida glifosat, bahan-bahan kimia untuk analisis C-organik tanah (metode Walkey & Black) dan Respirasi non rizosfer (Produksi CO 2 ) metode Verstraete, dan Respirasi non rizosfer (Produksi CO 2 ) metode Gas Chromathografi.

15 3.3 Metode Penelitian Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan disusun secara faktorial 4 ulangan. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T 0 = tanpa olah tanah, dan T 1 = olah tanah intensif dan faktor kedua dalam penelitian ini adalah pemupukan nitrogen (N) yaitu N 0 = 0 kg N ha -1 dan N 1 = 100 kg N ha -1. Sampel tanah diambil dari daerah perakaran tanaman jagung yang disebut sebagai respirasi rizosfer dan tanah yang dibatasi paralon yang disebut sebagai daerah non rizosfer. Respirasi rizosfer diambil di sekitar perakaran tanaman jagung atau disela-sela barisan. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Barlett dan aditifitasnya dengan Uji Tukey. Apabila asusmsi terpenuhi, data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNJ 5%. Tata letak penelitian disajikan pada Gambar 1.

16 ------------------------- >>Jalan Aspal Poltek (Utara) Ulangan IV N 1 T 0 N 0 T 0 N 1 T 1 N 0 T 1 Ulangan III N 0 T 1 N 1 T 0 N 0 T 0 N 1 T 1 Ulangan II N 1 T 0 N 0 T 1 N 0 T 0 N 1 T 1 Ulangan I N 1 T 0 N 1 T 1 N 0 T 0 N 0 T 1 Gambar 1. Tata letak percobaan Keterangan : N 0 = 0 kg N ha -1, N 1 = 100 kg N ha -1. T 0 = Tanpa Olah tanah, T 1 = Olah tanah Intensif. = Lahan yang ditanami = Lahan yang tidak ditanami

17 3.4 Pelaksanaan Penelitian Pada saat 2 minggu sebelum tanam lahan disemprot menggunakan herbisida glifosat dengan dosis 4 liter ha -1 untuk mengendalikan gulma yang tumbuh, dan kemudian gulma tersebut digunakan sebagai mulsa untuk perlakuan tanpa olah tanah (TOT). Pada petak olah tanah intensif (OTI) tanah dicangkul dua kali hingga kedalaman 20 cm dan sisa tanaman gulma dibuang dari petak percobaan. Lahan dibagi menjadi 16 petak percobaan sesuai dengan perlakuan dan dengan ukuran tiap petaknya 4m x 6m dengan jarak antar petak yaitu 1 meter. Dibuat lubang tanam dengan jarak 25 x 75 cm, setelah itu ditanami benih jagung varietas P-21 dengan 1 biji perlubang tanam. Aplikasi pupuk N dilakukan secara bertahap yaitu pada 1 minggu setelah tanam. Dosis pupuk yang diterapkan adalah 0 kg N ha -1 dan 100 kg N ha -1. Selain itu pupuk KCl dan SP 18 juga diberikan pada 1 minggu setelah tanam dengan dosis KCl 50 kg N ha -1 dan SP 18 sebanyak 100 kg N ha -1. Pupuk urea diberikan secara 2 tahap yaitu pada saat tanaman jagung berumur 1 minggu dan pada saat pertumbuhan vegetative maksimum. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyulaman dan penyiangan gulma. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada dua titik, yaitu pada tanah yang akan diberi paralon yang kemudian hasilnya yaitu respirasi non rizosfer dan tanah yang ada disekitar rizosfer yang kemudian hasilnya yaitu respirasi rizosfer. Pengambilan sampel pada rizosfer dilakukan sebanyak 3 kali yaitu 9, 30, dan 83 HSO, sedangkan pada non rizosfer dilakukan pada -7, 2, 9, 30, dan 83 HSO.

18 3.4 Pengamatan Variabel Utama 1. Respirasi Rizosfer Respirasi rizosfer diambil di sekitar perakaran tanaman jagung atau disela-sela barisan. Pada akhir masa inkubasi kuantitas C-CO 2 yang dihasilkan ditentukan dengan cara dititrasi. Dua tetes fonolptalin ditambahkan ke dalam gelas beaker yang berisi KOH sampel, kemudian dititrasi dengan HCl sampai warna merah menjadi hilang (volume yang diperlukan dicatat). Kemudian ditambahkan 2 tetes metal orange dan dititrasi kembali dengan HCl sampai warna kuning (orange) berubah menjadi merah muda pink (pink). Jumlah HCl yang digunakan pada tahap kedua titrasi berhubungan langsung dengan jumlah CO 2 yang difiksasi. Cara yang sama juga dilakukan dengan toples tanpa tanah sebagai control CO 2.

19 Jumlah CO 2 total dapat dihitung dengan menggunakan formula: C-CO 2 = (a-c) x t x 12 T x π x r 2 Jumlah CO 2 dari non rizosfer dapat dihitung dengan menggunakan formula: C-CO 2 = (b-c) x t x 12 T x π x r 2 Untuk jumlah CO 2 dari rizosfer dapat dihitung dari respirasi total respirasi non rizosfer. Keterangan : C-CO 2 = mg jam -1 m -2 a = ml HCl untuk respirasi total (setelah ditambahkan metil orange ) b = ml HCl untuk respirasi non rizosfer (setelah ditambahkan metil orange ) c = ml HCl untuk control (setelah ditambahkan metil orange ) t T R = normalitas HCl = waktu pengukuran (jam) = jari jari tabung toples (m) Reaksi yang terjadi: 1. Reaksi pengikatan CO 2 CO 2 + 2 KOH K 2 CO 3 + H 2 O 2. Perubahan warna menjadi tidak berwarna (fenolftalein) K 2 CO 3 + HCl KCl + KHCO 3 3. Perubahan warna kuning menjadi merah muda (metil orange) KHCO 3 + HCl KCl + H 2 O + CO 2

20 2. Respirasi Non Rizosfer Respirasi non rizosfer diukur langsung dilapangan dengan metode Verstraete (Anas, 1989; Stotzky, 1965 dalam A.L, Page dkk., 1982). Pengambilan sampel dilakukan pada saat sebelum perlakuan dan 3 jam setelah pengolahan tanah selama 7 hari pengamatan. Respirasi non rizosfer diukur dengan cara membenamkan paralon sekitar 20-30 cm kedalam tanah kemudian menutup permukaan tanah dengan toples yang telah diketahui volumenya yang didalamnya berisikan botol film berisikan 10 ml 0,1 N KOH. Agar tidak terjadi kebocoran, toples dibenam kedalam tanah 2-3 cm. seperti yang pertama, toples kedua sebagai blanko dimana botol film berisikan 10 ml 0,1 N KOH juga dibenamkan, akan tetapi permukaan tanah dilapisi plastik terlebih dahulu sehingga tidak menangkap CO 2 dari tanah. Perlakuan tersebut dilakukan pagi dan sore selama 2 jam pada tiap-tiap plot perlakuan. Variabel Pendukung 1. C organik 2. N total 3. Kelembaban Tanah