SRI MARDANI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka bersatu dan

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi tiap-tiap warga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti siswa normal. Siswa SLB

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

ASRI MAYASARI A

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kepada hal yang konkret dalam proses pembelajaran. Kreativitas. belajar dari berbagai sumber serta media belajar.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan kemajuan bangsanya, karena pendidikan bukan hanya. mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

Sehingga peneliti diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangankesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Menurut

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SKRIPSI. Oleh : Rina Yuni Hidayati A

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

Transkripsi:

0 OPTIMALISASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOK DIENES PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 01 KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : SRI MARDANI A.510070603 PROGAM S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia sudah terkenal sejak zaman dulu kala. Hal itu terbukti dengan banyaknya bangsa asing yang datang ke Indonesia. Bukan hanya letaknya yang sangat strategis saja, melainkan negara Indonesia memang sudah terkenal di mata dunia, karena hasil alamnya yang melimpah ruah. Sebutan tinggal sebutan, sedangkan kenyataan berbicara lain. Dibalik tersohornya nama Indonesia di mata dunia, penderitaan selalu melilit bangsa Indonesia. Sebagai buktinya yaitu (1) banyak balita yang menderita akibat gizi buruk, (2) masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan, (3) masih banyak warga yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, dan masih banyak lagi penderitaan lain yang dialami bangsa Indonesia. Hal itu bias terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan bagi setiap warga negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga dengan kemampuannya siswa akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelakakan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. 1

2 Sesuai dengan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan : 1. Pembentukan manusia Pancasila seabagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri. 2. Pemberian dukungan bagi pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang menangkal setiap ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Sehubungan dengan itu, maka pendidikan disusun sebagai usaha sadar untuk menciptakan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya secara terus menerus dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Sistem pendidikan nasional memiliki tujuan sekaligus sebagai alat yang sangat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan mencapai tujuan bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan (Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003).

3 Dengan demikian pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia yang cerdas dan bertaqwa yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan nasional. Berbagai upaya telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang satuan pendidikan, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun berbagai pendapat menunjukkan bahwa mutu pendidikan sampai saat ini masih belum sesuai apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai Pancasila. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang diwujudkan melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan sekolah dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Sekolah sebagai tempat anak didik belajar, dengan harapan dalam belajar akan memperoleh prestasi belajar dengan baik. Dalam belajar tersebut prestasi yang dicapai kadang dapat mencapai seperti apa yang diharapkan, tetapi dapat pula tidak. Hal ini karena daya serap masing-masing siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Prestasi merupakan bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa sebagai hasil belajar, oleh karena itu

4 prestasi yang diperoleh siswa diharapkan mencapai ketuntasan yaitu diatas 60. Untuk memperoleh prestasi yang sesuai dengan ketuntasan baik guru maupun siswa harus mengetahui apa-apa saja untuk memperoleh prestasi itu. Adapun salah satu pelajaran yang diharapkan mempunyai prestasi yang baik adalah pelajaran Matematika. Salah satu pelajaran yang penting di Sekolah Dasar adalah Matematika dan pelajran ini nantinya akan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu pengajarannya sangat memerlukan kejelian atau kesungguhan agar siswa agar siswa benar-benar menguasai pelajaran ini. Ahmad (1994:13) menyatakan bahwa Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang berguna memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang dewasa ini. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Matematika memang sangat diperlukan bagi siswa sebagai generasi muda yang akan menerima tanggung jawab untuk meneruskan pembangunan bangsa. Karena begitu besar peranan Matematika dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka prestasi belajar Matematika perlu ditingkatkan. Dengan meningkatnya prestasi belajar Matematika berarti anak didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki cara berpikir kritis dan logis, sehingga mereka berlatih untuk menyelesaikan masalah-masalah di masa yang akan datang. Bagi siswa pelajaran Matematika dianggap pelajaran yang sangat sulit, menakutkan, menjemukan dan sangat tidak menyenangkan, sehingga hasil prestasi Matematika sangat kurang, belum sesuai dengan harapan baik harapan guru, orang tua maupun siswa sendiri. Kewajiban para gurulah untuk

