UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

PENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TSTS

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIIIB TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Hal. 1. : Nurcholish Arifin H, Pendidikan Teknik Otomotif :

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Ritya Anggraeni Aulyawati 1) dan A.A Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI NHT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP Sidiq Pradana 1) dan Istiqomah 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) e-mail: sidiqpradana12@gmail.com Abstract: The purpose of the study to describe the process of cooperative learning Student Team Achievement Division (STAD) in order to increase learning activity and achievement in learning mathematics of class VII B SMP Negeri 2 Kokap. The type of this research is a classroom action research. The subject of the research are the students grade VII B SMP Negeri 2 Kokap. It consists of 23 students. The object of this research is learning activity and achievement in learning mathematics through model Student Team Achievement Division (STAD). The result of the study shows that after applying this learning model, activity and achievement has an increase. Students activity has an increase in pre-cycle show 40,99% become 59,63% in cycle I, whereas in cycle II shows the increse become 80,12% from the observation sheet. Beside that, the subjection mean of students achievement has an increase. In pre-cycle shows 50,98, in cycle I has an increase become 67,66, whereas in cycle II shows the increse become 83,12. Keyword: activity, Learning Outcomes, STAD PENDAHULUAN Matematika merupakan sebuah materi pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa. Sifatnya yang abstrak, materi yang terkesan susah, dan pembelajaran yang kurang menarik membuat siswa merasa kesulitan dan bosan dalam belajar matematika. Kesulitan yang dihadapi siswa tidak terlepas dari belajar matematika yang berkaitan erat dengan angka-angka, rumus, bentuk bangun, menguraikan, menerapkan dan mengaplikasikan rumus-rumus tersebut dalam memecahkan soal-soal matematika. Keaktifan menjadi salah satu cara untuk mengurangi kesulitan tersebut. Jika siswa mengalami kesulitan, hendaknya mereka mau bertanya kepada guru, teman yang lebih paham, atau bahkan menyelesaikan kesulitan sendiri dengan membaca buku penunjang pembelajaran. Tapi pada Kenya-taannya, siswa lebih cenderung diam dan membiarkan hal tersebut. Dalam tugas kelompok misalnya, akan terlihat bahwa hanya siswa- siswa yang cenderung pintar yang aktif mengerjakan tugas. Siswa yang kurang pintar hanya akan diam dan menunggu tugas tersebut selesai dikerjakan. Permasalahan ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam proses pembelajaran matematika, setiap siswa memiliki tingkat keaktifan, daya tangkap dan kemampuan yang berbeda dalam mempelajari matematika. Terdapat siswa yang sangat aktif, tapi ada juga siswa yang tidak terlalu aktif, bahkan cenderung 275

Upaya Meningkatkan Keaktifan. (Sidiq Pradana dan Istiqomah) pasif. Ada siswa yang mampu memahami materi dengan cepat, tapi ada juga siswa yang harus berulang kali dijelaskan baru memahami. Hal ini tentu sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa. Siswa yang aktif tentunya akan lebih cepat memahami materi, sedangkan siswa yang kurang aktif bahkan siswa yang pasif cenderung akan kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, banyaknya siswa di dalam kelas dan faktor-faktor eksternal lainnya menyebabkan guru kurang dapat mengajarkan materi secara optimal kepada setiap siswa. Berdasarkan informasi Guru matematika setempat bahwa nilai UAS siswa kelas VII B masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 50,98 yang masih di bawah KKM sekolah yaitu 70. Selain itu keaktifan belajar yang ditunjukan di dalam kelas juga kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Siswa masih malu bertanya jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Sebaliknya jika guru yang bertanya pada siswa sebagian besar siswa kurang merespon pertanyaan tersebut. Hal ini yang menjadi masalah siswa kelas VII B di SMP N 2 Kokap. Untuk itu diperlukan penerapan model pembelajaran yang sesuai untuk menyelesaikan permaslahan tersebut. Dengan model Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran di kelas diharapkan siswa dapat belajar secara lebih aktif dan lebih memahami materi yang diajarkan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Karena dalam model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), selain mudah diterapkan oleh guru, siswa akan berinteraksi secara berkelompok dan siswa yang berkemampuan lebih dapat membantu teman-temannya yang masih belum memahami materi. Jadi untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika, siswa harus didorong agar lebih aktif dalam proses pembelajaran matematika. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) diharapkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi matematika. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:1)bagaimana proses pembe-lajaran dengan model Student Team Achievement Division (STAD) agar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VII B SMP 276

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 Negeri 2 Kokap?. 2)Bagaimana proses pembelajaran dengan model Student Team Achievement Division (STAD) agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Kokap?. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas VII B SMP Negeri 2 Kokap. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari sampai April 2014. Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Daryanto (2011:3) menga-takan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan praktek sosial. Subyek penelitian ini adalah 23 siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Kokap tahun ajaran 2013/2014. Obyek penelitian adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi, tes prestasi, dan lembar observasi. Pada penelitian ini alat pengumpulan data digunakan untuk mengukur proses pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa, lembar tersebut digunakan untuk mengetahui persentase peningkatan keaktifan siswa dari pra siklus, siklus I dan II, tes prestasi belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika, dan dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data nilai kemampuan awal siswa. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengambil data yaitu peneliti, dokumentasi lembar observasi, dan tes. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai dengan kata lain uji coba digunakan sekaligus pengambilan data untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan realibilitas instrumen. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2006:59). Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas item yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2006: 72). Tes dikatakan valid apabila r hitung r tabel. Dalam penelitian ini dengan n=23, taraf signifikansi sebesar 5%, r tabel adalah 0,413. Dari hasil perhitungan validitas item pada siklus I diperoleh 16 item yang valid dan 4 277

