Media Audio Visual dalam Pembelajaran Tari Melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING DI MTS MA ARIF NU 08 MATARAM BARU. (Jurnal) Oleh WINDA PRASTIKA NINGRUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

PEMBELAJARAN TARI MENGGUNAKAN TAHAPAN KOREOGRAFI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1KALIREJO. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

(Jurnal Penelitian) Oleh. Maria Regina Maharani Pembimbing: 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. 2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN SMP NEGERI 1 BATANGHARI. (Jurnal Penelitian) Oleh

ABSTRACT THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA ON LEARNING SIGEH PENGUTEN DANCE AT IV B CLASS OF SD NEGERI 1 BANDAR AGUNG NOVITA HENDRA TRISNA WATI

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SMK. (Jurnal Penelitian) Oleh GITA SHERVINA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENERAPAN VISUAL- AUDITORY- KINESTETIK DALAM TARI MELINTING PADA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK. (Jurnal Penelitian) Oleh

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS X. (Jurnal Penelitian) Oleh FREDI TENANG

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

Jurnal Seni dan Pembelajaran TEKNIK PENILAIAN OBSERVASI PADA RAGAM GERAK TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

BAB III METODE PENELITIAN

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Transkripsi:

Media Audio Visual dalam Pembelajaran Tari Melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung Bunga Tri Wahyuni 1*, Agung Kurniawan 2, Riyan Hidayatullah 3 1 FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 2 Dosen FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 3 Dosen FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung * e-mail: bungatri55@gmai.com, Telp: +6281278811477 Abstract: Audio Visual Media to Learning Melinting Dance in Mts Negeri 2 Bandar Lampung. The aim of this research was to describe the implementation of audio visual media in Melinting dance learning in VIII class of MTs N 2 Bandar Lampung. The method that was used was qualitative desciptive. The data collecting techniques were observation method, interview and documentation. The data resource was six students of VIII class in MTs N 2 Bandar Lampung who involved in the extracurricular activity of melinting dance. The instruments in this research were observation guide, interview guide, documentation guide, students activity assessment guide and practiced test assessment guide. The data analysis that is used reduction data, data presentation, and verification. The theories that were used in this research were learning theory audio visual media. The result showed that learning using audio visual method for melinting dance is in a good categorize because more than 70% students can absorb this learning. The result data in this from students ability in mode of movement learning using audio visual. Keyword : audio visual, extracurricular, melinting dance Abstrak : Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Tari Melinting Di Mts Negeri 2 Bandar Lampung. Rumusan masalah pada penelitian ini Bagaimanakah proses dan hasil pembelajaran menggunakan media audio visual dalam pembelajaran tari melinting di MTs N 2 Bandar Lampung? Tujuan penelitian untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran menggunakan media audio visual dalam pembelajaran tari melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung. Menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah kontruktivisme, tari melinting Lampung, media audiovisual. Sumber data adalah guru dan 6 siswa di esktrakurikuler. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Analisis data yang digunakan reduksi data, display data, dan vertifikasi data. Hasil pembelajaran menggunakan media audio visual pada tari melinting kategori baik dikarenakan lebih dari 70% peserta didik yang telah di ajarkan dapat menyerap materi yang telah di ajarkan. hasil ditinjau dari nilai kemampuan peserta didik dalam pembelajaran ragam gerak dengan audio visual. Kata kunci : audio visual, ekstrakurikuler, tari melinting

