JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PASANG SURUT. Oleh. Nama : NIM :

Karakteristik Pasang Surut di Alur Pelayaran Sungai Musi Menggunakan Metode Admiralty

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

ANALISIS PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI SEKITAR PERAIRAN MUARA SUNGAI WULAN, KABUPATEN DEMAK, JAWA TENGAH

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PROFIL VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN KAMAL MUARA, PENJARINGAN, JAKARTA UTARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman Online di :

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Simulasi pemodelan arus pasang surut di kolam Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 (Surface-water Modeling System 8.

SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (MPT) DI PERAIRAN KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU

PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL DI DAERAH PESISIR SUNGAI BUNGIN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

PEMETAAN DAERAH YANG TERGENANG BANJIR PASANG AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA TEGAL

Analisis Logam Berat Timbal pada Sedimen Dasar Perairan Muara Sungai Sayung, Kabupaten Demak

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

III-11. Gambar III.13 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju surut

LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BENGAWAN SOLO, GRESIK, JAWA TIMUR Betty Banjarnahor *),Warsito Atmodjo *), Hariyadi *)

Kajian Pola Sebaran Sedimen di Perairan Pantai Sigandu Batang

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4

PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PT. PERTAMINA RU VI PERAIRAN BALONGAN, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI LASEM, KABUPATEN REMBANG

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

PENGARUH ARUS TERHADAP MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI DAN SEKITAR PERAIRAN KESUNEAN, CIREBON

KAJIAN SEBARAN UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR

STUDY ON THE SUSPENDED SOLIDS IN THE WEST COASTAL WATERS OF BENGKALIS. Arif Teguh Satria 1, Rifardi 2, Elizal 2 ABSTRACT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman Online di :

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL

POLA ARUS DAN TRANSPOR SEDIMEN PADA KASUS PEMBENTUKAN TANAH TIMBUL PULAU PUTERI KABUPATEN KARAWANG

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

PENGUKURAN SEDIMEN TERLARUT DI MUARA DESA NUSAPATI KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH

PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI SIGANDU, KABUPATEN BATANG

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

PENGARUH ARUS TERHADAP MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI KALIMAS, SURABAYA

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

STUDI KARAKTERISTIK POLA ARUS DI PERAIRAN SELAT LAMPA, KABUPATEN NATUNA, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Pola Spasial dan Temporal Total Suspended Solid (TSS) dengan Citra SPOT di Estuari Cimandiri, Jawa Barat

Distribusi Salinitas Akibat Pengaruh Pasang Surut Pasca Normalisasi di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di :

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi

KAJIAN MORFODINAMIKA PESISIR KABUPATEN KENDAL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH MULTI SPEKTRAL DAN MULTI WAKTU

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

STUDI SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KLUWUT, KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH

LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SEMAT JEPARA

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN

ANALISA SEDIMEN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED MATTER) DI PERAIRAN TIMUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT

(a) Profil kecepatan arus IM03. (b) Profil arah arus IM03. Gambar III.19 Perekaman profil arus dan pasut stasiun IM03 III-17

III HASIL DAN DISKUSI

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI WARIDIN KABUPATEN KENDAL

PENENTUAN DAERAH REKLAMASI DILIHAT DARI GENANGAN ROB AKIBAT PENGARUH PASANG SURUT DI JAKARTA UTARA

Pengaruh Arus Terhadap Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Di Pantai Slamaran Pekalongan

ANALISIS KUALITAS SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU. oleh: Hardi Sandro Situmeang 1) dan Rifardi 2) Abstrak

SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS KONDISI PERAIRAN DITINJAU DARI KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN SEBARAN KLOROFIL-A DI MUARA SUNGAI LUMPUR, SUMATERA SELATAN

Untuk mengkaji perilaku sedimentasi di lokasi studi, maka dilakukanlah pemodelan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

Distribusi Muatan Padatan Tersuspensi di Muara Sungai Bodri, Kabupaten Kendal

STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI MARINA ANCOL, JAKARTA

STUDI PENYEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN LAUT PAYA KUNDUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh Robileo Agus 1), Rifardi 2), Musrifin Ghalib 2)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) C-130

DISTRIBUSI MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI CI GADUNG SATU KABUPATEN SUBANG

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

ANALISIS DATA ARUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN ANALYSIS OF FLOW DATA ON ESTUARINE BANYUASIN RIVER IN SOUTH SUMATERA