Upaya Meningkatkan Keaktifan. (Sidiq Pradana dan Istiqomah) dinyatakan tidak valid. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil 17 soal dinyatakan valid dan 3 soal dinyatakan tidak valid. Tingkat kesukaran adalah perbandingan antara kemampuan peserta menjawab benar dengan banyaknya peserta. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi Arikunto, 2006:207). Butir item yang dipakai pada penelitian ini yaitu butir item yang memiliki indeks kesukaran item yaitu 0,10 < 0,90. Dari hasil tes siklus I seluruhnya memenuhi syarat, begitu juga pada siklus II seluruh item memenuhi syarat. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D) (Suharsimi Arikunto, 2006:211). Butir soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah butir soal yang indeks daya pembeda itemnya 0,20 1,00 yaitu dengan klasifikasi minimal cukup. Pada siklus I diperoleh hasil 16 butir soal memenuhi syarat dan 4 butir soal tidak memenuhi syarat. Pada siklus II diperoleh hasil 18 butir soal memenuhi syarat dan 2 butir soal tidak mememnuhi syarat. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus KR-20. Kriteria reliabilitas tes jika harga r r pada tabel Robert L. Ebel maka tes tersebut dikatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan reliabilitas dari soal siklus I dilakukan terhadap 16 butir soal yang valid. Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai = 0,579 dan dengan jumlah item (n) = 16, maka = 0,432 (Robert L. Ebel, 1978). Ini berarti yaitu 0,579 > 0,432 maka tes dapat dinyatakan reliabel dengan klasifikasi reliabilitas cukup. Berdasarkan perhitungan reliabilitas dari soal siklus II dilakukan terhadap 17 butir soal yang valid. Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai = 0,706 dan dengan jumlah item (n) = 17, maka = 0,449 (Robert L. Ebel, 1978). Ini berarti 0,706 > 0,449 maka tes dapat dinyatakan reliabel dengan klasifikasi reliabilitas tinggi. 278

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu diskriptif kualitatif untuk menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), dan peningkatan keaktifan belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi. Sedangkan untuk menganalisis data berupa hasil tes belajar siswa menggunakan teknik diskriptif kuantitatif. Penelitian berhasil jika telah memenuhi Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)Meningkatnya keaktifan belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dilihat dari peningkatan persentase lembar observasi setiap siklus yang diamati, dengan rata rata peningkatan dari siklus I ke siklus berikutnya minimal 5 %. 2)Meningkatnya rata-rata nilai siswa yang dilihat dari hasil tes prestasi belajar matematika akhir siklus I dan siklus II, dengan rata-rata peningkatan dari siklus I ke siklus II minimal 5% dan jumlah siswa yang tuntas belajar minimal 70% siswa dari seluruh siswa dengan KKM 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data yang diperoleh diketahui bahwa hasil ulangan akhir semester (UAS) kelas VII B dari 23 siswa yang terdiri atas 12 siswa laki laki dan 11 siswa perempuan yaitu dengan rata rata hasil ujian akhir semester sebesar 50,98. Siswa yang memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) adalah 0% atau tidak ada siswa yang mencapai KKM. Sedangkan untuk hasil observasi keaktifan siswa pada prasiklus menunjukkan bahwa persentase keaktifan belajar siswa masih relatif rendah dengan rata-rata persentase 40,99%. Observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran di kelas VII B berlangsung. Peneliti dibantu dengan seorang observer mengamati kegiatan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Rata-rata persentase keaktifan siswa pada prasiklus sebesar 40,99% dengan klasifikasi kurang meningkat pada siklus I menjadi 59,63% dengan klasifikasi sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 80,12% dengan klasifikasi tinggi. Sedangkan prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai rata rata siswa dari kemampuan awal sebesar 50,98 dengan 0 siswa (0%) yang memenuhi KKM 279

Upaya Meningkatkan Keaktifan. (Sidiq Pradana dan Istiqomah) meningkat menjadi 67,66 dengan 14 siswa (60,87%) yang memenuhi KKM dan 9 siswa yang belum memenuhi KKM pada siklus I. Sedangkan dari siklus II nilai rata rata siswa meningkat menjadi 83,12 dengan 18 siswa (78,26%) yang memenuhi KKM dan 5 siswa yang belum memenuhi KKM pada siklus II. Siswa yang belum tuntas dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya siswa tersebut memang kurang menyukai mata pelajaran matematika sehingga siswa tersebut malas-malasan dalam mengikuti pembelajaran di kelas serta siswa tersebut cenderung lebih bandel dari siswa lain. Dengan kata lain pada siklus II semua aspek yang diteliti sudah memenuhi kriteria yang diharapkan baik keaktifan belajar dengan rata rata peningkatan dari siklus I ke siklus berikutnya minimal 5%, maupun prestasi belajar siswa dengan rata-rata peningkatan dari siklus I ke siklus II minimal 5% dan jumlah siswa yang tuntas belajar minimal 70% siswa dari seluruh siswa dengan KKM 70 dan penelitian pun berhenti pada siklus II. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Kokap. REFERENSI Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Mohammad Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS. Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. 280