PENDAHULUAN Kebudayaan menjadi warisan manusia yang dilestarikan melalui berbagai cara. Kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan dan nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Kebudayaan berisi, antara lain perangkat model pengetahuan atau sistem makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang ditransmisikan secara historis. serta merupakan pedoman bersikap dan bertindak dalam menghadapi lingkungan, guna memenuhi berbagai kebutuhannya menurut C. Geertz (Bahari, 2008: 30). Kebudayaan secara tidak langsung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan masyarakat, salah satunya termasuk dalam materi pendidikan yang berkembang disekolah dan dipelajari oleh siswa. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 Th. 2003, pasal 1). Dengan hal tersebut, maka pendidikan sangat dibutuhkan demi kemajuan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran, kini ada cara berbeda dalam menyampaikan materi pembelajaran guna memajukan kualitas pendidikan yakni dengan media. Sesuai perkembangan zaman, hampir setiap kegiatan pembelajaran dalam pelaksanaannya menggunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Secara langsung, teknologi menunjang adanya media - media yang digunakan dalam dunia pendidikan. Sebagai salah satu bagian dari pendidikan, banyak cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik, mudah dipahami dan dapat dipelajari setiap waktu. Dalam proses pembelajaran telah banyak mata pelajaran yang menggunakan media pembelajaran sebagai sarana menyampaikan materi kepada siswa. Melalui media pembelajaran, guru tidak akan kesulitan untuk terus mengulang atau memberikan contoh tentang materi yang disampaikan dan siswa akan lebih tertarik dan tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh Paivio (dalam Arsyad, 2011) bahwa belajar menggunakan indra pandang dengan melibatkan indra lainnya akan memberikan keuntungan yang lebih optimal dalam proses pembelajaran. Media ini juga disesuaikan dengan kemampuan kognitif para siswa yang tentunya berbeda, sehingga tiap siswa dapat menggunakan media ini sesuai kebutuhan masing-masing yaitu siswa dapat mengulang kembali setiap ragamnya dengan melihat dari video tersebut dan melakukan imitasi/meniru. Sesuai dengan materi kompetensi yang ada di kurikulum MTs Negeri 2 Bandar Lampung yaitu tari kelompok. Tari melinting ditarikan oleh penari putri sehingga siswi putri dapat tetap mempelajarinya secara kelompok. Tari melinting memiliki beberapa ragam gerak yang rumit untuk dipelajari. Tari ini pada awalnya adalah tari upacara yang kemudian berubah fungsi menjadi tari penyambutan. Ragam gerak tari melinting memiliki keunikan yang terletak pada gerakan kaki penari putri. Properti yang digunakan dalam tari tersebut adalah kipas yang diberi nama kipas berimbung. Geraknya yang anggun dan lincah menggambarkan

keanggunan para putra dan putri kerajaan yang telah dikembangkan agar terlihat lebih menarik. Dengan mempelajari tari melinting, siswa dapat menambah wawasan tentang tari tradisional. Kegiatan ekstrakurikuler yang berada di MTs Negeri 2 Bandar Lampung, hanya diajarakan oleh guru seni budaya dari media audio visual sehingga siswa dapat menirukan gerakan seni tari yang diajarkaan, guru seni budaya juga masih belum memahami ragam gerak tari melinting dikarenakan guru pengajar di sekolah tersebut bukan berlatar belakang pendidikan seni tari dan masih kurangnya pengetahuan mereka tentang tari melinting. Dalam proses pembelajaran tari di MTs Negeri 2 Bandar Lampung banyak mata pelajaran yang menggunakan media pembelajaran sebagai sarana menyampaikan materi kepada siswa. Melalui media pembelajaran, guru tidak akan kesulitan untuk terus mengulang atau memberikan contoh tentang materi yang disampaikan dan siswa akan lebih tertarik dan tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Dengan menggunakan media audio visual di harapkan dapat membantu guru untuk menyampaikan materi yang di ajarkan dan memudahkan siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan, guru hanya menggunakan alat bantu berupa media audio visual saja dan tidak mengajarkan praktik tari sehingga siswa hanya belajar tari melalui audio visual dan kakak kelas. Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul Media audio visual dalam pembelajaran tari melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2013:3). Jenis penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai fakta yang ada di lapangan terkait peoses tari melinting dalam pendidikan ekstrakurikuler. Desain penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap-tahap secara sistematis agar diperoleh data yang sistematis pula. Terdapat empat tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mulai tahap pra-lapangan, lapangan, analisis data, dan penulisan laporan (Moleong, 2011:85). Tahap pralapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Enam langkah yang dilakukan dalam tahap pra-lapangan, yaitu: a. Memilih sekolah yang akan diteliti, yakni MTs Negeri 2 Bandar Lampung. b. Permohonan izin kepada pihak sekolah MTs Negeri 2 Bandar Lampung agar penelitian ini dapat dilaksanakan di Sekolah tersebut. Permohonan ini berupa surat penelitian pendahuluan dan surat izin penelitian. c. Melakukan observasi awal terhadap guru dan peserta didik yang melaksanakan proses tari melinting dalam pendidikian ekstrakurikuler. d. Melakukan wawancara kepada narasumber dan guru Sekolah MTs Negeri 2 Bandar Lampung, Ibu Prapti Winarti dan Bapak kepala sekolah, pada hari Jumat tanggal 25 Desember 2015 pukul 13.00 WIB di MTs Negeri 2 Bandar Lampung.

