UPN "VETERAN" JAKARTA
? 2. Apakah terdapat pengaruh pengawasan? 3. Apakah terdapat pengaruh kominunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU? 4. Apakah terdapat pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan kominunikasi interpersonal? Tujuan Pustaka Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan masalah yang cukup menarik dan penting di kalangan ahli psikologi industri, karena terbukti besar manfaatnya bagi kepentingan individual, industri dan masyarakat. Banyak ahli mendefinisikan mengenai kepuasan kerja, diantaranya adalah Locke dalam Ashar (2001, 350) bahwa kepuasan kerja sebagai perasaan senang atau keadaan emosional positif terhadap pekerjaan atau pengalaman dalam pekerjaannya. Senada dengan pendapat Agoes Dariyo (2003:76) menyatakan bahwa: Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu pekerjaan itu sendiri apakah membuat dirinya puas atau tidak. Penilaian ini bersifat individual, artinya antara individu yang satu dengan yang lainya berbeda. Menurut T. Hani Handoko (2002:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut Tiffin dalam As ad (2000, 104) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja sama antar pemimpin dan sesama karyawan. Sependapat dengan Robert Hoppecl dalam Pandji Anoraga (2006, 81) bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu sebagai jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan kajian teori mengenai kepuasan kerja, maka yang dimaksud dengan kepuasan kerja pegawai adalah suatu perasaan senang atau keadaan emosional positif, menyenangkan dan mencintai pekerjaan atau pengalaman dan pekerjaannya sebagai pegawai. Promosi Jabatan Sastrohadiwiryo (2002, 258) berpendapat bahwa promosi jabatan dapat diartikan sebagai proses perubahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Promosi jabatan adalah proses menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan yang lebih tanggung jawab. Sesuai uraian tersebut di atas yang dimaksud dengan promosi jabatan adalah sebagai proses perubahan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Dimensi dalam penelitian ini adalah prestasi kerja dan loyalitas. Pengawasan Prinsip-prinsip pengawasan melekat yaitu kebenaran-kebenaran yang pokok atau apa yang diyakini menjadi kebenaran-kebenaran dalam bidang pengawasan dan pengendalian sebagaimana tertuang dalam Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI, 1999) prinsip Waskat pada umumnya adalah: (1) Obyektif dan menghasilkan fakta, (2) Berpangkal tolak pada keputusan pimpinan, (3) Preventif, (4) Efisiensi, (5) Bersifat membimbing dan mendidik. Tanpa pengawasan akan menghasilkan terjadinya penyimpangan- penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian salah satu tugas dari manajer atau pimpinan yang penting menjalankan pengawasan yang baik dalam organisasi. Mufham Al-Amin (2006,47) Pengawasan adalah segala sesuatu semua yang berkaitan dalam proses penjagaan dan pengarahan yang dilakukan secara sungguh-sungguh agar obyek yang diawasi dapat berjalan semestinya, ini karena pengawasan merupakan penilaian terhadap obyek dan atau 50 JURNAL MANAJEMEN MUTU, Volume 13 Nomor 1, Edisi Januari 2014, 49-53
kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memastikan apakah tugas dan fungsi telah berjalan semestinya. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI nomor: 19 tahun 2000 Pengawasan adalah seluruh proses obyek dan atau kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Adapun tugas pengawasannya, menurut Mufhan Amin (2006, 49) adalah proses manajemen dalam melaksanakan kegiatannya dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan teori-teori dan pendapatpendapat dari berbagai kalangan maka penulis mempunyai pendapat bahwa pengawasan adalah suatu bentuk pemantauan langsung yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran dari suatu kegiatan berdasarkan tolak ukur yang ditetapkan, guna menghindari penyimpanganpenyimpangan dan kegiatan tersebut dapat mencapai sasaran sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikatornya adalah: situasi dan kondisi, lingkungan, sarana, program, tugas pokok, dan kegiatan. Komunikai Interpersonal Proses penyampaian pesan- pesan yang berlangsung antar anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan maupun bawahan dengan bawahan. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa komunikasi adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi. Dengan kata lain penerima pesan dalam komunikasi adalah orang-orang dalam organisasi. Jenis Komunikasi Intern yang ada dalam organisasi terdiri dari: Komunikasi Personal Komunikasi personal yaitu komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu: pertama, komunikasi tatap muka (face to face communication) yaitu komunikasi yang berlangsung secara dialogis saling menatap sehingga terjadi kotak pribadi atau personal contact. Kedua, komunikasi personal bermedia yaitu komunikasi dengan menggunakan alat misalnya telepon dan memorandum. Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok yaitu komunikasi antara seseorang dengan kelompok orang dalam situasi tatap muka. Jenis komunikasi kelompok ini terdiri dari: Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication) dan komunikasi kelompik besar (Large Group Communication). Berdasarkan teori-teori dan pendapatpendapat dari berbagai kalangan maka penulis mempunyai pendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah interaksi antara manusia secara individual maupun kelompok yang memberi makna terhadap informasi baru atau pengetahuan baru. Beberapa dimensi komunikasi interpersonal adalah: komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan komunikasi horizontal. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh promosi jabatan terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Promosi jabatan berarti penaikkan jabatan yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Pemberian promosi kepada seseorang pegawai, berarti bahwa pegawai tersebut naik ke posisi yang lebih tinggi dalam suatu struktur organisasi suatu badan usaha. 2. Pengaruh pengawasan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU Pengawasan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penjagaan dan pengarahan. Kinerja seorang pegawai yang mendapatkan pengawasan yang ketat akan membuat kinerja pegawai tersebut semakin efektif sehingga karyawan akan merasakan kepuasan kerja. 3. Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Komunikasi memegang peranan penting dalam mewujudkan situasi dan lingkungan kerja dalam kehidupan berorganisasi. Komunikasi sebagai "inti" dalam sebuah organisasi, maka terjadinya kesalahpahaman berkomunikasi akan menyebabkan kehancuran /ketidakharmonisan pada perangkat arganisasi. Komunikasi tidak hanya ditujukan pada penyampaian informasi" tetapi juga penerima informasi dengan baik. Artinya dalam berkomunikasi perlu dibentuk kerjasama yang baik antara perangkat organisasi" Dengan Pengaruh Promosi Jabatan...(Agung Wibowo, Said Djamaluddin, dan Adella) 51
demikian diharapkan kepuasan kerja karyawan akan meningkat. 4. Pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal terhadap Indonesia (Persero) Tbk. KCU Komunikasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Komunikasi yang efektif akan tercapai jika informasi, ide, pesan-pesan maupun gagasan disampikan dengan jelas, dipersepsi, dimengerti dan dilaksanakan sama dengan maksud si pengirim pesan sehingga berpengaruh terhadap kepuasan kerjanya. Penelitian Hipotesis Adapun rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga terdapat pengaruh promosi jabatan 2. Diduga terdapat pengaruh pengawasan 3. Diduga terdapat pengaruh komunikasi interpersonal Terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU 4. Diduga terdapat pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey berbentuk korelasional. Teknik penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling), yaitu sampel diambil sebanyak 46 orang pegawai dari 86 karyawan. Penelitian ini menggunakan empat instrumen sesuai dengan variabel penelitian, yakni: (a) instrumen untuk mengukur kepuasan kerja, (b) instrumen untuk mengukur promosi jabatan, (c) instrumen untuk pengawasan, dan (d) instrumen untuk mengukur komunikasi interpersonal. Instrumen penelitian dikembangkan sendiri oleh peneliti. Uji coba instrumen telah dilakukan dengan hasil valid dan reliebel. Pengujian persyaratan analisis dilakukan yaitu uji normalitas dengan homogenitas. Hasil pengujian normal dan homogeny untuk semua variabel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hipotesis pertama yang diajukan adalah terhadap hubungan antara promosi jabatan dengan kepuasan kerja. Pegawai dalam hubungan ini makin tinggi promosi jabatan akan semakin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regresi linear sederhana terhadap variabel bebas. Menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,736 dan konstanta a sebesar 20,868 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 20,868 + 0,736 X 1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan satu skor bakat keteknikan, akan menyebabkan kenaikan rata-rata skor sebesar 0,716 skor kepuasan kerja pada konstanta 20,868. Kekuatan hubungan antara promosi jabatan dengan kepuasan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar ry 1 = 0,714. Berdasarkan uji signifikansi korelasi diatas diproleh nilai thitung = 2,321 lebih besar dari ttabel = 6,767, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara