AKTA TUNTUTAN KESALAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
ALIEN TORT CLAIMS ACT (Akta Tuntutan Kesalahan Perdata Oleh Pihak Asing) Studi Kasus John Doe I et al v Exxon Mobil dan PT Arun LNG

ALIEN TORT CLAIMS ACT (AKTA TUNTUTAN KESALAHAN PERDATA OLEH PIHAK ASING) Studi Kasus John Doe I et al v Exxon Mobil dan PT Arun LNG 1

ATAU BERKEPERCAYAAN. Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights. Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat

MAKALAH. Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM. Oleh: Eko Riyadi, S.H., M.H.

PELANGGARAN HAM YANG BERAT. Muchamad Ali Safa at

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

perkebunan kelapa sawit di Indonesia

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

Kewajiban Negara Pihak terhadap Pelaksanaan Instrumen-instrumen HAM Internasional. Ifdhal Kasim

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

Makalah WORKSHOP PENYUSUNAN SILABUS & SAP MATA KULIAH HUKUM HAK ASASI MANUSIA. Aspek Penegakan Hukum HAM di Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 26 Tahun Tentang. Pengadilan Hak Asasi Manusia BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TEORI / AJARAN TTG HUBUNGAN H.I. DGN. H.N.: TEORI DUALISME, MONISME DAN PRIMAT HI

MAKALAH INDONESIAN HUMAN RIGHTS LEGISLATION. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Romania, selanjutmya disebut Para Pihak :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-3

BAB VI PENUTUP. 1. Imunitas Kepala Negara dalam Hukum Internasional. Meski telah diatur dalam hukum internasional dan hukum kebiasaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU Pengadilan Hak Asasi Manusia: Sebuah Tinjauan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

MASUKAN KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN ATAS PERUBAHAN UU NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

KEJAHATAN SEKSUAL Lindungi Hak Korban. Masruchah Komnas Perempuan 11 Januari 2012

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tujuan pendirian Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945:

Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 26 TAHUN 2000 (26/2000) TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 26 TAHUN 2000 (26/2000) TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BEBERAPA MODEL LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI

Penyiksaan dalam RUU KUHP: Beberapa catatan kritis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG [LN 2007/58, TLN 4720 ]

*12269 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 26 TAHUN 2000 (26/2000) TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Point penting dari diskusi Panel Dalam First Session IGWG Meeting on Binding Treaty for TNCs (6-10 July 2015):

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat

Institute for Criminal Justice Reform

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

MAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PUSANEV_BPHN. Beberapa Perundang-undangan yang terkait dengan Tugas TNI Angkatan Laut KUMDANG 1. Oleh : DISKUM TNI AL

MAKALAH AKSES KE KEADILAN: MENDISKUSIKAN PERAN KOMISI YUDISAL. Oleh: Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Pemahaman Hak Asasi Manusia untuk Hakim Seluruh. oleh Pusham UII bekerjasama dengan Komisi Yudisial RI dan Norwegian Centre for Human Rights.

nasionalitas Masing-masing negara menganut kaidah yang berbeda-beda mengenai nasionalitas, misal: ius sangunis, ius soli.

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam (selanjutnya disebut "Para Pihak"),

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum ( rechtsstaat) dan bukan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. tuntutan. Jadi peradilan internasional diselenggarakan untuk mencegah pelaku

Akses terhadap Keadilan Penyandang Disabilitas

Disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Nasional Menuju Perlindungan Indonesia, diselenggarakan oleh PUSHAM UII, bekerjasama dengan Noewegian Centre

ASPEK-ASPEK HUKUM DAN HAM TERKAIT PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI

HAK ATAS PERUMAHAN YANG LAYAK: MASYARAKAT ADAT/BANGSA PRIBUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Oleh Lily I. Rilantono (Ketua Umum YKAI)

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. pada tahap interogasi / penyidikan sering terjadi tindakan sewenang-wenang

Hukum Acara Pidana disebut hukum pidana formal, untuk membedakan dgn hukum pidana materiil.