e. Menyusun rancangan penelitian setelah mengetahui permasalahan yang terletak pada peserta didik dan guru ekstrakurikuler tari melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung yaitu guru yang mengajar ekstrakurikuler tersebut bukan lulusan pendidikan seni tari dan masih kurangnya pengetahuan tentang tari. f. Menyiapkan perlengkapan penelitian yang akan digunakan selama proses penelitian. Perlengkapan tersebut berupa lembar pengamatan peserta didik, lembar pengamatan guru, dan alat dokumentasi. Lembar pengamatan peserta didik untuk mengamati proses tari melinting mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan keenam. Lembar pengamatan guru untuk mengamati proses tari melinting. Alat dokumentasi berupa alat perekam suara, kamera digital untuk mengambil gambar dan merekam video semua aktivitas peserta didik dalam proses tari melinting dalam pendidikan ekstrakurikuler. Tahap selanjutnya setelah tahap pra-lapangan dilaksanakan, yaitu tahap lapangan. Tahap lapangan dilaksanakan mulai dari memahami terlebih dahulu latar penelitian dan mempersiapkan diri sebelum melakukan penelitian. Langkah selanjutnya, melakukan pengamatan menggunakan lembar pengamatan peserta didik terhadap proses tari melinting dalam pendidikan ekstrakurikuler. Mengambil gambar dan merekam video juga dilakukan untuk mendokumentasikan semua aktivitas peserta didik selama proses tari melinting dalam pendidikan ekstrakurikuler menggunakan kamera digital. Mencatat semua data tambahan yang diperoleh dari lapangan ke dalam catatan lapangan. Semua data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam tahap analisis data. Analisis data merupakan tahap mengorganisasikan dan mengurutkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi ke dalam kategori-kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih hal yang penting untuk dipelajari, dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2014:244). Analisis data bertujuan untuk menyimpulkan hasil penelitian dari proses pembelajaran ekstrakurikuler tari melinting denga audio visual. Tahap terakhir setelah semua dilaksanakan, yakni menuliskan hasil penelitian ke dalam bentuk laporan penelitian. Kegiatan peneliti ini hanya menyajikan apa yang terjadi pada diri obyek atau wilayah yang diteliti melalui catatan lapangan yang telah di persiapkan sebelumnya, kemudian dipaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan audio visual dalam pembelajaran ragam gerak tari melinting pada kegiatan ekstrakurikuler di MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2013:172). Sumber data dalam penelitian ini adalah aktifitas siswa pada kegiatan ekstrakulikuler kelas VIII yang berjumlah 6 orang siswi putri dengan guru pembimbing di MTs Negeri 2 Bandar Lampung. Data Penelitian Variabel Pertama: Media audio visual