Luas Area Genangan Banjir Pasang Pada Kawasan Pemukiman di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah

ANALISIS PASANG SURUT PERAIRAN MUARA SUNGAI MESJID DUMAI ABSTRACT. Keywords: Tidal range, harmonic analyze, Formzahl constant

DINAMIKA SEDIMEN TERSUSPENSI BERDASARKAN PENGUKURAN IN-SITU MENGGUNAKAN INSTRUMEN HIDRO-AKUSTIK DOPPLER (Studi kasus pesisir pantai utara Jawa Barat)

Bab IV Hasil dan Pembahasan

ANALISA KEKERUHAN DAN KANDUNGAN SEDIMEN DAN KAITANNYA DENGAN KONDISI DAS SUNGAI KRUENG ACEH

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32

STUDI SEBARAN SEDIMEN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BANTEN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT MULTITEMPORAL

MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):33-42

PENGUKURAN LOW WATER SPRING (LWS) DAN HIGH WATER SPRING (HWS) LAUT DENGAN METODE BATHIMETRIC DAN METODE ADMIRALTY

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 346-352 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose STUDI SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL DI PERAIRAN TUGU KECAMATAN TUGUREJO, SEMARANG Study of suspended sediment distribution in horizontally and vertically at Tugu Waters, Tugurejo, Semarang Kokoh Dwiyan*, Petrus Subardjo **, Hariyadi ** 1). Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto SH, Semarang ABSTRAK Masalah hidrodinamika yang terdapat di Perairan Tugu adalah sebaran sedimentasi yang tidak merata yang mengakibatkan pembelokan di badan sungai dan perubahan alur pelayaran bagi kapalkapal nelayan untuk memasuki daerah sungai khususnya pada saat perairan sedang surut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen tersuspensi secara horizontal dan vertikal di Perairan Tugu. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama pengolahan citra satelit ALOS untuk mengetahui sebaran sedimen tersuspensi secara horizontal di Labolatorium Komputasi Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, pengambilan data yang dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Perairan Tugu dan tahap analisa laolatorium terhadap sampel air untuk mengetahui konsentrasi sedimen tersuspensi di Labolatorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang dan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data pengamatan pasang surut tinggi air di Perairan Tugu, Semarang hasil pengukuran Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Maritim. Pada saat pasang, nilai konsentrasi sedimen tersuspensi berkisar antara 8.13 mg/l untuk yang terendah dan 18.19 mg/l untuk yang tertinggi. Pada saat kondisi surut didapatkan nilai konsentrasi sedimen tersuspensi sebesar 18.17 mg/l sampai dengan 26.14 mg/l. Nilai konsentrasi sedimen terbesar pada saat pasang maupun surut didapatkan di dasar perairan, yakni sebesar 9.74 mg/l - 25.13 mg/l pada kondisi pasang dan 27.89 mg/l 35.79 mg/l pada kondisi surut. Kata kunci : Pendangkalan, Satelit ALOS, Sedimen Tersuspensi. ABSTRACT Hydrodynamics problems found in Tugu Waters which the problem is unequal distribution of sedimentation resulting in distortion for body river and changes the shipping channel for fishing vessels for entering the river especially when the water in the river are receding. The aim of the research is to determine the suspended sediment distribution in horizontal and vertical process in Tugu waters, Semarang. This research used descriptive method. The research was conducted in three steps, the first is processing satellite imagery ALOS to know of suspended sediments horizontally in Marine Science Computational Laboratory Diponegoro University, Semarang, the second is data acquisition which held in March 2012 and the last is laboratory analysis of water samples to find out the concentration of suspended sediment in Environmental Engineering Laboratory, Diponegoro University, Semarang,. High tide observation data of water in Tugu waters, Semarang is measurement results from Meteorological, Climatology and Geophysics Agency, Maritime. At high tide, suspended sediment concentration values ranged from 8.13 mg / L for the lowest and 18:19 mg / L for the highest. At the time of low tide suspended sediment concentration values obtained at 18:17 mg / L to 26.14 mg / L. Largest sediment concentration values at high tide or low tide found in the bottom waters, which is equal to 9.74 mg / L - 25.13 mg / L on tidal conditions and 27.89 mg / L - 35.79 mg / L at low tide conditions. Keywords: Shallowing, ALOS, Suspended Sediment. *) Mahasiswa Program Studi Oseanografi Fakultas Ilmu Kelautan **) Dosen Pembimbing