BAB IV PENUTUP. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Pasal 7, yang meliputi ; adalah persoalan yang serius dan extraordinary, maka juga perlu

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

4/8/2013. Mahkamah Pidana Internasional

2013, No.50 2 Mengingat c. bahwa Indonesia yang telah meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (K

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

HRWG. Kasus Keterlibatan? Exxon Mobil di Pengadilan karena Perannya dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Aceh. Seri Studi Kasus

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. kriminalitas namun perdagangan anak juga menyangkut tentang pelanggaran terhadap

Transkripsi:

AKTA TUNTUTAN KESALAHAN PERDATA OLEH PIHAK ASING (Alien Tort Claims Act) Exxon Mobil dan PT Arun Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights Disampaikan pada Workshop Pertanggungjawaban sosial Disampaikan pada Workshop Pertanggungjawaban sosial Perusahaan, diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan Norwegian Centre for Human Rights, di Yogyakarta, tgl 6-8 Mei 2008.

14 Mei 2003 Dua mariner melakukan patroli dekat ladang gas EM 2

16 Mei 2003 Tentara Indonesia melakukan patroli di fasilitas EM 3

14 Mei 2003 Mariner melakukan k patroli dekat ladang gas EM 4

Bagaimana mempertanggungjawabkan PMN atas pelanggaran HAM yg telah dilakukannya Negara tuan rumah (host state): Tidak bisa atau tidak mau menerapkan akuntabilitas PMN thd HAM Kekuatan ekonomi: bisa melawan sanksi Kekuatan politik: mempengaruhi proses pembuatan keputusan Sering dilatarbelakangi oleh kondisi keuangan pemerintah negara "tuan rumah" (sangat tergantung) 5

Bagaimana mempertanggungjawabkan PMN atas pelanggaran HAM yg telah dilakukannya Negara tuan rumah (host state): Misalnya: Exxon Mobil di Indonesia pemerintah Jakarta mengambil jumlah sebesar 1 milyar AS setiap tahun dari EM Keppres: ditempatkannya semakin banyak pasukan di Aceh didorong oleh ditutupnya fasilitas EM 6

Bagaimana mempertanggungjawabkan PMN atas pelanggaran HAM yg telah dilakukannya Negara asal (home state): Lebih mampu menyeimbangi kekuatan PMN? PMN masih memiliki perangkat yg berkuasa Mis: dengan menulis artikel di koran terkemuka; melibatkan diri di bidang politik di AS, EM = penyumbang terbesar nomor 2 kampanye George Bush (yang terbesar adalah Enron) 7

Contoh legislasi Negara Asal Akta Tuntutan Kesalahan Perdata oleh Pihak Asing (Alien Tort Claims Act) Diberlakukan pada tahun 1789 Memberikan yurisdiksi pada pengadilan federal AS untuk menerima: Gugatan oleh pihak asing Yg menyangkut kesalahan perdata (tort) Yg melanggar hukum internasional (law of nations) atau perjanjian ji yg diratifikasi i AS 8

Contoh legislasi Negara Asal Akta Tuntutan Kesalahan Perdata oleh Pihak Asing (Alien Tort Claims Act) Kejahatan internasional yg dapat digugat di bawah ATCA: Genosida Penyiksaan Pembunuhan di luar jalur hukum Kerja paksa Pelecehan seksual Penahanan sewenang-wenang berkepanjangan 9

Contoh legislasi Negara Asal Akta Tuntutan Kesalahan Perdata oleh Pihak Asing (Alien Tort Claims Act) Namun kejahatan internasional itu harus bersifat: Spesifik Universal Wajib 10

EM telah menancapkan mata bornya di Tanah Rencong sejak tahun 1968 Daerah operasi utama: ladang minyak dan gas alam di sepanjang Aceh Utara hingga ke perbatasan Aceh Timur eksplorasi dan eksploitasi terhadap: 64 sumur produksi, 11 sumur injeksi, 4 sumur observasi, 24 sumur yang ditutup dan 8 sumur yang ditinggalkan sementara 11

mengeksploitasi hasil bumi hingga mencapai 3,4 juta ton per tahun dengan harga 40 milyar AS dalam waktu sepuluh tahun terakhir tetapi secara ekonomi, penduduk di sekitar pabrik tetap miskin 12