Variabel Kedua: Pembelajaran Variabel Ketiga: Tari melinting Variabel Kempat: Ekstrakurikuler Subjek penelitian: Siswi kelas VIII berjumlah 6 siswa Responden: kepala sekolah dan guru ekstrakurikuler seni budaya Sumber data: Guru pembina ekstrakulikuler dan siswi kelas VIII berjumlah 6 siswi Klasifikasi Sumber Data Person (orang): Guru seni budaya, kepala sekolah dan siswa ekstrakurikuler Paper (kertas) : Surat izin pendahuluan, surat izin penelitian, RKH. Place (tempat) : MTs Negeri 2 Bandar Lampung. Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari (Sugiyono, 2014: 334). Hasil analisis data disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran gerak tari melinting pada kegiatan ekstrakurikuler di MTs Negeri 2 Bandar Lampung. Langkah-langkah data dalam peneliti ini sebagai berikut. a. Reduksi Data Peneliti ini memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Data yang dimaksud adalah penggunaan media audio visual dalam pembelajaran tari melinting pada ekstrakurikuler kelas VIII di MTs Negeri 2 Bandar Lampung, kemudian peneliti akan menganalisis data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang didapat dari hasil penelitian. b. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh disajikan dalam bentuk uraian singkat berupa deskripsi setiap pertemuan, tabel berupa lembar pengamatan setiap pertemuan yang berguna untuk memperjelas dari uraian singkat dan foto untuk meperkuat data atau bukti yang telah di deskripsikan pada saat proses belajar menggunaan media audio visual dalam pembelajaran tari melinting pada ekstrakurikuler dan instrumen pengamatan tes praktik. c. Verifikasi Langkah terakhir dalam analisis data penelitian ini adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian deskriptif kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dari penelitian ini mengacu pada deskripsi atau gambaran akhir proses

pembelajaran menggunakan media audio visual pada kegiatan ekstrakurikuler tari melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung yang dilaksanakan selama enam kali pertemuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengambil objek MTs Negeri 2 Bandar Lampung, sebelum membahas hasil dari penelitian ini, maka terlebih dahulu akan disampaikan informasi tentang gambaran objek penelitian sebagai berikut. Hasil penelitian ini berupa laporan hasil penelitian yang diperolehan dari proses pembelajaran tari melinting dengan menggunakan audio visual di MTs Negeri 2 Bandar Lampung yang berupa catatan lapangan, lembar pengamatan tes praktik, lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru serta dokumentasi dalam setiap pertemuan yang akan dijabarkan berikut. Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 02 April 2016 pada pukul 14.00-17.00 WIB. Pertemuan pertama ini guru dan peserta didik sudah berada di aula, sebelum memulai penelitian peneliti memperkenalkan diri dengan peserta didik, kemudian dipersilahkan untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan nya. Pembicaraan berisi tentang maksud kedatangan untuk mengamati tarian yang akan menjadi objek penelitian yaitu tari melinting dengan teknik dan sikap tari yang benar dengan menggunakan media audio visual. Terlihat respon peserta didik sangat serius dan antusias dalam menyambut kegiatan penelitian tersebut. Peserta didik yang mengikuti penelitian tari adalah 6 peserta didik. Pertemuan pertama ini guru menyampaikan bahwa materi hari ini adalah tari melinting dengan menggunakan media audio visual. Seluruh peserta didik belum mengetahui ragam gerak tari melinting. guru menjelaskan sedikit tentang tari melinting yaitu tari melinting adalah tari yang ditampilkan pada penutup acara pernikahan keturunan yang dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam dan setelah tari ini ditampilkan tidak ada kegiatan adat lagi maka disebut dengan orang zaman dahulu dengan tari melinting. Setelah itu Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik yaitu mampu memperagakan 2 ragam gerak tari melinting yaitu babar kipas dan sukhung sekapan dan peserta didik dapat memeragakan dua ragam gerak tersebut dengan teknik dan detail gerak yang benar. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Saptu tanggal 9 April 2016 pukul 14.00-17.00 WIB. Awal penelitian guru mengawali kegiatan dengan mengatur posisi yang memungkinkan semua peserta didik dapat memperhatikan dengan jelas materi yang akan disampaikan, kemudian seluruh peserta didik melakukan pemanasan atau olah tubuh. Pertemuan kedua ini guru menyampaikan bahwa materi hari ini peserta didik diharapkan mampu memeragakan ragam gerak melayang, timbangan dan injak tai manuk, peserta didik diharapkan dapat memeragakan tiga ragam gerak tersebut dengan teknik dan detail gerak yang benar. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari saptu tanggal 16 April 2016 pukul 14.00-17.00 WIB. Pertemuan ini diawali dengan mempersiapkan peserta didik dan melakukan pemanasan atau olah tubuh. Awal penelitian guru mengawali kegiatan dengan mengatur posisi yang memungkinkan semua peserta didik dapat memperhatikan dengan jelas materi yang akan disampaikan, kemudian seluruh peserta

