BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Kota dan Kabupaten Madiun tidak lepas dari semakin

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kemudian memunculkan ide dasar dalam perancangan sekolah alam Junrejo batu, lebih ide dasar konse dari perancangan akan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

Structure As Aesthetics of sport

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kendang dengan kategori metafora kombinasi. Dalam pengertian konsep

BAB III METODE PERANCANGAN

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa objek wisata lain seperti Wisata Taman Air Sumber Udel,

PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB VI HASIL PERANCANGAN. tema Arsitektur Organik dan kandungan al Qur`an surat Al An am ayat 99 dan al

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang dipakai pada perancangan ini adalah Ekologis

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tersebut diperoleh dari alternatif-alternatif terbaik yang sudah sesuai dengan objek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Konsep Penataan Massa

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

Transkripsi:

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun berangkat dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana rekreasi baik yang bersifat rekreatif maupun edukatif yang dapat mewadahi aktivitasnya. Oleh karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan kawasan lain di Kota dan Kabupaten Madiun, yang mempunyai potensi sebagai pusat pengembangan pariwisata. Hal ini nampak dari hasil analisa potensi pariwisata dalam RTRW kota Madiun tahun 2002-2012. Dari analisa terhadap kondisi eksisting aspek kepariwisataan Kota Madiun bisa digambarkan bahwa terdapat beberapa potensi objek wisata yang sangat mungkin untuk dikembangkan antara lain wisata belanja, wisata pendidikan dan budaya, wisata olahraga, dan wisata rekreasi. Hal itu dikarenakan kota madiun termasuk kota transit yang seharusnya mempunyai banyak sarana untuk berekreasi. Namun kondisi Kota Madiun saat ini masih minim sekali dengan keberadaan tempat wisata selain wisata alam dan wisata sejarah yang mayoritas berada di Kabupaten Madiun. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya perancangan pusat pembudidayaan dan wisata penangkaran buaya mengambil tema dasar Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata kuliner ini menggunakan pendekatan arsitektur ekologi yang di cetuskan oleh Heinz Frick. Arsitektur ekologi atau eko arsitektur adalah sebuah pendekatan dalam perancangan yang 182

menghubungkan antara lingkungan, manusia, dan bangunan, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara ketiganya dan menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan yang akan diterapkan kedalam beberapa bangunan dalam Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun. Berikut gambaran rancangan yang akan di terapkan: Integrasi keislaman Surat Al- A raaf ayat 56: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoa alah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dah harapan (akan dikabulkan) Tema Ekologi Arsitektur Prinsip-Prinsip Ekologi Arsitektur: 1. Keselarasan dengan alam (memahami perilaku alam) 2. Efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam 3. Nyaman bagi pengguna bangunan 4. Menggunakan material lokal 5. Pengolahan limbah 6. Memperbanyak Konsep Back to Nature 1. Keselarasan dengan alam (memahami perilaku alam) 2. Efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam 3. Nyaman bagi pengguna bangunan 4. Menggunakan material lokal 5. Pengolahan limbah 6. Memperbanyak area hijau Objek Perancangan Taman Rekreasi yang bersifat rekreatif dan edukatif yang membutuhkan keselarasan dengan alam sekitar. 183

6.1. Penerapan Rancangan pada Tapak Penerapan konsep pada tatanan massa diwujudkan pada bentuk dan pola tatanan massa berdasarkan kondisi tapak. Kondisi eksisting pada tapak adalah area persawahan yang berada dikawasan jalur utama wisata yaitu di jalan Serayu timur, jalan ini merupakan jalan sekunder Kota Madiun yang mempunyai potensi jalan yang cukup lebar. Dengan begitu, sangatlah mendukung untuk dijadikan obyek perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Kota Madiun. Gambar 6.1: Peta kawasan Sumber : RTRW Madiun Berikut ini pengaplikasian ke dalam rancangan yang sesuai dengan tema dan konsep yang sudah dipilih. Pola tatanan massa bangunan diatur agar seluruh bangunan mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami yaitu dengan pola penataan seperti di bawah ini, angin dapat dialirkan dari bangunan satu kebangunan yang lain dengan cara memantulkan dan memasukkan angin ke dalam bangunan. 184

