BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia memasuki era baru yang sangat spektakuler dan sering kita dengar dengan sebutan globalisasi. Era tersebut ditandai dengan adanya sebuah ketergantungan secara global. Efek dari globalisasi ini sendiri mencakup segala bidang, atas kondisi tersebut tentu saja segala bidang yang beroperasi secara global itu akan mengalami perkembangan dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan dan perubahan itu adalah dunia bisnis, termasuk bisnis jasa akuntan publik dan dengan sendirinya akuntan harus tetap meningkatkan kemampuannya. Dengan berkembangnya dunia bisnis, dapat memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya jurusan akuntansi. Dalam perkembangannya, diperlukan juga sistem pendidikan akuntansi yang baik, sehingga dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap dipakai di dunia kerja, oleh sebab itu perguruan tinggi khususnya akuntansi dituntut untuk meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswanya agar dapat menghasilkan akuntan yang memiliki kualitas yang baik, ketrampilan, profesionalisme dan rasa tanggungjawab yang tinggi. Dari hasil penelitian (basuki, 1999) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi karena didorong keinginan mereka untuk menjadi professional di bidang akuntansi dan adanya anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan maupun organisasi. 1
Sundem (1993) dalam machfoedz (1998) mengkhawatirkan ketidakjelasan industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan akuntansi. Pendidikan tidak sangup membuat anak didiknya menguasai dengan baik penetahuan dan keterampilan hidup karena yang diajarkan cuma menghapal, padahal pada kenyataan nya lingkungan kerja yang nyata itu lebih sulit daripada hanya sekedar teori. Banyak peran yang diharapkan publik kepada auditor. Peran tersebut tentu saja menimbulkan konsekuensi berupa tanggung jawab bagui auditor. Oleh karena itu kesiapan akuntan publik di lingkungan kerja sudah sangat mengglobal seperti ini, maka karakter baik, pengetahuan maupun keahlian dalam memenuhi peran dan tanggung jawabnya kepada masyarakat pemakai jasa profesionalnya, sehingga apabila harapan masyarakat sudah terpenuhi, besar kemungkinan kehadiran auditor semakin diterima, yang berarti akan semakin baik kedudukannya di tengah masyarakat. Profesi akuntan di Indonesia pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang sangat berat. Untuk itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme profesi mutlak diperlukan. Profesionalisme suatu profesi itu sendiri mensyaratkan tiga hal utama, yaitu keahlian (skill), karakter (character) dan pengetahuan (knowledge). Proses pembentukan profesionalisme berawal dari pendidikan profesi, dalam hal ini pendidikan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan, bertujuan menyediakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar. Kuliah dan dosen merupakan salah satu sumber pengetahuan utama bagi mahasiswa. Namun, pendidikan akuntansi tidak hanya ditekankan pada kebutuhan keahlian dan pengetahuan saja yang hanya bersifat teoritis, tetapi juga harus mampu mensosialisasikan kepada mahasiswanya hal-hal yang berhubungan dengan praktik dan lingkungan kerja profesi akuntansi. 2
Di Indonesia proses pendidikan dan pengajaran akuntansi dipandang belum cukup mampu untuk menghasilkan lulusan yang profesional, yang siap terjun ke dalam dunia bisnis. Proses tersebut mencakup desain kurikulum, desain silabus, struktur pengajaran, dan sistem pengajaran (Machfoedz, 1997). Dan ternyata hal tersebut sesuai dengan penelitian Nurani (1990) di Yogyakarta, yang menemukan bahwa sebesar 68,83% mahasiswa akuntansi yang ditelitinya menyatakan bahwa materi kuliah yang diberikan belum cukup sebagi bahan persiapan menghadapi tuntutan pekerjaan. Selain itu juga perlu ada perbaikan dalam pendidikan akuntansi, karena adanya indikasi bahwa para lulusan pendidikan akuntansi di perguruan tinggi meninggalkan bangku kuliah dengan persepsi yang kurang tepat mengenai lingkungan kerja profesi akuntan. Profesi akuntan mengalami perkembangan yang sangat luas. Salah satunya bentuk perkembangannya ialah semakin banyaknya pilihan profesi akuntan yang dapat dipilih oleh lulusan pendidikan tinggi akuntansi. Paling tidak terdapat empat sektor profesi akuntan yang dapat dimasuki. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia telah mewadahi keempat sektor profesi tersebut dengan membentuk kompartemen bagi masing-masing sektor profesi akuntan. Kompartemen tersebut terdiri dari Kompartemen Akuntan Publik (KAP), Kompartemen Akuntan Manajemen (KAM), Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd), Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP). Salah satu profesi akuntan yang populer di masyarakat dan khususnya di kalangan mahasiswa akuntansi ialah profesi akuntan publik. Karena banyak anggapan bahwa profesi akuntan publik di masa yang akan datang akan sangat berkembang, selain itu materi yang diberikan selama masa pendidikan lebih menekankan pada profesi akuntan publik. 3
Penelitian ini memilih mahasiswa akuntansi sebagai obyek nya, karena dunia pendidikan akuntansi juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap peran para akuntan di masa yang akan datang. Selain itu mahasiswa juga merupakan calon akuntan yang juga perlu dimintai pendapatnya yang dapat dijadikan masukan untuk perkembangan profesi akuntan publik di masa yang akan datang, dan juga mahasiswa sebagai calon akuntan perlu memahami lingkungan kerja akuntan publik yang dapat dijadikan dasar untuk menggali informasi mengenai peran akuntan publik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa yunior dan mahasiswa senior terhadap lingkungan kerja akuntan publik? 1.3 Tujuan Penelitian UKDW Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa MILIK yunior dan mahasiswa senior di Universitas Kristen Duta Wacana terhadap lingkungan kerja akuntan publik. 4
1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut : 1. Bagi penulis Diharapkan dengan penelitian ini, dapat menambah pengetahuan penulis tentang persepsi lingkungan kerja akuntan publik serta permasalahan-permasalahan di dalamnya. Selain itu juga penulis dapat mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa akuntansi tentang dunia kerja akuntan tersebut. 2. Bagi mahasiswa akuntansi dan dosen Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa akuntansi berupa gambaran lingkungan kerja akuntan publik dan pentingnya pengetahuan akan dunia kerja yang nyata selain teori. Selain itu penelitian ini juga memberikan sumbangan yang konkret bagi mahasiswa akuntansi sebagai bahan pijakan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai persepsi lingkungan kerja akuntan publik. Kontribusi untuk dosen sendiri adalah agar dapat mengetahui seberapa jauh mahasiswa akuntansi mengenal atau mengetaui tentang lapangan kerja akuntan publik. 3. Bagi pembaca Penelitian ini memberikan kontribusi pada pembaca berupa pengetahuan tentang bagaimana lingkungan kerja akuntan publik, dan seberapa pentingnya akuntan publik di masa sekarang dan akan datang. 5
1.5 Batasan Penelitian Batasan dari penelitian ini adalah mengambil tempat penelitian di Universitas Kristen Duta Wacana, dengan mengambil responden yaitu mahasiswa akuntansi yunior pada semester satu dan dua dan juga pada mahasiswa senior yaitu pada semester tiga sampai semester delapan. Pembedaan ini didasarkan pada perbedaan mata kuliah yang telah diambil yaitu mata kuliah pengauditan. Pada semester dua, mahasiswa belum mengambil mata kuliah pengauditan, sedangkan pada semester tiga sampai delapan sebagian besar mahasiswa akuntansi telah mengambil mata kuliah pengauditan. 6