didik melakukan pemanasan atau olah tubuh. Guru menyampaikan pada pertemuan ini materi hari ini yang diharapkan peserta didik mampu memeragakan ragam gerak jong sumbah dan ngiyu biyas, tetapi guru sebelum memutarkan video tari melinting ragam gerak tersebut terlebih dahulu dan peserta didik mengikutinya. Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari saptu tanggal 23 April 2016 pukul 14.00-17.00 WIB. Pertemuan keempat ini diawali dengan mengatur posisi, kemudian seluruh peserta didik melakukan pemanasan atau olah tubuh. Peserta didik melakukan pemanasan dengan salah satu peserta didik memimpin pemanasan atau olah tubuh, terlihat semua peserta didik melakukan dengan baik. Guru mengemukakan tujuan yang harus dicapai dalam pertemuaan keempat ini, dan diharapkan peserta didik mampu memperagakan semua ragam gerak yang telah di ajarkan secara berurutan dari awal hingga akhir. Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari saptu tanggal 30 April 2016 pukul 14.00-17.00 WIB. Pertemuan ini diawali juga dengan pemanasan dan olah tubuh agar otot-otot tubuh siap dan tidak kaget dalam bergerak, peserta didik melakukan pemanasan dengan salah satu peserta didik berinisial SA memimpin pemanasan atau olah tubuh, terlihat semua peserta didik melakukan dengan baik. Pertemuan kelima guru menyampaikan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah seluruh ragam ragam tari sudah selesai adalah peserta didik dapat menghafal urutan gerak, perpindahan gerak dari awal hingga akhir dan peserta didik dapat menghafal seluruh ragam gerak tari melinting. guru mengajak peserta didik untuk mengingat dan mengulang seluruh ragam gerak tari melinting yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari saptu tanggal 07 Mei 2016 pukul 14.00-17.00 WIB. Peserta didik sebelum melakukan dokumentasi peserta didik menggunakan properti kipas tari melinting. Pertemuan keenam seluruh peserta didik sudah siap untuk dokumentasi berupa video yang akan direkam oleh guru. Tampak peserta didik sangat serius dan senang akan penampilan mereka menggunakan kipas tari dan wajah mereka di rias. Peserta didik memulai dokumentasi dengan menarikan diiringan dengan musik dan peserta didik menarikan sesuai dengan penelitian selama lima kali pertemuan, peserta didik menarikan ragam gerak dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukan pengamatan dan analisis dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan media audio visual pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari dengan materi tari melinting dapat meningkatkan hasil belajar seni tari siswa berdasarkan hasil lembar pengamatan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan media audio visual dan data hasil tes peraktek selama enam pertemuan. 2. Dengan menggunakan media audio visual siswa mampu menari dengan teknik yang benar, menghafal setiap ragam gerak tari melinting dengan cepat, mengkordinasikan gerak antar bagian, menari dengan ketepatan tempo dengan musik, menari dengan ekspresi. 3. Mempermudah guru dalam proses belajar mengajar, dan menambah

kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran yang menarik. 4. Membantu siswa sehingga mereka dapat belajar dimana saja dan kapan saja baik itu disekolah maupun di luar jam pelajaran untuk menghafal gerakan dan mempelajari tari melinting lebih dalam. Karena media audio visual bisa mereka simpan di perangkat mobile yang lebih memudahkan mereka untuk belajar. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada guru, diharapkan agar lebih kreatif dalam menentukan metode yang digunakan pada proses belajar mengajar seni tari. Diharapkan hendaknya guru mampu menentukan metode yang digunakan, dan mampu menggunakan strategi lain untuk menyampaikan teori maupun praktek tari, agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran tari salah satunya dengan menggunakan media audio visual. 2. Pada penulis selanjutnya disarankan untuk menggunakan penari laki laki dan perempuan tidak hanya perempuan atau laki laki saja tapi menggunakan kedua nya. 3. Bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan atau refrensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya. 4. Pada penulis selanjutnya disarankan untuk menggunakan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa di luar melinting pada pelajaran seni tari. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bahari, Nooryan. 2008. Kritik seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja. Sugiyono. 2014. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.