Gambar 6.2: Pola tatanan massa Dalam tapak juga terdapat beberapa aspek yang akan mengaplikasikan konsep yang sebelumnya sudah dibuat meliputi: 1. Pembatas pada tapak Gambar 6.3: Pembatas tapak Memberi batas tapak dengan pagar semi masif (transparan) dengan pemberian vegetasi menerus yang mengelilingi tapak yang berpotensi bising dan tapak yang memerlukan ketenangan. Pemberian vegetasi berlapis untuk meredam kebisingan yang disebabkan oleh jalan raya maupun pengunjung. 185

2. Angin dan matahari Gambar 6.4: Vegetasi bangunan Pemberian vegetasi dari barat tapak yang difungsikan sebagai pecah angin yang cukup besar dari arah barat. Gambar 6.5: Vegetasi bangunan Pemberian vegetasi pada dinding bangunan untuk mencegah radiasi matahari masuk pada bangunan. Gambar 6.6: Panel surya 186

Pemberian panel surya untuk pembangkit tenaga listrik pada tapak pada bangunan yang mendapat sinar matahari terpanas dalam satu hari yaitu bangunan pada sisi sebelah barat. Dan arah hadap bangunan kea rah utara dan selatan agar meminimalkan efek radiasi matahari pada sore hari. 3. View Gambar 6.7: view Membatasi view keluar tapak dengan unsur vegetasi agar membangkitkan perasaan menyenangkan dan tidak membosankan dan sekaligus dapat mengurangi kebisingan akan tetapi tidak menghalangi pandangan keluar secara keseluruhan 4. Aksebilitas Akses masuk dan keluar tapak dibedakan agar tidak terjadi kemacetan di dalam tapak maupun di luar tapak denga memberikan jalur perlambatan dan memberikan jalur untuk pejalan kaki agar pengunjung dapat merasakan kenyamanan saat akan mengunjungi dan ketika berada dalam tapak. 187

Gambar 6.8: Akses Tapak 6.2. Penerapan Konsep pada bentuk Gambar 6.9 bentuk bangunan Memiliki bentukan kaku sekaligus landai agar dapat mengalirkan angin dan membelokkan angin, agar seluruh bangunan pada tapak mendapatkan penghawaan yang alami. 188

6.3. Penerapan Konsep Pada Interior Gambar 6.10: Bentuk ruang dalam Memberikan kesan menyejukkan dengan ornamen daun pada dinding ruang pengelola dan memberikan unsur vegetasi dan batu alam. Pemilihan warna pada interior bangunan pengelola ini menggunakan warna-warna alam yaitu warna hijau daun, batu alam, dan kayu. Gambar 6.11: Bentuk ruang dalam Dalam interior ruang makan atau kuliner juga menggunakan warna-warna alam yaitu warna hijau daun dan kayu dan menggunakan unsur kayu dan bamboo 189

pada material meja dan kursi pengunjung, selain itu terdapat banyak bukaan untuk kenyamanan pengguna agar memiliki kesan mewah namun masih mempertahankan kesinambungan dengan alam. 6.4. Penerapan Konsep pada struktur Konsep struktur dalam Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun adalah penggunaan pondasi straus peil yang dikombinasikan dengan pondasi batu kali, selain itu perancangan ini juga menggunakan struktur atap baja ringan, bamboo, dan kayu pada bangunan lain untuk meminimalisir beban yang dipikul oleh bangunan. Berikut ini detail-detail struktur yang digunakan: Gambar 6.12: Bentuk Struktur atap Sedangkan untuk struktur penutup menggunakan dinding batu bata dan menggunakan struktur pondasi kombinasi pondasi sumuran, straus peil dan menggunakan pondasi menerus batu kali. Berikut akan disajikan di bawah ini: 190

Gambar 6.13: detail pondasi menerus Gambar 6.14: detail pondasi straus peil 6.5. Penerapan Konsep pada Utilitas Konsep utilitas dalam Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun meliputi: 1. Utilitas air dalam tapak Penyediaan Air bersih didapat dari sumur yang kemudian didistribusikan ke tendon utama kemudian keseluruh kawasan. Penyediaan air bersih menggunakan sistem tandon atas dan tandon bawah. 191

Gambar 6.15: utilitas air 192

2. Sistem jaringan listrik Listrik yang digunakan berasal dari panel surya, yang mana terdapat baterai inverter untuk dicas tau diisi dengan energy matahari dan regulator untuk mendistribusikan listrik ke seluruh bangunan yang ada di kawasan seperti pada gambar berikut. Gambar 6.16: utilitas listrik 193