Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pertanian organik. 2. Memahami kearifan dalam pemanfaatan SDA pertanian. 3. Memahami kegiatan pertambangan berkelanjutan. C. Pertanian Organik Pertanian organik adalah sistem pertanian yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan hasil rekayasa genetika untuk menekan pencemaran tanah, air, dan udara, meningkatkan produktivitas pertanian serta meningkatkan kesehatan. Pertanian organik meliputi sistem tumpeng sari, penggunaan mulsa, dan pascapanen. Pertanian organik memiliki tujuan sebagai berikut. 1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. 2. Membudidayakan tanaman pertanian secara alami. 3. Meningkatkan siklus biologis dalam ekosistem pertanian. 4. Meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. 5. Menghindari pencemaran yang diakibatkan oleh penerapan teknologi pertanian. 6. Memelihara keanekaragaman genetik (keturunan) tanaman pertanian.
D. Kearifan Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pertanian Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam pertanian dapat dilakukan dengan hal berikut. 1. Memanfaatkan sumber daya alam pertanian dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. 2. Menggunakan sumber daya alam pertanian yang ramah lingkungan. 3. Melakukan diversifikasi pertanian (usaha pertanian terpadu), seperti: a. agroforestri (wanatani), yaitu menanam tanaman musiman (tanaman pertanian) dengan tanaman tahunan (tanaman hutan) secara bersamaan; b. agrofisher (minatani), yaitu menanam tanaman pertanian dan perikanan secara bersamaan; c. agropasture, yaitu menanam tanaman pertanian dan rumput pakan ternak secara bersamaan. 4. Tidak melakukan atau menggunakan secara berlebihan: a. sistem pengolahan tanaman modern; b. bibit unggul hasil rekayasa genetika; c. pupuk kimia (anorganik); d. pestisida, insektisida, dan herbisida sebagai pemberantas hama, penyakit, dan gulma; e. sistem penanaman monokultur. E. Kegiatan Pertambangan Berkelanjutan 1. Pengertian Pertambangan Berkelanjutan Pertambangan berkelanjutan adalah pertambangan yang memerhatikan kebutuhan generasi sekarang dan kebutuhan generasi yang akan datang. 2. Tujuan Pertambangan Berkelanjutan Berikut adalah tujuan dari pertambangan berkelanjutan. a. Tujuan ekonomi. Berkaitan dengan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi. Artinya, kehadiran usaha tambang di suatu daerah harus menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. b. Tujuan sosial. Berkaitan dengan upaya pengurangan kemiskinan dan pemerataan. c. Tujuan ekologi. Berkaitan dengan upaya konservasi sumber daya alam. Artinya, 2
kehadiran usaha pertambangan di suatu daerah harus menciptakan keselarasan antara kawasan tambang yang dieksploitasi dan kawasan yang diberi perlindungan. 3. Aspek Pertambangan Berkelanjutan Aspek pertambangan berkelanjutan meliputi hal berikut. a. Aspek kebutuhan ekonomi. Aspek ini mengutamakan efisiensi, daya saing, besaran, serta pertumbuhan nilai tambah, dan stabilitas ekonomi. Menekankan pada pemenuhan kebutuhan ekonomi dari pengelolaan sumber daya tambang sampai generasi mendatang. b. Aspek kebutuhan sosial. Aspek in mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola usaha pertambangan berkelanjutan. c. Aspek kebutuhan lingkungan. Aspek ini mengutamakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan untuk mencegah dampak pencemaran serta pertumbuhan sektor ekonomi informal yang tidak terkendali. 4. Konsep Pertambangan Berkelanjutan Berikut adalah konsep pertambangan berkelanjutan. a. Mengutamakan keselamatan dan efisiensi sumber daya alam. b. Memaksimalkan manfaat kegiatan pertambangan dengan meningkatkan keberlanjutan lingkungan alam dan lingkungan sosial. c. Berwawasan ke depan. Artinya, menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang secara konsisten dan bersama-sama. 5. Tujuan Sosial Pertambangan Berkelanjutan Berikut adalah tujuan sosial dari pertambangan berkelanjutan. a. Memfasilitasi penciptaan kekayaan mineral dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam melakukan eksplorasi pertambangan. b. Memastikan penambangan mineral dilakukan secara efisien untuk memaksimalkan keuntungan bersih sehingga dapat menambah upah pekerja tambang, menyediakan klinik pengobatan, pembangunan jalan dan infrastruktur lain yang dibangun untuk tambang, dan bermanfaat bagi masyarakat setempat. c. Mendistribusikan keuntungan ekonomi dari usaha pertambangan secara adil untuk pemilik dan pekerja perusahaan tambang, biaya perlindungan lingkungan, pemerintah daerah, pemerintah nasional, masyarakat lokal, dan organisasi lainnya. d. Mempertahankan manfaat pertambangan bahkan setelah menutup tambang. 3
6. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pertambangan Berkelanjutan Berikut adalah prinsip-prinsip pengelolaan pertambangan berkelanjutan. a. Melaksanakan praktik etika bisnis dan taat pada ketentuan hukum yang diatur oleh pemerintah. b. Mempertimbangkan pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi dalam proses pembuatan keputusan perusahaan. c. Menegakkan hak asasi serta menghormati budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai yang dianut oleh pekerja yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. d. Melaksanakan strategi manajemen risiko berdasarkan data yang sah. e. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja lingkungan. f. Melaksanakan perbaikan biodiversitas terhadap rencana tata guna lahan. g. Memfasilitasi penggunaan kembali, mengolah ulang, dan pembuangan produk yang dapat dipertanggungjawabkan. h. Menyumbang pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan kelembagaan kepada masyarakat di sekitar pertambangan. i. Melaksanakan perjanjian secara efektif dan transparan. 7. Ciri-Ciri Kegiatan Pertambangan Berikut adalah ciri-ciri dari kegiatan pertambangan. a. Nonrenewable (tidak dapat diperbarui). Oleh karena tidak dapat diperbarui, pengusaha pertambangan harus selalu mencari cadangan atau persediaan baru melalui penemuan. b. Memiliki risiko relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi ekonomi lainnya. c. Pengusahaannya memiliki dampak lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lainnya. 8. Dampak Kegiatan Pertambangan Berikut adalah dampak kegiatan pertambangan. a. Terjadinya longsoran, runtuhan tambang, gempa runtuhan, dan ledakan tambang. b. Emisi udara dan debu meningkat. c. Konsumsi energi meningkat. d. Perubahan dan kontaminasi air tanah. e. Keselamatan dan kesehatan pekerja terganggu. 4
f. Racun dan pencemaran logam berat. g. Situs arkeologi terganggu. h. Kesehatan masyarakat sekitar tambang terganggu. i. Kerusakan lingkungan hidup di sekitar lokasi pertambangan. j. Pengelolaan bahan kimia di pertambangan k. Kebisingan dan radiasi meningkat. l. Perubahan penggunaan lahan. m. Menghasilkan limbah. n. Pelumpuran dan perubahan aliran sungai. o. Buangan air limbah. p. Bentuk topografi berubah. 5