BAB VI PEMBAHASAN. dipanaskan selama 24 jam sampai terbentuk filtrat jernih, filtrat yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL. menghasilkan ekstrak kering sebanyak 45,60 gram (21,92%). Streptozotocin dua ekor tikus diambil lagi secara acak untuk diperiksa gula

BAB I PENDAHULUAN. protein yang disebabkan insufisiensi sekresi ataupun aktivitas endogen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu 4 (LPPT 4) Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI PEMBAHASAN. salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan dalam bidang kesehatan di beberapa negara (Chen et al., 2011).

BAB I. PENDAHULUAN. orang pada tahun 2030 (Patel et al., 2012). World Health Organization (WHO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Langerhans, yang tersebar tidak seragam yaitu sel. merupakan sel penghasil polipeptida pankreas (sel PP).

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

Daun Yakon dan Diabetes Mellitus

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada tikus Diabetes Melitus yang diinduksi streptozotocin-nicotinamide.

Diabetes melitus adalah suatu sindrom gangguan metabolisme

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diinduksi aloksan, dengan perlakuan pemberian ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1) DM tipe I atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Adanya kerusakan sel β pancreas akibat autoimun yang umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein

1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

penglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal,

BAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) termasuk salah satu penyakit. tidak menular yang sering terjadi di masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

Ini Penyebab Mengapa Daun Yakon Digunakan Sebagai Obat Anti Diabetes

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Pemberian asam lemak trans dosis 5 % dan 10 % selama 8 minggu dapat

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara mutlak maupun relatif (Schoenfelder, et al., 2006). Terapi insulin dan

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus novergicus) berkelamin jantan galur Sprague dawley

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. karbohidrat, lemak dan protein. Diabetes Mellitus terjadi akibat keterbatasan

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI ANTIDIABETES SECARA IN VIVO. Dwi Handayani Ni Luh Sukeningsih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Semua manusia tentu lebih senang jika usia kronologisnya terlihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara, angka harapan hidup (AHH) manusia kian meningkat. AHH di

BAB V PEMBAHASAN. STZ merupakan bahan toksik yang dapat merusak sel ß pankreas secara langsung.

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Ekstrak Daun Salam Terhadap Kadar Glukosa Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan pemberian ekstak biji klabet (Trigonella foenum-graecum L) secara oral

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Norvegicus) berkelamin jantan galur Sprague-Dawley berjumlah 30 ekor. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Spirulina platensis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi 300 juta. Jumlah tertinggi penderita diabetes mellitus terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

BAB V PEMBAHASAN. Kadar glukosa darah pada penelitian ini, terjadi peningkatan pada masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

Transkripsi:

BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Ekstraksi Bawang putih (Allium sativum) Dua ratus delapan gram bubuk bawang putih kering diekstraksi menggunakan metode sokletasi dengan pelarut ethanol 80% yang dipanaskan selama 24 jam sampai terbentuk filtrat jernih, filtrat yang didapatkan diuapkan sehingga diperoleh ekstraks kental bila diperhitungkan terhadap kadar keringnya sebesar 21.92%. Metode ini dipilih karena dengan metode ini senyawa aktif bawang putih yang diperoleh lebih tinggi. 71-74 6.2. Kadar Glukosa Darah Pasca Induksi Penelitian ini menggunakan STZ dosis tunggal sesuai dengan preliminary study yang telah dikerjakan di LPPT I Yogyakarta, untuk menginduksi kerusakan pulau Langerhans dan sel pankreas. Induksi STZ pada dosis ini digunakan untuk membuat model tikus diabetes mellitus tipe 1 yang dimediasi oleh aktivitas sistim imun serta menyebabkan delayed onset diabetes melalui kerusakan sel dan cidera imunologik. 92-93 Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada hari kesepuluh setelah proses induksi selesai, menunjukkan telah terjadi hiperglikemia pada kelompok kontrol yang diambil secara acak. Hal ini sesuai dengan penelitian Astuti, et al yang melaporkan pada hari kesepuluh setelah induksi terjadi kondisi hiperglikemia pada tikus. Perubahan kadar glukosa darah dan insulin akibat induksi STZ merupakan akibat ketidaknormalan fungsi sel. 36 STZ masuk ke dalam sel pankreas melalui reseptor yang sama dengan 43

44 glukosa yaitu GLUT-2, hal ini dapat menjelaskan penelitian West, et al yang mengamati bahwa respon awal STZ adalah meniadakan respon sel terhadap glukosa 100, yang kemungkinan disebabkan terhalangnya ikatan glukosa dengan GLUT-2 oleh STZ. 6.3. Pengaruh Pemberian Ekstraks Allium sativum pada Ekspresi Insulin Pankreas Pemeriksaan ekspresi insulin pada sel pankreas pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol sehat maupun kontrol sakit. Hal ini membuktikan Allium sativum 0,10; 0,25; dan 0,50 g/kgbb/hari selama 14 hari mampu memperbaiki kerusakan sel pankreas akibat induksi streptozotocin, namun efek ekstrak ini belum mampu mengembalikan sel pankreas kembali pada keadaan normal. Penggunaan dosis bertingkat membuktikan bahwa ekspresi insulin pada sel pankreas semakin membaik sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak yang diberikan. Ekstrak Allium sativum mengandung antioksidan tinggi seperti SAC dan S-allylmercaptocysteine, allyl sulphides dan diallyl polisulphides, flavonoids zat aktif ini diduga bersinergi dan meningkatkan aktivitas antioksidan dengan meningkatkan enzim antioksidan seluler seperti superoxide dismutase (SOD), catalase dan glutathione peroxidase. (Martinez et al) Hal ini berperan dalam mencegah kerusakan DNA sel pankreas yang diakibatkan alkilasi DNA oleh streptozotocin. Dan efek antiinflamasi dari ekstraks Allium sativum turut mencegah kerusakkan sel

