BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS T YOHAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

ANALISIS FAKTOR ASUPAN GIZI DAN PEMAKAIAN ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DI POLI HAMIL RSD dr. SOEGIRI LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

PENGARUH KONSUMSI TAHU TAKWA TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI POLINDES JABUNG. Siti Aisyah*

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

PENELITIAN ANEMIA DAN KONTRAKSI RAHIM DALAM PROSES PERSALINAN. Novita Rudiyanti*, Diana Metti*

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

HUBUNGAN KEPATUHAN DAN TATA CARA MINUM TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. disepakati disebut Low Birth Weigth Infant atau Berat Bayi Lahir Rendah. Karena

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Angka KematianIbu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (Depker RI, 2012). Menurut WHO 40 % kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2009). Pemerintah Depkes RI sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah, dimana 1 tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara dengan 60 mg besi dan 0,25 mg asam folat). Setiap ibu hamil di anjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu tablet setiap hari selama masa kehamilannya dan empat puluh hari setelah melahirkan. Tablet tambah darah disediakan oleh pemerintah dan diberikan kepada ibu hamil secara gratis melalui sarana pelayanan kesehata (Depkes RI,2003). Pelaksanaan kegiatan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mengacu pada standar pelayanan minimal yang ditetapakan Kep.Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.1457/MenKes/SK/X/03 sebagai target yang digunakan untuk acuan dalam perencanaan pelaksanaan program berbasis kinerja. Target 1

2 pencapaian program KIA tahun 2010 untuk Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (85%) (Kemenkes, 2003). Studi pendahuluan yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada bulan November- Desember 2014 didapatkan hasil bahwa 6 dari 10 ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe pada waktu periksa hamil baik yang periksa di BPS maupun puskesmas memiliki pengetahuan yang kurang tentang tablet Fe. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, pemerintah memprogramkan pemberian preparat besi yaitu ferosulfat, feroglukonat atau Naferobisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002). Kejadian anemia memberi dampak kepada ibu dan janin yaitu selama kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dan rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb< 6 gr%), molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini (KPD). Pada saat persalinan, seperti gangguan his kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri dan kala empat dapat terjadi

3 perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri. Bahaya anemia pada saat nifas meliputi terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan dan anemia kalanifas. Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada janin yaitu abortus, terjadi kematian intrauterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal dan intelegensi rendah (Manuaba, 2003). Pemberian tablet Fe selama masa kehamilan diharapkan dapat mencapai target dan dalam pemberian disertakan pula penjelasan / edukasi kepada pasien tentang manfaat tablet Fe serta bahaya-bahaya yang diakibatkan kekurangan darah / kadar Hb pada masa kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang apa manfaat dan bahaya kekurangan darah ibu mau mengkonsumsi tablet fe. Sebagaimana yang disebutkan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka (Notoatmodjo, 2003). Diharapkan apabila pengetahuan ibu tentang tablet Fe itu baik maka mempengaruhi pula tindakan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe sehingga anemia dalam kehamilan dapat teratasi. Dari uraian diatas peneliti akan melakukan penelitian dengan pengetahuan ibu hamil tetang tablet Fe di Wilayah kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo?. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Wilayah kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan KabupatenPonorogo. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Ibu Hamil Diharapkan ibu hamil dapat bertambah pengetahuannya tentang tablet Fe sehingga mau mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan kebutuhan akan zat besi ibu hamil dapat terpenuhi. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini diharapkan bisa menjadikan masukan untuk tenaga kesehatan tentang apa itu tablet Fe, apa manfaat tablet Fe, apa itu anemia dan apa bahaya anemia dalam kehamilan.

5 3. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah kemampuan dan pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 5. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat khususnya dalam memperbanyak acuan tentang pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe untuk melakukan penelitian selanjutnya. 1.5 Keaslian Penelitian Berikut penelitian yang terkait dengan Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo: 1.5.1 Ernawati (2008) dengan judul Karakteristik Ibu Hamil yang Mengkonsumsi Tablet Fe di kelurahan Hadimulyo Timur. Dari penelitian ini didapatkan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi tablet fe terbanyak adalah berumur 20-35 tahun berjumlah 34 responden (53,12%), berpendidikan sedang (SMA sederajat) 41 responden (68,75%) dan paritas primi 34 responden (53,12%). Jenis penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif, teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling dimana semua polulasi dimasukkan kedalam sampel penelitian. Kesimpulan dari penelitian tersebut diketahui bahwa karakteristik ibu yang

6 mengkonsumsife di Kelurahan Hadimulyo sebagian besar adalah ibu hamil berumur 20-35 tahun, berpendidikan sedang (SMA sederajat), tingkat ekonomi sedang (750.000-1.400.000) dan ibu dengan paritas satu (primipara). 1.5.2 Berdasarkan hasil penelitian dari Nanang Prayitno (2010), dengan judul Sikap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe terhadap Kadar Hb Ibu Hamil yang Berkunjung ke Puskesmas Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan jenis penelitian deskriptif dan tehnik sampling random sampling di dapat kandata tentang sikap kepatuhan konsumsi tablet Fe oleh responden melalui kuisioner menunjukkan bahwa hampir semua responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi dengan rata-rata nilai sebesar 30,26 dengan median 30,75 dan nilai terbanyak 29. Hasil penelitian menunjukkan 5 orang (10%) tidak pernah lupa mengkonsumsi tablet Fe, 14 orang atau 28% yang pernah lupa, 15 orang (30%) yang kadang-kadang lupa, 10 orang (20%) yang sering lupa dan 6 orang (12%). Berdasarkan hasil distribusi ibu hamil yang rela meluangkan waktu untuk mengkonsumsi tablet Fe meskipun sibuk ada sebanyak 25 orang (50%). Distribusi responden yang berusaha untuk minum tablet besi meskipun dengan terpaksa ada sebanyak 13 orang (26%). Hasil penelitian ini bahwa penolakan tablet besi bersumber dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan memerlukan tambahan zatbesi. Lebih dari 50% ibu mengetahui bahwa anemia akibat kekurangan

7 zat besi dapat diobati dan dicegah dengan mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, oleh karena itu pendidikan ibu hamil sangat mempengaruhi sikap kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. 1.5.3 Berdasarkan hasil penelitian Namchar Kautshar, SKM (2013) dengan judul Kepatuhan Ibu dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) di puskesmas Bara-Baraya tahun 2013, jenis penelitian yang diambil adalah analitik, dengan tehnik pengambilan sample Purposive Sampling. Penelitian ini didapat bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zatbesi (Fe) di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar yaitu pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan ketersediaan tablet Fe, sedangkan variabel pengalaman dan social budaya tidak berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Bara-Baraya. Analis multivariate menunjukkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe, yaitu peran petugas kesehatan dengan nilai Exp (B) = 2.307 kali lebih besar dari variabel yang lain.