50 JURNAL MANAJEMEN MUTU, Volume 13 Nomor 1, Edisi Januari 2014, 49-53

dokumen-dokumen yang mirip
Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

Universitas Diponegoro,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010)

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

Analisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada waralaba Alfamart cabang Margahayu Bekasi Timur FAJRI PRADADISTA

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU BERSERTIFIKASI

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini direncanakan pada bulan Februari hingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang

Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MTsN JUWET NGRONGGOT NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

JURNAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR FACTOR IN JOB SATICFACTION OF EMPLOYEES AT PT TELKOM KEDIRI

TOPIK UTAMA PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

PENGARUH KOMUNIKASI INTERN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 1 SURUH KABUPATEN SEMARANG MUHSIN 1

Bab 3 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PDAM TIRTA PERWITASARI DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPI, JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Sheraton Bandung Hotel & Towers di Jl. Ir.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN KANTOR INSPEKSI BANK RAKYAT INDONESIA JAYAPURA

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA DI PENDIDIKAN JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENELITIAN PENGAJARAN. Paningkat Siburian. Abstarak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada karyawan KPRI Ragom Gawi Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PENGARUH PELATIHAN KERJA, PROMOSI JABATAN, DAN MUTASI JABATAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BANK JATIM CABANG NGANJUK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

Purwadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah)

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

Transkripsi:

UPN "VETERAN" JAKARTA

? 2. Apakah terdapat pengaruh pengawasan? 3. Apakah terdapat pengaruh kominunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU? 4. Apakah terdapat pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan kominunikasi interpersonal? Tujuan Pustaka Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan masalah yang cukup menarik dan penting di kalangan ahli psikologi industri, karena terbukti besar manfaatnya bagi kepentingan individual, industri dan masyarakat. Banyak ahli mendefinisikan mengenai kepuasan kerja, diantaranya adalah Locke dalam Ashar (2001, 350) bahwa kepuasan kerja sebagai perasaan senang atau keadaan emosional positif terhadap pekerjaan atau pengalaman dalam pekerjaannya. Senada dengan pendapat Agoes Dariyo (2003:76) menyatakan bahwa: Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu pekerjaan itu sendiri apakah membuat dirinya puas atau tidak. Penilaian ini bersifat individual, artinya antara individu yang satu dengan yang lainya berbeda. Menurut T. Hani Handoko (2002:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut Tiffin dalam As ad (2000, 104) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. Sependapat dengan Robert Hoppecl dalam Pandji Anoraga (2006, 81) bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu sebagai jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan kajian teori mengenai kepuasan kerja, maka yang dimaksud dengan kepuasan kerja pegawai adalah suatu perasaan senang atau keadaan emosional positif, menyenangkan dan mencintai pekerjaan atau pengalaman dan pekerjaannya sebagai pegawai. Promosi Jabatan Sastrohadiwiryo (2002, 258) berpendapat bahwa promosi jabatan dapat diartikan sebagai proses perubahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Promosi jabatan adalah proses menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan yang lebih tanggung jawab. Sesuai uraian tersebut di atas yang dimaksud dengan promosi jabatan adalah sebagai proses perubahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Dimensi dalam penelitian ini adalah prestasi kerja dan loyalitas. Pengawasan Prinsip-prinsip pengawasan melekat yaitu kebenaran-kebenaran yang pokok atau apa yang diyakini menjadi kebenaran-kebenaran dalam bidang pengawasan dan pengendalian sebagaimana tertuang dalam Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI, 1999) prinsip Waskat pada umumnya adalah: (1) Obyektif dan menghasilkan fakta, (2) Berpangkal tolak pada keputusan pimpinan, (3) Preventif, (4) Efisiensi, (5) Bersifat membimbing dan mendidik. Tanpa pengawasan akan menghasilkan terjadinya penyimpangan- penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian salah satu tugas dari manajer atau pimpinan yang penting menjalankan pengawasan yang baik dalam organisasi. Mufham Al-Amin (2006,47) Pengawasan adalah segala sesuatu semua yang berkaitan dalam proses penjagaan dan pengarahan yang dilakukan secara sungguh-sungguh agar obyek yang diawasi dapat berjalan semestinya, ini karena pengawasan merupakan penilaian terhadap obyek dan atau 50 JURNAL MANAJEMEN MUTU, Volume 13 Nomor 1, Edisi Januari 2014, 49-53

kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memastikan apakah tugas dan fungsi telah berjalan semestinya. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI nomor: 19 tahun 2000 Pengawasan adalah seluruh proses obyek dan atau kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Adapun tugas pengawasannya, menurut Mufhan Amin (2006, 49) adalah proses manajemen dalam melaksanakan kegiatannya dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan teori-teori dan pendapatpendapat dari berbagai kalangan maka penulis mempunyai pendapat bahwa pengawasan adalah suatu bentuk pemantauan langsung yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran dari suatu kegiatan berdasarkan tolak ukur yang ditetapkan, guna menghindari penyimpanganpenyimpangan dan kegiatan tersebut dapat mencapai sasaran sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikatornya adalah: situasi dan kondisi, lingkungan, sarana, program, tugas pokok, dan kegiatan. Komunikai Interpersonal Proses penyampaian pesan- pesan yang berlangsung antar anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan maupun bawahan dengan bawahan. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa komunikasi adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi. Dengan kata lain penerima pesan dalam komunikasi adalah orang-orang dalam organisasi. Jenis Komunikasi Intern yang ada dalam organisasi terdiri dari: Komunikasi Personal Komunikasi personal yaitu komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu: pertama, komunikasi tatap muka (face to face communication) yaitu komunikasi yang berlangsung secara dialogis saling menatap sehingga terjadi kotak pribadi atau personal contact. Kedua, komunikasi personal bermedia yaitu komunikasi dengan menggunakan alat misalnya telepon dan memorandum. Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok yaitu komunikasi antara seseorang dengan kelompok orang dalam situasi tatap muka. Jenis komunikasi kelompok ini terdiri dari: Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication) dan komunikasi kelompik besar (Large Group Communication). Berdasarkan teori-teori dan pendapatpendapat dari berbagai kalangan maka penulis mempunyai pendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah interaksi antara manusia secara individual maupun kelompok yang memberi makna terhadap informasi baru atau pengetahuan baru. Beberapa dimensi komunikasi interpersonal adalah: komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan komunikasi horizontal. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh promosi jabatan terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Promosi jabatan berarti penaikkan jabatan yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Pemberian promosi kepada seseorang pegawai, berarti bahwa pegawai tersebut naik ke posisi yang lebih tinggi dalam suatu struktur organisasi suatu badan usaha. 2. Pengaruh pengawasan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU Pengawasan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penjagaan dan pengarahan. Kinerja seorang pegawai yang mendapatkan pengawasan yang ketat akan membuat kinerja pegawai tersebut semakin efektif sehingga karyawan akan merasakan kepuasan kerja. 3. Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Komunikasi memegang peranan penting dalam mewujudkan situasi dan lingkungan kerja dalam kehidupan berorganisasi. Komunikasi sebagai "inti" dalam sebuah organisasi, maka terjadinya kesalahpahaman berkomunikasi akan menyebabkan kehancuran /ketidakharmonisan pada perangkat arganisasi. Komunikasi tidak hanya ditujukan pada penyampaian informasi" tetapi juga penerima informasi dengan baik. Artinya dalam berkomunikasi perlu dibentuk kerjasama yang baik antara perangkat organisasi" Dengan Pengaruh Promosi Jabatan...(Agung Wibowo, Said Djamaluddin, dan Adella) 51