2001: EM dan PT Arun digugat Atas nama 11 warga penduduk desa di Aceh Melanggar ATCA dan Torture Victims Protection Act (Akta Perlindungan Korban Penyiksaan) serta melakukan kesalahan perdata lain menjaga dan mengamankan jalur pipa ekstraksi dan fasilitas pencairan Gas Alami Cair (LNG) yang milik tergugat di Arun Aceh 13

Gugatan ATCA menyangkut: pembunuhan, genosida, penculikan, penyiksaan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan 14

EM: membantu dilakukannya pelanggaran HAM dengan mempekerjakan dan menyediakan dukungan materi kepada pasukan militer Indonesia yang melakukan penyerangan di Aceh 15

Secara khusus, EM dituduh: mendukung pelanggaran dan kekerasan oleh militer, dgn tujuan menjaga fasilitas EM dan PT Arun bersama PT Arun, mendanai pasukan militer secara teratur tiap bulan/tahun untuk pelayanan keamanan 16

Secara khusus, EM dituduh: membangun gedung dan menyediakan fasilitas yg digunakan pihak militer untuk melakukan interogasi, menyiksa, dan membunuh warga Aceh yg dituduh melakukan gerakan separatis DKL, militer menggunakan alasan menjaga keamanan dan memanfaatkan dana dari EM untuk mendukung operasi militer dengan target menghentikan semua gerakan perlawanan di Aceh 17

EM ber-tj atas perbuatan tentara t yang menjaga dan mengamankan fasiliasnya krn: tentara t bertindak a.d dan sesuai dgn petunjuk yg diberikan EM dan di bawah pengendaliannya EM terus memberi uang secara teratur sebagai imbalan atas pelayanan keamanan pihak militer EM tahu bahwa pelanggaran telah dilakukan oleh pihak keamanannya: Rapat Pemberitaan di media massa 18

Walapun EM sudah tahu: EM tetap mempekerjakan tentara Indonesia untuk menjaga dan mengamankan fasilitasnya menolak permintaan untuk melakukan investigasi thd pelanggaran HAM, dan menolak untuk memperbaiki atau menghentikan pelanggaran HAM 19

EM membantah tuduhan tersebut Misalnya, dalam laporan TSPnya (Corporate Citizenship Report) 2006: EM mempunyai komitmen tinggi terhadap pemajuan dan penghormatan HAM Standar Perilaku Bisnis i EM sesuai idengan DUHAM sejauh mana DUHAM berlaku untuk perusahaan swasta 20

Pertanyaan hakim kepada Pemerintah AS: apakah proses persidangan dan putusan hakim akan merugikan kepentingan AS? Apabila ya, sebesar apa kerugian itu? 21

Jawaban Pemerintah AS: proses persidangan dan putusan hakim mungkin akan sangat merugikan kepentingan AS, termasuk upaya pemberantasan terorisme internasional i 22

Namun, Pernyataannya: peramalan dan juga tergantung pada: bagaimana kasus itu berlangsung, termasuk: sejauh mana proses penemuan fakta (discovery) akan mencampuri urusan Indonesia sejauh mana kasus ini mengharuskan pernyataan judisial i mengenai tindakan resmi [Pemerintah Indonesia] dalam hal operasi militernya di Aceh. 23

Deplu mencantumkan surat dari DB Ind. untuk Amerika: Indonesia tidak bisa menerima yurisdiksi pengadilan Amerika terhadap tuduhan yang ditujukan pada institusi pemerintahan Indonesia (yaitu tentara Indonesia) karena kejadian yang terjadi di Indonesia. 24

Yang aneh: Deplu sendiri mengeritik catatan masa lalu pelanggaran HAM tentara Indonesia dlm Laporan HAM Negaranya, dan masih dapat mempertahankan hubungan diplomatiknya dng Indonesia Pemerintah Bush: perusahaan AS = teladan karena standar bisnisnya tinggi, tapi Pemerintah Bush mencoba untuk menghentikan sebuah kasus yang akan menguji kebenaran pernyataan tersebut 25

