I. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid, agar isi dari penelitian bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus dianalisa dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas data bisa dipertanggung jawabkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Arikunto, 2007: 51). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang benar-benar nyata muncul dari dunia tanggung jawab peneliti/ pendidik yaitu dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri dan kemudian dicari pemecahannya. Menurut Purwadi dalam Basrowi (2006: 6) mengatakan bahwa PTK merupakan cara yang cukup potensial dalam hal membantu memecahkan masalah guru dalam menjalankan profesinya sekaligus meningkatkan kinerjanya.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari tahap merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (observasi) dan tahap refleksi. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan siklus sebagai berikut: Gambar 2. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya (2010:56) 1. Perencanaan ( Planning ) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta menyiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk mengukur hasil tindakan. 2. Pelaksanaan ( Action ) Dalam tahapan ini peneliti mengimplementasikan atau menerapkan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Pengamatan (Observasi)
Dalam tahapan ini peneliti mengobservasi atau mengamati pelaksanaan tindakan kelas. 4. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri 3 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu berjumlah 8 siswa yang terdiri dari 5 putra dan 3 putri. C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri 3 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. 2. Pelaksanaan penelitian Lama waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian satu setengah bulan dan terdapat 2 siklus, satu siklusnya dilaksanakan 3 kali pertemuan. D. Pelaksanaan Tindakan Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (enam kali pertemuan) kemudian diantara setiap siklusnya direncanakan kegiatan tindakan yang berbeda pada setiap siklusnya, akan tetapi setiap siklus saling
berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya. Tes awal Siklus I a) Perencanaan 1) Menyiapakan alat-alat yang berkaitan untuk proses pembelajaran, yaitu cakram yang diganti dengan piring plastik. 2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran siklus pertama. b) Tindakan 1) Langkah-langkah yang dilakukan pada tingkatan siklus pertama adalah siswa dibariskan ke dalam dua sab. 2) Guru memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lempar cakram dengan menggunakan alat pembelajaran cakram yang diganti dengan piring plastik pada siklus pertama. 3) Siswa mempraktikkan pelaksanaan gerak dasar lempar cakram secara bergantian sebanyak 5 kali pengulangan dengan cakram yang diganti dengan menggunakan piring plastik. 4) Guru mengoreksi setiap gerak dasar siswa dan memberikan contoh gerakan yang baik dan benar, kemudian memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya mengenai kesulitan yang dialami dalam melakukan rangkaian gerak dasar lempar cakram yang diajarkan. c) Observasi
Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar cakram siswa secara individu bersama 3 orang testor dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar cakram. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar lempar cakram yang telah diajarkan. d) Refleksi Hasil observasi pada siklus pertama disimpulkan dan didiskusikan. Kemudian guru mendiskusikan tindakan untuk siklus kedua berupa mengganti cakram yang sesungguhnya dengan cakram yang terbuat dari kayu. Sebagai perbaikan dari kekurangan yang nampak pada siswa yang terdapat pada siklus pertama, maka menjadi bahan untuk mengetahui tahapan pada siklus kedua. Siklus II a) Perencanaan 1) Menyiapakan alat-alat yang berkaitan untuk proses pembelajaran, yaitu cakram yang diganti dengan cakram yang terbuat dari kayu. 2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran siklus kedua. b) Tindakan 1) Langkah-langkah yang dilakukan pada tingkatan siklus kedua adalah siswa dibariskan ke dalam dua sab.
2) Guru memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lempar cakram dengan menggunakan alat pembelajaran cakram yang diganti dengan cakram yang terbuat dari kayu pada siklus kedua. 3) Siswa mempraktikkan pelaksanaan gerak dasar lempar cakram secara bergantian sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan cakram yang diganti dengan menggunakan cakram yang terbuat dari kayu. 4) Guru mengoreksi setiap gerak dasar siswa dan memberikan contoh gerakan yang baik dan benar, kemudian memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya mengenai kesulitan yang dialami dalam melakukan rangkaian gerak dasar lempar cakram yang diajarkan. c) Observasi Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar cakram siswa secara individu bersama 3 orang testor dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar cakram. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar lempar cakram yang telah diajarkan. d) Refleksi Hasil observasi pada siklus kedua disimpulkan dan didiskusikan. Kesimpulan dari hasil pembelajaran gerak dasar lempar cakram,
berapa persen tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa dan disajikan dalam bentuk data. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian tindakan kelas) disetiap siklusnya. Menurut instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar lempar cakram yang terlampir pada lampiran 1. F. Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut : P = 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997) Keterangan : P : Prosentase keberhasilan. f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. N : Jumlah siswa yang mengikuti tes. Bila hasil perhitungan meningkat 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan berhasil.