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 347 PENDAHULUAN Keberadaan sedimen tersuspensi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan yang pada akhirnya akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pendangkalan suatu perairan, punahnya beberapa ekosistem perairan dan kerusakan lingkungan Sedimen tersuspensi di perairan dapat dihasilkan dari outlet sungai yang membawa sedimen hasil erosi daerah atas (up land) atau bahan polusi, aktivitas pengembangan industri, hasil erosi dasar perairan, atau makhluk hidup dalam perairan tersebut (Ritchie et al., 1976). Perairan Tugu yang terletak di Kecamatan Tugurejo, Kota Semarang memiliki 5 sungai yang bermuara di dalamnya. Yakni Sungai Bringin, Sungai Karanganyar, Sungai Tambak Ombo, Sungai Tapak dan Sungai Silandak. Perairan Tugu Kecamatan Tugurejo Semarang memiliki permasalahan berupa sedimentasi yang tersebar tidak merata di sekitar perairan tersebut. Akibatnya, terjadi pembelokan di badan sungai dan perubahan alur pelayaran bagi kapal-kapal nelayan untuk memasuki daerah sungai khususnya pada saat perairan sedang surut. Salah satu alternatif dalam mendeteksi sebaran sedimen yang terjadi pada Perairan Tugu yaitu dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh seperti satelit ALOS. Satelit ini memiliki kelebihan berupa sensor AVNIR-2 dengan 3 spektrum tampak (biru, hijau, merah) yang mampu berpenetrasi ke dalam kolom air, juga mempunyai resolusi spasial yang cukup tinggi yaitu 10 meter. Selain itu terdapat juga instrumen Phased Array Type L-Band Synthetic Aperture Radar (PALSAR) yang memiliki kelebihan bebas dari efek awan (JAXA,2010). METODE PENELITIAN Berdasarkan sifatnya, metode yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang diteliti dan dikaji pada waktu yang terbatas dan tempat tertentu, untuk mendapatkan gambaran tentang situasi atau kondisi secara lokal (Hadi, 1979). Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan citra satelit ALOS yang mampu berpenetrasi ke dalam kolom air untuk mendapatkan gambaran secara vertikal mengenai perbedaan tingkat kekeruhan pada daerah penelitian. Setelah itu dilakukan pengambilan data lapangan sebagai ground check. Data lapangan tersebut berupa sampel sedimen tersuspensi di tiap kolom air pada perairan Tugu. Data lapangan ini berguna untuk memverifikasi hasil yang didapat pada pengolahan citra ALOS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perekaman BMKG maritim Semarang periode Maret 2012 dan kemudian dilakukan pengolahan data pasang surut menggunakan metode admiralty. Grafik pengukuran pasang surut dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Grafik pasang surut hasil pengukuran BMKG maritim, Semarang Tabel 1. Data kedudukan muka air Keterangan Nilai (cm) Pasang tertinggi (HWS) 100 Muka air laut rerata (MSL) 55 Pasang terendah (LWS) 10 Hasil perhitungan metode admiralty didapatkan bilangan formzhal sebesar 2,55 nilai tersebut dapat dikategorikan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 348 termasuk kedalam tipe pasang surut campuran condong ke harian tunggal yaitu suatu perairan yang dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. SEDIMEN TERSUSPENSI SECARA HORIZONTAL Banyaknya aktivitas manusia seperti seperti aktivitas industri, rumah tangga, peternakan, perikanan budidaya dan lain sebagainya di sepanjang sungai yang bermuara di perairan Tugu seperti Sungai Silandak, Sungai Tapak, Sungai Tambak Ombo, Sungai karanganyar dan Sungai Bringin juga berperan penting dalam proses sedimentasi. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Muhammad Arief Wibowo (Tidak dipublikasikan), Perairan Tugu merupakan perairan dengan tingkat kekeruhan yang tinggi. Kekeruhan di Perairan Tugu yang relatif tinggi dengan nilai sedimen tersuspensi yang berkisar antara 8 mg/l hingga 26 mg/l (Tabel 2 dan Tabel 3) dan tersebar tidak merata. Sedimen tersuspensi tersebut terkonsentrasi di mulut-mulut muara sungai, yang dapat disimpulkan bahwa masukan sedimen dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang berada di hulu sungai. Di sepanjang bantaran Sungai Tapak merupakan daerah yang padat dengan industri dan pemukiman nelayan, hal inilah yang menyebabkan tingkat kekeruhan pada muara sungai ini tergolong tinggi karena pada umumnya sungai digunakan sebagai tempat buangan limbah domestik. Selain itu, di sepanjang pesisir Perairan Tugu juga terdapat alih fungsi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak perikanan budidaya. Maka dapat disimpulkan bahwa daerah yang berada dekat dengan muara sungai dan bibir pantai di Perairan Tugu memiliki tingkat konsentrasi sedimen tersuspensi yang tinggi. Informasi sebaran dan klasifikasi tingkat kekeruhan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengelolaan wilayah Perairan Tugu, Kecamatan Tugurejo, Kota Semarang. Tabel 2. Nilai korelasi citra ALOS saat pasang Stasiun Long Lat Analisa Citra ALOS 1 110 21'10.313 6 57'19.546" 18.1924 2 110 21'32.85" 6 57'8.509" 16.44070 3 110 21'0.002 6 57'0.348" 17.00942 4 110 20'50.063 6 56'38.937" 8.13514 5 110 20'24.944" 6 56'48.125" 14.59668 6 110 19'57.638" 6 56'37.388" 16.72122 Tabel 3. Nilai korelasi citra ALOS saat surut Stasiun Long Lat Analisa Citra ALOS 1 110 21'10.313 6 57'19.546" 26.14874 2 110 21'32.85" 6 57'8.509" 23.50993 3 110 21'0.002 6 57'0.348" 24.02024 4 110 20'50.063 6 56'38.937" 18.17492 5 110 20'24.944" 6 56'48.125" 21.98412 6 110 19'57.638" 6 56'37.388" 24.06971 SEDIMEN TERSUSPENSI SECARA VERTIKAL Gambar 2. Sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi saat pasang pada kedalaman 0.6 D