Yang aneh: Deplu: gugatan Exxon akan menghambat kemajuan penghormatan HAM di Indonesia Namun, surat Deplu akan mendukung dan mensahkan upaya TNI untuk melawan diselidikinya, disidiknya, dan diadilinya pelanggaran HAM berat yang dilakukannya Upaya Deplu untuk mempengaruhi hasil kasus EM juga akan menyebabkan kemerosotan kredibilitas usaha AS untuk mempromosikan peradilan yang mandiri dan bebas dari campur tangan politik. 26

Nasib penggugat: gugatan yang didasarkan ATCA ditolak untuk menentukan apakah tergugat melakukan tindakan bersama, dgn sendirinya mengharuskan...pertanyaan dan penemuan yang akan menghakimi tindakan pemerintah Indonesia. apakah EM ber-tj atas pelanggaran HI ini [genosida dan kejahatan thd kemanusiaan] akan mencampuri urusan domestik Indonesia. 27

Secara khusus, PF memutuskan: Tergugat yg membantu pelaku melakukan pelanggaran hukum internasional (law of nations) tidak dapat diper-tj-kan di bawah ATCA Pelecehan seksual tdk bersifat spesifik, universal dan wajib Genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan merupakan pelanggaran hukum internasional 28

Secara khusus, PF memutuskan: Namun, krn definisinya, mengharuskan pengadilan untuk menjawab pertanyaan: apakah TNI melakukan perbuatan dgn maksud untuk menghancurkan sebagian kelompok bangsa? OKI, dijawabnya pertanyaan apakah EM ber-tj atas pelanggaran HI akan mencampuri urusan internal Ind 29

Secara khusus, PF memutuskan: Gugatan penyiksaan, penahanan sewenang-wenang berkepanjangan (prolonged arbitrary detention), dan pembunuhan di luar jalur hukum (extra judicial killings) hanya dapat dilakukan oleh Negara 30

Secara khusus, PF: menolak gugatan terhadap PT Arun karena 55% saham PT Arun dimiliki BUMN (Pertamina) litigasi terhadap PT Arun akan sangat memungkinkan dicampurinya urusan Indonesia dan oleh karena itu akan mempengarhui kebijakan luar negeri AS 31

Namun, PF tdk menolak gugatan atas dasar akta kesalahan perdata negara bagian AS (state tort claims) Gugatan ini tetap akan menggunakan fakta-fakta ttg perbuatan TNI yang telah ditemukan pertanyaan apakah tergugat melakukan kesalahan perdata (torts)...untuk mengamankan jalur pipanya tdk mengharuskan pengadilan untuk menarik kesimpulan mengenai kebijakan Indonesia. 32

Pertanyaan dirumuskan kembali: apakah perusahaan AS dalam upayanya untuk mengamankan jalur pipanya di Indonesia melanggar akta kesalahan perdata negara bagian AS (state tort law)? Pertanyaan ini dianggap: tidak akan menyinggung kepekaan Indonesia thd kedaulatannya, akan mengurangi rasa keprihatian Deplu AS dan Pemerintah Indonesia. 33

proses penemuan fakta akan dibatasi dan hanya boleh: dilakukan di luar Indonesia, dan menyangkut masalah seperti pengetahuan dan keikutsertaan EM dalam melakukan kesalahan perdata (tort). 34

Penutup ATCA berguna tetapi terbatas karena: hanya dapat digugat di pengadilan federal AS hukum internasional (law of nations) cukup sempit (hak ekosob?) menyangkut pelanggaran HAM di negara yg tidak menerapkan akuntabilitas PMN terhadap HAM. Sering, pemerintah terlibat; sulit untuk mengumpulkan barang bukti dan mewawancarai saksi. ongkos dan waktu 35

Penutup Namun, cara untuk memper-tj-kan PMN sekarang sangat terbatas ATCA = cara untuk mencoba mengurangi kekuatan PMN untuk melawan sanksi-sanksi kidomestik yang dijatuhkan padanya 36

Penutup memperhambat kemampuan PMN untuk menggunakan kekuatan ekonomi dan politiknya untuk mendesak, mendorong atau menindas baik negara "tuan rumah" maupun negara asal mendorong perusahaan untuk ikut mendiskusikan cara untuk menyelesaikan kasus dengan cara yang tidak melibatkan litigasi (klausal yang berdimensi HAM dalam perjanjian perdagangan) 37