45 pankreas dengan menghambat terjadinya stress oksidatif. 79,84-90 Hasil penelitian ini menguatkan penelitan-penelitian terdahulu tentang khasiat antidiabetik flavonoid yang terkandung dalam ekstrak Allium sativum. Flavonoid mampu menstimulasi 16 % peningkatan pengeluaran insulin dari sel beta pankreas. Aksi tersebut melalui pengaturan peroxisome proliferators activated receptors (PPAR dan PPAR ) 102. Aksi flavonoid yang bermanfaat pada diabetes mellitus adalah melalui kemampuannya untuk menghindari absorpsi glukosa atau memperbaiki toleransi glukosa. Lebih lanjut flavonoid menstimulasi pengambilan glukosa pada jaringan perifer, mengatur aktivitas dan ekspresi enzim yang terlibat dalam jalur metabolism karbohidrat dan bertindak menyerupai insulin (insulinomimetic), dengan mempengaruhi mekanisme insulin signaling. 103 Efek protektif insulin terhadap sel pankreas tikus yang diinduksi STZ dibuktikan oleh Thulesen J, et al, yang kemungkinan diakibatkan oleh berkurangnya kebutuhan akan NAD 101, identik dengan efek nikotinamid dan aminobenzamid, suatu poly(adp-ribose)synthetase yang mempertahankan keseimbangan NAD + intraseluler 102, disertai inhibisi cellular uptake terhadap STZ. 101 Hal ini memungkinkan agen insulinomimetic termasuk flavonoid berperan dalam pencegahan kerusakan sel pankreas yang diakibatkan oleh alkilasi DNA oleh STZ. Hasil pengujian yang didapatkan pada penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa ekstrak Allium sativum memiliki kemampuan dalam memperbaiki

46 kerusakan pulau Langerhans dengan menghambat proses insulitis sekaligus memperbaiki kerusakan sel pankreas akibat induksi STZ. Terbukti pada penelitian ini dengan pemberian ekstraks Allium sativum dosis beringkat terdapat peningkatan ekspresi insulin, serta terdapat perbedaan bermakna pada kelompok yang mendapat perlakuan dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan. 6.4. Pengaruh Pemberian Ekstraks Allium sativum pada Derajat Insulitis Pankreas Hasil pemeriksaan derajat insulitis pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol sakit. Hal ini membuktikan bahwa pemberian ekstraks Allium sativum pada dosis 0,10, 0,25, dan 0,50 g/kgbb/hari selama 14 hari mampu mempengaruhi perbaikan kerusakan pulau Langerhans pankreas akibat induksi streptozotocin dengan menghambat proses radang (insulitis), namun efek ekstrak Allium sativum ini belum mampu mengembalikan pulau Langerhans kembali pada keadaan normal. Penggunaan dosis bertingkat membuktikan bahwa kondisi pulau Langerhans terlihat semakin membaik sejalan dengan peningkatan dosis ekstrak yang diberikan. Kemampuan Allium sativum menghambat proses radang insulitis dimungkinkan karena adanya komponen organosulfur dan kandungan flavonoid didalamnya.organosulfur dan flavonoid tersebut merupakan antiglikasi dan antioksidan poten yang dapat mencegah komplikasi diabetes dengan meningkatkan aktivitas dari enzim-enzim antioksidan seperti catalase, superoxidase dismutase dan glutathione peroxidase. 17-29,71-89

47 Senyawa-senyawa flavonoid diketahui memiliki efek potensial sebagai anti inflamasi dan antioksidan. Senyawa-senyawa flavonoid seperti flavonols, quercetin dan cathechin terbukti menghambat produksi TNFdan nitric oxide oleh lipopolisakarida dari makrofag yang teraktivasi, supresi TNF- diduga melalui penghambatan aktivasi NF B. Penghambatan TNF- terjadi post transkripsi sedangkan penghambatan inducible nitric oxide synthase pada fase transkripsi. In vivo kemungkinan ekstraks Allium sativum menghambat secara langsung produksi AGEs. (Al- Qattan et al, 1999) 82,101-4 Hambatan pada aktivasi NF B akan melemahkan respon autoimun dan respon inflamasi yang pada penelitian ini menghambat proses radang pulau Langerhans (insulitis). 82-90,102-4 6.5. Keterbatasan penelitian 1. Penelitian ini tidak menggunakan bahan aktif tunggal, sehingga bahan aktif lain yang terkandung dalam ekstrak bawang putih dapat mempengaruhi hasil penelitian. 2. Penelitian ini tidak dilakukan pengujian terhadap kadar bahan aktif, sehingga tidak diketahui kadar bahan aktif yang memberikan efek yang diinginkan.