promosi kerja (X 1 ) dengan kinerja (Y) sebesar 0,714 adalah sangat signifikan. Koefisien determinasinya adalah r2y 1 = 0,510 atau 51%, berarti bahwa 51% variabel hasil kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh promosi jabatan (X 1. Hipotesis kedua yang diajukan adalah terdapat hubungan antara pengawasan dengan kepuasan kerja. Dalam hubungan ini makin tinggi pengawasan makin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regrsi linear sederhana terhadap variabel bebas pengawasan dengan kepuasan kerja menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,698 dan konstanta a sehingga 13,744 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 13,744 + 0,698 X2. Ini berarti bahwa setiap kenaikan satu skor kemampuan konseptual, akan menyebabkan kenaikan rata-rata skor sebesar 0,698 skor hasil belajar pada konstanta 13,744. Kekuatan hubungan antara pengawasan dengan kepuasan kerja ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar ry2 = 0,759. Berdasarkan pengujian signifikansi koefisien korelasi antara pengawasan (X2) dengan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,756 adalah sangat signifikan. 52 JURNAL MANAJEMEN MUTU, Volume 13 Nomor 1, Edisi Januari 2014, 49-53
Koefisien determinasinya adalah r2y2 = 0,577 atau berarti bahwa 57,7% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh pengawasan (X2). Hipotesis ketiga yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja. Dalam hubungan ini makin tinggi komunikasi interpersonal akan makin tinggi kepuasan kerja. Pengaruh regresi linear sederhana terhadap variabel bebas komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja menunjukkan bahwa koefisien regresi b sebesar 0,56 dan konstanta a sebesar 23,073 sehingga persamaan regresinya adalah Y = 23,037 X3. Ini berarti bahwa setiap kanaikan suatu skor presepsi kualitas perkuliahan, akan menyebabkan kanaikan rata-rata skor sebesar 0,56 skor hasil belajar pada konstanta 23,077. Kekuatan hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar ry3 = 0,782. Berdasarkan uji signifikan korelasi diatas, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara komunikasi interpersonal (X3) dan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,782 adalah signifikan. Koefisien determinasinya adalah r2y3 = atau berarti bahwa 61,2% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh komunikasi interpersonal (X3). Hipotesis keempat yang diajukan adalah terdapat hubungan antara promosi jabatan, pengawasan dengan kepuasan kerja. Pengaruh regresi jamak yang diperoleh dari hasil perhitungan menghasilkan koefisien regresi jamak b sebesar 0,353 untuk X1 (promosi jabatan), 0,393 untuk X2 (pengawasan),0,195 untuk X3 (komunikasi interpersonal) sehingga persamaan regresinya adalah Y = 0,317 + 0,353 X1 + 0,393 X2 + 0,195 X3. Model persamaan tersebut mengandung arti bahwa apabila secara bersamasama promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal ditingkatan sebesar satu skor maka akan terjadi kecenderungan peningkatan kepuasan kerja 0,941 atau 0,353 + 0,393 + 0,195 dengan konstanta 0,317. Kekuatan hubungan antara promosi jabatan, kesejahteraan, dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kepusan kerja ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar Ry123 = 0,884. Berdasarkan uji signifikan korelasi diatas, disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara promosi jabatan (X1), pengawasan (X2), komunikasi interpersonal (X3) secara bersamasama dengan kepuasan kerja (Y) sebesar 0,884 adalah signifikan. Koefisien determinasinya adalah R 2 y123= atau berarti bahwa 78,2% variasi kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan oleh promosi jabatan (X1), pengawasan (X2), komunikasi interpersonal (X3). Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kepuasan kerja. SIMPULAN Kepuasan kerja karyawan dapat ditingkatkan melalui peningkatan promosi jabatan, pengawasan, dan komunikasi interpersonal. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan ketiga variabel tersebut. DAFTAR PUSTAKA Al Amin Mufhan, (2006). Manajemen Pengawasan, Kalam Indonesia, Jakarta. Anoraga, Pandji, (2006). Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta. As ad, (2000). Psikologi Islami: Seri Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta. Ashar Sunyoto Munantar, (2001). Psikologi Industri & Organisasi, Ui Press, Jakarta. Dariyo, Agoes, (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, Grasindo, Jakarta. Handoko, T. Hani, (2002). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Sastrohadiwiryo, B. Siswanto, (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Pengaruh Promosi Jabatan...(Agung Wibowo, Said Djamaluddin, dan Adella) 53