I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

dokumen-dokumen yang mirip
I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODELOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Arikunto dkk (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Siswa kelas IV di SD Negeri 01 Tajur

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam sebuah kelas secara bersama (Didik dan Wahyu, 2011: 3).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

METODOLOGI PENELITIAN. tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas (Classroom Action Research)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN yang berada di SDNegeri2 Sukamenanti Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Transkripsi:

I. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid, agar isi dari penelitian bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus dianalisa dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas data bisa dipertanggung jawabkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Arikunto, 2007: 51). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang benar-benar nyata muncul dari dunia tanggung jawab peneliti/ pendidik yaitu dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri dan kemudian dicari pemecahannya. Menurut Purwadi dalam Basrowi (2006: 6) mengatakan bahwa PTK merupakan cara yang cukup potensial dalam hal membantu memecahkan masalah guru dalam menjalankan profesinya sekaligus meningkatkan kinerjanya.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari tahap merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (observasi) dan tahap refleksi. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan siklus sebagai berikut: Gambar 2. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya (2010:56) 1. Perencanaan ( Planning ) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta menyiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk mengukur hasil tindakan. 2. Pelaksanaan ( Action ) Dalam tahapan ini peneliti mengimplementasikan atau menerapkan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Pengamatan (Observasi)

Dalam tahapan ini peneliti mengobservasi atau mengamati pelaksanaan tindakan kelas. 4. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri 3 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu berjumlah 8 siswa yang terdiri dari 5 putra dan 3 putri. C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri 3 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. 2. Pelaksanaan penelitian Lama waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian satu setengah bulan dan terdapat 2 siklus, satu siklusnya dilaksanakan 3 kali pertemuan. D. Pelaksanaan Tindakan Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (enam kali pertemuan) kemudian diantara setiap siklusnya direncanakan kegiatan tindakan yang berbeda pada setiap siklusnya, akan tetapi setiap siklus saling

berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya. Tes awal Siklus I a) Perencanaan 1) Menyiapakan alat-alat yang berkaitan untuk proses pembelajaran, yaitu cakram yang diganti dengan piring plastik. 2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran siklus pertama. b) Tindakan 1) Langkah-langkah yang dilakukan pada tingkatan siklus pertama adalah siswa dibariskan ke dalam dua sab. 2) Guru memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lempar cakram dengan menggunakan alat pembelajaran cakram yang diganti dengan piring plastik pada siklus pertama. 3) Siswa mempraktikkan pelaksanaan gerak dasar lempar cakram secara bergantian sebanyak 5 kali pengulangan dengan cakram yang diganti dengan menggunakan piring plastik. 4) Guru mengoreksi setiap gerak dasar siswa dan memberikan contoh gerakan yang baik dan benar, kemudian memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya mengenai kesulitan yang dialami dalam melakukan rangkaian gerak dasar lempar cakram yang diajarkan. c) Observasi

Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar cakram siswa secara individu bersama 3 orang testor dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar cakram. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar lempar cakram yang telah diajarkan. d) Refleksi Hasil observasi pada siklus pertama disimpulkan dan didiskusikan. Kemudian guru mendiskusikan tindakan untuk siklus kedua berupa mengganti cakram yang sesungguhnya dengan cakram yang terbuat dari kayu. Sebagai perbaikan dari kekurangan yang nampak pada siswa yang terdapat pada siklus pertama, maka menjadi bahan untuk mengetahui tahapan pada siklus kedua. Siklus II a) Perencanaan 1) Menyiapakan alat-alat yang berkaitan untuk proses pembelajaran, yaitu cakram yang diganti dengan cakram yang terbuat dari kayu. 2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran siklus kedua. b) Tindakan 1) Langkah-langkah yang dilakukan pada tingkatan siklus kedua adalah siswa dibariskan ke dalam dua sab.

2) Guru memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lempar cakram dengan menggunakan alat pembelajaran cakram yang diganti dengan cakram yang terbuat dari kayu pada siklus kedua. 3) Siswa mempraktikkan pelaksanaan gerak dasar lempar cakram secara bergantian sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan cakram yang diganti dengan menggunakan cakram yang terbuat dari kayu. 4) Guru mengoreksi setiap gerak dasar siswa dan memberikan contoh gerakan yang baik dan benar, kemudian memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya mengenai kesulitan yang dialami dalam melakukan rangkaian gerak dasar lempar cakram yang diajarkan. c) Observasi Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar cakram siswa secara individu bersama 3 orang testor dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar cakram. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar lempar cakram yang telah diajarkan. d) Refleksi Hasil observasi pada siklus kedua disimpulkan dan didiskusikan. Kesimpulan dari hasil pembelajaran gerak dasar lempar cakram,

berapa persen tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa dan disajikan dalam bentuk data. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian tindakan kelas) disetiap siklusnya. Menurut instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar lempar cakram yang terlampir pada lampiran 1. F. Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut : P = 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997) Keterangan : P : Prosentase keberhasilan. f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. N : Jumlah siswa yang mengikuti tes. Bila hasil perhitungan meningkat 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan berhasil.