demikian diharapkan kepuasan kerja karyawan akan meningkat. 4. Pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Komunikasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Komunikasi yang efektif akan tercapai jika informasi, ide, pesan-pesan maupun gagasan disampikan dengan jelas, dipersepsi, dimengerti dan dilaksanakan sama dengan maksud si pengirim pesan sehingga berpengaruh terhadap kepuasan kerjanya. Penelitian Hipotesis Adapun rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga terdapat pengaruh promosi jabatan 2. Diduga terdapat pengaruh pengawasan 3. Diduga terdapat pengaruh komunikasi interpersonal Terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU 4. Diduga terdapat pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey berbentuk korelasional. Teknik penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling), yaitu sampel diambil sebanyak 46 orang pegawai dari 86 karyawan. Penelitian ini menggunakan empat instrumen sesuai dengan variabel penelitian, yakni: (a) instrumen untuk mengukur kepuasan kerja, (b) instrumen untuk mengukur promosi jabatan, (c) instrumen untuk pengawasan, dan (d) instrumen untuk mengukur komunikasi interpersonal. Instrumen penelitian dikembangkan sendiri oleh peneliti. Uji coba instrumen telah dilakukan dengan hasil valid dan reliebel. Pengujian persyaratan analisis dilakukan yaitu uji normalitas dengan homogenitas. Hasil pengujian normal dan homogeny untuk semua variabel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hipotesis pertama yang diajukan adalah terhadap hubungan antara promosi jabatan dengan kepuasan kerja. Pegawai dalam hubungan ini makin tinggi promosi jabatan akan semakin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regresi linear sederhana terhadap variabel bebas. Menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,736 dan konstanta a sebesar 20,868 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 20,868 + 0,736 X 1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan satu skor bakat keteknikan, akan menyebabkan kenaikan rata-rata skor sebesar 0,716 skor kepuasan kerja pada konstanta 20,868. Kekuatan hubungan antara promosi jabatan dengan kepuasan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar ry 1 = 0,714. Berdasarkan uji signifikansi korelasi diatas diproleh nilai thitung = 2,321 lebih besar dari ttabel = 6,767, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara promosi kerja (X 1 ) dengan kinerja (Y) sebesar 0,714 adalah sangat signifikan. Koefisien determinasinya adalah r2y 1 = 0,510 atau 51%, berarti bahwa 51% variabel hasil kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh promosi jabatan (X 1. Hipotesis kedua yang diajukan adalah terdapat hubungan antara pengawasan dengan kepuasan kerja. Dalam hubungan ini makin tinggi pengawasan makin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regrsi linear sederhana terhadap variabel bebas pengawasan dengan kepuasan kerja menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,698 dan konstanta a sehingga 13,744 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 13,744 + 0,698 X2. Ini berarti bahwa setiap kenaikan satu skor kemampuan konseptual, akan menyebabkan kenaikan rata-rata skor sebesar 0,698 skor hasil belajar pada konstanta 13,744. Kekuatan hubungan antara pengawasan dengan kepuasan kerja ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar ry2 = 0,759. Berdasarkan pengujian signifikansi koefisien korelasi antara pengawasan (X2) dengan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,756 adalah sangat signifikan. 52 JURNAL MANAJEMEN MUTU, Volume 13 Nomor 1, Edisi Januari 2014, 49-53

Koefisien determinasinya adalah r2y2 = 0,577 atau berarti bahwa 57,7% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh pengawasan (X2). Hipotesis ketiga yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja. Dalam hubungan ini makin tinggi komunikasi interpersonal akan makin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regresi linear sederhana terhadap variabel bebas komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,56 dan konstanta a sebesar 23,073 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 23,037 X3. Ini berarti bahwa setiap kanaikan suatu skor presepsi kualitas perkuliahan, akan menyebabkan kanaikan rata-rata skor sebesar 0,56 skor hasil belajar pada konstanta 23,077. Kekuatan hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar ry3 = 0,782. Berdasarkan uji signifikan korelasi diatas, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara komunikasi interpersonal (X3) dan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,782 adalah signifikan. Koefisien determinasinya adalah r2y3 = atau berarti bahwa 61,2% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh komunikasi interpersonal (X3). Hipotesis keempat yang diajukan adalah terdapat hubungan antara promosi jabatan, pengawasan dengan kepuasan kerja. Pengaruh regresi jamak yang diperoleh dari hasil perhitungan menghasilkan koefisien regresi jamak b sebesar 0,353 untuk X1 (promosi jabatan), 0,393 untuk X2 (pengawasan),0,195 untuk X3 (komunikasi interpersonal) sehingga persamaan regresinya adalah Y = 0,317 + 0,353 X1 + 0,393 X2 + 0,195 X3. Model persamaan tersebut mengandung arti bahwa apabila secara bersamasama promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal ditingkatan sebesar satu skor maka akan terjadi kecenderungan peningkatan kepuasan kerja 0,941 atau 0,353 + 0,393 + 0,195 dengan konstanta 0,317. Kekuatan hubungan antara promosi jabatan, kesejahteraan, dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kepusan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar Ry123 = 0,884. Berdasarkan uji signifikan korelasi diatas, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara promosi jabatan (X1), pengawasan (X2), komunikasi interpersonal (X3) secara bersamasama dengan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,884 adalah signifikan. Koefisien determinasinya adalah R 2 y123= atau berarti bahwa 78,2% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh promosi jabatan (X1), pengawasan (X2), komunikasi interpersonal (X3). Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kepuasan kerja. SIMPULAN Kepuasan kerja karyawan dapat ditingkatkan melalui peningkatan promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan ketiga variabel tersebut. DAFTAR PUSTAKA Al Amin Mufhan, (2006). Manajemen Pengawasan, Kalam Indonesia, Jakarta. Anoraga, Pandji, (2006). Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta. As ad, (2000). Psikologi Islami: Seri Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta. Ashar Sunyoto Munantar, (2001). Psikologi Industri & Organisasi, Ui Press, Jakarta. Dariyo, Agoes, (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, Grasindo, Jakarta. Handoko, T. Hani, (2002). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Pengaruh Promosi Jabatan...(Agung Wibowo, Said Djamaluddin, dan Adella) 53