5 menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran Matematika dengan memberi rangsangan ataupun dorongan agar siswa menyenangi pelajaran Matematika. Agar pembelajaran Matematika mampu memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan utuh bagi siswa serta untuk mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dalam mengajar guru menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan, guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak Sekolah Dasar khususnya anak kelas III. Menurut Piaget anak seumur 18 bulan sampai 7 tahun berada pada tingkat praoperasional, sedangkan anak atau siswa usia 7 sampai 12 tahun berada pada tingkat operasional kongkrit. Media adalah alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (Humalik, 1976:12), sedangkan menurut NEA dalam (Sadiman, 1986:6) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, dapat didengar dan dibaca. Berdasarkan nilai ujian SD Negeri 01 Kadipiro dari tahun 2007 rataratanya 50,40 dan tahun 2008 rata-ratanya 50,65. Sehingga prestasi Matematika masih sangat jauh dari ketuntasan. Penyebab rendahnya prestasi belajar Matematika yaiti penyampaian materi pelajaran Matematika hanya menggunakan metode ceramah dianggap para guru adalah metode paling praktis, mudah dan efisien dilaksanakan. Mengajar yang hanya menggunakan

6 metode ceramah saja membuat siswa sulit memahami konsep apalagi pelajaran Matematika, jadi siswa tidak dapat menerima pelajaran apa yang telah di berikan oleh gurunya sehingga prestasi belajar Matematika masih kurang dari yang diharapkan. Perkembangan siswa usia Sekolah Dasar pada hakikatnya berada pada tahap operasi konkrit, karena itu untuk pengajaran Matematika di Sekolah Dasar, terutama pada penanaman konsep atau pengertian nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan) serta operasi penjumlahan dan pengurangan sangat diperlukan media pembelajaran yang tepat. Salah satu media pengajaran matematika adalah Blok Dienes. Blok Dienes adalah peraga yang dikembangkan oleh Z.P Dienes yang berfungsi untuk memahami konsep dasar bilangan dan nilai tempat bilangan. (Ruseffendi, 1992:158). Blok Dienes ini dapat kita buat dari balok kayu. Untuk bilangan dasar 10, blok model dienes ini terdiri atas satuan (berupa dadu kecil), puluhan (berupa batang), ratusan (berupa balok), dan ribuan (berupa kubus besar). Adapun fungsi media Blok Dienes adalah untuk membantu guru mengajarkan konsep atau pengertian nilai tempat suatu bilangan serta operasi penjumlahan dan pengurangan. Sehingga dengan media Blok Dienes dapat mengoptimalisasikan prestasi Matematika. Di Sekolah Dasar guru mempunyai peranan penting dalam keseluruhan pendidikan karena secara langsung gurulah yang melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar, guru harus mengetahui 4 kompetensi guru, yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2)

7 kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, (4) kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Ada beberapa pendekatan dalam pengajaran Matematika, masing-masing didasarkan atas teori belajar yang berbeda. Ada empat pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran Matematika, (1) urutan belajar yang bersifat perkembangan (development learning sequences), (2) belajar tuntas (matery learning), (3) strategi belajar (learning strategies), dan (4) pemecahan masalah (problem solving) ( Abdurrahman, 1999: 255) Dari paparan diatas maka agar siswa mempunyai prestasi belajar Matematika yang baik sesuai harapan siswa dan guru, salah satunya dalam proses penyampaian pelajaran menggunakan media Blok Dienes. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi Optimalisasi Prestasi Belajar Matematika dengan Penggunaan Media Blok Dienes Kelas III SDN 01 Kadipiro Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah media Blok Dienes dapat mengoptimalisasikan prestasi belajar Matematika pada kelas III SDN 01 Kadipiro? 2. Bagaimana mengoptimalisasikan prestasi belajar Matematika dengan menggunakan Blok Dienes pada siswa kelas III SDN 01 Kadipiro?

8 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengoptimalisasikan prestasi belajar Matematika kelas III SDN 01 Kadipiro dengan penggunaan media Blok Dienes. 2. Membantu guru dalam mengoptimalisasi prestasi belajar Matematika melalui media Blok Dienes. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki 2 manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikan wawasan dan masukan dalam proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat digunakan sebagai motivasi belajar untuk mengoptimalisasikan prestasi belajar. b. Bagi Guru Memberi wawasan bagi guru dalam perbaikan proses pembelajaran. c. Bagi Sekolah Dasar Negeri 01 kadipiro. Menemukan solusi untuk mengoptimalisasi prestasi belajar Matematika dengan menggunakan media Blok Dienes dan Menemukan solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.