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 349 Stasiun 1 14.77 Stasiun 2 12.36 Stasiun 3 10.94 Stasiun 4 6.11 Stasiun 5 10.83 Stasiun 6 11.26 Gambar 3. Sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi saat surut pada kedalaman 0.6 D Pada permukaan perairan (0.2 D) dan dasar perairan (0.8 D) baik pada saat pasang maupun surut, nilai sedimen tersuspensi terbesar terdapat pada stasiun 1, hal ini dikarenakan sedimen tersuspensi terpengaruh oleh masukan sedimen yang berasal dari hulu sungai. Sedangkan pada pertengahan kolom perairan (0.6 D) terjadi anomali berupa nilai tertinggi terdapat di stasiun 3. Dengan tipe pasang surut pada lokasi penelitian condong ke harian tunggal, dalam satu hari terdapat satu kali pasang dan satu kali surut, sehingga sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi ikut terpengaruh oleh pengadukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gross (1972) yang menyatakan bahwa pasang mendominasi sirkulasi air di muara sungai. Arus pasang akan mampu mengaduk sedimen yang terdapat di muara sungai. Selain itu, profil pantai di daerah penelitian yang merupakan tipe pantai berpasir juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anomali ini. 4-7 Tabel 5. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat pasang pada kedalaman 0.6 D Stasiun 1 16.21 Stasiun 2 15.48 Stasiun 3 17.33 Stasiun 4 8.45 Stasiun 5 14.74 Stasiun 6 16.3 Tabel 6. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat pasang pada kedalaman 0.8 D Stasiun 1 25.13 Stasiun 2 23.85 Stasiun 3 20.09 Stasiun 4 9.74 Stasiun 5 19.93 Stasiun 6 20.56 Tabel 7. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat surut pada kedalaman 0.2 D Stasiun 1 16.78 Stasiun 2 14.21 Stasiun 3 11.31 Stasiun 4 5.24 Stasiun 5 10.67 Stasiun 6 10.78 Tabel 4. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat pasang pada kedalaman 0.2 D Stasiun Sedimen Tersuspensi Pengamatan (mg/l) Tabel 8. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat surut pada kedalaman 0.6 D Stasiun 1 28.17 Stasiun 2 26.59 Stasiun 3 24.87

