A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif. Desain. observasional dengan pendekatan kohort prospektif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang akan diuji adalah berat badan berlebih dan penyembuhan luka

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka pada pasien. Subjek yang diteliti

HUBUNGAN MOBILISASI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

BAB I PENDAHULUAN. dari segala proses dan upaya yang selama ini dilakukan agar semuanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

2. Indikasi Sectio Caesarea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB I PENDAHULUAN. Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB 4 HASIL. 2,3 (0,3-17,5) Jenis Kelamin Pria 62 57,4 Wanita 46 42,6

BAB I PENDAHULUAN. riwayatkan dalam hadist. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode case control dilakukan terlebih dahulu kemudian pengambilan data

Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016)

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. observasional, dimana teknik observasi ini adalah cara pengumpulan data yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik pendekatan secara cross sectional dengan mengambil data

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Riau Telp. (0761) 31162, Fax (859258)

BAB V HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian observasional dengan disain cross sectional pada Ibu

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA OPERASI SECTIO CAESAREA DI SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi sebagian pasien

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

setiap tahun satu tiap 4 menit. Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum merupakan kunci bagi kesehatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ajarmah dan Hashem (2015) mendefinisikan kepuasan pasien sebagai penilaian

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

Sohimah 1* Johariyah 2. Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. SC, dalam 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea dari 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pasien Sectio Caesarea Kelas I, II, dan III di Rumah Jogja

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Nursing error sering dihubungkan dengan infeksi nosokomial, salah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan hasil intervensi dengan suatu kelompok yang serupa

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan prospective cohort yang dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2016 di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling, yaitu setiap responden penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutkan dalam penelitian sampai didapatkan jumlah 30 responden penelitian. Karakteristik responden penelitian meliputi usia, paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), usia kandungan saat Sectio Caesarea, mobilisasi, penyembuhan luka, tekanan darah, denyut nadi sebelum operasi dan pemberian antibiotic ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 6. Karakteristik Responden Penelitian Variabel Frekwensi Persentase (%) Total Usia ibu <20 tahun 0 0 30 20-30 tahun 25 83,3 >35 tahun 5 16,7 Paritas Primipara 21 70 30 Multipara 9 30 IMT Berat badan 27 90 30 berlebih Berat badan tidak berlebih 3 10 32

33 Karakteristik Responden Penelitian (lanjutan) Usia kandungan saat SC < 37 minggu 3 10 30 > 37 minggu 27 90 Mobilisasi Baik 20 66,7 30 Tidak baik 10 33,3 Penyembuhan luka Sembuh 30 100 30 Tidak sembuh 0 0 Sistole sebelum SC < 110 mmhg 4 13,4 30 110 140 mmhg 25 83,3 >140 mmhg 1 3,3 Diastole sebelum SC Denyut jantung sebelum SC <70 mmhg 0 0 30 70-89 mmhg 27 90 >90 mmhg 3 10 <60 kali/menit 0 0 30 60-100 kali/menit 27 90 >100 kali/menit 3 10 Jenis Antibiotik Ceftriaxone IV 26 86,7 30 Cefotaxim IV 4 3,3 Lama Pemberian Antibiotik 12 Jam 30 100 30 Dari tabel 6 diketahui bahwa responden penelitian yang didapat adalah ibu dengan usia 20 sampai dengan 35 tahun sejumlah 25 orang (83,3%) dan ibu dengan usia lebih dari 35 tahun sejumlah 5 orang (16,7%). Responden yang memiliki paritas primigravida sejumlah 21 orang (70%) dan multigravida sejumlah 9 orang (30%). Usia kandungan ibu hamil saat dilakukan Sectio Caesarea yang kurang dari 37 minggu sejumlah 3 orang (10%), sedangkan yang lebih dari atau sama dengan 37 minggu sejumlah 27 orang (90%). Luka operasi seluruh responden penelitian masuk kategori sembuh (100%).Tekanan darah sistole sebelum Sectio Caesarea yang angkanya dibawah 110 mmhg sejumlah 4 orang (13,4%), sedangkan yang angkanya berada di rentang 110 sampai dengan 140 mmhg

