MITIGASI BENCANA TAHUN 2014 1. Pemantauan Daerah Rawan Bencana - Daerah Rawan Kekeringan DATA DESA / KELURAHAN RAWAN KEKERINGAN DI KABUPATEN BLITAR NO KECAMATAN DESA / KELURAHAN TINGKAT KERAWANAN TINGGI SEDANG RENDAH ANCAMAN BENCANA 1 Bakung 1. Pulerejo, 2. Ngrejo, 3. Lorejo, 4. KedungBateng, 5. Sidomulyo, 6. Tumpakoyot, 7. Plandirejo Kekeringan 2 Wonotirto 8. Ngadipuro, 9. Ngeni, 10. Wonotirto, 11. Sumberboto, 12. GunungGede, 13. Kali Grenjeng, 14. Pasiraman 15. Banyuurip Kekeringan
3 Wates 16. Sumberarum, 17. Tulungrejo, 18. Ringinrejo, 19. Tugurejo, 20. Mojorejo Kekeringan 4 Panggungrejo 21. Serang, 22. Sumbersih, 23. Kali Gambir, 24. Kali Tengah, 25. Sumberagung, 26. Balerejo 27. Sekargadung Kekeringan 5 Binangun 28. Sumberkembar, 29. Salamrejo, 30. Sambigede, 31. Birowo, 32. Sukorame Kekeringan 6 Nglegok 33. Sumberasri 34. Gambaranyar Kekeringan 7 Kademangan 35. Maron, 36. PanggungDuwet, 37. Pakisaji, 38. Kebonsari, 39. Bendosari Kekeringan
8 Gandusari 40. Tulungrejo 41. Semen 42. Krisik - Wonorejo Kekeringan - Foto-foto dokumentasi wilayah rawan bencana kekeringan Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto Desa Ngeni Kecamatan Wonotirto
Desa Ngadipuro Kecamatan Wonotirto Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Debit air sungai di blitar selatan kering masyarakat mengambil air di sumber air yang masih ada
tanaman polowijo penduduk mulai layu kekurangan air Penduduk Antri Guna Memenuhi Kebutuhan Air Debit Air Sungai Mulai Menurun Secara Bergantian Antri Air Yang Mulai Langka
Pegunungan Tampak Mulai Kering Tandon Air Yang Disiapkan Masyarakat Survey sumber-sumber air di wilayah rawan bencana kekeringan (Desa Serang Kec. Panggungrejo) kerjasama antara BPBD Kab. Blitar dengan Fak. Teknik Univ. Brawijaya Malang Tahun 2014 Pengukuran debit air di Sumbergemplah (Desa Serang Kec. Panggungrejo) kerjasama antara BPBD Kab. Blitar dengan Fak. Teknik Univ. Brawijaya Malang Tahun 2014
Survey sumber-sumber air di wilayah rawan bencana kekeringan (Desa Balerejo Kec. Panggungrejo) kerjasama antara BPBD Kab. Blitar dengan Fak. Teknik Univ. Brawijaya Malang Tahun 2014 Sumber-sumber air yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai air bersih (Desa Balerejo Kec. Panggungrejo)
2. Rencana Kontingensi Tsunami - Peta Pemasangan Rambu-Rambu Pengurangan Resiko Bencana Tsunami
- Foto-foto dokumentasi Pengukuran Jalur Evakuasi Bencana Tsunami di Desa Tambakrejo Kec. Wonotirto (BPBD Kab. Blitar bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana /BNPB) Kegiatan Penentuan titik titik Rambu Jalur Evakuasi dan Tempat Kumpul Evakuasi Bencana Tsunami di Desa Tambakrejo Kec. Wonotirto (BPBD Kab. Blitar bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana /BNPB)
Kegiatan Penentuan titik titik Rambu Jalur Evakuasi dan Tempat Kumpul Evakuasi Bencana Tsunami di Desa Tambakrejo Kec. Wonotirto (BPBD Kab. Blitar bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana /BNPB) Mencatat koordinat titik titik Rambu Jalur Evakuasi dan Tempat Kumpul Evakuasi Bencana Tsunami di Desa Tambakrejo Kec. Wonotirto (BPBD Kab. Blitar bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana /BNPB)
3. Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kec. Sutojayan Tahun 2014 Laporan Ketua Panitia dalam Kegiatan Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kec. Sutojayan Tahun 2014 Narasumber sedang memberikan materi kepada peserta dalam Kegiatan Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kec. Sutojayan Tahun 2014
Narasumber sedang memberikan materi kepada peserta dalam Kegiatan Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kec. Sutojayan Tahun 2014 Kegiatan Diskusi dalam Kegiatan Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam mengurangi resiko bencana banjir di Kec. Sutojayan Tahun 2014
PROSEDUR EVAKUASI DARURAT BENCANA Untuk meminimalisir timbulnya korban maka perlu segera dilakukan suatu tindakan berupa pengerahan personil dan peralatan serta pendukung lainnya secara optimal untuk melakukan evakuasi sebelum kejadian serta pencarian dan penyelamatan sesaat setelah kejadian. Hal ini perlu segera dilakukan mengingat seringnya penduduk yang enggan dievakuasi dengan alasan enggan meninggalkan harta bendanya, atau bahkan penduduk yang sudah dievakuasi tetapi secara diam-diam kembali ke tempat tinggalnya. a. Tujuan 1. Menemukan, mengevakuasi dan menyelamatkan korban bencana. 2. Memindahkan korban dari tempat berbahaya ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan pertolongan/ perawatan medis lebih lanjut. 3. Menumbuhkan rasa aman kepada korban bencana. 4. Mengurangi risiko/ penderitaan korban yang lebih besar. 5. Menyelamatkan korban secara cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. b. Sasaran 1) Identifikasi jumlah korban baik yang meninggal, selamat maupun luka-luka. 2) Terselamatkannya jiwa yang masih dapat diselamatkan 3) Tersedianya lahan evakuasi atau terselamatkannya harta benda penggungsi Dalam proses evakuasi darurat bencana peran serta instansi-instansi kebencanaan dan juga masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Proses ini menitik beratkan pada pelayanan evakuasi sebelum kejadian, serta pencarian dan penyelamatan korban setelah kejadian. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi dampak dari bencana seperti jumlah korban dan harta benda lainnya. Adapun kegiatan dalam proses evakuasi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
NO KEGIATAN PELAKU WAKTU 1 Menyediakan dan mengumpulkan alat untuk evakuasi baik utuk evakuasi orang maupun harta benda 2 Menyediakan lahan untuk evakuasi orang maupun harta benda TNI, polri, Pol PP, SAR dan Relawan Pol PP Sebelum kejadian Sebelum dan setelah kejadian 3 Pendataan, identifikasi dan Inventarisasi evakuasi PMI, Relawan, Tagana Sesaat setelah kejadian 4 Koordinator klaster membagi zona/wilayah Sesaat setelah kejadian pencarian dan evakuasi korban 5 Menyediakan peralatan dan membuka jalur evakuasi untuk pencarian korban BPBD, TNI, Polri, Tagana, SAR, Relawan 6 Membuat informasi dan publikasi data korban BPBD Setelah bencana terjadi 1x24 jam setelah bencana terjadi, jika situasi aman