5-7 JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 350 Stasiun 4 21.53 Stasiun 5 24.09 Stasiun 6 24.37 Tabel 9. Hasil analisa sedimen tersuspensi saat surut pada kedalaman 0.9 D Stasiun 1 35.79 Stasiun 2 35.18 Stasiun 3 32.24 Stasiun 4 27.89 Stasiun 5 31.73 Stasiun 6 32.37 Model Algoritma Citra ALOS Hubungan regresi pada saat pasang dan surut ditampilkan dalam grafik di bawah ini. Saluran Biru : Saluran Hijau Saluran biru : Saluran Hijau Saluran Biru : Saluran Hijau Gambar 4. Hubungan MPT pada saat pasang dan saluran ganda ALOS AVNIR-2. Dipilih yang terbaik dari model algoritma saluran spektral ganda. Saluran Biru : Saluran Merah Saluran Biru : Saluran hijau Saluran Biru : Saluran Merah Saluran Biru : Saluran Merah Saluran Biru : Saluran

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 351 Gambar 5. Hubungan MPT pada saat surut dan saluran ganda ALOS AVNIR-2. Dipilih yang terbaik dari model algoritma saluran spektral ganda. Gambar 4 menunjukan persamaan garis lurus yang artinya metode regresi yang terbaik diperoleh dari metode regresi linier dengan koefisien determinasi atau R 2 = 0,9673. Nilai R 2 menunjukan menunjukkan bahwa 96,73% sebaran sedimen tersuspensi dapat dijelaskan dengan menggunakan persamaan dari hasil analisa regresi. Sedangkan 3.27 % sebaran sedimen tersuspensi tidak dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut. Hasil ini diperoleh dengan cara menghitung regresi antara nilai saluran spektral ganda (diturunkan dari rasio matematis : (saluran biru : saluran saluran merah)) dan nilai kekeruhan di lapangan. Gambar 5 atau kondisi pada saat surut diperoleh koefisien determinasi atau R 2 = 0,8238, yang artinya bahwa 82,38% sebaran sedimen tersuspensi dapat dijelaskan dengan menggunakan persamaan dari hasil analisa regresi. Sedangkan 17.62 % sebaran sedimen tersuspensi tidak dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut. PEMBAHASAN Berdasarkan interpretasi secara visual dapat disimpulkan bahwa daerahdaerah yang tingkat kekeruhannya tinggi berada di sekitar muara sungai dan di dekat pantai. Hal ini dikarenakan oleh adanya inputan material tersuspensi yang masuk kedalam kolom perairan melalui aliran sungai. Disamping itu faktor fisika oseanografi berupa arus dan pasut juga mempengaruhi tingginya tingkat kekeruhan di daerah tersebut. Sedimen tersuspensi tersebut terkonsentrasi di mulut-mulut muara sungai, yang dapat disimpulkan bahwa masukan sedimen dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang berada di hulu sungai. Di sepanjang bantaran Sungai Tapak merupakan daerah yang padat dengan industri dan pemukiman nelayan, hal inilah yang menyebabkan tingkat kekeruhan pada muara sungai ini tergolong tinggi karena pada umumnya sungai digunakan sebagai tempat buangan limbah domestik. Selain itu, di sepanjang pesisir Perairan Tugu juga terdapat alih fungsi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak perikanan budidaya. Maka dapat disimpulkan bahwa daerah yang berada dekat dengan muara sungai dan bibir pantai di Perairan Tugu memiliki tingkat konsentrasi sedimen tersuspensi yang tinggi. Informasi sebaran dan klasifikasi tingkat kekeruhan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengelolaan wilayah Perairan Tugu, Kecamatan Tugurejo, Kota Semarang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil intrepretasi secara visual menunjukan pola sebaran konsentrasi sedimen yang tinggi berada di sekitar muara sungai dan di dekat pantai. Hal ini dikarenakan di sepanjang hulu sungai yang bermuara di Perairan Tugu terdapat aktivitas manusia yang padat, seperti industri, rumah tangga, peternakan, perikanan budidaya dan lain sebagainya, yang pada umumnya menjadikan sungai sebagai tempat buangan limbah domestik sehingga menambah kekeruhan pada sungai-sungai tersebut. Daftar Pustaka

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 352 Gross, G.M. 1972. Oceanography, 6* Edition. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff, New Jersey. Hadi, S. 1979. Statistik. Cetakan ke IV. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. JAXA. 2010.Report of utilization research for ALOS data in FY. at URL http://www.eorc.jaxa.jp/alos/doc/for mat.htm. Wibowo, M.A. 2012. Kajian Tingkat Kekeruhan Di Perairan Semarang Dengan Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro, Semarang (Tidak Dipublikasikan).