34 sejumlah 25 orang (83,3%), dan yang angkanya diatas 140 mmhg sejumlah 1 orang (3,3%). Tekanan darah diastole sebelum Sectio Caesarea yang angkanya berada di rentang 70 sampai dengan 89 mmhg sejumlah 27 orang (90%), sedangkan yang angkanya lebih dari atau sama dengan 90 mmhg sejumlah 3 orang (10%). Frekwensi denyut jantung responden sebelum Sectio Caesarea yang angkanya berada di rentang 60 sampai dengan 100 kali per menit sejumlah 27 orang (90%), sedangkan yang angkanya diatas 100 kali per menit sejumlah 3 orang (10%). 26 orang (86,7%) menggunakan antibiotic Ceftriaxone IV 1 amp dan 4 orang (3,3%) menggunakan antibiotic Cefotaxim IV 1 amp, masingmasing lama pemberian obat adalah 12 jam. Obat Antibiotik yang diberikan dalam 12 jam pertama secara intravena (IV) digunakan sebagai antibiotic profilaksis, kemudian pemberian obat antibiotic dilanjutkan pada 24 jam setelahnya. Tabel 7. Gambaran kadar Hemoglobin (Hb) responden penelitian Kadar Hb (g/dl) Kategori N Rerata ± SD Normal (>11 g/dl) 21 (70%) 12,19 ± 0,699 Anemia (<11g/dl) 9 (30%) 10,14 ± 0,698 Dari tabel 7 diketahui bahwa responden yang memiliki kadar hemoglobin normal adalah sejumlah 21 orang (70%) sedangkan 9 orang (30%) lainnya masuk kategori anemia.

35 Tabel 8. Perbandingan skala REEDA pada hari ke-2 dan 9 Kategori Hari ke-2 Hari ke-9 Redness 0,27 ± 0,740 0 ± 0 Edema 0,23 ± 0,626 0 ± 0 Ecchymosis 0 ± 0 0 ± 0 Discharge 0,3 ± 0,915 0 ± 0 Approximation 0,2 ± 0,407 0 ± 0 Pada tabel 8 didapatkan nilai jumlah skala REEDA pada hari ke-2 setelah Sectio Caesareadari kategori Redness 0,27 ± 0,740, Edema 0,23 ± 0,626, Ecchymosis 0 ± 0, Discharge 0,3 ± 0,915, Approximation 0,2 ± 0,407. Nilai jumlah skala REEDA yang didapatkan pada hari ke-9 adalah 0 ± 0. B. HASIL PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea. Berdasarkan data karakteristik responden penelitian yang berjumlah 30 orang terdapat 21 orang (70%) yang memiliki kadar hemoglobin normal dan 9 orang (30%) yang memiliki kadar hemoglobin dengan kategori anemia. Sedangkan variabel penyembuhan luka dilihat dengan menggunakan skala REEDA. Berdasarkan data karakteristik tersebut didapatkan nilai jumlah skala REEDA pada hari ke-2 setelah Sectio Caesarea dari kategori Redness 0,27 ± 0,740, Edema 0,23 ± 0,626, Ecchymosis 0 ± 0, Discharge 0,3 ± 0,915, Approximation 0,2 ± 0,407. Sedangkan nilai jumlah skala REEDA yang didapatkan pada hari ke-9 adalah 0 ± 0. Masih terdapatnya anemia dan skor yang didapatkan dari skala REEDA ini sangat bervariasi dikarenakan kondisi responden penelitian yang berbeda-

36 beda oleh karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini yang akan dibahas pada sub-bab Pembahasan. Dari data tersebut kemudian di analisa dengan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah persebaran data variabelnya normal atau tidak. Tabel 9. Hasil uji normalitas Variabel Nilai p Kadar Hemoglobin 0,154 Skala REEDA 0,000 Persebaran data dikatakan normal apabila nilai p>0,05. Dari tabel 11 didapatkan hasil analisa yang menunjukkan bahwa terdapat salah satu variabel yang memiliki nilai p<0,05 yaitu variabel skala REEDA dengan nilai p sebesar 0,000. Sehingga persebaran data pada penelitian ini tidak normal. Pada penelitian ini menggunakan uji korelasi bivariat non parametrik Spearman-rho karena data variabel penelitian mempunyai persebaran data yang tidak normal. Tabel 10. Hasil uji korelasi Spearman-rho Variabel R p Kadar Hemoglobin dan skala REEDA (penyembuhan luka) -0,298 0,109 Data yang diuji adalah data pada hari ke-2, karena pada hari ke-9 didapatkan skala REEDA dengan skor 0 (nol) untuk semua sampel sehingga tidak dapat diuji. Setelah diuji dengan uji korelasi bivariat non parametric Spearman-rho didapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,298, dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,109. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara

37 kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistic antara dua variabel yang diuji karena nilai p=0,109 (p>0,05), dan kekuatan korelasinya adalah lemah dengan arah korelasi yang tidak searah karena didapatkan nilai r sebesar -0,298. C. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Sulastri (2011) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea. Pada penelitian Pujiastuti dan Hapsari (2014) menyatakan bahwa proses penyembuhan luka membutuhkan suplai oksigen yang memadai, sehingga tubuh membutuhkan hemoglobin yang cukup untuk memasok oksigen ke daerah yang mengalami perlukaan. Kadar hemoglobin yang rendah bisa menimbulkan hipoksia jaringan sekitar luka sehingga menyebabkan terjadinya ischemia dan inflamasi yang merupakan dasar dari suatu infeksi luka (Jahromi, et al., 2015) Dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini seperti penentuan jumlah sampel tidak menggunakan rumus besar sampel dan tidak bervariasi, kondisi psikologi responden yang berbeda-beda, dan proses pengambilan data melalui pengamatan secara individu bersifat

38 subjektif walaupun dalam pengamatan selalu didampingi oleh bidan atau perawat di bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penyembuhan luka terjadi sekitar 1 minggu setelah timbulnya luka (Smeltzer, 2002). Namun, peneliti melakukan pengamatan kedua pada saat jadwal kontrol responden Sectio Caesarea, yaitu seminggu setelah pasien pulang dari rumah sakit atau hari ke-9 setelah dilakukannya Sectio Caesarea sehingga diantara proses pengamatan (pada hari ke-2 dan ke-9) peneliti tidak dapat melakukan pengamatan penyembuhan luka. Diperlukan pengamatan lain sebelum hari ke-9, karena pada hari tersebut luka seluruh responden sudah sembuh. Teknik operasi Sectio Caesarea dalam penelitian ini berbeda-beda dan mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan luka. Jika pada saat proses penjahitan luka insisi dijahit terlalu kencang dan rapat, maka jaringan disekitar luka akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan oksigenasi karena ada gangguan aliran darah dan menyebabkan anemia dan nekrosis. Lain halnya jika penjahitan dilakukan sedikit renggang dan jaringan disekitar luka diberi kesempatan untuk menutup secara alami, maka penyembuhan luka menjadi lebih efektif dan oksigenasi yang didapat juga mencukupi. Pada teknik penjahitan yang tidak terlalu kencang ini diharapkan adanya proses approximation atau penutupan luka yang baik sehingga cepat membentuk kolagenasi pada penyembuhan luka (Anon., 2013). Pada tabel karakteristik responden penelitian didapatkan beberapa responden memiliki berat badan berlebih dan tidak berlebih. Hal ini juga

39 mempengaruhi kesembuhan luka, karena tebal lemak bawah kulit tiap responden berbeda. Penyembuhan luka responden yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih terhambat karena lemak tidak memiliki banyak pembuluh darah sehingga lemak berlebih akan mempengaruhi aliran darah ke sel terutama pada tipe penyembuhan luka primer (dengan jahitan). Lemak bawah kulit yang mempunyai ketebalan 3-5 cm atau lebih cenderung mempunyai risiko untuk terjadi komplikasi pada penyembuhan lukanya (Arisanty, 2013). Adanya faktor teknik penjahitan luka Sectio Caesarea dan tebal lemak bawah kulit yang berlebih dapat menimbulkan salah satu komplikasi penyembuhan luka yaitu dehisensi atau luka terbuka kembali, sehingga dibutuhkan tindakan yang meminimalisir terjadinya dehisensi seperti teknik penjahitan yang menimbulkan proses approximation yang baik. Di samping itu, sistem pelayanan pasien di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta turut mempengaruhi hasil penelitian seperti pemberian asupan gizi selama rawat inap, serta tindakan yang dilakukan sebelum, saat, dan sesudah Sectio Caesarea untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas, misal pada responden yang anemia sebelum Sectio Caesarea akan ditransfusi terlebih dahulu sehingga kondisi responden saat operasi dalam keadaan baik. Variabel-variabel pengganggu seperti usia, infeksi, dan riwayat luka sebelumnya belum dapat dikendalikan secara keseluruhan.

40 D. KESULITAN PENELITIAN Dalam penelitian ini didapatkan beberapa kesulitan penelitian, diantaranya: 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian prospective cohort sehingga sangat mungkin untuk lost to follow atau kehilangan responden penelitian 2. Beberapa pasien Sectio Caesarea yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi tidak bersedia menjadi responden penelitian.